Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

ASPEK PENGETAHUAN SIKAP DAN


PERILAKU MASYARAKAT KAITANNYA DENGAN
PENYAKIT TB PARU

Helper Sahat P Manalu* & Bambang Sukana*

ASPECTS OF KNOWLEDGE ATTITUDE AND BEHA VIOR OF


COMMUNITY CONNECTION WITH LUNG DISEASE TB

Abstract
Tuberculosis in Indonesia still ranted third largest in the world after India and China with approx
539,000 new cases and the number ofdeaths around IOI.OOO/year. Knowledgefactors ofpulmonary is
a very important factor in the transmission of Tuberculosis. To know the aspects of knowledge, attitude
and behavior of people in connection with pulmonary TB disease has been studied in Tangerang
Regency. The purpose of this study is to solve the problem of knowledge/community behavior related to
transmission of pulmonary TB. This study uses cross sectional design which aims to determine the
knowledge attitude and behavior of the public about tuberculosis, and the factors that influence the
implementation of the tuberculosis program. Sampling was done by purposive against the family.
Results in-depth interviews and focus group discussions stated that their knowledge and their behavior
is not good enough, people's attitudes towards people with already good. Extension of pulmonary TB
has not performed optimally. Low level of public knowledge about tuberculosis, health workers are
expected to continue to do more intensive counseling.

Keywords: knowledge / behaviors, attitudes, FGD, tuberculosis

Pendahuluan setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru


sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar

F
aktor pengetahuan tentang penyakit TB
paru dari manusia adalah merupakan salah 101.000/tahun.1 Dan sampai saat ini kasus TB
satu faktor yang sangat penting dalam Paru bukannya semakin menurun bahkan kasusnya
penularan TB paru. Dengan kurangnya meningkat, nampak dari epidemik TB di dunia
pengetahuan tentang penyakit TB paru akan semakin meluas. Dalam 40 tahun terakhir TB telah
melahirkan suatu perilaku yang tidak baik antara menyebar secara dramatis setiap tahun
lain, kebiasaan penderita meludah disembarangan diperkirakan ada 8 juta penderita baru dengan 3
tempat, batuk tanpa menutup mulut dan juta kematian akibat TB (disitir dari
pengobatan yang tidak teratur serta berbagai http://64203.71.11 kompas-cetak/04011/16
faktor lainnya. Opini/804 753 .htm). 2 Demikian juga, hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memper-
Indonesia dalam kasus TB paru masih
lihatkan TB masih merupakan salah satu dari lima
menempati urutan terbesar nomor tiga di dunia
penyebab utama kematian di Indonesia. 3

* Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011 39


Data WHO menyebutkan, bahwa penderita masyarakat.
TB Paru di Indonesia dengan hasil tes BT Apositif
mencapai 240.183 orang, sementara itu jumlah Bahan dan Cara Kerja
kematian akibat TB di Indonesia mencapai 88.113
Tempat dan waktu Penelitian
orang atau 38 orang per 100.000 penduduk (disitir
dari:http://www.pikiranrakyat.com/ Tempat penelitian dipilih berdasarkan
index.php?mib=beritadetail&id=16366).4 Di mana informasi dari pengelola program dengan
± 75 % pasien TB adalah kelompok usia yang pertimbangan penemuan kasus penderita TB Paru
paling produktif secara ekonomi pada usia 15-50 tertinggi di wilayah kecamatan di Kabupaten
tahun, dan dari kelompok sosial ekonomi dan Tangerang Propinsi Banten,yaitu dilakukan di
berpendidikan rendah. 1 Kecamatan Cikupa, wilayah kerja Puskesmas
Cikupa dan Kecamatan Sepatan, wilayah kerja
Di Jawa Barat pada tahun 2007 ditemukan
Puskesmas Sepatan. Waktu penelitian adalah
54.726 kasus TB, dari jumlah tersebut tercatat
selama 8 bulan dari bulan Mei sampai dengan
53% diantaranya kasus TB yang sangat menular
bulan Desember tahun 2009.
(BTA positif). Dan 21.319 kasus TB BTA positif
ditemukan pada golongan usia produktif.
Sebanyak 15,4 % dari keseluruhan jumlah kasus Disain penelitian
TB dialami pada usia anak-anak. (disitir dari : Berdasarkan tujuan yang akan dicapai,
http://www.pikiranrakyat.com/index. php ?mib= disain penelitian ini adalah cross sectional yang
beritadetail&id=16366).4 Banyak faktor yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpengaruh dalam keberhasilan pengobatan TB LRapid Assessment Procedures (RAP)" yaitu
paru salah satunya adalah pengetahuan/sikap dan suatu tehnik untuk mendapatkan informasi yang
perilaku penderita dalam melaksanakan mendalam dari hal-hal yang tersirat (insight)
pengobatan TB paru. Dinas Kesehatan Kabupaten mengenai sikap, kepercayaan dan perilaku target
Tangerang, pada tahun 2002 menunjukkan populasi dalam melaksanakan program-program
kecenderungan perilaku penderita TB paru untuk kesehatan. Tehnik RAP ini menekankan pada
tidak minum obat secara teratur meningkat, metode kualitatif seperti teknik wawancara
sehingga jumlah kasus TB paru meningkat. mendalam , FGD dan pengamatan (Observasi).
Menurut Sujudi untuk pemberantasan TB paru Data-data disajikan secara deskriptif kualitatif.
peran penyuluhan oleh tenaga kesehatan kepada
setiap penderita/keluarga yang berobat sangat
penting agar terjadi keteraturan berobat yang Populasi dan Sampling
optimal/tinggi.' Hasil penelitian yang dilakukan Populasi dalam penelitian rm adalah
oleh Bambang S dkk di Kabupaten Tangerang masyarakat yang ada di wilayah penelitian.
menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap Sebagai sampel penelitian adalah anggota rumah
penderita TB paru untuk melakukan pengobatan tangga dan masyarakat sekitar yang terpilih
TB paru sangat kurang." berdasarkan purposive sampling.
Oleh karena itu hasil penelitian diharapkan Pemilihan atau penarikan informan yang
dapat memberikan sumbang saran dalam dilakukan secara purposif terhadap sejumlah
pelaksanaan program pemberantasan TB paru, anggota masyarakat di wilayah penelitian.
khususnya dalam memecahkan masalah pengaruh Kriteria purposif dalam menentukan
pengetahuan/perilaku masyarakat kaitannya informan penelitian adalah:
dengan penularan TB paru. - Laki-laki atau perempuan
Tulisan ini merupakan bagian dari hasil data - Sudah berusia 15 tahun dan dibawah 70 tahun
kualitatif pada penelitian faktor sosial budaya yang
- Berdomisili tetap di wilayah penelitian minimal
mempengaruhi ketaatan berobat penderita TB paru
1 tahun
yang dilakukan pada tahun 2009. Data yang
dibahas, meliputi pengetahuan sikap dan perilaku Kriteria inklusi dan eksklusi dari informan
penelitian, yaitu :

40 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011


Kriteria inklusi: Data disajikan secara deskriptif kualitatif
Sanggup serta bersedia memberikan informasi dengan mengungkapkan temuan-temuan tentang
yang dibutuhkan dalam penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
Kriteria eksklusi:
- Penduduk yang tidak bersedia/menolak terlibat Hasil Penelitian
dalam penelitian Karakteristik informan
- Tidak tinggal di wilayah penelitian. Sebagian besar informan menganut agama
Islam, suku bangsa informan, penduduk asli
umumnya berasal dari suku Sunda Banten.
Informan penelitian meliputi:
Pendidikan informan kebanyakan tidak tamat SD.
- Keluarga penderita TB paru Responden adalah kepala keluarga, ibu rumah
- 11asyarakatsekrtar tangga dan sebagian ada dari kalangan remaja.
Informan wawancara mendalam terdiri dari
keluarga penderita sebanyak 20 orang, sedangkan Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB
responden Fokus Grup Diskusi (FGD) adalah paru
masyarakat yang berada sekitar tempat tinggal
Semua informan mengatakan sudah
penderita TB paru. Di masing-masing puskesmas
mendengar tentang TB paru karena keluarga saat
dilakukan 3 kelompok FGD yaitu kelompok
diwawancarai sedang menderita paru-paru, dan
Bapak, kelompok Ibu dan kelompok Remaja.
ada juga yang mengetahui karena diberitahu oleh
keluarga, tetangga dan petugas kesehatan. Tanda-
Pengumpulan data dilakukan: tanda TB paru menurut para informan adalah
- Wawancara mendalam untuk mengumpulkan batuk terus menerus dengan mengeluarkan dahak
data/informasi dari variabel-variabel yang dan campur darah, dada sakit, badan
diteliti dari informan terpilih seperti ; keluarga meriang/panas dingin, berat badan terus menurun
penderita dengan menggunakan pedoman dan sering keringat pada malam hari. Kemudian
wawancara dan alat perekam (tape recorder) ada sebagian dari mereka yang mengatakan sesak
nafas dan punggung belikat rasa nyut-nyut (senut-
Fokus Grup Diskusi dilakukan untuk menggali
senut).
informasi dari kelompok masyarakat (Bapak,
Ibu dan Remaja) yang ada. FGD dilakukan Penyebab terjadinya TB paru hanya
pada suatu kelompok yang terdiri dari 6-8 sebagian kecil informan mengatakan melalui batuk
orang yang dipandu oleh seorang fasilitator orang yang sedang sakit paru-paru dan alat makan
dan oleh seorang notulis. yang bercampur seperti piring dan gelas bersama
antara penderita dan yang sehat. Menurut
pengamatan peneliti dilapangan kemungkinan
Analisis data besar semua keluarga melakukan hal yang sama.
Data yang telah dikumpulkan dari lapangan Namun masih ada sebagian informan mengatakan
diolah secara manual oleh peneliti. Data hasil LPenyebabnya dikarenakan oleh
wawancara mendalam dan hasil FGD terekam lingkungan kotor , merokok, begadang , debu ,
dalam pita rekaman (tape recorder) kemudian kerja berat dan minum - minuman keras ".
ditransfer ke dalam bentuk tulisan atau matrik.
Cara penularan penyakit TB paru sebagian
Sewaktu di lapangan dilakukan triangulasi untuk
besar dari informan mengatakan karena sehari-
mengetahui dan mencocokkan informasi yang
hari sering kontak langsung dengan penderita
berasal dari berbagai intrumen dan sumber, karena
yaitu berbicara , makan bersama (dengan alat
instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti
makan seperti piring ,gelas dll) yang tidak
sendiri. Selanjutnya data tersebut disusun dan
dibedakan dengan kebutuhan dari si penderita
dibuatkan matriks, lalu dilakukan analisa domain
bahkan tidur bersama dengan penderita. Namun
sebagai salah satu tehnik analisa dalam pendekatan
ada sebagian kecil yang mengatakan TB paru
kualitatif.
dapat tertular;

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011 41


LMelalui handuk bersama maupun bisa dibicarakan ditetangga bahkan sampai menfitnah
lewat keringat atau golongan darah yang sama ". karena informan dari keluarganya miskin"
Salah satu informan lain juga mengatakan; Dari beberapa informan hanya sebagian
kecil yang mengatakan merasa kawatir bergaul
karena ada perasaan malu dan takut tertular sama
orang lain, karena penyakit keluarganya tidak
"cucu saya saja tidak tertular, bahkan kunjung sembuh.
masih ada diantaranya yang belum tahu bahwa
Tb paru dapat menular atau tidak"
Perilaku masyarakat terhadap pencarian
Menurut sebagian informan TB paru masih
pelayanan kesehatan TB paru
menjadi masalah karena takut menulari ke orang
lain, merasa malu sama tetangga, dan berbahaya Sebagian besar informan mengatakan
bagi kesehatan karena bisa mematikan apabila langsung mencari pertolongan apakah itu sifatnya
tidak segera diobati, namun ada sebagian konsultasi, berobat ke Puskesmas untuk
informan mengatakan tidak menjadi masalah memastikan keluarga terkena TB paru, diantara
karena penyakit tersebut tidak secara langsung informan ada juga mengatakan pengobatan yang
dipermasalahkan oleh masyarakat sekitar tempat dilakukan selama ini tidak disatu tempat melainkan
tinggalnya, tetapi semua informan mengatakan selalu pindah-pindah, karena ada perasaan kurang
penyakit TB paru dapat disembuhkan apabila percaya berobat disatu tempat dan mereka
diobati/minum obat secara teratur. mengharapkan cepat sembuh yang pada
kenyataannya sampai ada yang sudah 4 tahun
lamanya penyakit keluarganya tidak kunjung
Sikap dan motivasi masyarakat terhadap sembuh.
masalah penyakit TB paru
Salah satu informanpun mengatakan
Sebagian besar informan bersikap takut,
"Pada saat dinyatakan keluarganya sakit
kaget dan khawatir setelah diberitahu keluarganya
TB paru tidak melakukan tindakan apa-apa pada
sakit TB paru yang diperkirakan di antara
hal dari sisi pengetahuan informan sudah
informan ada keluarganya yang satu rumah sakit
dianggap mampu karena aktif dalam kegiatan
TB paru, oleh karena itu beberapa informan pada
sosial di PKK, baik di kelurahan maupun
waktu itu ada yang langsung membawa berobat ke
ditingkat kecamatan karena informan adalah
puskesmas atau mencoba memberi racikan obat
kader aktif sampai saat wawancara dilakukan ".
tradisional/daun saga bahkan ada yang
kebingungan karena tidak punya uang, berkaitan Tempat mencari pengobatan keluarga yang
dengan itu salah satu informan mengatakan : menderita penyakit TB paru pada umumnya
informan mengatakan berobat ke Puskesmas,
melum mengetahui ada program
tetapi ada salah satu informan mengatakan ke
pelayanan kesehatan di Puskesmas secara gratis
praktek dokter karena alasan sudah langganan.
tentang pengobatan penyakit TB paru ".
Waktu menjalani pengobatan para informan
Menurut sebagian besar informan sikap mengatakan ada beberapa keluhan atau efek
terhadap lingkungan sekitar di mana bertempat samping dari obat dengan berbagai alasan dari
tinggal mereka mengatakan biasa saja tetap penderita mereka mengatakan antara lain; obatnya
berteman/bergaul dan tidak ada yang berbeda terlalu besar, timbul gatal-gatal, panas dingin,
sebelumnya, bahkan mereka mendorong kencing merah dan badan lemas, sehingga obatpun
memotivasi untuk cepat mencari pengobatan tidak diminum secara teratur. Pada hal pengobatan
kemudian informanpun yakin apabila berobat yang sudah dijalani keluarga mereka bervariasi
teratur penyakit TB paru dapat disembuhkan. dimulai dari antara 4 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2
Tetapi salah satu informan melihat ada sikap yang tahun bahkan ada yang sudah 4 tahun kemudian
kurang baik yang ditunjukkan masyarakat pengobatan putus ditengah jalan sehingga
lingkungan sekitar tempat tinggalnya yaitu: pengobatan tidak teratur lagi yang akhimya
"menjaga jarak dengan keluarganya dalam penyakitpun tidak sembuh sampai saat dilakukan
pergaulan sehari-hari kemudian merasa terus wawancara. Dan ketika itu salah satu informan

42 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011


mengatakan: mereka menjawab tidak. Tentu hal ini bisa
"Apabila penyakit keluarganya kambuh mendapat perhatian yang lebih serius dari pihak-
cukup beli obat warung saja, yang lainnya pihak terkait yaitu petugas kesehatan bisa bekerja
mencoba mengobati sendiri dengan minum sama dengan aparat pemerintah daerah bagaimana
ramuan yang terbuat dari bahan daun-daunan ". cara untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi
hal-hal yang kurang positif dikalangan masyarakat
Mengenai pengobatan tradisional sebagian
yang berhubungan dengan pengetahuan dan
besar informan tidak pemah secara serius
perilaku masyarakat sehari-hari khususnya dalam
menggunakan obat tradisional untuk pengobatan
mengatasi penyakit TB paru.
TB paru, hanya salah satu informan pemah
mencoba membawa keluarganya berobat ke tabib
tetapi tidak sembuh. Demikian juga para informan Hasil diskusi kelompok Masyarakat
mengatakan untuk menghindari tidak tertulamya Pengetahuan masyarakat tentang TB paru
penyakit TB paru kepada orang lain mereka
Hanya sebagian peserta mengatakan pemah
melakukan cara-cara seperti; alat tempat makan
mendengar penyakit TB paru. Namun diantara
minum dipisahkan antara yang sakit dan yang
para peserta hanya satu orang yang mengatakan
sehat, diupayakan tidurpun terpisah, kalau
mendapatkan informasi dari koran. Dari jawaban
meludah tidak disembarangan tempat, kamar
para peserta diketahui bahwa pengetahuan belum
dibuat pencahayaan yang cukup. Namun masih
cukup baik , karena mereka belum mengerti dan
ada sebagian kecil mereka mengatakan
tidak dapat menyebutkan penyebab TB , gejala dan
IT'idak melakukan tindakan apa-apa tanda-tanda dan cara penularan TB paru yang
didalam keluarga maupun dilingkungan sekitar sebenamya, bahkan ada yang ikut-ikutan setuju
saya/informan tinggal ". dengan pendapat orang lain.
N amun masih ada diantara informan
mengatakan, dalam mencari tempat pelayanan Penyebab terjadinya TB paru
kesehatan untuk keluarganya mereka melakukan
Hanya sebagian peserta mengatakan
perundingan lebih dulu untuk membicarakan biaya
penyebab terjadinya TB paru karena tertular dari
pengobatan, tetapi yang sangat disayangkan masih
orang lain, kotoran/debu dan kuman, merokok dan
ada diantara informan tidak memberi informasi ke
makanan yang kurang higienis, lalu sebagian lagi
peneliti pada saat waktu diwawancarai mereka
tidak memberi pendapat/diam saja. Namun masih
cenderung mengambil sikap diam/tidak memberi
ada diantara peserta berpendapat bahwa penyebab
komentar apa-apa.
TB paru adalah dari garis keturunan keluarga.
Menurut sebagian informan ada penyuluhan Dari semua pendapat yang dikumpulkan tidak
yang sifatnya berupa penjelasan sesaat pada waktu dapat secara spesifik langsung sebagai penyebab
informan ambil obat di Puskesmas. Mereka TB paru.
merasakan manfaat untuk menambah
pengetahuan, hanya saja penyuluhan itu tidak Tanda-tanda penyakit TB paru
terkoordinir dengan baik. Ada juga informan
Tanda-tanda penyakit TB paru hanya
mengatakan belum pemah mendapat penyuluhan
sebagian kecil dari peserta mengatakan
atau penjelasan berkaitan dengan penyakit TB
mengetahui, mereka mengatakan panas dingin,
paru. Namun mereka berkeinginan ada penyuluhan
badan kurus dan batuk darah.
diwilayah tempat informan salah satu diantara
mereka mengatakan
Penularan TB paru
D4da sarana yang dapat dimanfaatkan
dimasyarakat bisa lewat pengajian atau Sebagian besar peserta mengatakan sudah
pertemuan RT" mengetahui bahwa TB paru bisa menular melalui
bekas gelas sipenderita, percikan air liur lewat
Kemudian ada sebagian besar informan
udara akibat dari batuk sipenderita. Namun ada
tidak berkeinginan untuk mendapatkan
diantara peserta tidak mengetahui istilah-istilah TB
penyuluhan, karena peneliti bertanya tentang
paru yang biasa didengar dimasyarakat hanya saja
penyuluhan apa yang diinginkan oleh informan

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011 43


yang sering didengar penyakit TBC yang memang sama orang lain dan bahkan dapat mematikan.
nama itu sudah dari dulu dikenal masyarakat pada Tetapi ada sebagian kecil bersikap diam tidak
hal maksudnya sama saja. memberi sikap pendapat tentang TB paru. Peserta
lainnya mengatakan terhadap sikap diamnya
Pencegahan TB paru karena merasa tidak mampu memberi nasehat!
teguran terhadap perilaku penderita dalam hal
Sebagian besar peserta tidak dapat
perilaku meludah, batuk disembarangan tempat,
mengatakan atau memberi komentar tentang
bahkan justru sebagian besar peserta mengatakan
pencegahan terhadap penyakit TB paru, tetapi
tidak bersikap apa-apa/cuek terhadap perilaku
diantara para peserta ada juga yang dapat
penderita disekitarnya. Namun masih ada sebagian
mengatakan pencegahannya dengan cara berhenti
kecil peserta mengatakan akan mengusahakan
merokok. Namun ada salah satu peserta dari
dapat menasehati penderita karena khawatir
kelompok diskusi mengatakan
terhadap penularan TB paru.
"Untuk pencegahan dia akan menghindari
Mengenai pengobatan TB paru ada sebagian
bergaul dengan si penderita TB paru" .
peserta mengatakan akan menyarankan penderita
untuk berobat ke puskesmas atau ke Rumah Sakit,
Pemberantasan TB paru
karena sepengetahuan peserta bahwa penyakit TB
Sebagian peserta mengatakan penyakit TB paru belum dapat disembuhkan oleh obat
paru dapat diberantas dengan melakukan tradisional. Namun pendapat sebagian peserta
pengobatan, kebersihan dan salah satu peserta tentang adanya program TB di Puskesmas mereka
mengatakan kalau boleh dilakukan imunisasi BCG mengatakan belum semua tahu ada program
bagi orang dewasa. Mengenai tentang kasus pelayanan TB paru gratis di Puskesmas. Bahkan
perkembangan TB paru dimasyarakat sebagian diantara peserta ada yang mengatakan bahwa
peserta mengatakan: program untuk pelayanan TB paru belum berjalan
"Tidak pernah mengetahui ada kasus TB dengan baik.
paru disekitar tempat tinggalnya ". Tentang program TB paru apakah cukup
Namun salah satu peserta mengatakan memadai untuk menanggulangi TB paru sebagian
LBahwa kasus penderita TB paru yang besar peserta mengatakan belum dapat diharapkan
diketahuinya jumlahnya cukup lumayan ". untuk penyembuhan TB paru, bahkan ada
berpendapat tidak tahu.
Penyampaian informasi Mengenai tradisi kebiasaan yang dilakukan
masyarakat berkaitan dengan TB paru ada
Hampir semua peserta mengatakan belum
sebagian kecil peserta mengatakan:
pemah mendapat penyuluhan kesehatan berkaitan
dengan penyakit TB paru. Oleh karena itu seluruh LKebiasaan yang suka dilakukan mereka
peserta mengatakan bersedia hadir apabila ada antara lain sering kumpul bersama-sama, makan
kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan bersama dengan alat makan minum bersama ".
penyakit TB paru. Namun waktu tepat, untuk Seluruh peserta mengatakan bahwa tidak
pelaksanaannya mereka mengusulkan pada hari ada kepercayaan, kebiasaan dan nilai dari
libur atau pada saat pengajian, karena disitu lebih masyarakat yang menghambat pelayanan TB paru.
mudah mengumpulkan masyarakat. Sebagai alat
peraga disamping ceramah, mereka mengusulkan
Pembahasan
ada pemasangan spanduk pada tempa-tempat
strategis dan pembagian stiker/poster bagi semua Pendidikan informan sebagian besar
peserta penyuluhan. tamatan SD dengan pekerjaan sebagai tenaga
buruh dan umumnya mereka dari keluarga
berpenghasilan rendah. Laporan Dinas Kesehatan
Sikap masyarakat terhadap TB paru
Kabupaten Tangerang, menunjukkan tentang
Sikap sebagian besar masyarakat terhadap persentase penduduk miskin sebesar 32,13 %.
TB paru mereka mengatakan tentang pendapatnya Kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten
bahwa TB paru berbahaya karena bisa tertular Tangerang ditahun 2007 sebesar Rp. 627.200,-

44 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011


menurun dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp. penyakit dapat diperkecil, demikian pula penyebab
645.000,-. 7 penyakit lainnya disekitar rumah.
Kepatuhan minum obat bagi penderita TB Pengetahuan keluarga penderita TB paru
paru adalah merupakan suatu faktor yang sangat sebagian besar cukup baik tentang pemahaman TB
penting untuk keberhasilan penyembuhan TB paru paru. Namun upaya untuk memberikan asupan
secara tuntas. Hal ini sejalan dengan hasil kepada penderita TB paru sangat kurang, hal ini
penelitian yang dilakukan oleh Bambang dkk di terlihat dengan kesibukan menjadi anggota di PKK
Tangerang tahun 2000, dengan menggunakan dua sehingga dia beranggapan dengan sudah berobat di
model pendekatan yaitu satu kelompok Puskesmas sudah cukup tidak perlu adanya peran
menggunakan model pemanfaatan tenaga PMO keluarga.
yang satu kelompok lain dengan model monitoring Demikian temuan informasi lain
yang dilakukan oleh petugas Puskesmas, temyata menunjukkan, masih banyak orang yang tidak
angka kepatuhan minum obat mereka cukup tinggi, mengerti bahwa penyakit TB dapat menular. Hal
sehingga angka kesembuhan di dua kelompok ini menyebabkan sebagian masyarakat tidak
tersebut masing-masing 85 % dan 97,7 % waspada ketika mengetahui ada penderita TB
sembuh. 6 dewasa disekitarnya. Penderita sendiri malas
Namun, hasil dari temuan di atas tidak berobat atau tidak tuntas menyelesaikan
dapat menjadi suatu jaminan untuk dapat pengobatan. Padahal sumber penularan yang
mempertahankan hal-hal yang positif, maka untuk paling berbahaya adalah orang dewasa yang positif
mengetahui faktor-faktor yang berperan tidak menderita TB.
patuhnya penderita TB paru dalam minum obat Beberapa hal yang diduga berperan pada
telah dilakukan penelitian di Kota yang sama yaitu kenaikan angka kejadian TB antara lain adalah,
Tangerang. Hal ini sejalan dengan hasil diskusi diagnosis dan pengobatan yang tidak tepat,
kelompok masyarakat yang sebagian besar peserta kepatuhan yang kurang.
pengetahuan, sikap dan perilaku belum cukup
Perilaku informan dalam pencarian
baik, dikarenakan penyuluhan tentang TB paru
pelayanan kesehatan untuk keluarganya, sebagian
belum maksimal. Manaf mengatakan perlunya
besar menyatakan menggunakan tempat pelayanan
pengetahuan penderita dilengkapi dengan
di Puskesmas untuk berobat. Namun dalam
informasi-informasi atau penyuluhan kesehatan
ketaatan minum obat selama 6 bulan mereka tidak
yang cukup jelas bahwa penyakitnya dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan alasan
disembuhkan serta memberikan semangat agar
karena sudah merasa sembuh, terlalu lama makan
penderita memenuhi seluruh jadwal pengobatan
obat, sehingga keluargapun putus asa dalam
untuk keberhasilan pengobatan! keteraturan minum
berobat dan berpindah-pindah dengan alasan tidak
obat, maka penyuluhan kesehatan sangat penting. 8
sembuh-sembuh. Ditambah lagi dengan keadaan
Berkaitan dengan masalah penelitian tentu sosial ekonomi keluarga yang rendah tidak dapat
erat kaitannya dengan perilaku masyarakat yang berobat , karena tidak memiliki biaya transfort
dapat digambarkan dalam data dari Dinas untuk berobat ke Puskesmas, karena rumah
Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam mereka dengan Puskesmas yang cukup jauh.
laporannya dari kajian PHBS pada tahun 2007, Dengan perilaku dalam melakukan pengobatan TB
dapat digambarkan berbagai permasalahan paru yang tidak tuntas menunjukkan bahwa peran
perilaku kesehatan sebagai berikut: masyarakat petugas Puskesmas untuk meyakinkan penderita
yang tidak merokok baru 25,8 %, Rasio penghuni TB paru agar melakukan pengobatan TB paru
Rumah yang memenuhi syarat 58,5 %, lantai secara benar tidak berhasil, walaupun mereka
rumah memenuhi syarat kesehatan 64,9 % dan sudah diberi buku panduan, namun mereka masih
buang air besar di Jamban 53,6 %.7 belum faham tentang pengobatan TB paru yang
Dari data yang ada maka program benar. Hal ini tidak sesuai dengan sikap mereka
sosialisasi terhadap masyarakat untuk membangun yang menyatakan bahwa TB paru merupakan
rumah sehat perlu terus dilakukan sehingga penyakit yang sangat berbahaya dengan sangat
pencegahan terhadap perkembangan vektor menular terhadap orang lain.

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011 45


Sikap adalah suatu pemyataan seseorang Ucapan Terima Kasih
dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dalam suatu hal. Dalam penelitian ini temyata
kepala Puslitbang Ekologi dan Status Kesehatan
sikap yang dinyatakan oleh masyarakat tidak
yang memberi kesempatan dan kepercayaan untuk
sesuai dengan perilaku mereka dalam melakukan
melaksanakan kegiatan penelitian ini. Juga kepada
pengobatan TB paru yang seharusnya dilakukan
lbu Dr. Riris N ainggolan yang telah memberi
pengobatan secara tuntas kalau memang penyakit
dorongan bantuan semangat, sehingga kegiatan
TB paru berbahaya. Hal ini mungkin faktor-faktor
penelitian ini dapat saya lakukan. Kepada rekan-
pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang
rekan peneliti yang telah membantu dalam
rendah , tempat pengobatan yang jauh, sehingga
pengumpulan data dilapangan saya ucapkan terima
tindakan mereka dalam pengobatan TB paru tidak
kasih yang sebesar-besarnya.
sesuai dengan sikap.
Bila kegiatan atau program ini dilakukan
dengan baik oleh semua masyarakat yang Daftar Pustaka
menderita akan dapat menurunkan kasus TB paru 1. Depkes RI, Pedoman penanggulangan
bukannya meningkat sesuai dengan pemberitaan Tuberkulosis edisi 2 tahun 2007
atau data yang di ketahui dari berbagai sumber. 2. Siapkah Kita Menghadapi Beban Ganda.
Yang perlu mendapat perhatian adalah Http://64203.71.11 kompas-cetak/04011/16
masih adanya berbagai kebiasaan masyarakat Opini/804 753 .htm.
yang menjadi kendala dalam mengatasi TB paru, 3. Dep.kes RI, 2001. Survei Kesehatan Rumah
seperti kebiasaan makan, minum bahkan tidur Tangga
bersama satu kamar.
4. Kematian Akibat TB Masih Tinggi Banyak
Kasus Ditemukan pada Golongan Usia
Kesimpulan dan Saran Produktif. Http://www.pikiranrakyat.com!
Dari uraian diatas dapat disimpulkan index.php?mib=berita detail & id=16366
bahwa: 5. Sujudi, Pangarahan lingkungan perumahan
1. Pengetahuan masyarakat tentang pengobatan, penduduk penderita TB paru terhadap angka
pencegahan TB paru masih kurang, demikian bakteri TBC di Kabupaten Tangerang
pada perilaku mereka, karena penyuluhan Propinsi Banten 1996, Jakarta; Pusat
tentang TB paru belum dilakukan secara Penelitian dan Pengembangan Ekologi
maksimal. Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, 1998.

2. Sikap masyarakat tentang penyakit TB paru 6. Bambang Sukana, dkk Pengobatan penderita
kurang baik, namun tidak diikuti dengan Tuberculosis paru dengan memberdayakan
perilaku mereka dalam melakukan anggota keluarga di Kabupaten Tangerangp
pengobatan dan pencegahan TB paru. Majalah Kesehatan Perkotaan, Vol.9 No.1,
Juni 2002.
7. Profil Dinkes Kabupaten Tangerang, tahun
Saran
2008
Agar pemberantasan TB paru dapat
8. Manaf A, Pemberantasan Tuberkulosis pada
dilakukan dengan baik perlu dilakukan penyuluhan
Pelita VI, pertemuan berkala Ilmiah dan
secara intensif kepada masyarakat pentingnya
organisasi tahun 1995, Jakarta, Cermin Dunia
dalam melakukan pengobatan TB paru secara
Kedokteran, 1995 .
tuntas dan benar. Penyuluhan berhasil agar
melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan
aparat desa.

46 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 1 Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai