Gas rumah kaca (GRK) seperti uap air (H2O), CO2, dan metana
menyerap energi, memperlambat atau mencegah hilangnya panas ke ruang
angkasa. Dengan cara ini GRK seharusnya bertindak seperti selimut, membuat
bumi lebih hangat dari seharusnya. Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Tanpa gas rumah kaca tidak akan ada panas yang terperangkap di atmosfer,
sehingga bumi akan sangat dingin. Dalam jumlah tertentu, energi panas di
bumi mendukung sistem kehidupan. (NASA, 2002)
Gas rumah kaca alami (bukan gas terflorinasi) baik di jumlah alami.
Namun, ketika manusia mulai berkontribusi terhadap terciptanya gas rumah
kaca, maka hal inilah yang menjadi masalah. Dengan penumpukan gas rumah
kaca berlebihan, panas yang terperangkap di atmosfer menjadi tidak wajar,
yang akhirnya menyebabkan permukaan air laut naik, mengubah pola curah
hujan, suhu air laut meningkat. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab
perubahan iklim bumi terjadi berkali-kali.
b) Sektor transportasi
c) Gas metana
Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat, tepat setelah
pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh emisi karbon
dioksida. Metana diproduksi sektor pertanian ketika bahan organik
dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen seperti di
persawahan. Hal tersebut juga terjadi di usus hewan herbivora,
seperti hewan ternak.
d) Deforestasi
e) Pupuk kimia