Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISA EKONOMI

Evaluasi ekonomi pabrik Amonia dari bahan baku Gas alam, air dan udara
dilakukan untuk mengetahui kelayakan pabrik untuk didirikan dengan
pertimbangan untung dan ruginya. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan
evaluasi dengan melakukan peninjauan atas :
1. Keuntungan / Profit
2. Percent Return on Investment (ROI)
3. Pay Out Time (POT)
4. Break Event Point (BEP)
Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut diatas perlu diadakan penaksiran
terhadap beberapa faktor, yaitu:
1. Penaksiran Modal Industri (Total Capital Invesment)

Total Capital invesment adalah banyaknya pengeluaran yang diperlukan

untuk fasilitas-fasilitas produksi dan untuk menjalankannya yang meliputi:

a. Modal tetap (Fixed Capital Invesment)

Fixed Capital adalah pengeluaran pokok untuk mendirikan fasilitas

produksi dan pendukungnya.

b. Modal kerja (Working Capital Invesment)

Working Capital adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan

operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu.

2. Penentuan Biaya Produksi Total (Production Cost) yang terdiri

atas:

a. Manufacturing Cost
Manufacturing cost merupakan jumlah dari direct, indirect dan

Fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk.

1) Biaya produksi langsung (Direct manufacturing Cost)

Direct cost adalah pengeluaran yang bersangkutan khusus

dalam pembuatan produk.

2) Biaya produksi tak langsung (Indirect Manufacturing Cost)

Indirect cost adalah pengeluaran-pengeluaran sebagai

akibat tidak langsung dan bukan langsung karena operasi pabrik.

3) Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost)

Fixed cost merupakan harga yang berkenaan dengan fixed

capital dan pengeluaran yang bersangkutan di mana harganya tetap,

tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi.

b. Pengeluaran Umum (General Expenses)

General expenses atau pengeluaran umum, meliputi

pengeluaran yang bersangkutan dengan fungsi-fungsi perusahaan yang

tidak termasuk manufacturing cost.

3. Analisa Kelayakan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh tergolong

besar atau tidak sehingga dapat dikategorikan apakah pabrik tersebut

potensional didirikan atau tidak maka dilakukan analisis kelayakan.

a. Percent Return on Investment (ROI)


Percent Return on Investment merupakan perkiraan laju

keuntungan tiap tahun yang dapat mengembalikan modal yang di

investasi.

ROI = x 100 %
Profit ( keuntungan sebelum pajak )
FCI
b. Pay Out Time (POT)

Pay Out Time adalah jumlah tahun yang telah berselang sebelum

didapatkan sesuatu penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun

yang diperlukan untuk kembalinya capital investment dengan profit

sebelum dikurangi depresiasi.

POT = x 100 %
FCI
Keuntungan + 0,1 FCI

c. Break Even Point (BEP)

Break Even Point adalah titik impas dimana tidak mempunyai

suatu keuntungan.

BEP = x 100 %
FC
TS − VC
Dalam hubungan ini :
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
TS = Total Sales

e. Net Present Value (NPV)


Metode ini didasarkan atas hasil perhitungan nilai sekarang aliran

dana masuk (penerimaan) dengan nilai sekarang aliran dana keluar

(pengeluaran) selama jangka waktu analisis dan suku bunga tertentu.

Kriteria kelayakannya adalah apabila nilai NPV > 0.

Penaksiran Harga Alat

Harga peralatan setiap saat akan berubah tergantung pada


perubahan ekonomi. Apabila harga alat pada beberapa tahun yang lalu
diketahui, maka harga alat pada masa sekarang dapat ditaksir dengan
menggunakan Chemical Engineering Plant Cost Index (Petters &
Timmerhaus, hal. 163). Besarnya harga alat dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Harga alat sekarang =

Tabel 4.1 Chemical Engineering Plant Cost Index

Tahun Annual Index


1983 761
1984 780
1985 790
1986 798
1987 814
1988 852
1989 895
1990 904
(Sumber: Peters & Timmerhaus, hal.163)

Gambar 4.1 Grafik Chemical Engineering Plant Cost Index


Dengan metode Least Square (Peters & Timmerhaus Ed. 4, hal 760 - 761),
dapat dilakukan penaksiran index harga rata-rata pada akhir tahun 2020.
Penyelesaian dengan Least Square menghasilkan persamaan :
y=a+b(x- )
Keterangan :
a= , harga rata-rata y

b= , slope garis least square


Tabel 4.2 Tabel Chemical Engineering Plant Cost Index
Data x (tahun) y (index) x2 y2 xy
1 1983 761 3932289 579121 1509063
2 1984 780 3936256 608400 1547520
3 1985 790 3940225 624100 1568150
4 1986 798 3944196 636804 1584828
5 1987 814 3948169 662596 1617418
6 1988 852 3952144 725904 1693776
7 1989 895 3956121 801025 1780155
8 1990 904 3960100 817216 1798960
Jumlah 15890 6594 31569500 5455166 13099870
Rata-rata 1987 824 3946188 681896 1637483,75
a = 824

b=

Untuk x = 2014 maka,


y = 824 + 21,17 (2014 – 1987) = 1.406,33
Untuk x = 2020 maka,
y = 824 + 21,17 (2020 – 1987) = 1.533,33

Jadi cost index pada tahun 2020 = 1.533,33

Data harga peralatan yang digunakan diambil dari www.matche.com pada basis
tahun 2020 dengan nilai cost index sebesar 1.533,33 serta sumber lainnya dengan
nilai index yang disesuaikan. Berikut perhitungan harga peralatan yang
digunakan:
Tabel 4.3 Tabel Proyeksi Cost Index tahun 2014-2020
x (tahun) y (index)
2014 1.406,33
2015 1.427,67
2016 1.448,67
2017 1.469,83
2018 1.491,00
2019 1.512,17
2020 1.533,33
2021 1.554,50
2022 1.575,67
2023 1.596,83

Gambar 4.2 Tabel Chemical Engineering Plant Cost Index


Data harga peralatan yang digunakan diambil dari www.matche.com pada basis
tahun 2020 dengan nilai cost index sebesar 1.533,33. Berikut contoh perhitungan
harga peralatan yang digunakan.
Harga (2014) = $ 12.300
Cost Index (2014) = 1.406,33
Cost Index (2020) = 1.533,33

Harga alat tahun 2020 = harga alat 2014 x


= $ 12.300 x
= $ 13.410,76

Tabel 4.4 Harga Alat Proses

Tabel 4.5 Harga Peralatan Utilitas

Hasil Perhitungan
A. Capital Investment
a. Fixed Capital Investment
1. Purchase Equipment Cost = US$
2. Instalasi = US$
3. Pemipaan = US$
4. Instrumentasi = US$
5. Penataan Halaman = US$
6. Listrik = US$
7. Bangunan = US$
8. Tanah = US$
9. Fasilitas Pelayanan = US$
Physical Plant Cost ( 1 s/d 9 ) = US$
10. Engineering & Supervision = US$
11. Construction = US$
Direct Plant Cost ( PPC + E & C ) = US$ 2.829.961,83
12. Contractor’s fee = US$
13. Contingenci = US$
Fixed Capital Investment = US$

b. Working capital
14. Raw Material = US$
15. Plant Start Up = US$
16. Gaji Karyawan = US$
17. Maintenance = US$
18. Utilities = US$
Sub WCI = US$
19. Biaya Tidak Terduga = US$
(5% Sub WCI)
Working Capital Investment = US$
Total Capital Investment = Fixed Capital Investment + Working Capital
Investment
= US$

B. Production Cost
a. Manufacturing Cost
 Direct manufacturing Cost
1. Bahan baku = US$
2. Gaji Karyawan = US$
3. Biaya Pemeliharaan = US$
4. Biaya Pengawasan = US$
5. Royalties and Patent = US$
6. Biaya Laboratorium = US$
7. Utilitas = US$
Direct Manufacturing Cost = US$
 Biaya Plant Over Head
1. Plant Overhead = US$
 Fixed Manufacturing Cost
1. Depresiasi = US$
2. Pajak Daerah = US$
3. Asuransi = US$
4. Bunga Bank + Angsuran Pokok = US$
Fixed Manufacturing Cost = US$

Total Manufacturing Cost = Direct Manufacturing Cost + Indirect


Manufacturing Cost + Fixed Manufacturing
Cost
= US$

General Expense
1. Administrasi = US$
2. Biaya Distribusi dan Penjualan = US$
3. Biaya Penelitian dan Pengembangan = US$
General Expense = US$

Total Production Cost = Total Manufacturing Cost + General Expense


= US$

Analisa Kelayakan

1. Keutungan / Profit

Tabel 4.6 Profit tiap tahun

Tahun Laba
ke Penjualan TPC Laba Kotor Pajak Bersih
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2. Percent Return on Investment ( ROI ) rata-rata setelah pajak

sebesar %

3. Pay Out Time ( POT ) setelah Pajak sebesar tahun

4. Break Event Point ( BEP ) sebesar % (117.040 ton/tahun)

Anda mungkin juga menyukai