gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi
menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari
ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting, dan tidak jarang respon
tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu
Konsep Gangguan Jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III adalah sindrom
atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna,
dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distres) atau
hendaya (impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari
pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Perawat
3. Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai tujuan
terapeutik
8. Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari membuat penilaian tentang
rasional
10.Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan
subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat
menarik klien.
khusus, ada beberapa hal yang membedakan berkomunikasi antara orang gangguan
gangguan penyakit fisik masih memiliki konsep diri yang wajar (kecuali pasien
dengan perubahan fisik, ex : pasien dengan penyakit kulit, pasien amputasi, pasien
perbedaan antara penyakit jiwa dan penyakit fisik tetapi pada metode
komunikasinya.
pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang benar, ide yang mereka lontarkan
Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :
1. Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta klien
terkadang menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan dengan aktivitas
fisik.
3. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang
bersama – sama, ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien
lain, beri penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan akibatnya jika
direduksi atau ditenangkan dengan obat – obatan sebelum kita support dengan
terapi – terapi lain, jika pasien masih mudah mengamuk maka perawat dan pasien
tersebut adalah:
1. Support system : dukungan dari orang lain atau keluarga membantu seseorang
orang terdekat, suami, istri, orang tua maka seseorang menjadi lebih kuat dalam
menghadapi stressor.
menjadi satu ciri khas bagi setiap individu, jika responnya adaptif maka hasilnya
tentu perlaku positif, jika responnya negatif hasilnya adalah perilaku negatif.
3. Harga Diri : jika dia merasa lebih baik dari orang lain maka akan menjadi
sombong, jika dia merasa orang lain lebih baik dari dia maka dia akan mengalami
4. Ideal Diri : Bagaimana cara seseorang melihat dirinya, bagaimana dia seharusnya :
” saya hanya akan menikah dengan seorang wanita anak pengusaha” comment
tersebut adalah ideal diri tinggi, ” saya hanya lulusan SD, menjadi buruh saja saya
5. Gambaran Diri : apakah seseorang menerima dirinya beserta semua kelebihan dan
kekurangan, meski cantik dia menerima kecantikannya tersebut satu paket dengan
6. Tumbuh Kembang : Jika seseorang tidak pernah mengalami trauma maka dewasa
dia tidak akan mengalami memori masa lalu yang kelam atau yang buruk.
7. Pola Asuh : kesalahan mengasuh orang tua memicu perubahan dalam psikologis
anak.
8. Genetika : Schizofrenia bisa secara genetis menurun ke anak, bahkan pada saudara
maka dia akan mengalami suatu perasaan tidak berguna jika perasaan ini
dampak jangka panjangnya jika yang terkena adalah pusat pengaturan emosi akan
Seharusnya ada banyak faktor yang memicu gangguan jiwa, jika semua faktor bisa
direduksi dan di minimalisir maka ke depan jumlah penderita gangguan jiwa dapat
https://angelachichi.wordpress.com/2015/06/19/komunikasi-pada-klien-dengan-
gangguan-jiwa-dan-roleplay/