Anda di halaman 1dari 5

RIS

Departemen Radiologi merupakan unit penunjang medis yang mempunyai peranan


penting dalam pelayanan pasien, sehingga kesiapan dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh unit-unit yang terkait. Informasi yang diberikan haruslah lengkap, akurat dan
cepat.
Keberadaan RIS sangat dibutuhkan bagi Sistem Pencintraan atau lebih sering disebut
Picture Archiving and Communication System (PACS), yang terdiri dari akuisisi gambar,
penyimpanan data dan menampilkan subsistem terintegrasi dengan jaringan digital dan aplikasi
perangkat lunak. RIS untuk memberi umpan informasi pada PACS tentang informasi pasien
dan pemeriksaan, serta untuk dapat melacak keseluruhan siklus hidup pemeriksaan pasien, dari
awal pemesanan sampai hasil akhir. PACS dan RIS memiliki tugas yang berbeda dan saling
melengkapi, dimana RIS menangani fungsi-fungsi komputasi berbasis teks, termasuk
transkripsi, pelaporan, pemesanan, penjadwalan, pelacakan, dan penagihan. Sedangkan PACS
menangani fungsi-fungsi komputasi yang berbasis citra, seperti akusisi, interpretasi,
penyimpanan, dan distribusi lokal citra (Huang, 2004).
Alur kerja RIS terdapat proses-proses yang dapat mendukung kinerja Unit Radiologi agar
bekerja dengan baik. Pada Unit Radiologi terdapat beberapa permasalahan, seperti :
1) Pada registrasi pasien terdapat penentuan prosedur pemeriksaan dan berisi tentang
klasifikasi penyakit dengan mengunakan standar ICD,
2) Diperlukan peran dari screening untuk memastikan bahwa pasien yang ada di daftar
perjanjian telah datang dan siap untuk melakukan pemeriksaan sesuai dengan slot
pewaktuan yang ada untuk tiap modality,
3) Adanya resiko ketidaksesuaian pengaturan jenis pencitraan pada modality,
4) Kerumitan pengaturan jadwal kerja pemeriksaan yang diatur dalam slot pewaktuan untuk
tiap modality terhadap banyaknya pemeriksaan pasien, terutama bila terjadi penutupan
akses terhadap layanan dalam kurun waktu tertentu untuk modality maintenance,
5) Adanya kebutuhan integrasi antara RIS dan PACS, dimana radiografer tidak perlu lagi
menginputkan ulang data pasien yang akan melakukan pencitraan secara manual ke
modality, sehingga resiko kesalahan / ketidakkonsistenan entri data pasien saat
pemeriksaan dapat dihindari, dan
6) Kerumitan pengaturan penugasan dokter radiologi untuk melakukan pembacaan
berdasarkan hasil pencitraan telah dilakukan.
RIS yang diintegrasikan dengan PACS membutuhkan sebuah perantara. Tugas perantara
adalah antarmuka antara RIS dan PACS terhadap data pasien yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan, dan format data yang dibutuhkan dalam komunikasi antara RIS dengan PACS
dengan standar DICOM 3.0, sehingga RIS dapat berlaku sebagai pengendali alur kerja untuk
tiap modality.
RIS mengatur alur kerja dengan menggolongkan daftar kerja modality, dan mengirimkan
data pasien yang akan diperiksa ke modality bersangkutan. Hasil pemeriksaan dari modality
akan dikirim ke PACS, dan daftar kerja dokter radiologi dibuat untuk melakukan pembacaan
terhadap citra hasil permeriksaan tersebut. Dokter radiologi akan membuat laporan terhadap
hasil pembacaan dan menyimpannya ke PACS. Terakhir, laporan akan dicetak dan diberikan
pada pasien atau dokter pereferensi pasien.

PANDUAN PEMELIHARAAN ALAT – ALAT RADIOLOGI

A. PENDAHULUAN
Program pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan adalah sebuah program
untuk memelihara alat-alat di RSUD Kabupaten Sidoarjo agar tetap terjaga fungsi, tetap
terjamin mutu yang dihasilkan serta memperpanjang umur pemakaian alat tersebut.
Program ini disusun sebagai panduan rumah sakit dalam melaksanakan
pemeliharaan dan kalibrasi alat-alat yang ada di RSUD Kabupaten sidoarjo Kotabumi.
B. LATAR BELAKANG
RSUD Kabupaten sidoarjo Kotabumi memiliki peralatan penunjang medis yang
harus dilakukan pemeliharaan serta kalibrasi alat secara rutin dan berkala. Sehingga
mendapatkan hasil yang akurat sesuai standart serta aman pemakainnya.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Peralatan penunjang medis senantiasa dalam kondisi siap pakai, aman digunakan, serta
dapat memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
Tujuan Khusus :
1. Sebagai panduan rumah sakit dalam melaksanakan pemeliharaan dan
penggunaan peralatan medis
2. Memberi jaminan supaya peralatan medis rumah sakit berfungsi dengan baik,
dan memberikan hasil pemeriksaan yang akurat serta aman.
3. Memberikan kepercayaan serta rasa aman kepada pelanggan selama
menjalankan pemeriksaan.
D. SASARAN
Semua peralatan di instansi radiologi rumah sakit khususnya untuk
pemeriksaan, serta peralatan pendukungnya yang bisa dioprasionalkan secara
baik mencapai 100%
E. KEGIATAN
1. Pemeliharaan, meliputi pemeliharaan rutin berkala, terhadap peralatan
pemeriksaan serta pendukungnya.
2. Cek kondisi fisik ruangan, kenyamanan serta suhu dan kelembaban.
3. Kalibrasi, dilakukan terhadap peralatan, baik yang berhubungan langsung untuk
pemeriksaan maupun alat pendukung.
F. CARA MELAKSANAKAN
Cara menjalankan program ini harus meliputi:
1. inspections (inspeksi),
2. adjustments (kalibrasi),
3. lubrication (pelumasan),
4. proactive replacements (penggantian secara proaktif),
5. dan worn components (keausan komponen).
Dengan program ini diharapkan bahwa jumlah peralatan yang downtime (kualitasnya
menurun seiring waktu) tidak ada atau minimal
1. Pemeliharaan Alat.
a. Pemeliharaan harian
1) Dilakukan dengan membersihkan dan pengecekan peralatan setiap hari
oleh user dan pengecekan rutin berkala oleh petugas pemeliharaan alat
medis (IPE)
2) Memonitor suhu ruangan serta kelembaban.
3) Melakukan control mutu harian.
b. Pemeliharaan berkala
Dilakukan servis rutin oleh masing-masing vendor terhadap peralatan
radiologi, setiap 6 bulan sekali, atau sebelum 6 bulan apabila diperlukan.
2. Kalibrasi
a. Kalibrasi dilakukan oleh BPFK atau pihak yang mendapat lisensi dari
BAPETEN
b. Kalibrasi dilakukan secara rutin 1 tahun sekali.
G. JADWAL PELAKSANAAN
1. Pemeliharaan harian : dilakukan setiap hari (oleh petugas radiologi)
2. Pemeliharaan berkala : dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh IPE
3. Kalibrasi : dilakukan 1 tahun sekali,.

KEGIATAN PEMELIHARAAN ALAT RADIOLOGI

N PERALATAN KEGIATAN WAKTU


O
1 X- RAY
a. Fisik a. cleaning unit menggunakan alcohol 70% Setiap hari
b. Chek-up b. uji fungsi stamina dilakukan setiap pagi Setiap hari
c. Pelumasan c. pelumasan pada rel-rel 2bln
d. Collimator d. cek kondisi lampu collimator, ganti jika 2 bln
mati
e. kalibrasi e. kalibrasi menggunakan alat kalibrasi 1 thn

2 CT-SCAN
a. Fisik a. Clening unit dengan menggunakan Setiap hari
alcohol 70%
b. Chek-up b. Uji fungsi stamina setiap pagi Setiap hari
c. Kalibrasi c. Kalibrasi menggunakan alat kalibrasi 1 tahun

3 USG
a. Fisik a. Clening unit dengan menggunakan Setiap hari
alcohol 70%
b. Kelistrikan b. Cek kabel power, ganti jika rusak 1 bulan
c. Tranduser c. Uji fungsi tranduser untuk mengetahui Setiap hari
kehalusan permukaan
d. kalibrasi d. Kalibrasi menggunakan alat kalibrasi 1 tahun
4 PRINTER
KODAK
a. Fisik a. Clening unit menggunakan alcohol 70% Setiap hari
b. Kelistrikan b. Cek pengkabelan 3 bln
c. filter c. Bersihkan filter 1 munggu
5 VIEWER RO
a. Fisik a. Clening unit menggunakan alcohol 70% 1 minggu
b. Lampu b. Uji fungsi, ganti jika lampu mati 6 bulan
c. Kelistrika c. Cek kabel power, ganti jika rusak 6 sekali
6 GRID / Siapkan air sabun
LYSOLM Siapkan kain yang halus basah dan kering Setiap hari

a. Fisik
Bersihkan grid/ lysolm dengan kain halus
yang sudah di beri air sabun, bersihkan
dilakukan di setiap sisi bagian dari grid
Keringkan engan kain halus yang sudah di
siapkan
Pembersihan dilakukan setiap setelah
pemakain grid
7 KASET
RADIOGRAFI Bersihkan permukaan luar kaset dari noda Setiap hari
a. Fisik / kotoran yang dapat memepengaruhi
kualitas foto dengan menggunakan cairan
pembersih ? alcohol
Bersihkan bagian dalam kaset is
(intensifying screen) dengan
menggunakan kain halus dan cairan
pembersih.
Bersihkan tempat kerja dan kembalikan
semua peralatan yang telah di pakai ke
tempat semula

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan program keamanan radiasi dilakukan oleh kepala Instalasi
Radiologi bersama petugas proteksi radiasi setiap akhir pelaksanan program dan
dilakukan evaluasi setelah program dijalanankan
2. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 1 bulan sekali beserta laporan pemeliharaan
medis dan diserahkan kepada manager unit IPE. Dan setiap saat apabila terjadi hal-
hal diluar standar. Dalam hal ini staf memberikan masukan kepada manager
instalasi, kemudian dibahas bersama manager IPE, untuk memperoleh solusi.
3. Kendala-kendala yang ada mengenai pelaksanan program dilaporkan secara
tertulis oleh Kepala Instalasi Radiologi kepada Direktur
II. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Program keamanan radiasi Instalasi radiologi yang telah tersusun, disetujui oleh
Direktur RSUD Kabupaten Sidoarjo
2. Diadakan pertemuan rutin seluruh komponen Instalasi radiologi secara periodik
sebulan dengan menyiapkan agenda rutin berupa evaluasi dan permasalahan-
permasalahan internal maupun eksternal Instalasi Radiologi.
3. Pelaporan kegiatan dilakukan setiap ada keadaan diluar standar, pelaporan
dilakukan oleh manager instalasi ditujukan kepada manager penunjang medik
untuk dilanjutkan pada pimpinan rumah sakit.
4. Pelaporan kegiatan dibuat pada akhir tahun menjelang akhir program

Anda mungkin juga menyukai