Pk. 07.00 – 08.40 (100 menit) Bagian A (Setiap nomor bernilai 5) 1. Misalkan A adalah matriks berukuran 2x5, B matriks berukuran 1x4, dan C matriks berukuran 3x5 sebagai berikut:
1 2 3 4 5 100 150 200 250
6 7 8 9 10 A B 100 150 200 250 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 C Buatlah algoritma dengan masukan matriks A dan B serta keluaran matriks C. Tidak ada proses pengisian elemen matriks secara langsung dalam algoritma. 2. Perhatikan algoritma di bawah yang digunakan untuk membangkitkan harga suatu saham dan payoff dari suatu transaksi. 𝑆1 , 𝜇, 𝜎, 𝐾 : real 𝑍 : real input(𝑆1 , 𝜇, 𝜎, 𝐾); for t = 2 to n 𝑍 ← randomize[0,1); 1 𝑡 (𝜇− 𝜎 2 ) +𝜎𝑍 𝑆𝑡 ← 𝑆𝑡−1 𝑒 2 100 ; if 𝑆𝑡 > 𝐾 then payoff ← 𝑆𝑡 − 𝐾 else payoff ← 0 a. Jelaskan proses yang terjadi dalam algoritma di atas. b. Apabila 𝜇 = 0,02, 𝜎 = 0,017, jalankan algoritma di atas sampai 3 iterasi dengan 𝑆1 = 𝑁, dengan 𝑁 adalah 3 angka terakhir dari NIM anda, dan nilai 𝑍 = 0,44 , 0,73 , 0,11. 3. Setiap sel suatu matriks berukuran 10×10 diisi nilai 0,1 dan 2 secara acak pada saat inisialisasi. Setelah inisialisasi, nilai suatu sel diganti menjadi penjumlahan antara nilai sel NW dan sel SE (jika ada). Tuliskan kode MATLAB untuk inisialisasi nilai acak pada setiap sel dan penggantian nilainya. Bagian B (Setiap nomor bernilai 15) 1. Pada tahun 1854, Dr. John Snow membuat model penyebaran penyakit kolera dengan mengasumsikan bahwa laju perubahan banyaknya kasus kolera sebanding dengan akar dari banyaknya kasus. Misalkan pada suatu daerah, terdapat 100 kasus kolera di awal pengamatan. Satu bulan setelah itu, kasus kolera bertambah menjadi 400. a. Buatlah model persamaan diferensial untuk masalah di atas. b. Buatlah model persamaan beda yang berkorespondensi dengan sistem persamaan diferensial pada a. c. Dengan Δ𝑡 = 0,5 (bulan), gunakan persamaan beda pada b. untuk mengestimasi banyaknya kasus kolera dua bulan setelah awal pengamatan. 2. Suatu lapangan yang dibatasi pagar semua sisinya dimodelkan menjadi matriks 10 × 7 dengan pintu keluar terletak di sel (1,6), (5,7) dan (10,5). Terdapat tumpukan rumput segar di sel (1,4), (4,6) dan (8,6) serta di tengah lapangan terdapat sumber air pada sel (4,3), (5,3), (5,4), (5,5), (6,4) dan (6,5). Selain itu, terdapat kambing yang terinfeksi penyakit pada sel (1,5) dan (8,3). Pada awalnya, seekor kambing berada di kolom pertama dan bergerak dengan aturan sebagai berikut: a) Kambing bertujuan mencapai salah satu pintu keluar dan dapat bergeraj ke atas, bawah, kiri, atau kanan berdasarkan tingkat energi makanan dan tingkat energi air. b) Apabila energi makanan lebih rendah daripada energi air maka kambing bergerak ke arah lebih dekat ke tumpukan rumput, begitu juga sebaliknya. c) Setiap kali bergerak, energi makanan berkurang 0,2 dan energi air berkurang 0,1. d) Apabila kedua tingkat energi sama, maka kambing tidak bergerak dan energi makanan berkurang 0,05, sedangkan energi air berkurang 0,01. e) Apabila energi makanan kurang dari 0,2 dan energi air kurang dari 0,3 maka kambing akan mati. f) Kambing tidak bisa menempati kotak tumpukan rumput segar, sumber air, dan kambing sakit. g) Apabila kambing bertetangga dengan kambing sakit di kotak atas atau kanannya, maka kambing akan terinfeksi dengan peluang 50% dan apabila terinfeksi, kedua energi berkurang masing-masing 0,2. Jawablah pertanyaan di bawah ini. a. Tuliskan algoritma pembangkit kondisi batas yang membuat kambing tidak bisa keluar dari lapangan kecuali bila sudah berada di kotak pintu keluar, b. Tuliskan algoritma inisialisasi informasi keadaan lapangan, dan penempatan satu kambing di sel (𝑥, 1), dengan 𝑥 suatu nilai masukan, di mana tingkat energi makanan dan energi air kambing tersebut masing-masing 3. c. Tuliskan algoritma pergerakan kambing ke arah pintu keluar, di mana ada kemungkinan terjadi infeksi oleh kambing yang sakit. Apabila kambing belum mati, hitunglah banyak langkah sampai kambing keluar lapangan dan tentukan apakah dia terinfeksi atau tidak. Apabila kambing mati, tentukan posisi di mana dia mati.