Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggur merupakan tanaman tahunan (perennial). Tanaman buah berupa perdu


yang merambat. Budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000
SM. Penyebaran juga menjadikan anggur punya beberapa sebutan seperti grape di
Eropa dan Amerika, China menyebut Putao, dan di Indonesia disebut anggur.
Tanaman anggur merupakan produk yang prospektif, baik untuk memenuhi
kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Permintaan pasar baik di dalam
maupun di luar negeri masih besar. Di samping itu, produk ini juga memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Kemajuan perekonomian menyebabkan permintaan produk
hortikultura semakin meningkat. Di sisi lain, keragaman karakteristik lahan,
agroklimat serta sebaran wilayah yang luas memungkinkan wilayah Indonesia
digunakan untuk pengembangan hortukultura khususnya tanaman anggur (Prihatman,
2012).
Tanaman anggur mempunyai prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan
di Indonesia karena mempunyai iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh dari
tanaman anggur. Saat ini sentra pengembangan anggur di Indonesia berada di daerah
Probolinggo, Buleleng dan Jeneponto. Padahal potensi untuk pengembangan tanaman
anggur masih sangat terbuka luas untuk dapat dikembangkan diberbagai wilayah
(Rahardi, 2011).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki
keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan dengan
buah-buahan dari negara-negara penghasil buah tropis lainnya. Produksi buah Anggur
5 tahun terakhir , pada tahun 2010 produksi Anggur adalah 11,700 ton kemudian
tahun 2011adalah 11,938 ton, 2012 adalah 10,161 ton, tahun 2013 adalah 9,473 ton
dan tahun 2014 produksi anggur adalah 11,143 ton (BPS, 2015).
Tanaman anggur merupakan komoditi yang bisa memberikan nilai tambah,
dalam artian bisa dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah lebih lanjut sebagai
jus anggur dan bila buah masuk kedalam waktu kedaluarsa buah bisa diolah menjadi
minuman (Setiadi, 2007). Didaerah Sumatera Barat sendiri belum ada petani yang
mengembangkan tanaman anggur secara besar - besaran karena bibit anggur yang
susah didapatkan dan relatif mahal, dengan ini bisa menjadi peluang yang bagus
untuk membudidayakan tanaman anggur di Sumatera Barat.
Masalah utama yang dihadapi adalah pertumbuhan tanaman anggur untuk
menghasilkan bibit siap tanam dengan perbanyakan secara generative (biji), yaitu
mengalami dormansi. Sehingga diperlukan perbanyakan vegetatif (stek batang )
untuk mendapatkan bibit yang berkualitas dan siap tanam dalam waktu yang singkat.
Dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan peningkatan ekspor
buah anggur perlu dilakukan peningkatan produksi.Untuk itu dibutuhkan bibit anggur
dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat.Dalam prosesnya untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit anggur diperlukan suatu konsep
budidaya yang dapat diterapkan dengan mudah oleh para petani sehingga bibit anggur
dapat tumbuh cepat sesuai yang diharapkan.Salah satu upaya yang efektif dapat
dilakukan dengan memperbanyak dengan stek batang dan memperhatikan media
tanam (Sauri dan Martulis, 2001).
Perbanyakan tanaman anggur bisa dilakukan secara vegetatif dan generatif,
secara generatif yakni dengan biji dan secara vegetatif salah satunya dengan stek
batang, kelemahan memperbanyak dengan biji yakni biji mengalami dormansi yang
lama untuk bisa berkecambah selain itu waktu berproduksinya juga lama. Kemudian
secara vegetatif yang banyak dilakukan yakni dengan stek batang karena waktu
berproduksinya lebih cepat, kemudian dalam jangka waktu singkat bisa menghasilkan
bibit yang banyak dan berkualitas selain itu buah yang dihasilkan sama dengan
induknya (Widyastuti, 2010).
Berdasarkan penelitian (hadyanto, 2012) mengenai Kajian Keanekaragaman
Media Tanam dan Zat Perangsang Tumbuh Auksin terhadap Pertumbuhan Stek
Anggur (Vitis vinivera L.) yakni menggunakan media tanam, pupuk kandang,
kascing, guano,dan bokashi, dari hasil penelitian yang didapatkan media tanam guano
merupakan media terbaik untuk stek anggur varietas Bali. Media tanammerupakan
komponen yang harus diperhatikan dalam perbanyakan stek.Media tanam yang
digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman.Secara umum,
media tumbuh harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan
cukup udara, dan dapat menyediakan unsur hara.Dalam penelitian ini di lakukan
percobaan dengan berbagaimedia tanam yaitu berupa tanah, pupuk kandang sapi,
pasir, sekam, dan serbuk gergaji.
Pupuk kandang sapi memiliki keunggulan dibanding pupuk kandang lainnya
yaitu mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, menyediakan unsur hara
makro dan mikro bagi tanaman, serta memperbaiki daya serap air pada tanah
(Hartatik dan Widowati, 2010). Media tanam pasir sangat mudah diolah,memiliki
aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik.Keunggulan media pasir
adalah mampu mempertahankan kelembaban air pada media tanam dengan baik,
karena butiran pasir tidak saling rapat sahingga mudah sekali merembeskan air dan
meneruskan udara serta mudah hancur dan larut (Harjadi,2002).
Sekam juga media tanam yang bagusdari hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Syafril, 1999) penggunaan sekam sebagai media tanam pada pertumbuhan stek
cabang tanaman lada memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
penggunaan abu sekam sebagai media tanam. Kemudian serbuk gergaji juga
bermanfaat sebagai media tanam selain banyak tersedia juga dapat menyimpan zat
hara seperti halnya tanah, Memiliki porositas yang cukup tinggi namun bisa diatur
kepadatannya hingga mencapai tingkat porositas dengan mengatur rasio pemberian
air (Imron, 2013).Oleh karena itu penulis ingin meneliti sejauh mana pengaruh dari
pemberian berbagai macam media tanam tehadap pertumbuhan stek batang anggur
(Vitis vinifera L.).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dapat dirumuskan


permasalahan yaitu bagaimanakah pertumbuhan stek batang anggur yang ditanam
pada berbagai macam media tanam.
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa


media tanam terhadap stek batang anggur pada masa pembibitan dan untuk
mendapatkan media yang terbaik bagi pertumbuhan stek batang tanaman anggur.

D. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah khasanah bidang ilmu
agronomi, khususnya teknologi produksi tanaman anggur dan dapat menjadi acuan
dan informasi bagi masyarakat tani dalam pelaksanaan pengembangan budidaya
tanaman anggur.

Anda mungkin juga menyukai