PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam tubuh manusia banyak terdapat system yang saling kerja sama
system yang penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energy yang
sangat penting dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidup sel tubuh.
Dalam system pencernaan banyak organ organ yang penting, salah satunya
dinding lambung (gastritis) jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang
tidak normal atau mengkonsumsi jenis obat obatan bisa mengalami gastritis
atau maag.
klinik penyakit dalam, gastritis akut penyakit yang paling sering d jumpai dan
biasanya jinak dan bisa disembuhhkan sendiri (patofisiologi Sylvia & Wilson)
memberikan peran dan asuhan yang tepat karena komplikasi dari gastritis ini
1. Tujuan umum
gastritis
2. Tujuan khusus
klien gastritis
TINAJAUAN TEORITIS
A. ANATOMI FISIOLOGI
“LAMBUNG”
a. Pengertian
fundus uteri
Kurvatura mayor lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi
c. Fungsi Lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi Sylvia A Price hal
422).
Jadi gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa.
bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik.
Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti
1. Gastitis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering di jumpai di klinik ialah
mukskularis.
2. Gastritis kronis
(Suparman 1999 hal 101). Ini juga berkepanjangan yang disebabkan baik
oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter
6) Penyakit Meiner
Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya
membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10 %
penderita ini menderita kanker lambung.
D. PATOGENESIS
dibagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa
E. MANIFESTASI KLINIS
1) Gastritis Bakterialis
Dapat ditandai dengan adanya demam, sakit kepala dan kejang otot.
2) Gastritis Karena Stres Akut
Penyebabnya (misalnya penyakit berat, luka bakar atau cedera) biasanya
menutupi gejala – gejala lambung : tetapi perut sebelah atas terasa tidak
enak. Segera setelah cedera, timbul memar kecil dalam lapisan lambung,
dalam beberapa jam memar ini bisa berubah menjadi ulkus. Ulkus dan
Gastritis bisa menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari
cederanya. Bila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai
mengalami pendarahan, biasanya dalam waktu 2 – 5 hari setelah terjadinya
cedera. Perdarahan menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal,
cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat, tekanan darah
bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal.
3) Gastritis Erosif Kronis
Gejalanya berupa mual ringan dan nyeri diperut sebelah atas. Tetapi
banyak penderita ( misalnya pemakai Aspirin jangka panjang ) tidak
merasakan nyeri. Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus,
yaitu nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan perdarahan
dari ulkus lambung, gejalanya berupa tinja berwarna kehitaman seperti
aspal ( Melena ), muntah darah ( Hematemesis ) atau makanan yang sudah
dicerna yang menyerupai endapan kopi.
4) Gastritis Eosinofilik
Gejalanya berupa nyeri perut dan muntah bisa disebabkan penyempitan
atau penyumbatan ujung saluran lambung yang menuju keusus dua belas
jari.
5) Penyakit Meniere
Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri lambung. Hilangnya
nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih jarang
terjadi. Tidak pernah terjadi perdarahan lambung. Penimbunan cairan dan
pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan karena hilangnya protein
dari lapisan lambung yang meradang. Protein yang hilang ini bercampur
dengan isi lambung dan dibuang dari tubuh.
6) Gastitis Sel Plasma
Gejalanya berupa nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan
timbulnya ruam dikulit dan diare.
7) Gastritis Akibat Terapi Penyinaran
Menyebabkan nyeri, mual dan Heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar
dibelakang tulang dada), yang terjadi karena adanya peradangan dan
kadang karena adanya tukak dilambung. Tukak bisa menembus dinding
lambung sehingga isi lambung tumpah kedalam rongga perut,
menyebabkan peritonitis (peradangan lapisan perut) dan nyeri yang luar
biasa. Perut kaku dan keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan
darurat. Kadang setelah terapi penyinaran, terbentuk jaringan parut yang
menyebabkan menyempitnya saluran lambung yang menuju keusus
duabelas jari, sehingga terjadi nyeri perut dan muntah. Penyinaran bisa
merusak lapisan pelindung lambung, sehingga bakteri dapat masuk
kedalam dinding lambung dan menyebabkan nyeri hebat yang muncul
secara tiba – tiba.
Gejala Gastritis secara umum (http://www.google.com//Gastritis)
a. Hilangnya nafsu makan.
b. Sering disertai rasa pedih atau kembung di ulu hati, mual dan muntah.
]c. Perih atau sakit seperti rasa terbakar pada perut bagian atas yang dapat
menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan.
d. Perut terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan.
e. Kehilangan berat badan
F. W.O.C GASTRITIS
Ggn mikrosirkulasi
mukosa lambung
Truma,luka
bakar,dan sepsis
GASTRITIS
Asam lambung
meningkat
Mk;Anemia
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H. Pylori dalam
darah. Hasil test yang positif menunjukan bahwa pasien pernah kontak
dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
dilakukan untuk memeriksa Anemia, yang terjadi akibat pendarahan
lambung akibat Gastritis.
2. Pemeriksaan Pernafasan
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H. Pylori
atau tidak.
3. Pemeriksaan Feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil
yang positif mengindikasikan terjadi infeksi. Pemeriksaan juga dilakukan
terhadap adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukan adanya
perdarahan pada lambung.
4. Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas
Dengan test ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna
bagian atas yang mungkin tidak terlihat dengan sinar-X. Test ini dilakukan
dengan cara memesukan sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop)
melalui mulut dan masuk kedalam Esopagus, lambung dan bagian atas
usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dimati-rasakan (anestesi)
sebelum endoskop dimasukan untuk memastikan pasien merasa nyaman
menjalani test ini. Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat
mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsi) dari
jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa kelaboratorium untuk
diperiksa. Test ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit.
Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika selesai test ini, tetapi
harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu
atau dua jam. Hampir tidak ada resiko akibat test ini. Komplikasi yang
sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan
endoskop.
5. Ronsen Saluran Cerna Bagian Atas
Test ini akan melihat adanya tanda-tanda Gastritis atau penyakit
pencernaan lainnya. Biasanya pasien akan diminta menelan cairan Barium
terlebih dahulu sebelum dilakukan Ronsen. Cairan ini akan melapisi
saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika dironsen.
H. PENCEGAHAN
I. PENATALAKSANAAN
Terapi Gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan
mungkin memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau
dalam kasus yang jarang pembedahan untuk mengobatinya.
J. KOMPLIKASI
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehan
ada. Dan penyakit turunan seperti hipertensi jantung dan lain lain
3. Pemeriksann fisik
a. Ku : lemah
b. Kesadaran composmentis
c. Mulut tampak kering
d. Dada
dan S2 murni.
e. Abdomen
h. Ekstremitas :
4. Pemeriksaan Penunjang
PROSES KEPERAWATAN
DiagnosisKeperawatan
INTERVENSI/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kriteria hasil :
Intervensi
Kriteria Evaluasi :
normal
diperbolehkan)
waktu makan
selang, NGT sesuai pesanan dalam keadaan seperti ini jangan berikan
Kriteria Evaluasi
intravena
Kriteria Evaluasi