Abstrak
Telah dilakukan pengujian efek hipoglisemik kedele, fraksi protein kedele dan
tempe pada tikus yang diinduksi diabetes dengan injeksi alloxan. Kadar glukosa darah
dan urin diukur untuk melihat efek ini.
Pada pengujian efek hipoglisemik, efek hipoglisemik terbesar adalah pemberian
pakan protein dengan penurunan kadar glukosa darah dari 37.25 menjadi 5.48
mg/dl/hari/g karbohidrat yang dikonsumsi (85%) pada hari ke 11, disusul pakan tempe
dengan penurunan kadar glukosa darah sebesar 51% dari 31.57 menjadi 15.59
mg/dl/hari/g karbohidrat yang dikonsumsi. Pakan kedele mempunyai efek hipoglisemik
terendah dengan penurunan kadar glukosa darah dari 47.47 menjadi 27.70 mg/dl/hari/g
karbohidrat yang dikonsumsi (42%). Pada pengukuran kadar glukosa urin menunjukkan
pola yang sama dengan kadar glukosa darah.
Abstract
94
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
95
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
kemudian diblender sehingga dihasilkan kedele dan tempe untuk melihat efek
tepung tempe. hipoglisemik dari pemberian pakan ini
2. Persiapan pakan perlakuan pada tikus diabetes dan kontrolnya. Ada
Pakan perlakuan diformulasikan 4 jenis pakan yang diberikan yaitu pakan
untuk mencapai isokalori dan standart, pakan kedele, pakan protein
isonitrogen. Protein kasein dalam pakan dan pakan tempe. Komposisi pakan
standart (AIN, 1993) diganti dengan tercantum dalam Tabel 1.
protein dari kedele, fraksi protein
96
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
6
Standart
Kedele
5 Protein
Perub. kadar glukosa darah
(mg/dl/hari/g karbohidrat)
Tempe
4
0
0 1 6 Hari ke- 11 16 21
50
Standart
45 Kedele
Protein
Tempe
Perub. kadar glukosa darah
40
(mg/dl/hari/g karbohidrat)
35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 6 Hari ke- 11 16 21
97
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
47.47 mg/dl/hari/g konsumsi karbohidrat 1997; Tse dkk, 1995; Watts dan Ahren
menjadi 27.7 mg/dl/hari/g konsumsi dalam Rudiyanto dkk,1995; Ganong,
karbohidrat). 1983), leusin, lisin, fenilalanin (Watts
Ketiga jenis pakan tersebut dan Ahren dalam Rudiyanto, 1995) serta
adalah bahan berprotein. Mekanisme glutamat (Bertrand dkk. dalam Weaver
penurunan glukosa darah oleh intake dkk, 1998). Keberadaan asam-asam
makanan berprotein bermacam-macam. amino tersebut dalam pakan diharapkan
Gulliford dkk (1989) menyatakan bahwa dapat memacu sekresi insulin dan
pemasukan protein dan karbohidrat meningkatkan toleransi glukosa pada
secara oral dan enteral diketahui penderita diabetes. Komposisi asam
mengurangi laju motilitas jejunal dan amino menurun pada fermentasi kedele
laju aliran postprandial dalam usus menjadi tempe dan ekstraksi protein
halus bagian atas sehingga mengurangi kedele. Begitu pula komposisi asam
respon glukosa darah terhadap amino yang diduga memacu sekresi
karbohidrat. Makanan yang insulin pada fraksi protein dan tempe
memberikan respon glisemik rendah lebih rendah dibandingkan dengan
direkomendasikan untuk subyek kedele (data tidak ditunjukkan). Tetapi
diabetes (Gulliford dkk. 1989). efek hipoglisemik yang ditimbulkan
Mekanisme lainnya melibatkan justru pada pakan protein yang paling
hormon gastrointestinal dan enzim- besar, disusul tempe dan kemudian
enzim pemecahan makanan. Hormon kedele. Kemungkinan pemacuan sekresi
gastrointestinal menyediakan insulin tidak dipengaruhi oleh besarnya
lingkungan khemis dan enzim-enzim asam amino tertentu yang mempunyai
yang dibutuhkan untuk pemecahan sifat tersebut yang menyusun bahan
menjadi substrat yang kurang kompleks pangan, tetapi bioavailabilitas- nya.
termasuk di dalamnya kerja enzim- Fraksi protein kedele sudah dipisahkan
enzim pankreatik pemecah protein dari bahan-bahan lain penyusun kedele
menjadi peptida dan asam amino. meskipun tidak hanya terdiri atas
Pemacuan enzim-enzim pankreatik proteinsaja, tetapi komposisi bahan
pemecah protein oleh hormon-hormon yang lain menurun. Fraksi protein
gastrointestinal mungkin juga memacu kemungkinan lebih available karena
sekresi hormon insulin di pankreas bentuk terikatnya dengan komponen lain
selama pencernaan makanan (Hurley berkurang, sehingga mudah dicerna,
dkk. 1995). Setelah intake makanan, diabsorbsi dan dimetabolisme
kecenderungan naiknya pelepasan (Erbersdobler, 1993). Tempe daya
insulin terjadi sebelum konsentrasi cernanya juga meningkat dibandingkan
glukosa darah naik. Di bawah kondisi kedele (Kasmidjo, 1990), sehingga
ini, sekresi insulin dimediatori oleh mudah untuk dipecah menjadi asam-
sistem gastrointestinal dan sinyalnya asam amino untuk segera diabsorbsi dan
adalah humoral (Jubiz, 1979). Hormon dimetabolisme. Hal ini didukung oleh
gastrointestinal seperti glukagon dan Woellever dan Bolognessi (1996) yang
sekretin memainkan peranan penting menyatakan bahwa efek respon dosis
dalam sekresi insulin (Ganong, 1983). protein terhadap sekresi insulin tidak
Protein tersusun atas asam-asam linier. Tidak berarti bahwa makin besar
amino. Hurley (1995) menyatakan jumlah protein yang diberikan makin
bahwa asam-asam amino yang besar pula respon insulinnya.
dibebaskan selama pencernaan protein Iritani (1997) mengemukakan
dapat mempengaruhi sekresi insulin. mekanisme lain dari pengaruh protein
Beberapa asam amino yang diduga terhadap sekresi insulin. Mekanisme ini
dapat memacu sekresi insulin secara tidak langsung yaitu dengan
diantaranya adalah arginin (Iritani, mempengaruhi ekspresi gen dependen
98
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
99
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
5
Kadar glukosa urin (mg/dl/hari/g
4.5
4
3.5
karbohidrat)
3
2.5
2
1.5 Standart
Kedele
1
Protein
0.5 Tempe
0
0 1 6 11 16 21
Hari ke-
250
Standart
Kadar glukosa urin (mg/dl/hari/g
Kedele
200 Protein
Tempe
karbohidrat)
150
100
50
0
0 1 6 11 16 21
Hari ke-
100
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
(Wuryastuti, 1992 ; Ismadi dkk, 1992). Aruoma, O.I 1998. Free Radicals,
Tikus diabetes juga menunjukkan gejala Oxidative Stress and
poliuria, ini terlihat pada kondisi Antioxidant in Human Health
kandang yang selalu basah dibandingkan and Disease. JAOCS. Vol 75.
tikus normal. Glikosuria dan poliuria no. 2. P: 199-212.
merupakan gejala klinis dalam diabetes
(Annonim, 1994). Astuti, M. 1997. Superoxide Dismutase
in Tempe and Antioxidant
KESIMPULAN Enzyme. Its Implication on
Health and Disease.
Pakan protein mempunyai sifat International Tempe
hipoglisemik paling tinggi dengan Symposium. Bali, Indonesia.
penurunan kadar glukosa darah dari
(37.35 menjadi 5.48) mg/dl/hari/g Erbersdobler, H.F., K.H., Lee, D.
konsumsi karbohidrat yang dikonsumsi, Giesecke, 1993. Proteins and
pada hari ke-11( sebesar 85%). Pakan The Bioavailability of Trace
tempe mempunyai efek hipoglisemik di Elements in Humans; in
bawah protein yaitu dari (31.57 menjadi Proceeding Bioavailability,
15,59) mg/dl/hari/g konsumsi 1993. U.Schleimer (edt).
karbohidrat (51%). Pakan kedele
mempunyai hipoglisemik terendah Gannong, F.W. ,1983. Fisiologi
dengan penurunan kadar glukosa darah Kedokteran; tjm Adji Dharma.
sebesar 42% dari (47.47 menjadi 27.70) EGC
mg/dl/hari/g karbohidrat yang
dikonsumsi. Gitawati, R. 1995. Radikal Bebas- Sifat
dan Perannya dalam
Ucapan Terima Kasih Menimbulkan
Dr. Ir. Zuheid Noor Msc., pimpinan Kerusakan/Kematian Sel.
proyek penelitian Hibah Tim URGE Cermin Dunia Kedokteran No.
Hibah Tim Pasca Sarjana Batch IV No. 102: 33-36.
049/HTPP/Des IV/URGE/99 tanggal 9
Maret 1999. Addendum I No. 049/Add Gulliford M.C., E.J. Bicknell, J.H.
I/HTPP/Des IV/URGE/1999 tanggal 5 Scarpello, 1989. Diabetic
April 1999. Subjects. Differential Effect of
Dr.Ir. Djagal W. Marseno Protein and Fat Ingestion on
Drh. Sumiyati, MS. Blood Glucose Responses to
High and Low Glycemix Index
Carbohydrates in Non Insulin-
DAFTAR PUSTAKA Dependent Diabetes Mellitus.
Am. J Clin. Nutr.50: 773-777
Annonim, 1994. Prevention of Diabetes
Mellitus. WHO Tehnical Report Hurley C., Galibuois I., Jaques, H.,
Series. Geneva Switzerland. 1995. Fasting and Postprandial
Lipid and Glucose Metabolisms
Annonim, 1992. To A Great Extent, The are Modulated by Dietary
Answer is Written in Our Protein and Carbohydrates :
Genes. But Which Ones? New Role of Plasma Insulin
Research Offers Tantalizing consentration. J. Nutr. Biochem
Clues. Scientific American 6 : 540-546, 1995.
Dec:87-95.
101
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
102
Efek Hipoglisemik Kedele dan Tempe – Wulan, dkk
Jurnal Teknologi Pertanian 3(2): 94 – 102
103