(R-OH) (R-X)
kolesterol
Deana Wahyuningrum 1
BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ALKOHOL DAN ALKIL HALIDA
OH
CH3OH wood alcohol
-fenetil alkohol
CH3CH2OH grain alcohol (lilac)
OH
rubbing alcohol
OH
geraniol
(geraniums, semut)
retinol (vit A)
OH
CCl3
CCl2F2 Cl CH Cl
CFC-12 DDT
(Freon-12) Deana Wahyuningrum
(diklorodifeniltrikloroetana)
2
I. Tatanama
Alkohol
IUPAC: alkanol (common: alkyl alcohol)
- OH ada pada rantai terpanjang
- karbon dengan OH bernomor rendah
IUPAC Trivial
CH3OH metanol metil alkohol
OH
2-propanol isopropil alkohol
I
Iodosikloheksana sikloheksil iodida
2-bromo-2,4-
dimetilpentana --------
Br
F
cis-4-fluoro-1,2-dimetilsikloheksana
CH3
CH3
Cl
Cl
1,2,6-trikloro-4-etil-2-metilheptana
Cl
OH
7-bromo-6-fluoro-3-heptanol
Br
F
OH
5-etil-2,6-dimetilsiklooktanol
Deana Wahyuningrum 5
Klasifikasi
G G
R CH2 G R CH R' R C R'
R" Tersier (3º)
primer (1º) Sekunder (2º)
OH
Cl Br
OH
Deana Wahyuningrum 6
II. Hubungan sifat dan struktur
O
R H R–X
Titik didih:
CH3–CH2–CH3 –42ºC Kelarutan dalam H2O:
CH3–CH2–F –32ºC R-X tak larut
CH3–CH2–OH +78ºC R-OH C1 C4 C6 Cn
miscible slightly insoluble
insoluble
b.p. solubility
OH
117ºC 8 g /100 mL H2O
OH O
108ºC 15 g CH3 H OH
hidrofobik hidrofilik
99ºC 25 g
OH
OH
82ºC Deana Wahyuningrum 7
Soal
- Mana senyawa dalam pasangannya yang mempunyai titik didih yang tinggi
- Manakah senyawa yang lebih larut dalam air
Cl OH
or
OH or OH
or OH
OH
jawaban
Deana Wahyuningrum 8
Jawaban
* Yang lebih tinggi titik didihnya
yang lebih tinggi kelarutannya dalam air
*
Molekul dengan berat molekul
lebih tinggi akan mempunyai
OH or OH titik didih lebih tinggi, tapi
* kurang larut dalam air
asam:
basa:
Kekuatan relatif:
HA + H2O A– + H3O+
A– + H2O HA + OH–
Jika HA = asam yang lebih kuat maka A– = basa yang lbh lemah.
Jika HA = asam yang lebih lemah, maka A– adalah basa yang lbh kuat.
Deana Wahyuningrum 10
Definisi Brønsted-Lowry
HA + H2O A– + H3O+
A– + H2O HA + OH–
O O H
CH3 C O H + H O H CH3 C O + H O H
asam basa basa kony asam kony.
H
CH3 N H + H O H CH3 N H + O H
H H
basa asam asam kony. basa kony.
H O O O
H O
Hard to classify using Deana
Bronsted-Lowry
Wahyuningrum
definitions! 12
Soal
Klasifikasikan setiap pereaksi sebagai asam atau basa Lewis
H O H C N H O H C N
basa asam
H H
H O C Br H O C Br
H H
H H
basa Lewis asam Lewis
Deana Wahyuningrum 13
C. Keasaman dari alkohol
Karena keelektronegatifan O maka alkohol = sedikit asam
pKa
CH3OH 15.5 CH3O– metoksida
H2O 15.7 HO– hidroksida
CH3CH2OH 15.9 EtO– etoksida
(CH3)2CHOH 17.1 iPrO– isopropoksida
(CH3)3COH 18 tBuO– t-butoksida
Pembentukan alkoksida:
OH + K OK + ½H2
Kalium t-butoksida
Deana Wahyuningrum 15
IV. Reaksi alkohol dengan hidrogen halida
Reaksi umum
Nu C LG C Nu LG reaksi subsitusi
Secara umum C yang memiliki LG harus memiliki hibridisasi sp3 agar reaksi
substitusi nukleofilik terjadi
contoh : vinil (C-C=C- ) atau aril Deana
(Ph-)Wahyuningrum
tak bisa efektif mengalami SN krn 16
terdapat ikatan yg kaya elektron yg akan menolak Nu yg akan masuk
Contoh :
R–OH + H–X R–X + H2O reaksi subsitusi ……. interkonversi
gugus fungsi
OH HCl Cl
25ºC
OH HBr Br
80ºC
HBr
OH 120ºC Br
Deana Wahyuningrum 17
A. Mekanisme SN1 yang dikatalisis oleh asam
Deana Wahyuningrum 18
Mekanisme SN1 yang dikatalisis oleh asam proses multi tahap
Ea yang tertinggi
RLS
R+ + X–
+ H2O
ROH ROH2+
+ +
HX X– RX + H2O
G C G C
CH3+
Stabilitas dari R+: 3º > 2º > 1º > CH3+
Reaktivitas dari ROH: 3º > 2º > 1º > CH3OH
1º R+
Deana Wahyuningrum 22
Penataan ulang
Pada karbokation dapat terjadi penataan ulang via pergeseran hidrica -1,2
atau pergeseran alkil-1,2 sehingga dapat menghasilkan karbokation
yang lebih stabil
H 3C CH3 H3C CH3 CH3
H2SO4 - Cl
H3C C H H3C C H H 3C C H
H 3C Cl -H2O H3C H3C CH3
o pergeseran alkil-1,2 o
2 3
(lebih stabil
LG dan Nu
- good LG (lebih mudah lepas), maka SN1 menjadi lebih cepat
(tahap penentu laju = pemutusan ikatan C-LG)
- Nu tak terlibat dalam tahap penentu laju sehingga sifat Nu tak begitu penting
dalam SN1, tapi Nu yang lebih reaktif akan reaksi akan mengarah ke SN2
Pada reaksi alkohol dengan HX, urutan kereaktifan :
HI>HBr>HCl>HF …..tak bergantung pada kenukleofilan tapi pada keasaman HX
Nu Nu
H3C
C H
H3C bayangan
H3C-H2C
C H cermin
(isomer
H3C-H2C optik)
H3C
C H
Nu stereoisomer
H3C-H2C Nu
Stereokimia
pelarut polar akan menstabilkan karbokation, jadi cocok untuk SN1
Deana Wahyuningrum 24
C. Mekanisme SN2 yang dikatalisis asam
bimolekular
E H H
X C OH2
R
ROH ROH2+
+ +
HX RX + H2O
X–
Koordinat reaksi
Deana Wahyuningrum 25
Pengaruh gugus R:
urutan kereaktifan metil > 1o > 2o > 3o
Pelarut:
Pelarut polar aprotik dapat digunakan untuk meningkatkan kereaktifan
nukleofil dan mempromosikan reaksi SN2
Deana Wahyuningrum 26
Stereokimia
nukleofilik menyerang atom C dari arah berlawanan dengan LG
sehingga produk reaksi SN2 mengalami inversi konfigurasi
(inversi Walden)
R1 R2
R1 R2 R1 Nu C
R2
Nu C LG Nu C LG 3R
R3 3R
Keadaan transisi:
energi potensial tinggi,
LG
mampu kembali ke pereaksi
atau terus ke produk
Deana Wahyuningrum 27
Nukleofil
Cl-, Br-, I-, H2O, HO-, ROH, RO-, RCOO-, H2S, HS-, RSH, RS-, NH3,
N3-, CN-, RC=C-
Kecenderungan kenukleofilikan
a. dalam satu perioda dlm sistem periodik C- > N- > O- > F-, karena ada
peningkatan keelektronegatifan mengurangi jumlah pasangan elektron
bebas (urutan ini sama dengan urutan kebasaan)
b. kerapatan elektron lebih tinggi meningkatkan kenukleofilikan.
Contoh HO- > H2O
c. dalam satu golongan, kenaikan polarisasi nukleofil memudahkan
terbentuknya ikatan C-X baru kenukleofilikan naik
I- > Br- > Cl- > F-
urutan kenuklofilikan a dan b = urutan kebasaan
c Wahyuningrum
Deana >< urutan kebasaan (basa I- < Br- < Cl- <28F- )
Kenukleofilikan vs Kebasaan
Kesamaan = nukleofil dan basa sama-sama basa Lewis, karena merupakan
donor pasangan elektron bebas
Perbedaan:
a. Reaksi dengan elektrofil
(i) Kenukleofilikan
NU
C Nu C Kedua reaksi menunjukkan
Nu
nukleofil bereaksi dengan
atom C elektrofil
Nu C LG C Nu LG
Reaksi dikontrol secara kinetik pada donor pasangan elektron ketika
Bereaksi dengan C elektrofil menghasilkan pembentukan ikatan
C-X baru
(ii) Kebasaan
Kedua reaksi menunjukkan
A H H A basa bereaksi dengan
atom H elektrofil (proton)
B H A HB Deana
H Wahyuningrum
A 29
a. Jenis reaksi
(i) Substitusi : jika anion bertindak sebagai nukleofil
Nu C Nu C
SN1
Nu C LG C Nu LG
SN2
(ii) Eliminasi
B H C C B H C C E1
B H C C LG B H C C LG E2
Deana Wahyuningrum 30
Gugus pergi yang baik
LG yang baik adalah basa konyugasi dari asam kuat
- excellent : TSO-, NH3 - sedang : Cl-
- sangat baik : I-, H2O - lemah : F-
- baik : Br- - sangat lemah : HO-, NH2-, RO-
O O
S H3C C
H3C CH3 N H H3C C N
DMSO H3C asetonitril
DMF
Deana Wahyuningrum 32
Substitusi vs Eliminasi
logam
basa H+ Cr6+
(M+) HX H2SO4 R'COOH PX3 SOCl2
O
OH O R' S OR
RSO2Cl
RO R OH O
X2, atau R'X atau R'X, -OH R'OR
R-OH
X OH H+, R'OH
OR R'OR
R'-CH (R'') O
R' C Cl R' C O-C R' HIO4
C C
O C O O v
H+
HO OH
O C
R'-CH (R'') R' C OR C C C
R' C OR
C C
HO C O O O
OH O
Deana Wahyuningrum 34
R-X
R C C -R R-OH
X
R C C H2O atau OH
R-SR
Deana Wahyuningrum 35