Anda di halaman 1dari 15

Kelompok :

Desa : Sungai Itik

Puskesmas : Sei. Kakap

Desa Sungai Itik , Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya memiliki luas wilayah 2000 ha/m2.
Sebelah utara berbaatasan dengan desa jeruju besar, sebelah selatan berbatasan dengan desa sungai
kakap. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna, dan sebelah timur berbatasan dengan desa
sungai rengas. Desa Sungai Itik terbagi menjadi 3 dusun, yaitu Dusun Mawar (I), Dusun Melati(II), Dusun
Cempaka (III).

SITUASI DEMOGRAFI URAIAN DATA SIMPULAN SITUASI


Usia harapan hidup
Jumlah penduduk Profil Desa: Jumlah penduduk Desa Sungai Itik merupakan desa
desa Sungai Itik sebesar 5.430 yang mempunyai jumlah
jiwa( terdiri dari 2.765 jiwa laki- penduduk yang cukup besar.
laki dan 2.665 jiwa perempuan). Dusun Melati merupakan dusun
Profil Puskesmas Tahun 2016 : berpenduduk terbesar di Desa
Jumlah penduduk 4.587 jiwa sungai Itik dibandingkan dengan
Profil Puskesmas Tahun 2015: kedua dusun lainnya yaitu,
Jumlah penduduk 4.511 jiwa dusun mawar dan cempaka.
Profil Puskesmas Tahun 2014:
Jumlah penduduk 4.433 jiwa
Jumlah balita Jumlah Balita Tahun 2014 Jumlah Balita di desa Sungai Itik
sebanyak 349 balita. dari Tahun 2014-2016 rata
Jumlah Balita Tahun 2015 sebesar 12% dari jumlah
sebanyak 368 balita penduduk.
Jumlah Balita Tahun 2016
sebanyak jiwa
Tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan di Desa Tingkat pendidikan paling tinggi
Sungai Itik : di Desa Sungai Itik adalah tamat
a. Buta huruf : 266 jiwa SLTP yaitu sebesar 1.250 jiwa
b. Tidak Tamat SD : 600
jiwa
c. Tamat SD: 800 jiwa
d. SLTP : 1.250 jiwa
e. SLTA : 980 jiwa
f. SLTA Kejuruan : 10 jiwa
g. Pondok Pesantren : 10
jiwa
h. Sarjana Muda : 20 jiwa
i. Sarjana : 15 jiwa

Pekerjaan Berdasarkan profil desa Pekerjaan yang paling banyak di


Pekerjaan yang paling banyak di desa Sungai Itik adalah Petani
desa Sungai Itik adalah Petani dengan jumlah rumah tangga
dengan jumlah rumah tangga petani 1.075 KK
petani 1.075 KK
Angka kematian kasar Angka kematian kasar tahun
2014 :
MATRIKS LAPORAN KEGIATAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 1

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SITUASI KESEHATAN PRIMER SEKUNDER SIMPULAN SITUASI


Usia Harapan Hidup
Angka Kematian ibu dan  Kematian  Angka Kematian
anak: Neonatus : 0% Neonatus :
1. Kematian  Kematian Bayi : 0% Tahun 2014 (0%),
Neonatus  Kematian Balita : Tahun 2015 (0%)
2. Kematian Bayi 0% Tahun 2016 terdapat 1
3. Kematian Balita  Kematian Ibu : 0% kasus kematian
4. Kematian Ibu  Kelahiran hidup : neonatal dengan NMR
5. Kelahiran hidup : 10,725 per 1000
kelahiran hidup)
Angka kematian  Angka kematian
berdasarkan penyakit bayi:
- Tahun 2014 (0%),
- Tahun 2015 terdapat
1 kasus kematian
bayi dengan IMR
10,526 per 1000
kelahiran hidup)
- Tahun 2016 (0%)
 Angka Kematian
Balita:
- Tahun 2014 (0%),
- Tahun 2015 (0%)
- Tahun 2016 (0%)
 Angka Kematian
Ibu:
- Tahun 2014 (0%)
- Tahun 2015 (0%)
- Tahun 2016
(terdapat 1 kasus
kematian ibu
(bersalin) dengan
MMR : 1.075 per
100.000 kelahiran
hidup)
 Angka Kelahiran
Hidup:
- Tahun 2014
(20,302/1000 KH),
- Tahun 2015 (21,059/
1000 KH)
- Tahun 2016
(20,274/1000 KH)
 Angka Kematian krn
Malaria :
Tahun 2014: 0 %
Tahun 2015: 0%
Tahun 2016 : 0%
 Angka Kematian
karena DBD :
Tahun 2014: 0 %
Tahun 2015: 0%
Tahun 2016 : 0%

Angka BBLR :  Angka BBLR


Tahun 2014: 0.44%
Angka status gizi bayi Tahun 2015: 1,38%
dan balita: Tahun 2016: 3,22%
1. BBLR  Angka Gizi Buruk
2. Gizi Buruk Tahun 2014: 0%
3. BGM Tahun 2015: 0%
Tahun 2016: 0%
 Angka BGM
Tahun 2014: 0,5%
Tahun 2015: 0%
Tahun 2016: 0,5%

Insidensi dan prevalensi ISPA : 40,0% Insidensi


penyakit menular, Pneumonia : 0 a. TBC
penyakit tidak menular, Demam Tifoid : 3,3% Tahun 2014: 0.11%
dan penyakit yang terkait Diare : 30,0%% Tahun 2015: 0.04%
imunisasi. Pemberian Oralit dari Tahun 2016: 0.02%
Penderita Diare : b. Kusta
81,5% Tahun 2014: 0%
TB Paru : 0 Tahun 2015: 0%
DBD : 2,2% Tahun 2016: 0%
Malaria : 3,3% c. Filariasis
Filariasis : 0 Tahun 2014: 0 %
Jantung : 3,3%
Tahun 2015: 0 %
Gejala Jantung (Nyeri
Dada : 2,2% Sesak Saat Tahun 2016: 0 %
Kerja Berat : 1,1%
DM : 3,3% Prevalensi
HT : 21,1% a. TBC
Pengguna Obat Anti Tahun 2014: 0.13%
HT : 89,5% Tahun 2015: 0.06%
Stroke : 0% Tahun 2016: 0.021%
b. Kusta
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0%
Tahun 2016: 0%
c. Diare
Tahun 2014: 2,2%
Tahun 2015: 3,6%
Tahun 2016: 3,7%
d. Malaria
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0,02%
Tahun 2016: 0%
e. Filariasis
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0,02%
Tahun 2016: 0,02%
f. HIV
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
g. AFP
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
h. DBD
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0%
Tahun 2016: 0%

Penyakit yang dapat


dicegah dengan
imunisasi:
a. Difteri:
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
b. Pertusis
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
c. Tetanus non
neonatorum
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
d. Tetanus
Neonatorum
Tahun 2014: 0%
Tahun 2015: 0 %
Tahun 2016: 0 %
e. Campak
Tahun 2014: 1 orang
Tahun 2015: 24 orang
Tahun 2016: 4 orang
f. Polio
Tahun 2014: 0
Tahun 2015: 0
Tahun 2016: 0
g. Hepatitis B
Tahun 2014: 0
Tahun 2015: 0
Tahun 2016: 0

Capaian standar DPT1-Hb1


pelayanan UKM Tahun 2014: 74,4%
1. Upaya Kesehatan Tahun 2015: 106,2%
Ibu dan Anak Tahun 2016: 66,7%
serta Keluarga
Berencana DPT3-Hb3
2. Upaya Tahun 2014: 54,4%
pencegahan dan Tahun 2015: 101,2%
pengendalian Tahun 2016: 47,3%
penyakit
3. Upaya Campak
penyehatan Tahun 2014: 37,8%
lingkungan Tahun 2015: 84,0%
4. Upaya perawatan Tahun 2016: 107,5%
kesehatan
masyarakat BCG
5. Upaya kesehatan Tahun 2014: 93%
lansia Tahun 2015: 105%
Tahun 2016: 74%

Polio 4
Tahun 2014: 53,33%
Tahun 2015: 86,41%
Tahun 2016: 16,13%

Imunisasi Dasar
Lengkap
Tahun 2014: 37,77%
Tahun 2015: 87,65%
Tahun 2016: 63,44%

Balita Ditimbang
Tahun 2014: 48,5%
Tahun 2015: 56,9%
Tahun 2016: 63,8%

Peserta KB Aktif
Tahun 2014: 28,7%
Tahun 2015: 19,6%
Tahun 2016: 63,6%

Peserta KB Baru
Tahun 2014: 28,8%
Tahun 2015: 5,7%
Tahun 2016: 7,5%

Lansia yang
mendapatkanPelayanan
Kesehatan:
Tahun 2014: 55,91%
Tahun 2015: 70,40%
Tahun 2016: 47,75%

Capaian standar Jumlah Ibu Hamil : Pelayanan Pemeriksaan Penyakit yang


pelayanan UKP: 1,1% dari total jumlah Umum (Puskesmas) tertinggi menurut
1. Pelayanan responden Tahun 2014: 15.236 jiwa data sekunder dan
pemeriksaan Tahun 2015: 8.219 jiwa data primer adalah
Umum Jumlah Bayi : 1,1% dari Tahun 2016: 20.178 jiwa ISPA,
2. Pelayanan total jumlah responden
Kesehatan gigi Perawatan Gigi dan
dan mulut Jumlah Balita : 14,4% Mulut
3. Pelayanan dari total jumlah Tahun 2014: 20 orang
Manajemen responden Tahun 2015: 146 orang
Terpadu Balita Tahun 2016: 122 orang
Sakit ISPA : 40,0%
4. Pelayanan KIA-KB Pneumonia : 0 Cakupan Kasus Balita
5. Pelayanan Gawat Demam Tifoid : 3,3% Gizi Buruk yang
Darurat Diare : 30,0%% Mendapat Perawatan
6. Pelayanan gizi Pemberian Oralit dari Tahun 2014: 0%
7. Pelayanan Penderita Diare : Tahun 2015: 0%
persalinan 81,5% Tahun 2016: 0%
8. Pelayanan TB Paru : 0
laboratorium DBD : 2,2% Pelayanan KIA-KB
9. Pelayanan farmasi Malaria : 3,3% K1
Filariasis : 0 Tahun 2014: 100%
Jantung : 3,3% Tahun 2015: 105,7%
Gejala Jantung (Nyeri Tahun 2016: 100%
Dada : 2,2% Sesak Saat
Kerja Berat : 1,1% K4
DM : 3,3% Tahun 2014: 94,9%
HT : 21,1% Tahun 2015: 91,4%
Pengguna Obat Anti HT Tahun 2016: 86,67%
: 89,5%
Stroke : 0% Pelayanan Gawat
Darurat
Pelayanan Gizi
Cakupan Pelayanan
Anak Balita
Tahun 2014: 66,8%
Tahun 2015: 74,5%
Tahun 2016: 90,8%

Bayi Umur 6-11 bulan


Mendapat Vit.A
Tahun 2014: 47,78%
Tahun 2015: 100%
Tahun 2016: 51,61%

Anak Balita Umur 12-59


Bulan
Tahun 2014: 79,94%
Tahun 2015: 87,50%
Tahun 2016: 103,08%

Balita Umur 6-59 Bulan


Tahun 2014: 73,35%
Tahun 2015: 88,92%
Tahun 2016: 92,44%

Pelayanan Persalinan
Linakes
Tahun 2014: 92,6%
Tahun 2015: 71,0%
Tahun 2016: 93,0%

Kunjungan Nifas
Tahun 2014: 92,6%
Tahun 2015: 49,0%
Tahun 2016: 56,0%
Bufas Mendapat Vit. A
Tahun 2014: 92,6%
Tahun 2015: 71%
Tahun 2016: 93%

Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Farmasi

10 Penyakit Terbesar
Puskesmas Sungai
Kakap
Tahun 2014: 0
Tahun 2015:
 ISPA : 2054
 Diare : 1124
 HT : 731
Tahun 2016:
 ISPA : 2054
 Diare : 1124
 HT : 731
Situasi perilaku kesehatan Linakes : 76,7% dari Linakes 1. Jumlah ASI
(PHBS) total jumlah Tahun 2014: 92,6% Eksklusif masih
1. Persalinan oleh responden Tahun 2015: 71,0% jauh dari data
nakes Tahun 2016: 93% jumlah persalinan
2. ASI eksklusif ASI Eksklusif : 56,7% oleh tenaga
3. Menimbang bayi dari total jumlah Asi Eksklusif kesehatan , data
dan balita responden Tahun 2014: 68,9% sekunder (41,7%)
4. Cuci tangan pakai Tahun 2015: 44,1% data primer (
sabun Balita ditimbang: Tahun 2016: 41,7% 56,7%)
5. Menggunakan air 45,6% dari total 2. Berdasarkan data
bersih jumlah responden Balita di Timbang sekunder dan
6. Menggunakan Tahun 2014: 48,5% data primer
jamban sehat Bayi diimunisasi : Tahun 2015: 56,9% seluruh penduduk
7. Memberantas Tahun 2016: 63,8% bergantung
jentik di rumah Menggunakan jamban kepada air hujan
8. Makan buah dan Cuci tangan pakai sehat untuk pemenuhan
sayur sabun sebelum dan Tahun 2014: 4,2% kebutuhan air
9. Aktifitas fisik setelah makan : 82,2% Tahun 2015: 47,0% minum (100%).
setiap hari Tahun 2016: 48,7% Akan tetapi pada
10. Tidak merokok di Cuci tangan pakai musim kemarau
dalam rumah sabun setelah Akses penduduk ketersediaan air
mencebok/ menceboki terhadap air minum minum tersebut
bayi : 81,1% berkualitas akan sulit diakses.
Penampungan air hujan 3. Masih ditemukan
Cuci tangan pakai Tahun 2014: 24 keluarga yang
sabunsebelum Tahun 2015: 4511 memiliki jamban
menyiapkan makanan: Tahun 2016: 4433 yang tidak
14,4% memenuhi syarat
(data sekunder:
Cuci tangan pakai 48,7%, data
sabun setelah primer : 77,8%),
memegang binatang selain itu terdapat
unggas: 10,0% juga perilaku
buang air besar
 Sumber Air yang masih di
Kebutuhan Rumah sungai dan di
Tangga pekarangan
Air hujan: 17,8% ataupun lubang
Sumur : 0% tanah.
Sungai (Parit) : 4. Rumah yang
82,2% bebas jentik
 Sumber Air minum hanya 22,2% hal
PDAM : 1,1% bisa beresiko
Air hujan : 98,9% terjadinya wabah
 Jarak sumber air DBD.
dengan 5. Perilaku merokok
pencemaran <10 di dalam rumah
meter : 81,1% masih tinggi yaitu
 Kondisi Jamban: sebanyak 51,1%
Memenuhi syarat : hal ini
77,8% memberikan
Tidak memenuhi kontribusi
syarat : 22,2% terhadap angka
BAB di Jamban: ISPA yang tinggi.
95.6%
BAB di sungai/
parit : 0%
BAB di lubang
tanah : 4,4%
 Tempat
penampungan
terdapat jentik
nyamuk : 77,8%
 Aktifitas merokok
a. Ya, setiap hari:
53,3%
b. Ya, kadang-
kadang : 5,6%
c. Tidak,
sebelumnya
pernah: 3,3%
d. Tidak pernah
sama sekali:
37,8%
e. Merokok di
dalam rumah:
51,1%

UKBM (Jumlah kader, Jumlah Posyandu Aktif


frekuensi kegiatan, Tahun 2014: 1
peserta) Tahun 2015: 1
1. Posyandu Tahun 2016:1
2. Polindes
3. Dll Poskesdes
Tahun 2014: 1
Tahun 2015: 1
Tahun 2016: 1

Posbindu
Tahun 2014: 0
Tahun 2015: 0
Tahun 2016: 0
Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan
1. Dokter Dokter Umum
2. Perawat Tahun 2014: 2 orang
3. Bidan Tahun 2015: 2 orang
Tahun 2016: 2 orang

Tenaga Kesehatan
Dokter Gigi
Tahun 2014: 1 orang
Tahun 2015: 1 orang
Tahun 2016: 1 orang

Tenaga Kesehatan
Dokter Spesialis Gigi
Tahun 2014: 0 orang
Tahun 2015: 0 orang
Tahun 2016: 0 orang

Tenaga Kesehatan
perawat
Tahun 2014: 12 orang
Tahun 2015: 9 orang
Tahun 2016: 9 orang

Tenaga Kesehatan
perawat Gigi
Tahun 2014: 3 orang
Tahun 2015: 3 orang
Tahun 2016: 3 orang

Tenaga Kesehatan
Bidan
Tahun 2014: 17 orang
Tahun 2015: 18 orang
Tahun 2016: 19 orang
JUSTIFIKASI MASALAH

MASALAH KESEHATAN KRITERIA KETERANGAN


ISPA Merupakan angka kesakitan
yang tinggi ( primer : 40,0%
sekunder : 2054 kasus) dan
selalu menempati urutan
pertama dalam 10 penyakit
terbesar puskesmas sei kakap
dalam 3 tahun terakhir. Sebaran
kejadian ISPA didusun mawar
sebesar 52,77% , dusun melati
25% dan dusun cempaka 22,22%
Diare Merupakan angka kesakitan
yang tinggi (primer: 30,0%
sekunder: 1124 kasus) , selalu
masuk dalam 10 penyakit
terbesar Puskesmas Sei. Kakap
dalam 3 tahun terakhir dan jika
tidak ditangani dengan tepat dan
cepat dapat menyebabkan
dehidrasi dan akhirnya kematian.
Sebaran kejadian diare didusun
mawar sebesar 33,33% , dusun
melati 29,62% dan disusun
cempaka 37,03%
Hipertensi Merupakan angka kesakitan
yang tinggi (primer: 21,1%
sekunder: 731 kasus), selalu
masuk dalam 10 penyakit
terbesar puskesmas sei. Kakap
dalam 3 tahun terakhir dan pada
efek jangka panjang jika tidak
ditangani dengan baik dapat
menyebabkan stroke dan
kematian. Sebaran kasus
hipertensi didusun mawar
sebesar 42,10% , didusun melati
26,31% dan didusun cempaka
31,57%
Akses Air Bersih Semua warga di Desa Sungai Itik
mengandalkan air hujan sebagai
air bersih dan pada saat kemarau
hal ini akan menyebabkan
masalah. Air bersih sangat
diperlukan untuk memasak dan
sebagai air minum. Jika tidak
terdapat air bersih maka dapat
memnimbulkan penyakit salah
satunya adalah diare, yang mana
diare merupakan penyakit yang
selalu ada dalam 10 penyakit
terbesar di Puskesmas Sei Kakap
dalam 3 tahun terakhir.
Perilaku BAB Masih ada warga yang memiliki
perilaku buang air besar di tanah
lapang/lubang tanah. Perilaku
bab tidak di jamban ini dapat
menimbulkan beberapa penyakit
diantaranya kolera, disentri,
tifus, dan polio. Hanya
ditemukan didusun mawar (4,4%
dari seluruh dusun yang ada di
Desa Sungai Itik)
Jentik Nyamuk Masih banyaknya rumah yang
memiliki jentik nyamuk, perilaku
tidak membersihkan dan
menutup rapat tempat
penampungan air dapat
menimbulkan jentik nyamuk.
Daerah yang banyak jentik
nyamuk beresiko untuk terkena
DBD (Demam Berdarah Dengue).
Sebaran kasus rumah yang
memiliki jentik nyamuk yaitu
sebesar 77,8% dari seluruh
dusun yang ada di Desa Sungai
Itik.
Perilaku Merokok Merokok di dalam rumah dapat
menimbulkan faktor resiko
berbagai penyakit baik pada
perokok aktif maupun perokok
pasif, antara lain kanker
payudara, kanker leher rahim,
ispa, dan hipertensi. Dimana
hipertensi dan ispa selalu masuk
dalam 10 penyakit terbesar
Puskesmas Sei. Kakap. Sebaran
perilaku merokok didalam rumah
di Desa Sungai Itik sebesar 51,1%
dari seluruh dusun yang ada.
Matriks Penentuan Prioritas Masalah Berdasarkan Metode MCUA

NO MASALAH EMERG GREETS EXP FEASIBI POLICY JUMLAH PRIORITAS


ENCY MEMBE SCOPE LITY (SKOR
RS TERTINGGI)
1. ISPA 2
2. Diare 3
3. Hipertensi 2
4. Akses air bersih 1
5. Perilaku BAB 1
6. Jentik Nyamuk 1
7. Perilaku Merokok 2

Anda mungkin juga menyukai