Dibuat oleh:
Jufrianto
F22118127
Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi” adalah berasal dari
bahsa Yunani“philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata
philosophia tersebut berakar pada kata “philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan).
Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga
berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan.
Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia
untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang
bermanfaat bagi peradaban manusia.
Wawasan filsafat terdiri dari beberapa aspek, yaitu Aspek Ontologi (eksistensi),
Epistemologi (Metode/cara), dan Aksikologi (nilai dan estetika). Aliran filsafat juga terbagi atas
beberapa sifat yaitu Materialisme (kebendaan), Idealisme / Spiritualisme (ide dan spirit),
Realisme (Realitas). Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945,
dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan UUD 1945.
Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang
dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang
paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1. Ontologi
Ontologi adalah bagian dari filsafat yang menyelidiki tentang hakikat yang ada. Menurut
Muhammad Noor Syam (1984: 24), sebelum manusia menyelidiki yang lain, manusia berusaha
mengerti hakikat sesuatu. Pancasila sebagai filsafat, ia mempunyai abstrak umum dan universal.
Yang dimaksud isi yang abstrak disini bukannya pancasila sebagai filsfat yang secara
operasionalkan telah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan sebagai pengertian
pokok yang dipergunakan untuk merumuskan masing-masing sila.
a. Sila pertama, Ketuhana Yang Maha Esa. Sila pertama menjiwai sila-sila yang lainnya.
Di dalam sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidika
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Dengan sila pertama ini kita diharapkan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu untuk menjadikan manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah. Karena itu, di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat ditanamkan nilai-nilai keagamaan dan Pancasila.
b. Sila kedua. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Manusia yang ada dimuka bumi ini
mempunyai harkat dan martabat yang sama, yang diperlikan sesuai dengan nilai-nilai pancasila
dan fitrahnya sebagai hamba Allah (Darmodiharjo, 1988: 40). Pendidikan tidak membedakan
usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam menuntut ilmu. Setiap manusia memiliki kebebasan
dalam menuntut ilmu, mendapat perlakuan yang sama, kecuali tingkat ketaqwaan seseorang.
Pendidikan yang harus dijiwai Pancasila sehingga akan melahirkan masyarakat yang susila,
bertanggung jawab, adil dan makmur baik spiritual maupun material.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ketiga ini tidak membatasi golongan dalam
belajar. Ini berarti bahwa semua golongan dapat menerima pendidikan, baik golongan rendah
maupun golongan tinggi, tergantung kemampuannya untuk berpikir.
2. Epistemologi
Epistemolgi adalah studi tentang pengetahuan benda-benda, epistemologi dapat juga berarti
bidang filsafat yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, dan hakikat
ilmu pengetahuan. Dengan filsafat kita dapat menetukan tujuan-tujuan yang akan dicapai demi
peningkatan ketenangan dan kesejahteraan hidup, pergaulan dan berwarga Negara. Untuk itu
Indonesia telah menemukan filsafat pancasila.
a. Sila pertama, Ketuhana Yang Maha Esa. Pancasila lahir tidak secara mendadak, tetapi
melalui proses panjang. Pancasila digali dari bumi Indonesia yang merupakan dasar Negara,
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, tujuan dan arah untuk mencapai cita-cita dan
perjanjian luhur rakyat Indonesia (Widjaya, 1985: 176-177). Dengan demikian, pancasila
bersumber dari bangsa Indonesia yang prosesnya melalui perjuangan rakyat. Bila kita hubungkan
dengan Pancasila maka dapat kita ketahui bahwa apakah ilmu itu didapat melalui rasio atau
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Manusia itu mempunyai potensi yang
dapat dikembangkan. Pancasila adalah ilmu yang diperoleh melalui perjuangan yang sesuai
dengan logika. Dengan mempunyai ilmu moral, diharapkan tidak lagi kekerasan dan
kesewenang-wenangan manusia tehadap yang lain.
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ilmu pengetahuan sebagai
perbendaharaan dan prestasi individu serta sebagai karya budaya umta manusia merupakan
martabat kepribadian manusia. Dalam arti luas, adil diatas dimaksudkan seimbang antara ilmu
umum dan ilmu agama. Hal ini didapatkan melalui pendidikan, baik itu formal maupun non
formal. Dalam sistem pendidikan nasional yang intinya mempunyai tujuan tertentu. Di bidang
sosial, dapat dilihat pada suatu badan yang mengkoordinir dalam hal mengentaskan kemiskinan,
dimana hal-hal ini sesuai dengan butir-butir Pancasila.
3. Aksiologi
Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup
dan dasar Negara yang memiliki nial-nilai: Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadila.
a. Sila pertama, Ketuhana Yang Maha Esa. Percaya pada Allah merupakan hal yang paling
utama dalam ajaran Islam. Dilihat dari segi pendidikan, sejak dari kanak-kanak sampai
perguruan tinggi, diberikan pelajaran agama dalam hal ini merupakan subsistem dari sistem
pendidikan.
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam kehidupan umat Islam, setiap
muslim yang datang kemasjid untuk shalat berjamaah berhak berdiri di depan dengan tidak
membedakan keturunan, ras, dan kedudukan: dimata Allah, kecuali ketaqwaan seseorang. Inilah
sebagian kecil contoh nilai-nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan umat Islam.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Islam mengajarkan supaya bersatu dalam mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Mengajarkan untuk taat pada pemimpin. Di dalam pendidikan, jika
kita ingin berhasil, kita harus berkorban demi tercapainya tujuan yang didambakan. Yang jelas
warga Negara punya tanggung jawab untuk mempertahankan dan mengsisi kemerdekaan ini.
Bercerai berai kita runtuh, bersatu kita teguh.
Adil berarti seimbang antara hak dan kewajiban. Dalam segi pendidikan, adil itu seimbang antara
ilmu umum dan ilmu agama di mana ilmu agama adalah subsistem dari sistem pendidikan
nasional.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila dasarnya
adalah nilai nilai filsafat yang mendasar yang d jadikan peraturan dan dasar dari norma norma
yang berlaku dalam Indonesia. Nilai dasar pancasila bersifat normatif dan abstrak yang bisa d
jadikan landasan dalam kegiatan bernegara. Pancasila sebagai dasar Negara berarti pancasila di
jadikan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan segala norma norma hokum dan dalam
penyelenggarakan Negara.
Pada masa sekarang perlu di adakan tentang penegasan dan mengembalikan kembali
kedudukaN pancasila sebagai dasar negara,dan ini merupakan hal yang sangat penting karena
sudah terlalu banyak terjadi kesalahan penafsiran tentang pancasila sebagai dasar Negara.dan
penafsiran itu menyatakan bahwa pancasila bukan sebagai dasar Negara tetapi pancasila sebagai
alat kekuasaan yang dapat mengendalikan semua apapun yang d lakukan di negara Indonesia.
pancasila perlu d berikan ruh yang baru sehingga pancasila dapat bergerak menjadi kekuatan
yang menggerakkan sejarah.dari hal ini kita sudah membawa bahwasanya telah banyaknya
penyelewengan terhadap makna dan tujuan pancasila sebagai dasar Negara dalam masa Orde
dan sebgai generasi penerus saya setuju terhadap tulisan Dr.koentowijoyo bahwasanya kalau
pancasila d berikan ruh yang baru pancasila bias kembali lagi sesuai dengan jati dirinya yang d
jadikan sebagai dasar Negara dan menyelenggarakan visi dari kenegaraan.dan kesalahan
Nilai nilai dasar pancasila di Indonesia belum bersifat yang kongkrit sesuai dengan keinginan
kita bersama.sebagai nilai yang bersifat abstrak pancasila harus bersifat kongkrit dan upaya
pancasila agar bersifat kongkrit yaitu menjadikan nilai nilai dasar pancasila sebagai norma dasar
dan sumber normative bagi penyusunan hukum Negara Indonesia yang positive bagi Negara.
Menurut Undang Undang Dasar Negara Indonesia yang di kemukakan dalam pembukaan,
bahwasanya pancasila dapat di jadikan sebagai dasar dasar Negara yang melingkup :
Staatfundamentalnorm
Norma pertama
Dalam Undang Undang sudah menjelaskan bahwsanya pancasila sebagai dasar Negara
yang dapat di simpulkan bahwasanya pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara yang
menjadi sumber, landasan norma, serta member fungsi konstitutif dan regulative bagi
Indonesia memiliki dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa, dimana Indonesia
memiliki pancasila sebagai dasar negara. Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh
dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Momerandum
DPR-GR 9 juni 1966 yang menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
di murnikan dan di padatkan oleh PPKI atas nama rakyat indonesia menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan
yang menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
Pancasila memiliki sifat dasar yang pertama dan utama yakni sebagai dasar
keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
masyarakat indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan pancasila
sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan ( indifferentism ), tetapi merangkum
semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka“bhineka
tunggal ika”.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia
adalah negara pancasila. Hal tu mengandung arti bahwa harus tunduk kepadanya, membela dan
merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melndungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu
merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah
Pancasila seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman
sistematkanya melalui Intruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-
piramidal. “Setiap sila (dasar/azaz) memiliki hubungan yang salng mengikat dan menjiwai satu
sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari
oleh karena itu, pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan
utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisah-misahkan sila-sila dalam kesatuan yang
utuh dari pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan eksistensinya sebaga dasar negara.
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kekuatan serta membimbing
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang baik. Pancasila merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang telah diuji kebenaran dan kesaktiannya, sehingga tidak
ada satu kekuatanpun yang mampu memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia pada zaman reformasi telah
menyelamatkan bangsa dari ancaman disintegrasi selama lebih dari puluhan tahun. Sejarah
implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian
Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara
bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga faktor internasional. Saat ini
pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila
terkandung nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
PPKN
Dibuat oleh:
Jufrianto
F22118127
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer) yang berarti membentuk.
Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksudkan ialah pembentukan negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara.1 Secara etimologis antara kata “konstitusi”, “konstitusional”, dan
segala tindakan atau perilaku seseorang maupun penguasa berupa kebijakan yang dipatuhi
atau didasarkan konstitusi. Berbeda dengan konstitusionalisme yaitu suatu paham mengenai
Jenis-jenis Konstitusi
K.C. Wheare (1975) membagi konstitusi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis. Konstitusi tertulis
adalah suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan dalam dokumen formal. Sedangkan
konstitusi yang bukan dalam bentuk tertulis adalah suatu konstitusi yang tidak dituangkan
dalam dokumen formal, contohnya konstitusi yang berlaku di Inggris, Israel, New
Zaeland.
diumumkan dan diubah dengan cara yang sama seperti undang-undang. Sedangkan
konstitusi rigid mempunyai kedudukan dan derajat yang jauh lebih tinggi dari peraturan
perundang-undangan yang lain, hanya dapat diubah dengan cara yang khusus atau
Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi. Konstitusi
derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara.
Sedangkan konstitusi derajat tidak derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang tidak
ini tidak sesulit mengubah konstitusi derajat tinggi, melainkan sama dengan pengubahan
undang-undang.
Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan. Negara serikat didapatkan sistem
bagian. Pembagian tersebut diatur dalam konstitusinya atau undang-undang dasar. Dalam
desentralisasi.
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi senantiasa memiliki dua
Tujuan konstitusi
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.
Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab
penting negara.
Keberadaan konstitusi tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan negara. Konstitusi ditempatkan
pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya sebuah negara dan mencapai tujuan
bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi, baik tertulis maupun tidak tertulis adalah
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun kegiatan
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya dibidang
politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku,
Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa.
Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang masih ke sukuan mulai
tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi dari sekelompok elit Nusantara
(Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan integrasi nasional di Indonesia telah banyak
dibahas dan dicanangkan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan institusi-institusi yang
terkait. Perwujudan integrasi nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya, dalam
pembangunan nasional dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam sebuah negara
untuk mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.
Masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan dan
ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini. Berdasarkan gambaran dari J.S
Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia cenderung tidak menjadi satu
dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki interaksi yang
sangat terbatas dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di diamkan saja? Pada
dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus disinergikan satu sama lain,
Makalah ini berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam pemicu menjadi
satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional Indonesia,
mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif pemerintah dalam mengatasi
berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan
negara lain.
Pemberontakan PKI
Dibuat oleh:
Jufrianto
F22118127
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
Sedangkan yang di maksud Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada Negara
federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara yang berbentuk
federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di Negara kesatuan
meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh
2. Pengadilan
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi
tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang
lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan
Dampak positif otonomi daerah adalah memunculkan kesempatan identitas lokal yang ada di
masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon
tinggidari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri.
Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari
daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. Kebijakan-
kebijakan pemerintah daerah juga akan lebih tepat sasaran dan tidak membutuhkan waktu yang
Dampak negative dari otonomi daerah adalah munculnya kesempatan bagi oknum-oknum di
pemerintah daerah dengan pusat, serta timbulnya kesenjangan antara daerah yang pendapatannya
1. Pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi daerah yang belum mantap
2. Penyediaan aturan pelaksanaan otonomi daerah yang belum memadai dan penyesuaian
peraturan perundangan-undangan yang ada dengan UU 22/ 1999 masih sangat terbatas
3. Sosialisasi UU 22/1999 dan pedoman yang tersedia belum mendalam dan meluas
dinamika politik dan aspirasi masyarakat serta pengaruh globalisasi yang tidak mudah
otonomi daerah
pemanfaatan sumber daya nasional, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah sesuai
prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta potensi dan
1. kewenangan,
2. kelembagaan,
3. kepegawaian,
4. keuangan,
5. perwakilan,
7. pengawasan.
• Hasil perusahan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
• Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,antara lain hasil penjualan asset daerah dan jasa
giro
b) DANA PERIMBANGAN
c) PINJAMAN DAERAH
1. Pemerintah pusat
1. Pinjaman bilateral
2. Pinjaman multilateral
4. hibah atau penerimaan dari daerah propinsi atau daerah Kabupaten/Kota lainnya,
Otonomi Daerah
Undang Undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-2 yang terdiri dari: Pasal 18 Ayat 1 - 7,
Undang Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Daerah
dan Pusat.
Penerapan Otonomi Daerah
Penerapan (Pelaksanaan) otonomi daerah di Indonesia menjadi titik fokus penting dalam
pemerintah daerah dengan potensi dan ciri khas daerah masing-masing. Otonomi daerah mulai
Pemerintahan Daerah. Pada tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 telah dianggap
tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, serta tuntutan penyelenggaraan
otonomi daerah. Oleh karena itu maka Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 digantikan
dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sampai sekarang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengalami banyak
perubahan. Salah satunya yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan
bahwa kemampuannya dalam mengatur serta melaksanakan kewenangan yang menjadi hak
daerah masing-masing. Berkembang atau tidaknya suatu daerah tergantung dari kemampuan dan
kemauan untuk dapat melaksanakannya. Pemerintah daerah bisa bebas berekspresi dan berkreasi
dalam rangka membangun daerahnya sendiri, tentu saja harus sesuai dengan ketentuan
Keadilan Nasional.
Menjaga hubungan baik antara pusat dengan daerah, antar pusat, serta antar daerah dalam rangka
keutuhan NKRI.
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan prakarsa dan kreativitas.
Untuk mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Secara konseptual, tujuan otonomi daerah di Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama
Tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu upaya untuk mewujudkan demokratisasi
Tujuan administratif dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu adanya pembagian urusan
Tujuan ekonomi dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu terwujudnya peningkatan indeks
Adapun tujuan otonomi daerah menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2004 yaitu:
daerah. Otonomi daerah memberikan hak dan wewenang kepada suatu daerah dalam mengatur
urusannya sendiri. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun
pemerintah itu sendiri. Selain itu, pemerintah juga bisa melaksanakan tugasnya dengan lebih
Prinsip otonomi seluas-luasnya merupakan prinsip otonomi daerah dimana daerah diberikan
kewenangan dalam mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang meliputi
kewenangan semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan terhadap bidang politik luar
Prinsip otonomi nyata merupakan prinsip otonomi daerah dimana daerah diberikan kewenangan
dalam menangani urusan pemerintahan yang berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
secara nyata sudah ada dan dapat berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan
Prinsip otonomi yang bertanggung jawab merupakan prinsip otonomi yang dalam sistem
penyelenggaraannya harus sesuai dengan tujuan dan maksud dari pemberian otonomi, yang
rakyat.
meliputi:
Asas kepastian hukum yaitu asas yang mementingkan landasan peraturan perundang-undangan
Asas tertip penyelenggara yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian serta
Asas kepentingan umum yaitu asas yang mengutamakan kesejahteraan umum dengan cara
Asas keterbukaan yaitu asas yang membuka diri atas hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, serta tidak diskriminatif mengenai penyelenggara negara dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
Asas proporsinalitas yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Asas profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keadilan yang berlandaskan kode etik dan
Asas akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi suatu negara sesuai dengan peraturan
Asas efisiensi dan efektifitas yaitu asas yang menjamin terselenggaranya kepada masyarakat
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
Asas dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
Asas tugas pembantuan yaitu penugasan oleh pemerintah kepada daerah dan oleh daerah kepada
desa dalam melaksanakan tugas tertentu dengan disertai pembiayaan, sarana, dan prasarana serta
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lingkungan hidup adalah suatu ekosistem yang terdiri
atas berbagai subsistem yang mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi dan geografi dengan
corak ragam yang berbeda mengakibatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup berlainan.
Dampak terhadap Indonesia adalah stabilitas politik. Akan terjadi peningkatan resiko usaha dan
aktivitas ekonomi. lnfrastrukutur akan terganggu pula. Biaya mitigasi akan meningkat seiring
dengan ketajaman target mitigasi. Rata-rata pertumbuhan GDP global akan berkurang. Hal ini
akan berpengaruh terhadap ketahanan nasional Indonesia. Visi kehidupan sosial masa depan,
Masalah nyata mengenai lingkungan hidup di Indonesia saat ini antara penebangan hutan
secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di
daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan
kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan
suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang
Sidoarjo, Jawa Timur; dan hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Permasalahan lingkungan hidup mulai mendapatkan perhatian yang sangat serius dari dunia
internasional sejak tahun 1970-an, yaitu setelah diadakannya Konferensi PBB (Konferensi
Stockholm) tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia tahun 1972 yang tanggal
pembukaannya (5 Juni) dijadikan sebagai Hari Lingkungan Hidup se Dunia. Salah satu resolusi
yang dihasilkan dalam konferensi tersebut adalah didirikannya badan khusus yang bertugas
(UNEP) yang markasnya ada di Nairobi, Kenya. Indonesia termasuk dalam perjanjian-
Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal,
Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim
Protokol Kyoto (UU 17/2004), dan Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/1961.
Berbagai macam usaha di atas diikuti Indonesia untuk ikut serta dalam menyelamatkan bumi.
(BICC),
Hotel The Westin Resort,
Nusa Dua, Bali, Indonesia mulai tanggal 3 Desember sampai 14 Desember 2007 untuk
membahas dampak pemanasan global. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan untuk
mendiskusikan persiapan negara-negara di dunia untuk mengurangi efek gas rumah kaca setelah
Protokol Kyoto kadaluarsa pada tahun 2012. Konferensi yang diadakan oleh badan PBB ini
merupakan kali ke-13 dan diikuti oleh sekitar sembilan ribu peserta dari 186 negara. Selain itu
ada sekitar tiga ratus LSM internasional yang terlibat. Pada dasarnya perilaku-perilaku
sesederhana apapun dapat membantu kita menyelamatkan bumi ini. Misalnya dengan membuang
sampah peda tempatnya, hemat energi listrik, penggunan air secukupnya, dan yang lainnya. Di
1.Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang
Pemerintah.
dan penanggulangan kerusakan serta pemulihan daya dukungnya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 15
1.Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan
hidup.
2. Ketentuan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup, sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), serta tata cara
penyusunan dan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah