Anda di halaman 1dari 7

A.

Membuat Kategori Produk

Modul: Persediaan >> Konfigurasi >> Kategori Produk >> Create/membuat

Ada perbedaan antara membuat kategori persediaan bahan baku, Lantai Produksi, dan Persediaan
Barang Jadi. Perbedaan tesebut dapat dilihat pada contoh berikut yang mengasumsikan bahwa
perusahaan bergerak di bidang produksi roti cokelat dan keju:

Sebelumnya, akun-akun yang diperlukan (sudah dibuat di COA):

1. Akun Penjualan
2. Akun HPP
3. Akun Penjualan Roti Cokelat
4. Akun Hpp Roti Cokelat
5. Akun Penjualan Roti Keju
6. Hpp Roti Keju
7. Akun Persediaan Bahan Baku
8. Akun Persediaan Adonan
9. Akun Barang dalam Proses (perantara jurnal)
10. Persediaan Roti Cokelat
11. Persediaan Roti Keju
12. Stock Interim Account Delivered (Perantara jurnal,masuk kode 1 <aktiva>)
13. Stock Interim Account Received (perantara jurnal, masuk kode 2 <hutang>)

a. Kategori Bahan Baku


b. Kategori Barang Dalam Proses (Lantai Produksi)

c. Kategori Barang Jadi

Catatan:
- Perhatikan semua yang diberi lingkaran merah
- Setiap Kategori memiliki perbedaan penggunaan akun
B. Membuat Master Produk

Proses pembuatan master produk jauh lebih mudah karena kategorinya sudah dibuat. Hanya admin
perlu teliti ketika membuat produk bahan baku, WIP, dan barang jadi. Karena memiliki kategori yang
berbeda. Modul: Inventory >> Master data >> Product >> create

Ada beberapa symbol yang digunakan dalam kode produk:

-BB : Bahan baku

-AR : Adonan Roti

-RC: Roti Cokelat

Sebelumnya, ada satu informasi penting yang harus dicek, yaitu berkaitan dengan satuan ukur produk.
Karena umumnya setting default system belum mengaktifkan satuan ukur, oleh sebab itu harus
diaktifkan secara manual oleh admin/user. Caranya: Modul: Inventory >> Configuration >> Setting >>
Products >> lalu centang Unit of Measure >> save

1. Produk bahan baku


2. WIP

3. barang jadi
C. Menginput Saldo Awal

Dalam menginput saldo awal, ada beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut hanya pada saldo awal
piutang, hutang, persediaan, aset tetap, dan akun prepayments. Sedangkan akun-akun lainnya cara
penginputannya sama, yaitu melalui akun jurnal.

1. Penginputan saldo awal akun-akun lainnya:


Modul: Accounting >> Accounting >> Miscellaneous >> Journal Entries >> Create
Akun-akun yang diperlukan:
- Semua akun yang akan diinput saldo awalnya kecuali akun-akun yang disebu di atas.
- Tambahkan akun modal, misalnya 38000010 – Saldo awal. Akun ini akan digunakan untuk
menjadi tampungan saldo awal, sehingga mudah untuk mengontrol saldo-saldo yang
dihasilkan dari saldo awal. Tetapi, apabila langsung ditampung ke akun modal, itu tdk
masalah juga.

Contoh menginput saldo awal kas:

Catatan: jangan lupa di save, lalu Post. Begitulah seterusnya untuk saldo awal akun lainnya.
2. Saldo awal hutang

Dalam menginput saldo awal hutang tentu akan berkaitan dengan persediaan barang (bahan baku)
tertentu yang terkait. Oleh sebab itu, sebelum menginput saldo hutang pastikan produk yang terkait
sudah dibuat master produknya (Sudah dijelaskan di atas). Kemudian untuk saldo hutang Bank, diinput
seperti menginput saldo kas, pada modul jurnal entries.

Modul: Accounting >> Vendors >> Bills >> Create>> isi sesuai gambar >> save >> post

Catatan: - asumsikan data diatas sesuai dengan nota transaksi yang masih berstatus hutang

- Setelah dipost jangan dulu melakuan register payment/pembayaran, karena itu merupakan
saldo utang.
- Penginputan saldo awal hutang di setiap vendor, dilakukan dengan cara yang sama.
- Apabila belum ada vendor, maka harus dibuatkan dulu.
3. saldo awal Piutang
Saldo awal piutang umumnya sama seperti saldo hutang, hanya berbeda pada modulnya.
Modul: Accounting >> Customers >> Invoices >> Create>> isi sesuai gambar >> save >> post (jangan
dulu melakukan register payement/mendaftar pembayaran, karena masih merupakan piutang)

Anda mungkin juga menyukai