Praktikum
Setiap praktikan yang melakukan praktikum Kimia Fisika wajib mentaati semua
peraturan yang berlaku di Laboratorium Kimia Fisika (LKF) Program Studi Kimia ITB.
Praktikan yang tidak mentaati tata tertib praktikum ini akan dikenakan sanksi yang dapat
berpengaruh pada nilai praktikum yang merupakan syarat utama kelulusan dalam mata
kuliah Kimia Fisika.
I. PENDAFTARAN 1. Pada awal semester, calon praktikan yang akan melakukan
praktikum Kimia Fisika
harus mendaftarkan diri secara daring pada waktu yang telah ditentukan.
2. Pada saat pendaftaran ini calon praktikan mengisi data peserta praktikum dan
Praktikum.
4. Keterlambatan dalam pendaftaran sebagai peserta praktikum atau tidak hadir dalam
pengarahan di atas tanpa alasan yang sah, dapat menyebabkan ditolaknya sebagai
peserta.
II. PETUNJUK PERCOBAAN Petunjuk praktikum dapat diunduh pada laman yang telah
diinformasikan oleh pemimpin praktikum. Praktikan harus memahami cara kerja dalam
melakukan praktikum yang tertulis di dalam Petunjuk Praktikum dan harus melengkapi
pengetahuannya baik teori maupun eksperimental dari bahan kuliah dan literatur Kimia
Fisika.
2. Praktikan yang terlambat tanpa alasan yang sah dianggap absen dan tidak
praktikum.
kelulusan praktikum.
- Jurnal : 10%
- Laporan : 25%
- Ujian : 20%
V. LEMARI PRAKTIKUM 1. Setiap percobaan memiliki lemari tersendiri. Kunci lemari
dapat dipinjam dari
4. Selesai melakukan percobaan, kelengkapan isi lemari harus diperiksa kembali oleh
VI. ALAT-ALAT GELAS DAN INSTRUMEN 1. Alat-alat gelas, termometer, stopwatch,
dan lain-lain yang tidak terdapat di dalam
lemari tetapi diperlukan dalam percobaan, dapat dipinjam dari Petugas LKF dengan
peralatan tersebut. Alat yang dipinjam harus kembali dalam keadaan utuh dan
bersih.
3. Bon peminjaman peralatan tidak boleh dicoret-coret.
praktikum.
6. Praktikan wajib membawa sabun cuci dan kain lap seperlunya untuk membersihkan
cuci).
7. Praktikan harus berhemat dengan zat-zat kimia dan aqua dm. Sisa pelarut organik
harus dikumpulkan dalam botol penampungan yang khusus disediakan oleh Petugas
LKF. Dilarang mengembalikan zat kimia yang telah dipakai ke dalam botol reagen
7. Sampah kertas dan benda-benda keras (pecahan gelas, batu didih, dll.) harus
8. Alat-alat dengan sambungan (glass joint), kran buret, tutup Erlenmeyer, dsb. harus
9. Alat-alat gelas harus sudah mulai dibersihkan setengah jam sebelum praktikum
berakhir.
VIII. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM 1. Praktikan harus menyediakan buku catatan
praktikum (jurnal praktikum) berupa
buku tulis bergaris ukuran A-4. Buku tersebut wajib diberi nama, NIM, shift,
kelompok, dan disampul rapih dengan warna yang seragam per kelompok.
a. Persiapan praktikum meliputi judul, teori singkat, dan diagram alir percobaan
yang akan dilakukan, termasuk daftar alat dan bahan, serta data pengamatan
pensil).
mengikuti praktikum.
pertanyaan (tes awal) tersebut secara tertulis. Waktu yang tersedia untuk
melaksanakan tes awal ini adalah sekitar 15 menit. Tes awal ini dinilai sebagai salah
satu komponen dari nilai praktikum.
2. Untuk menuliskan jawaban tes awal, praktikan harus menyediakan sebuah buku
tulis bergaris (isi 18 halaman) yang diberi nama dan nomor induk mahasiswa (NIM)
praktikan.
4. Bila praktikan merasa ragu-ragu dalam menggunakan alat tertentu, maka praktikan
harus bertanya pada asisten atau petugas laboratorium dan praktikan dilarang
di LKF tergolong mahal dan jumlahnya terbatas, sehingga kerusakan peralatan akan
perbaikan/penggantiannya mahal.
pada kertas pengamatan (rangkap dua). Poin-poin berikut harus dicantumkan pada
kertas pengamatan:
c. Tanggal percobaan
ditulis tangan (dengan tulisan yang rapih dan dapat dibaca), ditik menggunakan
2. Format laporan praktikan termasuk hal-hal yang harus dicantumkan pada sampul
(lihat ketentuan yang diberikan secara terpisah dari tata tertib ini).
I. JUDUL PERCOBAAN
(Sudah jelas)
Ringkasan dari bahan di dalam petunjuk praktikum dan atau dari sumber
lain seperti buku teks, jurnal ilmiah, dll. Teori yang dicantumkan berkaitan
secara relevan dengan percobaan yang dilakukan.
V. CARA KERJA
Diringkas dari petunjuk praktikum dan dibuat dalam kalimat pasif. Tidak
diperkenankan ditulis dalam bentuk diagram alir.
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
X. SARAN
LAMPIRAN
Jawaban pertanyaan
Data dari literatur Dll.
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIK Modul 2
1. Pendahuluan
Radiasi benda hitam merupakan kasus khusus radiasi termal. Pada tahun 1800,
astronom William Herschel melakukan percobaan yang menghasilkan spektrum
cahaya menggunakan prisma dan mengukur suhu pada berbagai bagian
spektrum [1]. Hasil percobaan menunjukkan suhu yang bervariasi di seluruh
bagian spektrum. Hal ini mengindikasikan adanya kaitan antara radiasi termal
dengan gelombang cahaya.
Keterkaitan antara energi dengan panjang gelombang pada berbagai suhu dapat
dilihat pada Gambar 1.1. Makin tinggi suhu, puncak kurva bergerak ke panjang
gelombang yang lebih pendek.
Gambar 1.1. Hubungan energi terhadap panjang gelombang pada berbagai suhu
[2].
Persamaan 2
ρ λ,T = e
/ Pada tahun 1900, Max Planck mengusulkan
persamaan yang mempunyai kesesuaian yang baik dengan hasil percobaan.
Persamaan tersebut (Persamaan 2) merupakan modifikasi Persamaan 2 tetapi
Planck memasukkan ide bahwa energi yang diemisikan terkuantisasi [3].
Berdasarkan fenomena ini disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik
mempunyai energi yang terkuantisasi.
2. Tujuan
Menganalisa spektrum hasil fenomena radiasi benda hitam.
4. Cara Kerja
1. Alat dirangkai seperti gambar berikut.
5. Pertanyaan
Buatlah sketsa spektrum yang terbentuk. Jelaskan spektrum tersebut
berdasarkan prinsip fisika klasik dan kuantum.
6. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan dua fenomena kuantum yang Anda ketahui. 2.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergeseran Wien.
7. Pustaka
1. https://blackbodyradiation.weebly.com/history.html, diakses pada
tanggal 15 Juli 2019. 2.
http://astronomy.swin.edu.au/cosmos/B/Blackbody+Radiation, diakses
pada tanggal 15 Juli 2019. 3. Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical
Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
7. Pustaka
Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIK Modul 3
1. Pendahuluan
Struktur atom memasuki babak baru ketika Niels Bohr (1885-1962) dapat
menjelaskan hasil eksperimen Johann Balmer (1825-1898) tentang spektrum
atom hidrogen. Johann Balmer pada tahun 1885, menemukan pola yang tidak
umum yaitu spektrum garis ketika gelombang elektromagnetik melewati gas
atom hidrogen (Gambar 3.1). Pola ini berbeda dengan gelombang
elektromagnetik yang biasanya membentuk spektrum kontinu. Bohr kemudian
menyimpulkan bahwa energi pada gelombang elektromagnetik bersifat diskrit,
hal serupa juga ditemui pada energi elektron pada suatu atom.
4. Cara Kerja
Asisten akan membantu Anda menggunakan program tersebut untuk
visualisasi fungsi yang dipilih.
5. Pertanyaan
1. Bagaimana bentuk kurva fungsi gelombang radial dan fungsi distribusi
radial terhadap jarak? 2. Pada kasus orbital 1s, mengapa probabilitas
menemukan elektron sangat
rendah pada daerah dekat inti atom sedangkan fungsi radialnya
menunjukkan nilai maksimum pada daerah tersebut? 3. Jelaskan
perbedaan antara fungsi gelombang radial dan fungsi distribusi
radial. 4. Bagaimana pengaruh jenis orbital terhadap Zeff dan efek
perisai.
6. Tugas Pendahuluan
1. Tuliskan operator Hamiltonian untuk suatu atom dengan satu elektron
dan inti yang bermassa mN. 2. Jelaskan empat bilangan kuantum yang Anda
ketahui. 3. Bagaimana keempat bilangan kuantum tersebut dapat
muncul pada
fungsi gelombang suatu elektron? Jelaskan.
7. Pustaka
1. www.britannica.com, diakses tanggal 19 Agustus 2019. 2. Atkins, P. and
Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
1. Pendahuluan
Persamaan Schrödinger hanya dapat diselesaikan secara eksak untuk kasus
atom Hidrogen dan atom seperti Hidrogen. Untuk kasus atom berelektron
banyak, persamaan Schrödinger hanya bisa diselesaikan dengan suatu
hampiran. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi antar elektron.
Ketika atom-atom membentuk molekul, penyelesaian persamaan Schrödinger
bertambah kompleks. Salah satu pendekatan teori orbital molekul adalah
menggunakan kombinasi linier orbital atom. Pada pendekatan ini orbital
molekul dibentuk dengan menjumlahkan atau mengurangi orbital atom
penyusun molekul. Sebagai contoh pada kasus molekul AB yang dibentuk oleh
atom A dan atom B. Bentuk fungsi gelombang untuk molekul ini dapat dilihat
pada Persamaan 1. Kombinasi ini menghasilkan dua jenis orbital yaitu orbital
ikatan (Persamaan 2) dan orbital anti-ikatan (Persamaan 3).
2
ΨΨ ± = = N(A N2(A± 2 + B) B2 + 2AB) Persamaan 1 Persamaan 2 Ψ 2
= N2(A2 + B2 − 2AB) Persamaan 3 Metode variasi dapat menyelesaikan
persamaan hasil kombinasi linier orbital-orbital atom dengan menggunakan
prinsip variasi. Dengan menggunakan prinsip variasi, solusi fungsi gelombang
dan tingkat energi pada molekul tersebut dapt diketahui. Prinsip ini kemudian
diadaptasi oleh Hückel untuk kasus orbital pi pada molekul aromatik.
2. Tujuan
- Menunjukkan kestabilan orbital molekul ikatan dan anti-ikatan. -
Menganalisa sifat orbital molekul ikatan dan anti-ikatan berdasarkan
komponen penyusunnya: integral S, j d
an k. - Menentuan tingkat energi
heksatriena dan benzena berdasarkan Aturan
Hampiran Hückel.
4. Cara Kerja
Asisten akan membantu Anda menggunakan program tersebut untuk
menyelesaikan persamaan orbital molekul dan matriks Huckel.
5. Pertanyaan
1. Berdasarkan kurva energi terhadap jarak, jelaskan kestabilan orbital
molekul ikatan dan anti ikatan. 2. Bagaimana sifat orbital molekul ikatan dan
anti-ikatan jika dilihat dari
integral S, j d
an k?
6. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan integral tumpangtindih (overlap orbital) ?
Jelaskan. 2. Tuliskan determinan sekuler untuk senyawa hipotetik
AB.
7. Pustaka
Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
simetri juga diterapkan dalam pembentukan orbital molekul dan aturan seleksi dalam
spektroskopi.
2. Tujuan
- Mengidentifikasikan semua operasi simetri yang dimiliki suatu molekul
berdasarkan grup titiknya.
LABORATORIUM KIMIA FISIK PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB
11.2 THE SYMMETRY CLASSI
Molecule
Y
Linear? N
i?
N
Y
Ni?
N
N
NYN N YN N
Y
N
Dn d Y
σ
Dn
Yσ
?
h
YYCs
σ ?Ci i? C
1 C
nh
Cn v
σ
Cn n d?
n v ?
S2n
S2n the
top dia
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIK Modul 5
4. Cara Kerja
1. Buatlah molekul berikut dengan model molekul yang disediakan.
a. BF3 (D3h) b. C2H4 (D2 h) c. NH3 ( C3 v) d. CH4 (Td ) e. H2O (C2 v) f.
C3H4/Alena (D2 d) 2. Tunjukkan semua operasi tersebut pada asisten
Anda. 3. Buatlah dokumentasi foto/video/sketsa operasi simetri molekul
pada
poin 1.
5. Pertanyaan
1. Tuliskan semua operasi simetri yang ada pada molekul-molekul tersebut.
2. Tuliskan konsekuensi simetri pada sifat molekul tersebut.
6. Tugas Pendahuluan
Tuliskan unsur simetri pada molekul dengan grup titik D3 h, C3 v, dan Td .
7. Pustaka
Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIK Modul 6
1. Pendahuluan
Berdasarkan pembentukannya ikatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam. Jenis ikatan yang lebih sering
dibahas adalah ikatan kovalen. Ikatan ini terbentuk ketika terjadi pemakaian
bersama elektron-elektron oleh atom-atom penyusun molekul. Ikatan kimia dapat
dijelaskan menggunakan dua teori, yaitu teori ikatan valensi dan orbital molekul
[1]. a) Teori Ikatan Valensi
Teori ikatan valensi merupakan perluasan dari struktur Lewis. Ikatan dalam
molekul ditentukan oleh elektron valensi atom-atom pembentuknya. Prinsip teori
ikatan valensi adalah memasangkan elektron. Misalnya molekul H2 terbentuk
karena satu elektron pada atom H berpasangan dengan satu elektron dari atom
H yang lain. Prediksi geometri berdasarkan teori ikatan valensi mempunyai
kesesuaian yang baik dengan hasil eksperimen.
Hasil eksperimen tidak selalu sesuai dengan prediksi. Salah satu contoh adalah
pembentukan CH4. Atom C mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p2. Elektron
valensi atom C berada pada orbital 2s dan 2p. Orbital 2s telah terisi penuh,
sehingga hanya orbital 2p yang terlibat dalam pembentukkan ikatan. Dengan
demikian hanya dibutuhkan dua buah elektron untuk berikatan dengan atom C.
Jika atom yang berikatan dengan atom C adalah atom H, maka molekul yang
terbentuk adalah CH2. Molekul alkana paling sederhana yang dikenal adalah
CH4 bukan CH2. Untuk itu, konsep hibridisasi dikenalkan untuk menjelaskan
pembentukkan CH4.
Hibridisasi menjelaskan pembentukan molekul CH4 melalui tumpang tindih orbital
hibrid sp3 atom C dengan orbital s atom H. Orbital hibrid atom C pada molekul
CH4 terbentuk dari penggabungan satu orbital s dan tiga orbital p menghasilkan
empat orbital sp3. Teori ikatan valensi beserta konsep hibridisasi telah berhasil
memprediksi geometri molekul.
Berdasarkan teori ikatan valensi, molekul O2 diprediksi mempunyai sifat diamagnet
karena semua elektron dalam molekul tersebut berpasangan. Tetapi eksperimen
menunjukkan bahwa molekul O2 bersifat paramagnet [2]. Untuk menjelaskan
hasil eksperimen ini diperlukan teori ikatan yang lain yaitu teori orbital molekul.
b) Teori Orbital Molekul
Prinsip teori orbital molekul adalah atom membentuk molekul, sehingga orbital
atom dapat membentuk orbital molekul. Pembentukkan orbital molekul yang
umum dikenal adalah Linear Combination Atomic Orbital-Molecular Orbital
(LCAO-MO). Kasus yang paling sederhana adalah pembentukkan molekul H2.
Orbital molekul yang dibentuk dari penjumlahan orbital atom mempunyai tingkat
energi yang lebih rendah daripada pengurangan orbital atom. Hal ini disebabkan
oleh orbital molekul yang terbentuk mempunyai daerah dengan probabilitas
tinggi diantara kedua inti atom. Orbital molekul ini memperkuat ikatan dalam
molekul oleh karena itu disebut dengan orbital ikatan.
Orbital molekul yang dibentuk dengan mengurangi orbital atom pembentuk
mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh orbital
molekul yang terbentuk mempunyai daerah kosong (daerah menemukan
elektron sangat kecil) diantara inti atom. Orbital molekul ini dapat melemahkan
ikatan molekul sehingga disebut dengan orbital anti ikatan.
Jenis orbital molekul ikatan antara lain sigma (σ), pi (π), delta (δ), sedangkan jenis
orbital molekul anti ikatan antara lain sigma bintang (σ*), pi bintang (π*), delta
bintang (δ*). Contoh orbital σ adalah orbital molekul yang dibentuk oleh dua
orbital s, dua orbital p serta kombinasi orbital s dan p. Contoh orbital π adalah
orbital molekul yang dibentuk oleh dua orbital p. Orbital δ umumnya dibentuk
oleh dua orbital d.
2. Tujuan
Mengidentifikasi orbital molekul beberapa molekul sederhana.
4. Cara Kerja
4.1 Instalasi Instalasi dapat dilakukan dengan mengunduh piranti lunak
tersebut di laman http://www.arguslab.com/arguslab.com/ArgusLab.html [3].
Tampilan yang muncul adalah seperti pada Gambar 6.2.
2. Klik tombol “Create New Molecule” (kiri atas) untuk mendapatkan layar
molekul baru.
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIK Modul 6
6. Tentukan panjang ikatan dengan memilih dua atom H (klik kiri pada salah
satu atom H kemudian tekan tombol “Ctrl” dan klik atom H lainnya) dengan
menggunakan “Monitor Distance” .
7. Lakukan optimasi dengan memilih perintah “Optimize Geometry” pada
tombol “Calculation”, gunakan Hamiltonian AM1. Klik “OK” kemudian klik
gambar Bunsen. Tentukan panjang ikatan molekul tersebut.
6. Langkah 4.2 dan 4.3 dapat dilakukan untuk molekul HCl, N2, H2O dan CH4.
Untuk melihat orbital lain selain HOMO dan LUMO, pilih “Surface Make
Surface”.
7. Pilih orbital molekul yang akan divisualisasikan dengan mengklik tanda “+”
pada bagian sebelah kiri. Klik dan seret orbital yang dimaksud ke kotak
“Grid” , kemudian klik “Create”.
5. Pertanyaan
1. Berdasarkan optimasi geometri yang Anda lakukan, bagaimana
kesesuaian hasilnya dengan data eksperimen? 2. Berapa orbital molekul yang
terbentuk dalam molekul HCl? 3. Apakah ada orbital molekul yang mirip
bentuknya dengan orbital atom?
Sketsakan orbital molekul tersebut. 4. Orbital apakah yang membentuk LUMO
HCl? Jelaskan. 5. Sketsakan orbital molekul ke-3 pada molekul N2. Apa
perbedaan orbital
molekul ke-3 dan 4 pada molekul N2. 6. Berapa jumlah orbital σ pada molekul
N2? Identifikasi orbital atom yang
membentuk orbital σ tersebut. 7. Adakah orbital non bonding pada molekul
H2O dan CH4? Sketsakan
orbital tersebut.
6. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan orbital ikatan, anti-ikatan dan non-ikatan
(non bonding) ? Jelaskan. 2. Apa yang dimaksud dengan symmetry-adapted
linear combinations?
Jelaskan.
7. Pustaka
1. Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010. 2. Chang, R. Chemistry 10th Ed., McGrawHill Higher
Education, 2010. 3. Thompson, M. A. Molecular Docking using ArgusLab, an
Efficient Shape- based Search algorithm and the AScore Scoring Function,
ACS Meeting, 2004.
1. Pendahuluan
Spektroskopi merupakan ilmu yang mendalami pengukuran spektrum hasil
interaksi suatu materi dengan gelombang elektromagnetik. Perbedaan panjang
gelombang yang diberikan akan mempengaruhi spektrum yang dihasilkan. Hal
ini disebabkan oleh tingkat energi yang berbeda-beda pada materi tersebut.
Tingkat-tingkat energi dalam molekul antara lain energi elektronik, energi vibrasi
dan energi rotasi. Energi elektronik mempunyai celah energi yang lebih besar
daripada vibrasi dan rotasi sehingga perubahannya teramati pada daerah sinar
tampak-ultraviolet. Energi vibrasi teramati pada daerah infra merah, sedangkan
energi rotasi teramati pada daerah gelombang mikro. Tingkat-tingkat energi
molekul tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.1[1].
Gambar 7.1. Tingkat-tingkat energi elektronik, vibrasi dan rotasi [1].
iodin menyublim dan diperoleh uap iodin yang cukup banyak (sampel tidak
dipanaskan karena jika dipanaskan uap iodin akan berdifusi ke pori pori kaca
kapiler). 5. Sampel diamati dengan spektrometer Raman dengan parameter
sebagai
berikut: - Eksitasi laser: 532 nm - Co-addition: 3 kali - Daya: 5
mW - Rentang Pengukuran: ab - Waktu pengukuran: 20
sekon
5. Pertanyaan
1. Prediksikan bentuk spektrum rotasi I2 jika diketahui tetapan rotasi untuk
molekul tersebut sebesar 0,037 cm-1 ketika terpapar radiasi laser 532 nm. 2.
Informasi apa saja yang Anda dapatkan dari spektrum Raman uap I2?
Jelaskan
6. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan perbedaan antara rotor sferis, simetrik dan linier. 2. Apa
yang dimaksud dengan radiasi Stokes, Anti-Stokes dan Rayleigh? 3.
Tuliskan aturan seleksi spektroskopi rotasi Raman untuk rotor linier.
7. Pustaka
1. Lam, Julien. (2015). Laser ablation in liquid, towards the comprehension
of the growth processes. 10.13140/RG.2.1.3725.7049. 2. Atkins, P. and
Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
5. Pertanyaan
1. Buatlah sketsa spektrum yang terukur. 2.
Jelaskan pola spektrum yang terukur.
6. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan prinsip Franck Condon. 2. Jelaskan jenis transisi
elektronik yang terdapat pada aseton dan
[Ti(H2O)6]3+
.
7. Pustaka
Atkins, P. and Paula, J. D. Atkins’ Physical Chemistry 9th Ed., Oxford
University Press, 2010.
LABORATORIUM KIMIA FISIK
PROGRAM STUDI KIMIA – FMIPA ITB