Bagi penyedia layanan, risiko minimal didefinisikan sebagai risiko tidak lebih
besar dari yang ditemui dalam menjalankan praktik mereka yang biasa.
Menentukan tingkat risiko yang ditimbulkan oleh studi ini penting, karena
peraturan beberapa negara menyatakan bahwa penelitian yang menimbulkan
tidak lebih dari risiko minimal secara umum ditinjau menggunakan
mekanisme “expedited/dipercepat” bahkan “exempted” oleh KEPK, bukan “full
board”. Selain itu, pedoman internasional menyatakan bahwa penelitian risiko
minimal mungkin memenuhi persyaratan untuk pembebasan dari informed
consent (lihat Pedoman 10).
Dalam Studi Kasus ICU yang telah dibahas saat EDL, digunakan tindakan
sesuai ketentuan/rekomendasi praktek klinis, karena itu risiko untuk subyek
dikatagorikan “minimal” yaitu “tidak lebih besar pada tindakan yang dilakukan
sehari-hari” sebagai hal rutin untuk pemeriksaan medis/lab atau psikologis.
Karena itu KEPK melakukan “exempted/expedited”.
Oleh karena itu, penting bagi mereka yang terlibat dalam penelitian berfokus
pada keselamatan pasien sebagai subyek tetap berada dalam wawasan/ruang
lingkup etik terhadap subyek manusia, bener2 difahami. Intinya adalah
memahami budaya lembaga, norma, hukum, dan peraturan di mana
penelitian berlangsung, dan mengidentifikasi hukum dan peraturan yang
relevan dengan pekerjaan mereka.
Dalam Studi Kasus ICU, mereka yang terlibat dalam kegiatan keselamatan
dijamin bahwa semua data akan dirahasiakan dan tidak ada individu yang
akan dilaporkan ke manajemen rumah sakit.