Anda di halaman 1dari 138

PT.

DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.1 UMUM

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006 tentang irigasi pada ketentuan
umum bab I pasal 1 berbunyi sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.

Evaluasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja sistem
irigasi terdiri yang dari 6 (enam) aspek meliputi: kondisi prasarana fisik, produktifitas
tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan kondisi
kelembagaan P3A. Penilaian kinerja sistem irigasi ini sesuai Peraturan Mentri PU-
PR No.12/PRT/M/tahun 2015.

Untuk penetapan kriteria penilaian kinerja sistem irigasi dengan bobot maksimal
penilaian setiap aspek dan indikatornya, dapat dilihat Tabel VI.1.

Tabel VI.1. Penetapan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Tiap Aspek

Nilai Bobot
Aspek
Maksimal
1 Aspek Kondisi Prasarana Fisik mencakup indikator: 45
a. Kondisi Bangunan Utama, 13
b. Kondisi Saluran Pembawa, 10
c. Kondisi Bangunan pada Saluran Pembawa 9
d. Kondisi Saluran Pembuang dan Bangunan, 4
e. Kondisi Jalan Inspeksi, 4
f. Kondisi Kantor Dinas, Perumahan Dinas dan Prasarana Gudang 5
2 Aspek sarana penunjang mencakup indikator: 15
a. Kondisi Peralatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, 9
b. Kondisi Alat-alat Kantor Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Jaringan 4
Irigasi

c. Kondisi Alat Komunikasi 2


3 Aspek sarana penunjang mencakup indikator 10
a. Kondisi Peralatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, 4
b. Kondisi Alat Transportasi, 2
c. Kondisi Alat-alat Kantor Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Jaringan 2
Irigasi

d. Kondisi Alat Komunikasi 2


4 Aspek organisasi personalia mencakup indikator: 15

VI-1
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Nilai Bobot
Aspek
Maksimal
a. Penyusunan Tugas dan Tanggung Jawab Personil Pelaksanaan Operasi 5
dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

b. Susunan Organisasi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan 10


Irigasi

5 Aspek dokumentasi mencakup indikator: 5


a. Adanya Buku Data Daerah Irigasi, 2
b. Peta dan Gambar-gambar Jaringan Irigasi dan Gambar Pelaksanaan 3
Operasi dan Pemeliharaan

6 Aspek kondisi P3A mencakup indikator: 10


a. Status Badan Hukum IP3A/GP3A 1,5
b. Kondisi Perkembangan Kelembagaan IP3A/GP3A, 0,5
c. Frekuensi rapat/pertemuan Ulu-ulu/P3A Desa/GP3A dengan Perwakilan 2
Balai/Ranting Pengairan,

d. Aktifitas P3A dalam mengikuti penelusuran jaringan irigasi, 1


e. Partisipasi P3A dalam perbaikan jaringan irigasi dan Bencana Alam 2

f. Iuran P3A untuk perbaikan jaringan irigasi tersier 2


g. Partisipasi P3A dalam perencanaan Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam 1
dan Alokasi Air Irigasi

Sumber : Peraturan Mentri PU-PR No.12/PRT/M/tahun 2015

Penetapan kriteria penilaian kinerja sistem irigasi dalam monitoring dan evaluasi
sebagai berikut:
a) Nilai bobot antara : 80 – 100 Kinerja Sangat Baik
b) Nilai bobot antara : 70 – 79 Kinerja Baik
c) Nilai bobot antara : 55 – 69 Kinerja Kurang
d) Nilai bobot antara : < 54 Kinerja Jelek

6.2 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. BONOREJO

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Bonorejo yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Bendung
Bonorejo adalah sebesar 64.8% atau dalam kategori “sedang”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Bonorejo, jika mengacu pada

VI-2
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan


Bendung Bonorejo.

Tabel VI.2. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Bonorejo

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Bonorejo antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Bonorejo Daerah Irigasi Bonorejo ini mencapai skor kinerja 9.15%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Bonorejo

Dalam menganalisa penilaian kinerja pada kondisinya, kami menganalisa


permasing–masing bangunan atau setiap masing-masing ruas saluran dimana
dalam suatu penentuan kondisi dan fungsinya mengacu pada Peraturan Menteri
No.12/PRT/M/2015 melalui assesmen kondisi yang sudah menggunakan rumus
logika excel pada bangunan dan saluran pembawa, sementara pada penilaian skor
kinerja prasarana fisik kamipun menganalisa menggunakan skor penilaian yang
mengacu pada Peraturan Menteri No.12/PRT/M/2015 dimana dalam penilaian
kondisi antara lain : kondisi Baik dinilai memiliki bobot kinerja dengan skor kinerja
95%, kondisi Rusak Ringan (RR) memiliki bobot kinerja dengan skor 84,5%, kondisi
Rusak Sedang (RS) memiliki bobot 69,5%, sementara kondisi Rusak Berat (RB)
memiliki bobot kinerja dengan skor 19,5%.

Daerah Irigasi Bonorejo terdiri dari 1 Saluaran sekunder yang mengalirkan air ke
saluran tersier dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 371 m. Dari
hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran sekunder

VI-3
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Bonorejo per ruas
saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 81%.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Bonorejo.

Tabel VI.3. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa dan Bangunannya D.I Bonorejo

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Bonorejo yang panjangnya 371 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Bonorejo ini mencapai skor kinerja 8.03%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Bonorejo terdapat 3 buah bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap dan 5 bangunan pelengkap. Untuk total kondisi dan fungsi
dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Bonorejo sebagaimana yang
telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar83.6 untuk bangunan sipil dan 85
untuk bangunan ME. Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di
daerah irigasi Bonorejo, berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

VI-4
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.4. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pengatur dan Pendukung D.I Bonorejo

Bangunan
dan HM/ Kondisi Fungsi
No Nomenklatur
Saluran panjang
Irigasi B RR RS RB B K Br TB
Bangunan
A
Bonorejo
Goron-
1 B B
gorong B.Br.1a 0+01
Plat
2 B B
Pelayanan 0+65
Plat
3 B B
Pelayanan 1+20
Plat
4 B B
Pelayanan 1+62
Gorong-
5 B B
gorong B.Br.2a 3+71

Tabel VI.5. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Bonorejo mencapai skor kinerja sekitar 5.02%.

VI-5
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Bonorejo tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada system
jaringan irigasi Bonorejo tidak diberi saluran dan bangunan pembuang untuk
antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan bangunanya
pada D.I. Bonorejo.

Tabel VI.6. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembuang Daerah Irigasi Bonorejo

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Bonorejo adalah
sebesar 95% dan 85%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system irigasi
Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Bonorejo.

Tabel VI.7. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Bonorejo

VI-6
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Bonorejo memiliki skor 3.60%, hal ini sejalan dengan keadaan
lapangan bahwa jalan jalan inpeksi sebagian belum terawatt dengan baik.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.8. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Bonorejo

VI-7
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

VI-8
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.9. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Bonorejo

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00% dari nilai maksimal sebesar 5%,
ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

sumber air andalan dari D. I. Bonorejo berasal dari air hujan, sehingga daerah
irigasi Bonorejo pada saat musim kemarau akan kering, namun pada saat musim
hujan, air akan melimpah dan membanjiri sawah, karena kelebihan air dari bendung
yang pintu intakenya kurang berfungsi dengan normal, serta tidak adanya petugas
bendung yang membuka dan menutup pintu intake. Hasil analisis ketersediaan air
pada D. I. Bonorejo dalam pengelolaan irigasi adalah sebagai berikut :

Tabel VI.10. Ketersediaan Air D. I.Bonorejo

Untuk analisis kebutuhan air untuk irigasi diperlukan rencana pola tata tanam.
Rencana tata tanam adalah rencana penanaman berbagai jenis tanaman selama 1
(satu) tahun. Umumnya jenis tanaman yang direncanakan adalah Padi, padi, dan
Palawija. Petani / P3A mengusulkan jenis tanaman yang direncanakan kepada

VI-9
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

petugas Pengairan. Kemudian perencanaan dan persiapan tata tanam secara


terpadu disiapkan oleh petugas Pengairan dan Instansi terkait (Panitia Irigasi)
sebelum masa tanam dimulai.

Adapun pola tata tanam untuk D. I. Bonorejo adalah Padi-Palawija, ini dikarenakan
ketersediaan air di Bendung Bonorejo tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
air bagi sawah petani, sehingga pola tanamnya hanya padi dan Palawija.
Kebutuhan air dan pola tata tanam di D. I. Bonorejo diusulkan sesuai denganhasil
analisis ketersediaan air.

Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada
Daerah Irigasi Bonorejo sebagai berikut :

Tabel VI.11. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Bonorejo

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat

VI-10
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat
diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang
dimiliki.

Tabel VI.12. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

VI-11
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang PENGAIRAN Kota


Salatiga

Tabel VI.13. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.14. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

VI-12
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Bonorejo ada bermacam-macam, namun belum
komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin untuk
operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.15. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

VI-13
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Bonorejo sebagaimana
table di bawah

Tabel VI.16. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Bonorejo

VI-14
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Penilaian sarana penunjang OP D.I Bonorejo sebesar 4.5% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan masih kurang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan
operasi dan pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat
kantor dan alat komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 -- 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Bonorejo, diperoleh jumlah sumberdaya manusia
yang ada diantaranya :

Tabel VI.17. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Kota Salatiga

VI-15
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Untuk peningkatan kinerja dari daerah irigasi Bonorejo perlu adanya personil
pemeliharaan dilapangan. Dari analisa personil pemeliharaan operasi dan
pemeliharaan daerah irigasi Bonorejo sebaiknya dijadikan satu dengan daerah
irigasi yang berdekatan, mengingat saluran yang ada tidak terlalu panjang dan
areal tidak terlalu luas. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja ungsur organisasi
personalia.

Tabel VI.18. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Bonorejo

VI-16
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.67 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini rendah
hal ini dikarenakan personil yang ada secara kuantitas atau jumlah belum memadai
khususnya personil operasi dan pemeliharaan di lapangan.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Bonorejo yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Bonorejo, Data Skema Bangunan,
Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis maupun
dinamis daerah irigasi Bonorejo yang ada di kantor pengelola bidang PENGAIRAN
Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya pembaharuan
data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru maupun data-data
areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja pada unsur
dokumentasi.

Tabel VI.19. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Bonorejo

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Bonorejo
yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek kinerja
bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data terbaru
mengenai daerah irigsi Bonorejo.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional

VI-17
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,


pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.20. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Bonorejo

VI-18
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori rendah,
sehingga untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari
pemerintah dan juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Bonorejo
sebesar 59.6%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Bonorejo masuk kategori
Kurang. Berikut merupakan rekapitulasi dari penilaian ke-6 ungsur yang telah
dibahas.

Tabel VI.21. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Bonorejo

6.3 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. PLAMPEYAN

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Broncapting


Plampeyan yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Broncapting
Plampeyan adalah sebesar 52.1% atau dalam kategori “buruk”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Broncapting Plampeyan, jika mengacu pada

VI-19
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan


Broncapting Plampeyan.

Tabel VI.22. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Broncapting Plampeyan

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
Broncapting Plampeyan antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Broncapting Plampeyan Daerah Irigasi Plampeyan ini mencapai skor kinerja 6.39%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Plampeyan

Daerah Irigasi Plampeyan terdiri dari 1 Saluaran sekunder yang mengalirkan air ke
saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 630 m. Dari
hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran sekunder
per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Plampeyan per ruas
saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 60%.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Plampeyan.

Tabel VI.23. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa dan Bangunannya D.I
Plampeyan

VI-20
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Plampeyan yang panjangnya 630 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Plampeyan ini mencapai skor kinerja 4.2%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Plampeyan tidak terdapat bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap hanya ada bangunan pelengkap berjumlah 3 buah. Untuk
bangunan pelengkap yang yang ada di daerah irigasi Plampeyan, berikut
rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.24. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pengatur dan Pendukung D.I Plampeyan

Bangunan
dan HM/ Kondisi Fungsi
No Nomenklatur
Saluran panjang
Irigasi B RR RS RB B K Br TB
Bangunan
A MA
Plampeyan
1 Broncaping B.Bl 0+00 B B
Gorong-
2 B.Pl.1a 0+03 B B
gorong
Gorong-
3 B.Pl.1b 0+03 B B
gorong
Pemasukan
4 dan plat B.Pl.1c 3+92 B B
pelayanan

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Plampeyan
sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95% dan
fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 95%

Tabel VI.25. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Plampeyan

VI-21
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Plampeyan mencapai skor kinerja sekitar 5.51%.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Plampeyan tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada
system jaringan irigasi Plampeyan tidak diberi saluran dan bangunan pembuang
untuk antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan
bangunanya pada D.I. Plampeyan.

Tabel VI.26. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan dan Saluran Pembuang Daerah Irigasi
Plampeyan

VI-22
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Plampeyan
adalah sebesar 85% dan 40%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system
irigasi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Plampeyan.

Tabel VI.27. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Plampeyan

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Plampeyan memiliki skor 2.5%, hal ini sejalan dengan keadaan
lapangan bahwa jallan inpeksi yang ada masih buruk.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

VI-23
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.28. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Plampeyan

Tabel VI.29. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung

VI-24
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar 5
%, ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

Ketersediaan air merupakan salah satu hal penting dalam pengelolaan daerah
irigasi, terlebih lagi ketersediaan air, yang berpengaruh langsung luas terhadap area
pelayanan. Dalam hal ini D. I. Plampeyan mengandalkan sumber air dari Mata Air
Plampeyan, dimana mata air tersebut semakin hari debitnya semakin menurun,
terlebih lagi pada saat musim kemarau. Hasil analisis ketersediaan air pada D. I.
Plampeyan dalam pengelolaan irigasi adalah sebagai berikut:

Tabel VI.30. Ketersediaan Air D. I.Plampeyan

Pada saat ini daerah irigasi di Plampeyan sudah tidak efektif, mengingat jumlah air
yang mengalir di saluran pelampeyan sangat sedikit, sehingga areal irigasi sudah
berubah menjadi lahan terbangun dan menjadi kebun dengan tanaman tahunan.

VI-25
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada
Daerah Irigasi Plampeyan sebagai berikut :

Tabel VI.31. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Plampeyan

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat
penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat
diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang
dimiliki.

VI-26
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.32. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

VI-27
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang Pengairan Kota


Salatiga

Tabel VI.33. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

VI-28
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.34. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Plampeyan ada bermacam-macam, namun belum
komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin untuk
operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.35. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

VI-29
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Plampeyan sebagaimana
table di bawah.

Tabel VI.36. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Plampeyan

VI-30
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Penilaian sarana penunjang OP D.I Plampeyan sebesar 4.5% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan masih kurang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan
operasi dan pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat
kantor dan alat komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 - 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Plampeyan, diperoleh jumlah sumberdaya manusia
yang ada diantaranya :

Tabel VI.37. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi

VI-31
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Untuk personil operasi dan pemeliharaan daerah irigasi Plampeyan belum


teralokasikan oleh pemerintah. Sedangkan untuk P3A sudah tidak aktif. Untuk
penambahan personil operasi dan pemeliharaan sebaiknya digabung dengan
daerah irigasi terdekat agar lebih efektif dan efisien.

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Plampeyan, didistribusikan kedalam table perhitungan
kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.38. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Plampeyan

VI-32
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.33 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini rendah
hal ini dikarenakan personil yang ada secara kuantitas atau jumlah belum memadai
khususnya personil operasi dan pemeliharaan di lapangan.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Plampeyan yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Plampeyan, Data Skema
Bangunan, Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis
maupun dinamis daerah irigasi Plampeyan yang ada di kantor pengelola bidang
Pengairan Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya
pembaharuan data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru
maupun data-data areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian
kinerja pada unsur dokumentasi.

Tabel VI.39. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Plampeyan

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi
Plampeyan yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya

VI-33
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

indek kinerja bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data
terbaru mengenai daerah irigsi Plampeyan.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.40. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Plampeyan

VI-34
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.00% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori buruk, ini
dikarenakan memang daerah irigasi Plampeyan sudah tidak efektif, mengingat alih
fungsi lahan dari pertanian ke lahan tebangun maupun lahan kebun dengan
tanaman tahunan terjadi di sana.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Plampeyan
sebesar 40.76%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Plampeyan masuk
kategori Jelek. Berikut merupakan rekapitulasi dari penilaian ke-6 ungsur yang
telah dibahas.

Tabel VI.41. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Plampeyan

VI-35
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.4 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. SIANDRAN

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Siandran yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Bendung
Siandran adalah sebesar 71.4% atau dalam kategori “sedang”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Siandran, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Siandran.

Tabel VI.42. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Siandran

VI-36
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Siandran antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Siandran Daerah Irigasi Siandran ini mencapai skor kinerja 9.70%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Siandran

Daerah Irigasi Siandran terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan air ke
saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 298 m. Dari
hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran sekunder
per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Siandran per ruas
saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 67% atau masuk dalam
rusak ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Siandran.

Tabel VI.43. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa dan Bangunannya D.I Siandran

VI-37
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Siandran yang panjangnya 298 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Siandran ini mencapai skor kinerja 9.01%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Siandran terdapat lima buah bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap dan dua bangunan pelengkap. Untuk total kondisi dan fungsi
dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Siandran sebagaimana yang
telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar 86% untuk bangunan sipil dan 85
untuk bangunan ME. Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di
daerah irigasi Siandran, berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.44. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pengatur dan Pendukung D.I Siandran

Bangunan Kondisi Fungsi


HM/
No dan Saluran Nomenklatur
panjang
Irigasi
B RR RS RB B K Br TB

Bangunan
A
Siandran
Bangunan
1 B TB
Ukur B.Sa.1 0+09
Plat
2 B B
Pelayanan 2+98

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Siandran
sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95% dan
fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 67%

Tabel VI.45. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Siandran

VI-38
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Siandran mencapai skor kinerja sekitar 5.10%.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Siandran tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada system
jaringan irigasi Siandran tidak diberi saluran dan bangunan pembuang untuk
antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan bangunanya
pada D.I. Siandran.

Tabel VI.46. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan dan Saluran Pembuang Daerah Irigasi
Siandran

VI-39
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Siandran adalah
sebesar 65% dan 65%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system irigasi
Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Siandran.

Tabel VI.47. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Siandran

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Siandran memiliki skor 3.20%, hal ini sejalan dengan keadaan
lapangan bahwa jalan jalan inpeksi sebagian rusak.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

VI-40
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.48. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Siandran

Tabel VI.49. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Siandran

VI-41
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar 5%,
ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

Sumber air andalan dari D. I.Siandran berasal dari air hujan dan sungai Kedung
Ringis yang bersumber pada mata airBenoyo, sehingga daerah irigasi Siandran
masih dapat suplai air walau musim kemarau, hal ini berpengaruh terhadap rencana
pola tata tanam terutama pada musim tanam III. Hasil analisis ketersediaan air pada
D. I.Siandran dalam pengelolaan irigasi adalah sebagai berikut:

Tabel VI.50. Ketersediaan Air D. I.Siandran

Untuk analisis kebutuhan air untuk irigasi diperlukan rencana pola tata tanam.
Rencana tata tanam adalah rencana penanaman berbagai jenis tanaman selama 1
(satu) tahun. Umumnya jenis tanaman yang direncanakan adalah Padi, Tebu, dan
Palawija. Petani / P3A mengusulkan jenis tanaman yang direncanakan kepada
petugas Pengairan. Kemudian perencanaan dan persiapan tata tanam secara
terpadu disiapkan oleh petugas Pengairan dan Instansi terkait (Panitia Irigasi)
sebelum masa tanam dimulai.

VI-42
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Adapun Pola tata tanam untuk D. I.Siandran adalah Padi-Padi-Padi, ini dikarenakan
ketersediaan air di Bendung Siandran masih terjaga karena sumber air adalah
sungai kedungringis yang sepanjang tahun mengalirkan air. Kebutuhan air dan pola
tata tanam di D. I.Siandran diusulkan sesuai denganhasil analisis ketersediaan air.

Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada
Daerah Irigasi Siandran sebagai berikut :

Tabel VI.51. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Siandran

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat
penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat
diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang
dimiliki.

Tabel VI.52. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

VI-43
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

VI-44
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang Pengairan Kota


Salatiga

Tabel VI.53. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.54. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

VI-45
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Siandran ada bermacam-macam, namun belum
komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin untuk
operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.55. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

VI-46
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Siandran sebagaimana
table di bawah.

Tabel VI.56. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Siandran

VI-47
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Penilaian sarana penunjang OP D.I Siandran sebesar 4.5% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan rendah, sehingga perlu adanya penambahan peralatan operasi dan
pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat kantor dan alat
komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 -- 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Siandran, diperoleh jumlah sumberdaya manusia
yang ada diantaranya :

Tabel VI.57. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Siandran

VI-48
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Untuk peningkatan kinerja dari daerah irigasi Siandran perlu adanya pemberian
personil. Untuk analisa personil, sebaiknya daerah irigasi Siandran dan Siandran II
digabung menjadi satu, mengingat area nya berdekatan dan tidak terlalu luas.

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Siandran, didistribusikan kedalam table perhitungan
kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.58. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Siandran

VI-49
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.33 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, artinya indek kinerja dalam bidang ini rendah hal
ini dikarenakan personil yang ada secara kuantitas atau jumlah belum memadai
khususnya personil operasi dan pemeliharaan di lapangan.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Siandran yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Siandran, Data Skema Bangunan,
Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis maupun
dinamis daerah irigasi Siandran yang ada di kantor pengelola Bidang Pengairan
Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya pembaharuan
data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru maupun data-data
areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja pada unsur
dokumentasi.

Tabel VI.59. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Siandran

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Siandran
yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek kinerja

VI-50
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data terbaru
mengenai daerah irigsi Siandran.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.60. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Siandran

VI-51
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 2.55% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori rendah,
sehingga untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari
pemerintah dan juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Siandran
sebesar 59.6%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Siandran masuk kategori
Kurang. Berikut merupakan rekapitulasi dari penilaian ke-6 ungsur yang telah
dibahas.

Tabel VI.61. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Siandran

VI-52
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.5 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. SIANDRAN II

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Siandran II yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Bendung
Siandran II adalah sebesar 72.2% atau dalam kategori “Sedang”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Siandran II, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Siandran II.

Tabel VI.62. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Siandran II

VI-53
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Siandran II antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Siandran II Daerah Irigasi Siandran II ini mencapai skor kinerja 9.38%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Siandran II

Daerah Irigasi Siandran II terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan air
ke saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 400 m.
Dari hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran
sekunder per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Siandran II per
ruas saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 83% atau masuk dalam
kategori Rusak Ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Siandran II.

Tabel VI.63. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa dan Bangunannya D.I
SiandranII

VI-54
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Siandran II yang panjangnya 400 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Siandran II ini mencapai skor kinerja 9.4%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Siandran II tidak terdapat bangunan pengatur, yang
ada hanya bangunan pelengkap saluran. Sedangkan untuk bangunan pelengkap
yang yang ada di daerah irigasi Siandran II, berikut rinciananya sebagaimana pada
table di bawah.

Tabel VI.64. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pengatur dan Pendukung D.I Siandran II

Bangunan dan HM/ Kondisi Fungsi


No Nomenklatur
Saluran Irigasi panjang
B RR RS RB B K Br TB
Bangunan
A
Siandran II
1 Jmbatan Orang B.Sd2.1a 0+80 B B

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Siandran II
sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95% dan
fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 95%.

Tabel VI.65. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Siandran II

VI-55
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Siandran II mencapai skor kinerja sekitar 4.14% dengan total skor maksimal
9%.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Siandran II tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada
system jaringan irigasi Siandran II tidak diberi saluran dan bangunan pembuang
untuk antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan
bangunanya pada D.I. Siandran II.

Tabel VI.66. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembuang Daerah Irigasi Siandran II

VI-56
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Siandran II
adalah sebesar 95% dan 40%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system
irigasi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Siandran II.

Tabel VI.67. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Siandran II

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Siandran II memiliki skor 2.5%, hal ini sejalan dengan keadaan
lapangan bahwa jalan jalan inpeksi sebagian tidak dapat dilalui, mengingat belum
ada jalan inpeksinya.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

VI-57
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.68. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Siandran II

Tabel VI.69. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Siandran II

VI-58
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar
5.00%, ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan
gedung perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan
fasilita bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

Sumber air andalan dari D. I.Siandran II berasal dari air hujan dan sungai Kedung
Ringis yang bersumber pada mata air Benoyo, sehingga daerah irigasi Siandran
masih dapat suplai air walau musim kemarau, hal ini berpengaruh terhadap rencana
pola tata tanam terutama pada musim tanam III.

Untuk analisis kebutuhan air untuk irigasi diperlukan rencana pola tata tanam.
Rencana tata tanam adalah rencana penanaman berbagai jenis tanaman selama 1
(satu) tahun. Umumnya jenis tanaman yang direncanakan adalah Padi, Tebu, dan
Palawija. Petani / P3A mengusulkan jenis tanaman yang direncanakan kepada
petugas Pengairan. Kemudian perencanaan dan persiapan tata tanam secara
terpadu disiapkan oleh petugas Pengairan dan Instansi terkait (Panitia Irigasi)
sebelum masa tanam dimulai.

Adapun Pola tata tanam untuk D. I.Siandran II adalah Padi-Padi-Padi, ini


dikarenakan ketersediaan air di Bendung Siandran masih terjaga karena sumber air
adalah sungai kedungringis yang sepanjang tahun mengalirkan air. Adapun
penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah Irigasi
Siandran II sebagai berikut :

VI-59
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.70. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Siandran II

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap,
bahkan sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan
berat. Banyak sekali peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus
disediakan seperti; peralatan yang bersifat ringan dan peralatan berat.
Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat penyimpanannya dan
selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat diperlukan/digunakan.
Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang dimiliki.

Tabel VI.71. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

VI-60
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang Pengairan Kota


Salatiga

VI-61
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.72. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.73. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Siandran II ada bermacam-macam, namun belum
komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin untuk
operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.74. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

VI-62
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

VI-63
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Siandran II sebagaimana
table di bawah.

Tabel VI.75. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Siandran II

Penilaian sarana penunjang OP D.I Siandran II sebesar 4.5% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan rendah, sehingga perlu adanya penambahan peralatan operasi dan
pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat kantor dan alat
komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

VI-64
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 -- 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Siandran II, diperoleh jumlah sumberdaya manusia
yang ada diantaranya :

Tabel VI.76. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Siandran II

Untuk daerah irigasi Siandran II dengan kebutuhan personil yang sesuai dengan
peraturan yang ada maka daerh irigasi Siandran II kekurangan akan personil
operasi dan pemeliharaan, untuk analisa personil operasi dan pemeliharaan
sebaiknya digabung dengan daerah irigasi Siandran agar lebih efektif dan efisien.

VI-65
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Siandran II, didistribusikan ke dalam table perhitungan
kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.77. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Siandran II

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.33 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini
sedang hal ini dikarenakan petugas atau personil yang ada sudah cukup
memahami mengenai operasi dan pemeliharaan dan juga personil yang ada secara
kuantitas atau jumlah belum memadai. Untuk itu perlu adanya penambahan
personil dan mengadakan pelatihan mengenai operasi dan pemeliharaan daerah
irigasi.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Siandran II yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Siandran II, Data Skema
Bangunan, Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis
maupun dinamis daerah irigasi Siandran II yang ada di kantor pengelola Bidang
Pengairan Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya
pembaharuan data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru
maupun data-data areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian
kinerja pada unsur dokumentasi.

Tabel VI.78. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Siandran II

VI-66
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Siandran
II yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek kinerja
bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data terbaru
mengenai daerah irigsi Siandran II.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan

VI-67
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.79. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Siandran II

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori buruk, sehingga
untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari pemerintah dan
juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Siandran II
sebesar 60.55%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Siandran II masuk
kategori Kurang. Berikut merupakan rekapitulasi dari penilaian ke-6 ungsur yang
telah dibahas.

Tabel VI.80. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Siandran II

VI-68
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.6 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. TAMBAKBOYO

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Tambakboyo yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Bendung
Tambakboyo adalah sebesar 68.9% atau dalam kategori “sedang”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Tambakboyo, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Tambakboyo.

Tabel VI.81. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Tambakboyo

VI-69
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Tambakboyo antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Tambakboyo Daerah Irigasi Tambakboyo ini mencapai skor kinerja 9.42%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Tambakboyo

Daerah Irigasi Tambakboyo terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan air
ke saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 1.786m.
Dari hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran
sekunder per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Tambakboyo
per ruas saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 83% atau masuk
dalam kategori Rusak Ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Tambakboyo.

Tabel VI.82. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunannya D.I
Tambakboyo

VI-70
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Siandran II yang panjangnya 1.786 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Tambakboyo ini mencapai skor kinerja 9.49%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Tambakboyo terdapat sembilan buah bangunan
pengatur bagi/sadap/bagi sadap dan sepuluh bangunan pelengkap. Untuk total
kondisi dan fungsi dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Tambakboyo
sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar 88.4% untuk
bangunan sipil dan 88 untuk bangunan ME.

Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di daerah irigasi


Tambakboyo, berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.83. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pengatur dan Pendukung D.I Tambakboyo

HM/ Kondisi Fungsi


Bangunan dan
No Nomenklatur panja
Saluran Irigasi
ng
B RR RS RB B K Br TB

Bangunan
A
Tambakboyo

1 Alat Ukur B.Tb.1a 0+51 B TB


2 Plat Pelayanan 5+02 B B
3 Plat Pelayanan 6+96 B B
4 Plat Pelayanan 7+87 B B
5 Plat Pelayanan 8+79 B B
6 Plat Pelayanan 10+53 B B
7 Plat Pelayanan 11+76 B B

VI-71
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

HM/ Kondisi Fungsi


Bangunan dan
No Nomenklatur panja
Saluran Irigasi
ng
B RR RS RB B K Br TB

8 Plat Pelayanan 12+95 B B


9 Plat Pelayanan 13+39 B B
10 Terjun B.Tb.2a 17+12 B B

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Tambakboyo
sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95% dan
fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 85%.

Tabel VI.84. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Tambakboyo

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Tambakboyo mencapai skor kinerja sekitar 4.31% dari nilai skor maksimal 9%
hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya desain ulang pada setiap bangunan
pengatur dan bangunan sadap agar dapat diatur sesuai dengan rencana.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

VI-72
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Tambakboyo tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada
system jaringan irigasi Tambakboyo tidak diberi saluran dan bangunan pembuang
untuk antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan
bangunanya pada D.I. Tambakboyo.

Tabel VI.85. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan dan Saluran Pembuang Daerah Irigasi
Tambakboyo

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Tambakboyo
adalah sebesar 50% dan 50%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system
irigasi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Tambakboyo.

Tabel VI.86. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Tambakboyo

VI-73
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Tambakboyo memiliki skor 2%, hal ini sejalan dengan keadaan
lapangan bahwa jalan jalan inpeksi sebagian 50% keadaan rusak atau hanya dapat
dijangkau dengan jalan kaki. Sedangkan untuk jalan masuk ke bendung
Tambakboyo hanya dapat diakses dengan jalan kaki.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.87. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Tambakboyo

Tabel VI.88. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Tambakboyo

VI-74
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar 5%,
ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

Sumber air andalan dari D. I. Tambakboyo berasal dari air hujan dan sungai
Senjoyo, sehingga daerah irigasi Tambakboyo masih ada air walau musim kemarau,
karena di suplai dari mata air senjoyo yang sepanjang tahun mengeluarkan air.
Pada masa tanam pertama yaitu pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret
ketersediaan air pada bendung untuk memenuhi kebutuhan pengolahan lahan
hingga panen. Namun demikian pada musim kemarau ketersediaan air (debit air)
minimun, hanya mengandalkan dari debit mata air Senjoyo, hal ini berpengaruh
terhadap rencana pola tata tanam terutama padamusim tanam III. Hasil analisis
ketersediaan air pada D. I. Tambakboyo dalam pengelolaan irigasi adalah sebagai
berikut :

Tabel VI.89. Ketersediaan Air D. I.Tambakboyo

VI-75
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pola tata tanam untuk D. I. Tambakboyo adalah Padi-Padi-Padi, ini


dikarenakan ketersediaan air di Bendung Tambak Boyo masih terjaga
karena sumber air andalan adalah mata air Senjoyo serta mata air kecil-
kecil yang berada di daerah aliran sungai senjoyo yang sepanjang tahun
mengalirkan air, walaupun pada MT III hanya sebagian yang mengolah
lahannya untuk tanaman padi. Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air
dan Indeks Pertanaman pada Daerah Irigasi Tambakboyo sebagai berikut :

Tabel VI.90. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Tambakboyo

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap,
bahkan sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan
berat. Banyak sekali peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus
disediakan seperti; peralatan yang bersifat ringan dan peralatan berat.
Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat penyimpanannya dan
selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat diperlukan/digunakan.
Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang dimiliki.

VI-76
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.91. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang PENGAIRAN Kota


Salatiga

VI-77
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.92. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.93. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi


yang ada dikantor pengelola daerah irigasi Tambakboyo ada bermacam-
macam, namun belum komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut
merupakan peralatan rutin untuk operasi dan pemeliharaan yang ada
dikantor sebagaimana pada table di bawah.

VI-78
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.94. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

VI-79
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan
kedalam table kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing
item peralatan yang telah dilakukan inventarisasi, diantaranya item
peralatan O&P, Peralatan untuk transportasi, peralatan kantor, dan
peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai kinerja dari sarana
penunjang O&P pada Daerah Irigasi Tambakboyo sebagaimana table di
bawah.

Tabel VI.95. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Tambakboyo

Penilaian sarana penunjang OP D.I Tambakboyo sebesar 4.5% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan sedang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan operasi dan
pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat kantor dan alat
komunikasi.

VI-80
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 -- 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Tambakboyo, diperoleh jumlah sumberdaya
manusia yang ada diantaranya :

Tabel VI.96. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Tambakboyo

VI-81
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Untuk daerah irigasi Tambakboyo dengan kebutuhan personil yang sesuai dengan
peraturan yang ada maka daerh irigasi Siandran II kekurangan akan personil
operasi dan pemeliharaan. Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta
wawancara secara langsung terhadap personil yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan Daerah Irigasi Tambakboyo, didistribusikan
kedalam table perhitungan kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.97. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Tambakboyo

VI-82
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 8.67 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini
sedang hal ini dikarenakan petugas atau personil yang ada sudah cukup
memahami mengenai operasi dan pemeliharaan dan juga personil yang ada secara
kuantitas atau jumlah belum memadai. Untuk itu perlu adanya penambahan
personil dan mengadakan pelatihan mengenai operasi dan pemeliharaan daerah
irigasi.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Tambakboyo yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Tambakboyo, Data Skema
Bangunan, Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis
maupun dinamis daerah irigasi Tambakboyo yang ada di kantor pengelola bidang
PENGAIRAN Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya
pembaharuan data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru
maupun data-data areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian
kinerja pada unsur dokumentasi.

Tabel VI.98. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Tambakboyo

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi
Tambakboyo yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya
indek kinerja bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data
terbaru mengenai daerah irigsi Tambakboyo.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

VI-83
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.99. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Tambakboyo

VI-84
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori buruk, sehingga
untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari pemerintah dan
juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi
Tambakboyo sebesar 61.47%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi
Tambakboyo masuk kategori Kurang dan perlu adanya perhatian. Berikut
merupakan rekapitulasi dari penilaian ke-6 ungsur yang telah dibahas.

Tabel VI.100. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Tambakboyo

VI-85
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.7 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. SILUWING

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Siluwing yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana didasarkan
pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian yang telah
kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama Bendung
Siluwing adalah sebesar 68.7% atau dalam kategori “Sedang”. Dari hasil
inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Siluwing, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Siluwing.

Tabel VI.101. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Siluwing

VI-86
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Siluwing antaralain: kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Siluwing Daerah Irigasi Siluwing ini mencapai skor kinerja 9.47% dengan
nilai maksimal 13%, yang artinya prasaran fisik dari bangunan utama kinerjanya
sedang.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Siluwing

Daerah Irigasi Siluwing terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan air ke
saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 2.205 m.
Dari hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran
sekunder per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Siluwing per
ruas saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 80.5% atau masuk
dalam kategori Rusak Ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Siluwing.

Tabel VI.102. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunannya D.I Siluwing

VI-87
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Siluwing yang panjangnya 2.205 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Siluwing ini mencapai skor kinerja 9.42% dengan nilai
sekor maksimal yaitu sebesar 10% yang artinya kinerja dari saluran Siluwing cukup
tinggi.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Siluwing terdapat delapan buah bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap dan 9 bangunan pelengkap. Untuk total kondisi dan fungsi
dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Siluwing sebagaimana yang
telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar 73.1% untuk bangunan sipil.

Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di daerah irigasi Siluwing,
berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.103. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pendukung D.I Siluwing

Kondisi Fungsi
Bangunan dan HM/
No Nomenklatur
Saluran Irigasi panjang
B RR RS RB B K Br TB

Bangunan
A
Siluwing

1 Bendung B.Sw 0+00 B B


Pelimpah dan
1 B B
bangunan ukur B.Sw.1a 0+04
2 Gorong-gorong B.Sw.1b 1+82 B B
3 Gorong-gorong B.Sw.1c 4+05 B B
4 Terjunan B.Sw.2a 9+28 B B
5 Gorong-gorong B.Sw.Tg.1b 1+72 B B

VI-88
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Siluwing
sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95% dan
fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 95%.

Tabel VI.104. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Siluwing

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Siluwing mencapai skor kinerja sekitar 3.9%, Hal ini mengindikasikan bahwa
perlu adanya desain ulang pada setiap bangunan pengatur dan bangunan sadap
agar dapat diatur sesuai dengan rencana.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

VI-89
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pada daerah irigasi Siluwing tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada system
jaringan irigasi Siluwing tidak diberi saluran dan bangunan pembuang untuk
antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan bangunanya
pada D.I. Siluwing.

Tabel VI.105. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan dan Saluran Pembuang Daerah Irigasi
Siluwing

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Siluwing adalah
sebesar 50% dan 50%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system irigasi
Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Siluwing.

Tabel VI.106. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Siluwing

VI-90
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Siluwing memiliki skor 2.7%, hal ini sejalan dengan keadaan lapangan
bahwa jalan jalan inpeksi sebagian 50% keadaan rusak atau hanya dapat dijangkau
dengan jalan kaki. Sedangkan untuk jalan masuk ke bendung Siluwing dapat
diakses dengan mudah.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

VI-91
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.107. Inventarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Siluwing

VI-92
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.108. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Siluwing

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar 5%,
ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

Sumber air andalan dari DI Siluwing berasal dari mata air dan air hujan, sehingga
daerah irigasi Siluwing cukup baik jika digunakan untuk pertanian. Saluran irigasi
siluwing mengalirkan air sepanjang tahun dengan debit yang cukup guna memenuhi
kebutuhan irigasi saat ini.

Hasil analisis ketersediaan air pada D. I. Siluwing dalam pengelolaan irigasi adalah
sebagai berikut:

Tabel VI.109. Ketersediaan Air D. I.Siluwing

Untuk analisis kebutuhan air untuk irigasi diperlukan rencana pola tata tanam.
Rencana tata tanam adalah rencana penanaman berbagai jenis tanaman selama 1
(satu) tahun. Umumnya jenis tanaman yang direncanakan adalah Padi, Tebu, dan

VI-93
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Palawija. Petani / P3A mengusulkan jenis tanaman yang direncanakan kepada


petugas Pengairan. Kemudian perencanaan dan persiapan tata tanam secara
terpadu disiapkan oleh petugas Pengairan dan Instansi terkait (Panitia Irigasi)
sebelum masa tanam dimulai.

Pola tanam untuk D.I. Siluwing adalah Padi-Padi-Padi, ini dikarenakan ketersediaan
air di mata air Siluwing yang cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan air bagi
sawah petani khususnya pada MT III walaupun tidak seluruhnya terairi. Adapun
penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah Irigasi
Siluwing sebagai berikut :

Tabel VI.110. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Siluwing

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat
penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat

VI-94
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang


dimiliki.

Tabel VI.111. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

VI-95
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang PENGAIRAN Kota


Salatiga

Tabel VI.112. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.113. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi


yang ada dikantor pengelola daerah irigasi Tambakboyo ada bermacam-
macam, namun belum komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut

VI-96
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

merupakan peralatan rutin untuk operasi dan pemeliharaan yang ada


dikantor sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.114. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

VI-97
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan
kedalam table kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing
item peralatan yang telah dilakukan inventarisasi, diantaranya item
peralatan O&P, Peralatan untuk transportasi, peralatan kantor, dan
peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai kinerja dari sarana
penunjang O&P pada Daerah Irigasi Siluwing sebagaimana table di
bawah.

Tabel VI.115. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Siluwing

Penilaian sarana penunjang OP D.I Siluwing sebesar 5.50% dari nilai maksimal
10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan sedang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan operasi dan
pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat kantor dan alat
komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

VI-98
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 - 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Siluwing, diperoleh jumlah sumberdaya manusia
yang ada diantaranya :

Tabel VI.116. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Siluwing

VI-99
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Siluwing, didistribusikan kedalam table perhitungan
kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.117. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Siluwing

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.67 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini
sedang hal ini dikarenakan petugas atau personil yang ada sudah cukup
memahami mengenai operasi dan pemeliharaan dan juga personil yang ada secara
kuantitas atau jumlah belum memadai. Untuk itu perlu adanya penambahan
personil dan mengadakan pelatihan mengenai operasi dan pemeliharaan daerah
irigasi.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Siluwing yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Siluwing, Data Skema Bangunan,
Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis maupun
dinamis daerah irigasi Siluwing yang ada di kantor pengelola bidang PENGAIRAN
Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya pembaharuan
data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru maupun data-data
areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja pada unsur
dokumentasi.

VI-
100
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.118. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Siluwing

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Siluwing
yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek kinerja
bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data terbaru
mengenai daerah irigsi Siluwing.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan

VI-
101
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi


bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.119. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Siluwing

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori rendah,
sehingga untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari
pemerintah dan juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Siluwing
sebesar 61.34%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Siluwing masuk kategori
Kurang dan perlu adanya perhatian. Berikut merupakan rekapitulasi dari penilaian
ke-6 ungsur yang telah dibahas.

Tabel VI.120. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Siluwing


VI-
102
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

6.8 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. NGABLAK TIMUR

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Ngablak Timur yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana
didasarkan pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian
yang telah kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama
Bendung Ngablak Timur adalah sebesar 43.9% atau dalam kategori “Buruk”. Dari
hasil inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Ngablak Timur, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Ngablak Timur.

Tabel VI.121. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Ngablak Timur

VI-
103
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Ngablak Timur antaralain: kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman,pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Ngablak Barat Daerah Irigasi Ngablak Timur ini mencapai skor kinerja 3.17
% dengan nilai maksimal 13%.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Ngablak Timur

Daerah Irigasi Ngablak Timur terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan
air ke saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 270 m.
Dari hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran
sekunder per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Ngablak Timur
per ruas saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 81% atau masuk
dalam kategori Rusak Ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama

VI-
104
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Ngablak Timur.

Tabel VI.122. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa D.I Ngablak Timur

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Ngablak Timur yang panjangnya 270 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Ngablak Timur ini mencapai skor kinerja 5.25% dengan
nilai sekor maksimal yaitu sebesar 10%.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Ngablak Timur terdapat satu buah bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap dan tiga bangunan pelengkap. Untuk total kondisi dan fungsi
dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Ngablak Timur sebagaimana
yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar 70% untuk bangunan sipil.

Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di daerah irigasi Ngablak
Timur, berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

VI-
105
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.123. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pendukung D.I Ngablak Timur

Kondisi Fungsi
Bangunan dan HM/
No Nomenklatur
Saluran Irigasi panjang
B RR RS RB B K Br TB

Bangunan
A
Ngablak Timur

1 Plat Pelayanan 0+76 B B


2 Pemasukan B.Nbt.1a 1+80 B B
3 Gorong-gorong B.Nbt.1b 2+62 B B

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Ngablak
Timur sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 90%
dan fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 90%.

Tabel VI.124. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Saluran Pembawa D.I Ngablak
Timur

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan pada saluran pembawa, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan

VI-
106
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

pada saluran pembawa D.I. Ngablak Timur mencapai skor kinerja sekitar 3.44% dari
sekor maksimal sebesar 10. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya desain
ulang pada setiap bangunan pengatur dan bangunan sadap agar dapat diatur
sesuai dengan rencana.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Ngablak Timur tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada
system jaringan irigasi Ngablak Timur tidak diberi saluran dan bangunan pembuang
untuk antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan
bangunanya pada Ngablak Timur.

Tabel VI.125. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan Pembuang Daerah Irigasi Ngablak
Timur

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Ngablak Timur
adalah sebesar 95% dan 50%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system
irigasi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Ngablak Timur.
VI-
107
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.126. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Ngablak Timur

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Ngablak Timur memiliki skor 2.9% dari nlai total 4.0%, hal ini berarti
jalan inpeksi perlu adanya pembangunan agar kinerjanya dapat lebih baik.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

VI-
108
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.127. Ivntarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Ngablak Timur

Tabel VI.128. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Ngablak Timur
VI-
109
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar
5.00%, ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan
gedung perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan
fasilita bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

sumber air andalan dari D.I Ngblak Timur berasal dari sungai Jurang Buntung yang
airnya mengalir sepanjang tahun. Pola tanam untuk D. I. Ngblak Timur adalah Padi-
Padi-palawija, ini dikarenakan ketersediaan air pada musim kemarau memang tidak
dapat memenuhi kebutah air tanaman padi, mengingat air pada jaringa irigasi
Ngablak Timur ini dipaki juga untuk peternaka ikan. Untuk meningkatkan produksi
tanaman pangan pada daerah irigasi Ngablak Timur perlu adanya kerjasama antara
petani dan stakeholders yang terkait, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air Kota Salatiga yang berkewenangan memelihara dan merawat aset irigasi
di D. I. Ngablak Timur.

Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada
Daerah Irigasi Ngablak Timur sebagai berikut :

Tabel VI.129. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Ngablak Timur

VI-
110
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat
penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat
diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang
dimiliki.

Tabel VI.130. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

VI-
111
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang pengairan Kota


Salatiga

Tabel VI.131. Inventarisasi Transportasi O&P

VI-
112
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.132. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Ngablak Timur ada bermacam-macam, namun
belum komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin
untuk operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di
bawah.

Tabel VI.133. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

VI-
113
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

VI-
114
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Ngablak Timur
sebagaimana table di bawah.

VI-
115
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.134. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Ngablak Timur

Penilaian sarana penunjang OP D.I Ngablak Timur sebesar 4.5% dari nilai
maksimal 10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan
operasi dan pemeliharaan sedang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan
operasi dan pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat
kantor dan alat komunikasi.

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 -- 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Ngablak Timur, diperoleh jumlah sumberdaya
manusia yang ada diantaranya :

VI-
116
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.135. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Ngablak Timur

Untuk peningkatan kinerja dari daerah irigasi Ngablak Timur perlu adanya
penambahan personil, namun dengan kecilnya daerah irigasi dan pendeknya
jaringan irigasi maka sebaiknya untuk personil dapat digabung dua atau tiga
daerah irigasi dalam satu pengelola.

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Ngablak Timur, didistribusikan kedalam table
perhitungan kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

VI-
117
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.136. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Ngablak Timur

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.67 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini
sedang hal ini dikarenakan petugas atau personil yang ada sudah cukup
memahami mengenai operasi dan pemeliharaan dan juga personil yang ada secara
kuantitas atau jumlah belum memadai. Untuk itu perlu adanya penambahan
personil dan mengadakan pelatihan mengenai operasi dan pemeliharaan daerah
irigasi.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Ngablak Timur yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Ngablak Timur, Data Skema
Bangunan, Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis
maupun dinamis daerah irigasi Ngablak Timur yang ada di kantor pengelola bidang
PENGAIRAN Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya
pembaharuan data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru
maupun data-data areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian
kinerja pada unsur dokumentasi.

VI-
118
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.137. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Ngablak Timur

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Ngablak
Timur yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek
kinerja bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data
terbaru mengenai daerah irigsi Ngablak Timur.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
VI-
119
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi


bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.138. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Ngablak
Timur

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori buruk, sehingga
untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari pemerintah dan
juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Ngablak
Timur sebesar 49.62%, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Ngablak Timur
masuk kategori Jelek dan perlu adanya perhatian. Berikut merupakan rekapitulasi
dari penilaian ke-6 ungsur yang telah dibahas.

VI-
120
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.139. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Ngablak Timur

6.9 PENILAIAN KONDISI DAN KINERJA PRASARANA FISIK DAN PENDUKUNG


D.I. NGABLAK BARAT

A. Kondisi Bangunan Utama

Berikut merupakan penilaian kondisi bangunan utama yaitu bangunan Bendung


Ngablak Barat yang dinilai ditiap bagian bangunan bendung sebagaimana
didasarkan pada aturan Permen PUPR no 12 / PRT / M /2015. Dari hasil penilaian
yang telah kami uraikan pada bab sebelumnya, nilai dari kondisi bangunan utama
Bendung Ngablak Barat adalah sebesar 43.9% atau dalam kategori “Buruk”. Dari
hasil inventarisasi dan pengamatan secara langsung dilapangan, banyak ditemukan
kekurangan bagian yang belum ada di Bendung Ngablak Barat, jika mengacu pada
kriteria penilian bendung. Berikut merupakan hasil penilaian kinerja bangunan
Bendung Ngablak Barat.

VI-
121
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.140. Penilaian Skor Kinerja Bangunan dan Pintu-pintu Bendung Ngablak Barat

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada kondisi dan skor kinerja di
bendung Ngablak Barat antaralain : kondisi mercu, sayap, lantai bendung, tanggul
penutup, jembatan, papan operasi, mistar ukur, pagar pengaman, pintu-pintu
penguras dan pintu-pintu intake, maka hasil penilaian kinerja pada prasarana fisik
Bendung Ngablak Barat Daerah Irigasi Ngablak Barat ini mencapai skor kinerja
3.15% dengan nilai maksimal 13%, yang artinya prasaran fisik dari bangunan utama
kinerjanya Kurang.

B. Penilaian Kondisi Fisik dan Kinerja Saluran Pembawa D.I Ngablak Barat

Daerah Irigasi Ngablak Barat terdiri dari satu Saluaran sekunder yang mengalirkan
air ke saluran tersie dicabang-cabangnya. Saluran tersebut memiliki panjang 394 m.
Dari hasil survai inventarisasi dilapangan diperoleh data kondisi dari saluran
sekunder per ruas, hasil inventarisasi kondisi saluran yang ada di D.I Ngablak Barat
per ruas saluran rata-rata rusak ringan dengan nilai skor kondisi 87.5% atau masuk
dalam kategori Rusak Ringan.

Asesmen nilai kondisi dan fungsi secara formulasai dapat ditentukan secara
hitungan dari tingkat kerusakan, namun perlu adanya pininjauan dengan seksama
berdasarkan pengalaman tenaga ahli operasi dan pemeliharaan penentuan kondisi
VI-
122
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

dan fungsi dapat ditentukan melalui penglihatan dan pengamatan secara seksama
dilapangan. Berikut merupakan hasil dari penilaian kinerja system irigasi untuk
bagian saluran pembawa di Daerah Irigasi Ngablak Barat.

Tabel VI.141. Hasil Penilaian Kinerja Saluran Pembawa D.I Ngablak Barat

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, mengacu pada total panjang saluran
pembawa Daerah Irigasi Ngablak Barat yang panjangnya 394 m, dan hasil analisa
kondisi dan fungsi saluran pembawa, maka hasil penilaian kinerja pada saluran
pembawa Daerah Irigasi Ngablak Barat ini mencapai skor kinerja 8.7% dengan nilai
sekor maksimal yaitu sebesar 10% yang artinya kinerja dari saluran Ngablak Barat
cukup tinggi.

C. Penilaian Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Bangunan Pada Saluran


Pembawa

Prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa ini merupakan bangunan yang
berada disaluran pembawa, baik itu bangunan pengatur maupun bangunan
pelengkap. Di daerah irigasi Ngablak Barat terdapat dua buah bangunan pengatur
bagi/sadap/bagi sadap dan satu bangunan pelengkap. Untuk total kondisi dan
fungsi dari bangunan pengatur yang ada di daerah irigasi Ngablak Barat
sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu sebesar 77% untuk
bangunan sipil. Sedangkan untuk bangunan pelengkap yang yang ada di daerah
irigasi Ngablak Barat, berikut rinciananya sebagaimana pada table di bawah.

Tabel VI.142. Kondisi dan Fungsi Bangunan Pendukung D.I Ngablak Barat

Bangunan dan HM/ Kondisi Fungsi


No Nomenklatur
Saluran Irigasi panjang B RR RS RB B K Br TB
Bangunan
A
Ngablak Barat
1 Plat Pelayanan 1+14 B B

VI-
123
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil inventarisasi bangunan pelengkap yang ada di daerah irigasi Ngablak
Barat sebagian besar kondisinya masih baik dengan nilai rata-rata sebesar 95%
dan fungsinya juga masih baik dengan nilai fungsi rata-rata sebesar 95%.

Tabel VI.143. Penilaian Skor Kinerja Bangunan pada Saluran Pembawa D.I Ngablak
Barat

Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja seluruh
bangunan, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa
D.I. Ngablak Barat mencapai skor kinerja sekitar 3.49% dengan nilai maksimal
9.0%, untuk itu perlu adanya peningkatan bangunan, khususnya kelengkapan pada
bangunan pengatur.

D. Penilaian Kondisi dan Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunanya

Saluran pembuang dan bangunannya merupakan suatu system yang berguna untuk
mengantisipasi jika terjadi banjir pada saluran pembawa, agar tidak terjadi limpasan
sehingga berakibat kerusakan pada bangunan irigasi maupun tanggul saluran.

Pada daerah irigasi Ngablak Barat tidak ada permasalahan banjir, sehingga pada
system jaringan irigasi Ngablak Baratr tidak diberi saluran dan bangunan pembuang
VI-
124
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

untuk antisipasi banjir. Berikut penilaian kinerja dari saluran pembuang dan
bangunanya pada Ngablak Barat.

Tabel VI.144. Hasil Penilaian Kinerja Bangunan Pembuang Daerah Irigasi Ngablak Barat

Nilai kinerja dari bangunan dan saluran pembuang daerah irigasi Ngablak Barat
sebagaimana table diatas yaitu sebesar 4% dengan nilai maksimal 4% hal ini
mengindikasikan pada saluran ini tidak masalah mengenai masalah banjir.

E. Penilaian Kondisi dan Kinerja Jalan Masuk / Inspeksi

Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja.

Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling
menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau
untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum.

Dari hasil penilaian kondisi dan fungsi jalan masuk dan inpeksi D.I Ngablak Barat
adalah sebesar 95% dan 50%. Berikut merupakan table penilaian kinerja system
irigasi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi daerah irigasi Ngablak Barat.

Tabel VI.145. Penilaian Kondisi Prasarana Fisik Jalan Inspeksi D.I. Ngablak Barat

VI-
125
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Hasil dari kinerja penilaian kondisi prasarana fsik jalan masuk dan jalan inpeksi di
daerah irigasi Ngablak Timur memiliki skor 2.9% dari nlai total 4.0%, hal ini berarti
jalan inpeksi perlu adanya pembangunan agar kinerjanya dapat lebih baik.

F. Penilaian Kondisi dan Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang

Dari hasil inventarisasi kantor, perumhan dan bangunan yang masuk dalam aset
pendukung diantaranya sebaimana pada table di bawah.

Tabel VI.146. Ivntarisasi Kondisi Rumah, Kantor pada D.I Ngablak Barat

Tabel VI.147. Penilaian Kinerja Kantor, Perumahan dan Gedung D.I Ngablak Barat

VI-
126
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja ini diperoleh nilai 3.00 % dari nilai maksimal sebesar 5%,
ini mengindikasikan bahwa prasarana fisi bagian kantor, perumahan dan gedung
perlu adanya pembenahan, baik itu pembenahan fisik maupun penambahan fasilita
bangunan. Bangunan yang belum ada perlu dibuat agar dapat menunjang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi di Kota Salatiga.

G. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanam

sumber air andalan dari D.I Ngblak Timur berasal dari sungai Jurang Buntung yang
airnya mengalir sepanjang tahun. Pola tanam untuk D. I. Ngblak Barat adalah Padi-
Padi-palawija, ini dikarenakan ketersediaan air pada musim kemarau memang tidak
dapat memenuhi kebutah air tanaman padi, mengingat air pada jaringa irigasi
Ngablak Barat ini dipaki juga untuk peternaka ikan. Untuk meningkatkan produksi
tanaman pangan pada daerah irigasi Ngablak Barat perlu adanya kerjasama antara
petani dan stakeholders yang terkait, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air Kota Salatiga yang berkewenangan memelihara dan merawat aset irigasi
di D. I. Ngablak Barat. Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks
Pertanaman pada Daerah Irigasi Ngablak Barat sebagai berikut

Tabel VI.148. Penilaian Kinerja Produktivitas Tanaman D.I. Ngablak Barat

VI-
127
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

H. Kinerja Sarana Penunjang

Kondisi saat ini peralatan operasi dan pemeliharaan masih belum lengkap, bahkan
sangat kurang baik peralatan yang ringan maupun peralatan berat. Banyak sekali
peralatan operasi dan pemeliharaan yang harus disediakan seperti; peralatan yang
bersifat ringan dan peralatan berat. Peralatan ini harus ada tersedia beserta tempat
penyimpanannya dan selalu dipelihara agar tidak rusak atau macet saat
diperlukan/digunakan. Berikut sarana penunjang operasi dan pemeliharaan yang
dimiliki.

VI-
128
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.149. Inventarisasi Perlegkapan Kantor

Dalam menjalankan tugasnya Mantri Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan


bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut :

 Penelusuran jaringan irigasi, melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi;

 Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier;

 Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi).

 Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan

Berikut merupakan Inventarisasi Transportasi O&P di bidang PENGAIRAN Kota


Salatiga
VI-
129
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.150. Inventarisasi Transportasi O&P

Kondisi saat ini transportasi untuk petugas seperti mobil untuk seksi dan pengamat,
sepeda motor untuk juru, sepeda untuk PPA dan POB tidak memadai untuk
bertugas menjalakan kegiatannya.

Komunikasi merupakan hal segera cepat harus berlangsung dalam rangka


pengelolaan suatu daerah irigasi, sehingga keputusan dapat cepat diambil oleh
pengambil keputusan. Kondisi saat ini terdapat alat komunikasi yang berada di
petugas operasi dan pemeliharaan berupa handpone, dan untuk alat komunikasi
kantor berupa telephon rumah.

Tabel VI.151. Alat Komunikasi Yang Ada Di Kantor

Alat-alat dasar untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada
dikantor pengelola daerah irigasi Tambakboyo ada bermacam-macam, namun
belum komplit dan masih terbatas jumlahnya, berikut merupakan peralatan rutin
untuk operasi dan pemeliharaan yang ada dikantor sebagaimana pada table di
bawah.

VI-
130
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Tabel VI.152. Alat dasar operasi dan pemeliharaan

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

1 Chain Saw Mini

2 Mesin Potong Rumput + Mata Pisau


+ Mata Kabel

3 Kunci

4 Sabit

5 Cangkul

6 Meteran (5 meter)

7 Meteran (75 meter)

VI-
131
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Rencana Kebutuhan Alat-Alat


No. DasarPemeliharaan Jaringan Irigasi Dokumentasi Alat Yang Ada

10 Gergaji Kayu

Dari hasil inventarisasi yang ada kita masukan atau kita distribusikan kedalam table
kinerja yang telah ada pembobotan dari masing-masing item peralatan yang telah
dilakukan inventarisasi, diantaranya item peralatan O&P, Peralatan untuk
transportasi, peralatan kantor, dan peralatan komunikasi. Berikut hasil dari nilai
kinerja dari sarana penunjang O&P pada Daerah Irigasi Ngablak Barat
sebagaimana table di bawah.

Tabel VI.153. Kinerja Sarana Penunjang D.I. Ngablak Barat

Penilaian sarana penunjang OP D.I Ngablak Barat sebesar 4.5% dari nilai
maksimal 10%, artinya indek kinerja dalam bidang sarana penunjang kegiatan
operasi dan pemeliharaan sedang, sehingga perlu adanya penambahan peralatan
operasi dan pemeliharaan, seperti peralatan OP, transportasi petugas OP, alat
kantor dan alat komunikasi.

VI-
132
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

I. Penilaian Organisasi Personalia

Pada Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no.12/PRT/M/


Tahun 2015 tentang ekploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi menjelaskan
bahwa kebutuhan tenaga pelaksana operasi pemeliharaan terdiri dari :
a) Kepala ranting/ pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per
5.000 – 7.500 Ha;
b) Mantri/ Juru pengairan : 1 orang per 750-1.500 Ha;
c) Petugas Operasi Bendung : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa
pekerja untuk bendung besar;
d) Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 Km atau daerah layanan 150 sampai
dengan 500 Ha;
e) Pekerja/pekarya saluran (PS) : 1 orang per 2 - 3 Km panjang saluran

Dari data inventarisasi personil yang terlibat langsug dalam pelaksanaan operasi
dan pemeliharaan daerah irigasi Ngablak Barat, diperoleh jumlah sumberdaya
manusia yang ada diantaranya :

Tabel VI.154. Organisasi Personalia Pengelola Daerah Irigasi Ngablak Barat

VI-
133
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Untuk peningkatan kinerja dari daerah irigasi Ngablak Timur perlu adanya
penambahan personil, namun dengan kecilnya daerah irigasi dan pendeknya
jaringan irigasi maka sebaiknya untuk personil dapat digabung dua atau tiga
daerah irigasi dalam satu pengelola.

Hasil inventarisasi dan juga hasil pengamatan serta wawancara secara langsung
terhadap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan Daerah Irigasi Ngablak Timur, didistribusikan kedalam table
perhitungan kinerja system irigasi sebagaimana table dibawah.

Tabel VI.155. Hasil Penilaian Kinerja Ungsur Organisasi Personalia D.I Ngablak Barat

Dari hasil penilaian kinerja ungsur organisasi personalia ini sebesar 7.67 % dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 15.0%, yang artinya indek kinerja dalam bidang ini
sedang hal ini dikarenakan petugas atau personil yang ada sudah cukup

VI-
134
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

memahami mengenai operasi dan pemeliharaan dan juga personil yang ada secara
kuantitas atau jumlah belum memadai. Untuk itu perlu adanya penambahan
personil dan mengadakan pelatihan mengenai operasi dan pemeliharaan daerah
irigasi.

J. Kinerja Dokumentasi

Pada ungsur ketersediaan atau arsip dokumentasi mengenai Daerah Irigasi


Ngablak Barat yang berupa Buku Data Daerah Irigasi Ngablak Barat, Data Skema
Bangunan, Jaringan, gambar purna laksana dan lainya yang menjadi data statis
maupun dinamis daerah irigasi Ngablak Barat yang ada di kantor pengelola bidang
PENGAIRAN Kota Salatiga, data yang ada merupakan data lama, perlu adanya
pembaharuan data baik itu data sekema jaringan dengan nomenklatur baru
maupun data-data areal irigasi yang terpetakan. Berikut merupakan hasil penilaian
kinerja pada unsur dokumentasi.

Tabel VI.156. Penilaian kinerja dokumentasi D.I Ngablak Barat

Penilaian kinerja dari ungsur dokumentasi terkait arsip data daerah irigasi Ngablak
Barat yaitu sebesar 3.33% dari total maksimal yaitu sebesar 5%, artinya indek
kinerja bidang dokumentasi ini sudah baik namun perlu dilengkapi data-data
terbaru mengenai daerah irigsi Ngablak Barat.

K. Penilaian Ungsur P3A

Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat
baik langsung maupun tidak langsung dari dari pengelolaan air dan jaringan irigasi
yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat
air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.
VI-
135
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjagi bagian dari
kehidupan pertanian. Pada mulanya organisasi seperti ini terkait erat dengan
lembaga pemerintah desa sebagi pusat pengatur kegiatan masyarakat desa, yang
dalam perkembangananya organisasi ini sudah ada sejak lama secara tradisional
dan mengakar pada kehidupan masyarakat. Pada pemerintahan orde baru,
pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi perkumpulan pemakai air secara
formal, yang memiliki AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan bagi
kegiatannya. Atas dasar ini setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan
untuk dibentuk perkumpulan petani pemakai air, dengan proses pembentukan
dilakukan dengan penekanan khusus (semacam keharusan), dan dengan
berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta yang pada kenyataannya belum tentu
menjadi kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan P3A dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi sesuai


tanggung jawabnya sangat membantu pemerintah dalam berbagai hal, terutama
dalam hal kemandirian dan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola
jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Harapannya adalah bila petani
sudah memahami dan merasa memiliki jaringan irigasi yang menjadi kebutuhan
bagi pemenuhan air di Daerah Irigasi pada wilayah kerjanya maka petani akan
terus menjaga infrastruktur tersebut dengan kesadarannya dan tidak lagi
bergantung pada pemerintah. Hal tersebut akan berdampak pada keberadaan
infrastruktur itu sendiri, menjadi aset bersama yang terpelihara dan mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi jaringan irigasi yang dilaluinya sehingga
ketersediaan air dapat optimal melayani kebutuhan para petani.

Tabel VI.157. Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Ngablak
Barat

VI-
136
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

Dari hasil penilaian kinerja unsur P3A yaitu sebesar 0.95% dari nilai maksimal yaitu
sebesar 10%, yang artinya indek kinerja dalam unsur P3A kategori buruk, sehingga
untuk meningkatkan kinerja P3A perlu penyuluhan lebih lanjut dari pemerintah dan
juga mempererat hubungan antara pemerintah dengan P3A.

L. Penilaian Seluruh Indeks Kinerja

Setelah adanya penilaian kinerja dari berbagai ungsur mulai dari Prasarana Fisik,
Produktivitas Tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, dan
Perkumpulan Petani Pemakai Air, maka diperoleh kinerja system irigasi Ngablak
Timur sebesar 53.11 %, yang artinya bahwa kinerja system irigasi Ngablak Barat
masuk kategori Jelek dan perlu adanya perhatian. Berikut merupakan rekapitulasi
dari penilaian ke-6 ungsur yang telah dibahas.

Tabel VI.158. Hasil Penilaian Indeks Kinerja D.I Ngablak Barat

VI-
137
PT. DDC
CONSULTANTS
ENGINEERING & Laporan Akhir 2018
MANAGEMENTUpdating Data Aset Irigasi (Lanjutan) Kota Salatiga

VI-
138

Anda mungkin juga menyukai