10518057
Tapak ekologi adalah sejumlah area yang terdiri dari lahan dan air yang produktif
secara biologi yang dibutuhkan oleh individu, populasi atau aktivitas tertentu untuk
memproduksi bahan konsumsi dan untuk mengolah limbahnya dengan teknologi dan
management. Tapak ekologi sering dinyatakan dalam satuan global hektar (gha)
karena yang menjadi ruang lingkup dalam tapak ekologi individu mencakup lahan
atau laut dari seluruh dunia.
Konsep "Tapak Ekologi" (Ecological Footprint) ini diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh
William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and Rees, 1996).
Konsep ini pada dasarnya dikembangkan sebagai usaha pencarian indikator untuk
pembangunan berkelanjutan dan khususnya diharapkan dapat menjadi metode untuk
mengukur secara kuantitatif mengenai hubungan perlakuan manusia terhadap bumi dengan
daya dukung yang dimiliki oleh bumi itu sendiri.
Konsep ini menegaskan bahwa hampir semua tindakan dan perilaku hidup manusia,
misalnya perilaku konsumsi dan transportasi, akan membawa dampak ekologis atau
dampak bagi lingkungan.
Untuk perhitungan tapak ekologi, terlebih dahulu dibutuhkannya asumsi-asumsi.