Anda di halaman 1dari 24

HAJI & UMROH

Apa sih Haji Itu?

Bedanya dengan Umroh


Gimana Sih?

Gimana sih Cara


melakukanya?
Angara Perman Pura (17310730028)

Imam Yusuf Rofii (17310730028)


Pengertian Haji
Secara bahasa Haji adalah menuju ke suatu tempat secara berulang-ulang, atau
menuju ke suatu tempat yang dimuliakan atau diagungkan oleh suatu kaum
peradaban. Ibadah umat Islam ke mekkah (Baitullah) inilah yang disebut Haji.
Adapun menurut istilah, kalangan ahli fiqih mengartikan bahwa Haji adalah niatan
datang ke Baitullah untuk menunaikan ritual ibadah tertentu.
Al-Humam mengartikan bahwa Haji adalah pergi menuju Baitul Haram untuk
menunaikan aktivitas tertentu pada waktu tertentu
Para ahli fiqih lainnyajuga berpendapat bahwa Haji adalah mengunjungi tempat-
tempat tertentu dengan perilaku tertentu pada waktu tertentu.
Penetapan waktu Haji sendiri ada kalangan yang berpendapat bahwa Haji
diwajibkan pada tahun ke-5 hijriyah, namun ada yang mengungkapkan lain yaitu
tahun 8 hijriyah, 9 hijriyah bahkan ada yang berpendapat jauh sebelum tahun
Hijriah. Namun Nabi Muhammad SAW baru menunaikan ibadah Haji pada tahun 10
hijriyah sebab pada tahun 7 hijriyah beliau keluar ke Mekkah untuk menunaikan
dan tidak berhaji.
Pengertian Umroh
Secara etimologi Umrah berarti mengunjungi. Kalimat “i’tamarahu” semakna
dengan zarahu, mengunjungi. Umrah disebut juga dengan Haji kecil, karena punya
kesamaan dengan haji dalam hal ihram, thawaf, sa’i, dan mencukur atau memotong
rambut.
Secara arti syara’ Umrah adalah ziarah ke Baitul Haram dengan mekanisme tertentu.
Yaitu ihram, thawaf, sa’i dan tahallul. Umrah bisa dilakukan kapan saja.
Syarat Haji dan Umroh

1. Islam dan Berakal


2. Baligh dan Merdeka
3. Sehat dan Mampu
Rukun Haji dan Umroh
1. Ihram (berniat)

Adalah berniat mengerjakan Haji atau Umrah bahkan keduanya sekaligus, Ihram
wajib dimulai miqatnya, baik miqat zamani maupun miqat makani. Sunnah sebelum
memulai ihram diantarnya adalah mandi, menggunakan wewangian pada tubuh dan
rambut, mencukur kumis dan memotong kuku. Untuk pakaian ihram bagi laki-laki
dan perempuan berbeda, untuk laki-laki berupa pakaian yang tidak dijahit dan tidak
bertutup kepala, sedangkan perempuan seperti halnya shalat (tertutup semua kecuali
muka dan telapak tangan).
2. Wukuf (hadir) di Arafah

Waktu wukuf adalah tanggal 9 dzulhijjah pada waktu dzuhur, setiap seorang yang
Haji wajib baginya untuk berada di padang Arafah pada waktu tersebut. Wukuf
adalah rukun penting dalam Haji, jika wukuf tidak dilaksanakan dengan alasan
apapun, maka Hajinya dinyatakan tidak sah dan harus diulang pada waktu
berikutnya. Pada waktu wukuf disunnahkan untuk memperbanyak istighfar, zikir,
dan doa untuk kepentingan diri sendiri maupun orang banyak, dengan mengangkat
kedua tangan dan menghadap kiblat.
3. Thawaf

Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran dengan tata cara yang khusus.

Syarat Thawwaf :

● Suci dari Hadats besar dan kecil.


● Bersih dari najis baik di badan maupun di pakaian.
● Menutup aurat.
● Dimulai dengan niat bermaksud Thawwaf.
● Pelaksanaan Tawwaf di dalam Masjidil Haram.
● Memulai Thawwaf dari batas Hajar Aswad.
● Hajar Aswad di kiri badan, boleh menghadapnya dengan badan dan kepala tapi arah
kaki tetap ke depan.
● Ka’bah selalu di sebelah kiri badan selama Thawwaf.
● Berjalan menuju ke depan tidak mundur ke belakang atau jalan menyamping.
● Seluruh badan di luar Ka’bah (tidak dalam Hijir Ismail atau Syadzarwan).
● Mengakhiri setiap putaran di batas Hajar Aswad dan melebihkannya / melewatinya
pada putaran terakhir.
● Mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran
4. Sa’i

Adalah Berlari-lari kecil antar bukit Shafa dan Marwah. Adapun syarat untuk Sa’i yaitu:

● Dimulai dari bukit Shafa dan dikahiri di bukit Marwah.

● Hendaknya tujuh kali (dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dan sampai ke
Shafa kembali dihitung dua kali).

● Waktu yang tepat untuk Sa’i adalah sesudah Thawaf.

5. Mencukur rambut

Mencukur atau mengunting adalah rukun haji sebagai penghalal terhadap hal yang
diharamkan dalam Haji. Dalam mencukur rambut sedikitnya adalah tiga helai rambut, dan
bagi perempuan tidak perlu dicukur melainkan hanya dipotong saja.
6) Tertib

Tertib berurutan, mendahulukan yang semestinya paling utama. Yaitu mendahulukan


Ihram dari rukun yang lain, mendahulukan Wukuf dari Thawaf, mendahulukan sa’i
daripada bercukur.
Perbedaan Haji dan Umroh
Dilihat dari waktu pelaksanaan, Haji memiliki waktu-waktu tertentu yakni ketika syawal,
dzulqo'dah, dan 10 hari pertama dari bulan dzulhijjah. Sedangkan Umrah, yaitu boleh
melaksanakannya setiap waktu, kecuali waktu-waktu haji bagi orang yang berniat ihram haji saja di
dalamnya.

Beberapa perbedaan antara Haji dan Umrah, yaitu sebagai berikut :

● Ibadah umrah tidak memiliki waktu tertentu dan tidak bisa ketinggalan waktu.

● Umrah tidak ada melontar jumrah tidak ada wukuf di Arafah dan tidak ada pula singgah di
Muzdalifah.

● Tidak adanya jamak antara dua shalat seperti dalam pelaksanaan ibadah haji. Demikian menurut
Ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah. Sedangkan ulama Syafi'iyah berpendapat
diperbolehkannya jamak dan qashar. Karena menurut mereka, haji dan umrah bukanlah sebab
bagi bolehnya jamak antara dua shalat, melainkan sebabnya adalah karena dalam kondisi safar
(perjalanan).
● Miqat umrah untuk semua orang adalah Tanah Halal. Sedangkan dalam ibadah haji,
miqat bagi orang Makkah adalah Tanah Haram.

● Dalam Umroh tidak adanya pelakasanaan thawaf qudum dan tidak ada pula khutbah.

● Menurut pendapat ulama Malikiyah dan Hanafiyah, hukum ibadah umrah adalah sunah
muakkad sedangkan haji hukumnya adalah fardhu. Menurut ulama Hanafiyah, pada
ibadah umrah tidak ada Thawaf Wada sebagaimana dalam pelaksanaan ibadah haji.

● Membatalkan umrah dan melakukan thawaf dalam keadaan junub tidak diwajibkan
membayar denda seekor unta yang digemukkan (al-badanah) sebagaimana diwajibkan
dalam pelaksanaan ibadah haji.
Praktek Haji dan Umroh
Dalam Praktek Haji dan Umroh Terdapat Beberapa hal yan harus diperhatikan, seperti wajib ,sunah
serta larangan dan denda didalam pelaksanna ibadah haji dan umroh

1. Wajib Haji

Amalan dalam ibadah Haji yang wajib dikerjakan disebut wajib Haji. Wajib Haji tidak
menentukan sahnya ibadah haji. Jika tidak dikerjakan Haji tetap sah, namun dikenakan
dam (denda).
Berikut adalah beberapa wajib haji, yaitu :

A. Ihram dari Miqat

Miqat adalah tempat dan waktu yang disediakan untuk melaksanakan ibadah Haji. Ihram dari Miqat
bermaksud niat Haji ataupun niat Umrah dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.
Miqat makani adalah tempat awal melaksanakan ihram bagi yang akan Haji dan Umrah.
B. Bermalam di Muzdalifah

Dilakukan sesudah wukuf di arafah (sesudah terbenamnya matahari) pada tanggal 9 dzulhijjah. Di
Muzdalifah melaksanakan sholat Maghrib dan Isya’ melakukan jamak dan qasar karena suatu
perjalanan jauh. Di Muzdalifah inilah kita dapat mengambil kerikil-kerikil untuk melaksanakan Wajib
Haji selanjutnya (Melempar Jumrah) kita bisa mengambil sebanyak 49 atau 70 butir kerikil.

C. Melempar Jumrah ‘aqabah

Pada tanggal 10 dzulhijjah di Mina dilaksanakannya melempar jumrah sebanyak tujuh butir kerikil
sebanyak tujuh kali lemparan. Waktu paling utama untuk melempar jumrah ini yaitu waktu Dhuha,
setelah melakukan ini kemudian melaksanakan tahalul pertama (mencukur atau memotong rambut).

D. Melempar Jumrah ula, wustha, dan ‘aqabah

Melempar ketiga jumrah ini dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijjah, diuatamakan
sesudah tergelincirnya matahari. Dalam hal ini ada yang melaksanakan hanya pada tanggal 11 dan 12
saja kemudian ia kembali ke mekkah, inilah yang disebut dengan nafar awal. Selain nafar awal ada
juga yang dissebut nafar sani, yaitu orang yang baru datang pada tangal 13 dzulhijjah nya, orang-
orang ini diharuskan melempar jumrah tiga sekaligus, yang masing-masing tujuh kali lemparan.
E. Bermalam di Mina

Pada tanggal 11-12 dzulhijjah ini lah yang diwajibkan bermalam di Mina. bagi yang nafar awal
diperbolehkan hanya bermalam pada tanggal 11-12 saja.

F. Thawaf wada’

Sama dengan Thawaf sebelumnya, Thawaf wada’ dilakukan disaat akan meninggalkan Baitullah
Makkah.

G. Menjauhkan diri dari hal yang di haramkan pada saat ihram.

Menghindari dari berbagai larangan yang sudah ditentukan karena orang-orang yang melanggar
aturan ini akan dikenakan dam (denda).
2.Sunnah-sunnah Haji

Cukup banyak sunnah-sunnah haji. Diantara berikut ini adalah sunnah-


sunnah yang berhubungan dengan ihram, thawaf, sa’i, dan wukuf. Yaitu :

● Mandi sebelum ihram


● Menggunakan kain ihram yang baru
● Memperbanyak talbiyah
● Melakukan thawaf qudum (kedatangan)
● Shalat dua rakaat thawaf
● Bermalam di Mina
● Mengambil pola ifrad, Yaitu pola mendahulukan Haji daripada Umrah
● Thawaf wada’ (perpisahan)
3. Larangan selama berihram Haji

Hal-hal yang dimaksud larangan ini adalah yang diharamkan dilakukan bagi yang
berihram, haram bukan artian sebagai perbuatan yang menjadikan dosa, karena
belum pernah ada pendapat ulama tentang pelanggar larangang-larangan ini
mendapatkan dosa. Sebagai contoh pelanggaran suatu hajat, tidak mencukur
rambut dikarenakan memiliki penyakit yang jika rambutnya dicukur bisa mengurangi
kesehatan seorang haji, maka ini hukumnya tidak dosa. Adapun jika larangan ini
sengaja dilanggar maka ia akan berdosa.
Beberapa larangan tersebur diantaranya, yaitu:

● Bagi laki-laki dilarang menggunakan pakaian berjahit.


● Bagi laki-laki dilarang menggunakan penutup kepala
● Larangan bagi perempuan untuk menutup muka dan telapak tangganya
● Di saat ihram bagi laki-laki maupun perempuan wangi-wangian untuk badan
maupun pakaian, boleh memakainya sebelum ihram.
● Dilarang menikah, menikahkan, ataupun menjadi wali nikah. Tidak boleh ada
proses pernikahan.
● Dilarang bersetubuh (senggama).
Dalam surah Al-Baqarah Allah SWT berfirman tentang larangan dalam Haji, Sebagai
berikut:
‫حموج وووما تومفوعدلوا مممن وخي مرر ي ومعل وممده الل وده ووتووز ووددوا‬
‫ث وول دفدسووق وول مجوداول مفي ال م و‬
‫ح وج وفل وروف و‬‫ت وفوممن وفوروض مفيمه ون ال م و‬ ‫ح ودج أ ومشدهتر وممعدلووما ت‬ ‫ال م و‬
‫ب‬ ‫وفمإ ون وخي مور ال وزامد ال وتـمقووى ووات ودقومن ويا دأوملي الل موبـا م‬
Artinya: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats,
berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang
kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-
orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah:197).

Dilarang membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan. Firman Allah SWT: “...Dan
diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat selama kamu dalam ihram...” (Al-
Maidah: 96).
4. Dam (Denda) dalam Haji
Dam (denda) inilah hukuman bagi para pelanggar larangan- larangan pada pembahasan diatas.
Dam hukumnya wajib dilakukan, bagi yang melanggar larangan-larangan Haji. Berikut ini
adalah larangan beserta Hukuman Dam (dendanya) :
A)Bersetubuh dalam keadaan ihram sebelum melaksanakan tahalul yang pertama,
dendanya adalah memilih salah satu diantara tiga berikut ini:
1)Menyembelih satu ekor unta, atau lembu, atau tujuh ekor kambing, dan Hajinya wajib
diulang.
2)Bila yang pertama tidak mampu, maka ia wajib memberikan sedekah makanan seharga
satu ekor unta pada fakir miskin
3)Bila tidak mampu keduanya, maka diwajibkan berpuasa dengan perhitungan 0,8kg daging
unta setara dengan satu hari berpuasa.

B)Memburu dan membunuh hewan darat. Dendanya adalah memilih salah satu
diantara tiga berikut ini:

1)Menyembelih hewan yang setara dengan yang diburu atau dibunuhnya


2)Bersedekah sebanyak (seharga) hewan tersebut pada golongan fakir miskin
3)Bila tidak mampu keduanya, maka diwajibkan berpuasa dengan perhitungan 0,8kg daging
unta setara dengan satu hari berpuasa.
C) Melakukan larangan sebagai berikut: Mencukur rambut, Memotong kuku,
memakai pakaian berjahit (laki-laki), berminyak rambut, memakai wangi-
wangian, bersetubuh setelah tahalul pertama, maka dikenakan denda
dengan pilihan sebagi berikut:
1)Menyembelih satu ekor kambing
2)Berpuasa selama tiga hari
3)Bersedekah sebanyak (9,3liter) makanan pada enam orang gologan fakir miskin

D) Melaksanakan Haji tamattu’atau qiran. Dikenakan denda sebagai berikut:


1)Menyembelih satu ekor kambing
2)Jika tidak mampu maka diwajibkan berpuasa selama 10 hari, dengan aturan 3 hari
puasa (di Haram) dan 7 hari puasa (di asal negaranya)

E) Disaat melanggar salah satu Wajib Haji, maka dikenakan denda yang sama
dengan melakukan haji tamattu’ atau qiran.
Terimakasih & untuk Sesi Pertanyaan Kami Buka
Daftar Pertanyaan:

disini
Catatan :

Tahallul Menurut bahasa Tahallul berarti ‘menjadi boleh’ atau ‘diperbolehkan’. Dengan demikian tahallul ialah
diperbolehkan atau dibebaskannya seseorang dari larangan atau pantangan Ihram. Pembebasan tersebut ditandai
dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut.

Miqat Zamani (‫ )ميقاﺕ ﺯماﻧي‬- batas yang ditentukan berdasarkan waktu:


Bagi haji, miqat bermula pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah yaitu ketika ibadah haji
dilaksanakan.
Bagi umrah, miqat zamani bermula pada sepanjang tahun pada waktu umrah dapat dilakukan.

Miqat Makani (‫ )ميقاﺕ مﻛاﻧي‬- batas yang ditentukan berdasarkan tempat:


Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu sendiri (rumah sendiri). Untuk
umrah ialah keluar dari tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.
Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan kebanyakan negara Asia
lain, tempatnya adalah di Yalamlam (‫)يلملﻢ‬. Adapun pendapat yang mengatakan Jeddah (‫)جدﻩ‬.sebagai miqat bertolak
belakang dengan dalil yang shahih,
Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah (‫)جحفه‬.
Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat untuk berihram adalah Qarnul Manazil (‫)ﻗرنﺍلمﻨاﺯﻝ‬.
Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali) ( ‫)ﺫﻭﺍلﺣليفه ﺍﺑياﺭ ﻋلي‬.
Bagi yang datang dari bahagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq (‫)ﺫﺍﺕ ﻋرﻕ‬.

Syadzarwan adalah dinding yang mengelilingi Ka’bah yang berada dalam bagian bangunan yang berbentuk
melengkung di bawah dinding Ka’bah sampai permukaan tanah kecuali di Hijr Ismail.

Hijir Ismail adalah sebuah tempat sebelah utara bangunan Ka'bah, berbentuk setengah lingkaran, dibangun oleh Nabi
Ibrahim alaihissalam,
Konstruksi Ka’bah

Anda mungkin juga menyukai