Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke drg dengan keluhan


sakit pada gigi belakang kanan atasnya. Hasil anamnesis, rasa sakit
muncul terutama saat kemasukan makanan atau minum air dingin.

Pemeriksaan intra oral gigi 16 terdapat kavitas pada bagian


oklusal dengan kedalaman dentin, perkusi(-), palpasi (-), mobilitas(-),
CE(+).

Drg menyampaikan bahwa saraf gigi pasien mengalami


peradangan, serta melakukan perawatan pada gigi tersebut.

KATA SULIT

1. Palpasi : suatu pemeriksaan gigi yg dilakukan dg cara perabaan


mulai dari bag mukosa fasial hingga apex gigi. Untuk mengetahui
konsistensi pada jaringan, abses, dan tonjolan
Palpasi untuk mengetahui bentuk, karena – shg tdk ditemukan
kelainan.
2. Perkusi : suatu pemeriksaan IO yg dilakukan untuk mengetahui
apakah gigi dg indikasi pasien mengalami nyeri atau tdk dg cara
diketukkan instrument spt kaca mulut di oklusal gigi.
Suatu pemeriksaan dg tujuan untuk mengetahi apakah gigi sb
mengalami gangguan pada jar.periodontal atau tdk dg
mengetukkan instrumen dari gigi yg normal atau tdk scr vertical
mapun horizontal. Kelainannya dpt diketahui dari bunyi ketukan
ataupun respon nyeri dari pasien.
3. Mobilitas : suatu pemeriksaan untuk melihat keadaan gigi apakah
apda kegoyangan atau tdk dilihat dari derajat. Derajat 1 hy bisa
dirasakan oleh pasien, derajat 2 lebih dari 1 mm dari socket,
derajat 3 bisa digerakkan scr vertical. Bisa di tes menggunakan
instrument caranya dg menjepit gigi dengan dua ujung instrument
dan digoyangkan.
Derajat 1 sdh goyang tp pasien blm merasakan
Derajat 2 goyang kanan kiri
Derajat 3 sudah hamper lepas
4. CE : chlor etil untuk mengetes vitalitas gigi. Jika + masih vital tp
bukan berarti pulpa baik-baik saja
Tes thermal : CE termasuk tes dingin digunakan untuk anestesi
tapi berbeda dg di kulit, namun di gigi ada saraf untuk mengetahui
vital atau tidak

STEP 2

1. Apa penyebab terjadinya kasus scenario diatas?


2. Apa fungsi pulpa pada gigi?
3. Bagaimana penjelasan dari hasil pemeriksaan IO pada scenario?
4. Apa diagnosis dari scenario tsb?
5. Apa saja diagnosis banding dari scenario?
6. Bagaimana urutan cara untuk mendiagnosis kasus pada scenario?
7. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
8. Apa saja jenis peradangan pada syaraf gigi?
9. Apa saja gejala dari pulpitis?
10. Bagaimana perjalanan karies sampai menyebabkan pulpitis?
11. Mengapa ketika terkena air dingin sarafnya bisa sakit
padahal kavitasnya hanya sampai ke dentin?
12. Bagaimana cara melakukan perawatan pada kasus di
scenario?
13. Bagaimana mekanisme inflamasi pada pulpa?
STEP 3
1. Apa penyebab terjadinya kasus scenario diatas?
Karies : sebuah penyakit infeksi yg disebabkan oleh bakteri dan
merusak sebuah jaringan. Disebabkan oleh suatu bakteri yg ada
pada gigi yang mengeluarkan asam dan berkembang merusak
enamel hingga ke dentin.
Penyebab peradangan: fisik karena abrasi, atrisi, karies
Mekanis : preparasi kavitas yang terlalu dalam
Termis : perubahan tekanan suhu
Kimia : erosi karena adanya asam
Bacterial : bakteri secara langsung menginvasi
Dalam scenario masuk dalam termis, kedalamannya sampai
dentin, terdapat pengikisan bakteri . tubulus dentin yang
menyebabkan gigi terasa ngilu.
Karies sampai dentin menyebabkan adanya cairan pada tubulus
dentin. Kanal merupakan yang menyambungkan antara dentin
dan pulpa. Nyeri disebabkan karena dipolarisasi atau
menghantarkan stimulus ke pulpa.
Dingin- tubulus-adanya cairan- kemudian dibantu serabut saraf
aferen - ditransmisikan ke saraf.
Macam-macam teori gigi ngilu
2. Apa fungsi pulpa pada gigi?
Defensive : sebagai pelindung dari adanya trauma dan bakteri
yang akan merusak jaringan
Sensori : pulpa sebagai respon bila ada cidera
Nutritive : jml air dan nutrisi untuk metabolism dentin. Untuk
menyalurkan nutrisi karena ada pembuluh darah
Dentinogenik : ada sel odontoblas untuk membentuk dentin
3. Bagaimana penjelasan dari hasil pemeriksaan IO pada
scenario? Disertai gambar
Palpasi (-) :
 Metode : saat dilakukan IO palpasi dg bimanual tdk
terdapat konsistensi yang abnormal atau tdk terdapat
abses. Bagian labial juga diperiksa
 Tujuan : untuk mengetahui konsistensi dari mukosa
 Hasil : (+) adanya kelainan spt abses jika diraba terdapat
benjolan
 (-) tdk ada kelainan
Mobilitas (-) :
 Metode :saat dilakukan pemeriksaan kegoyangan gigi
menggunakan 2 ujung instrument tdk terdapat
kegoyangan pada gigi dlm derajat 1, 2 maupun 3.
 Tujuan : untuk mengetahui kegoyangan pada jar
periodontal
 Hasil (+) adanya kegoyangan pada gigi
(-) gigi tidak goyang
Perkusi (-) :
 Metode : saat dilakukan pemeriksaan perkusi atau
mengetk gigi dg ujung instrument tdk ditemukan bunyi
yang lebih nyaring atau redup dari gigi yang normal. Dan
saat diketuk pasien tdk merasa nyeri. Diketukkan pada
gigi sehat dulu kemudian gigi berlubang/bermasalah
 Tujuan : untuk mengetahui kesehatan jar periodontal
pada gigi
 Hasil (+) terasa nyeri saat di ketuk giginya
(-) tdk ada kelainan
CE(+) :
 Metode : pemeriksaan CE disemprotkan pada cotton
palate, menunggu terlebih dahulu dan bagian CEJ harus
dikeringkan terlebih dahulu jangan langsung ditempelkan
pada CEJ dan harus dibersihkan pasien masih merasakan
sensasi dari CE tsb tp tdk menjamin pulpa baik2 saja.
Diletakkan ke CEJ.
 Tujuan : untuk mengetahui vitalitas respon pulpa
Inspeksi :
 Metode : melihat keseluruhan permukaan rongga mulut
apakah ada kelainan atau tdk contohnya spt abses. Dilihat
permukaan gigi atau bag oklusal apakah ada bag lubang
atau tdk, perubahan warna pada gigi, gigi terjadi abrasi
atau tdk, padajar mukosa ada abses atau tidak,
kedalaman kavitas, letak kavitas.
 Fungsi nya untuk sebagai awalan sebelum melakukan
pemeriksaan lanjutan
Sondasi :
 Metode : menggunakan sonde diletakkan dan digoreskan
di oklusal gigi, jika licin (-), jika menyangkut (+)
 Tujuan : untuk mengecek kedalaman kavitas dg
menggunakan sonde
Vitalitas thermal panas (Guttaeperca) dan dingin(CE)
Rongten jika diperlukan
Membau :
 Metode : ambil cotton palate menggunakan pinset lalu
letakkan pada kavitas apakah ada bau atau tidak
 Hasil : (+) terdapat bau/ abnormal, (-) tdk terdapat bau
Cara Menggunakan aliran listrik (EPT) dialirkan ke kavitas
yang berlubang apabila (+) akan sangat nyeri jika terkena
aliran listrik (-) pulpa non vital dan tdk bisa merespon dari
listrik tersebut

4. Apa diagnosis dari scenario tsb?


Pulpitis reversible: pemeiksaan CE sehingga dapat disimpulkan
bahwa pulpa masih vital. Ketika dilakukan perangsangan pada
air dingin akan terasa nyeri yg tajam tetapi ketika tdk dilakukan
rangsangan apapun tdk terasa sakit.
Terdapat hiperemi pulpa blm terjadi kerusakan pada pulpa,
sakitnya hilang apabila radangnya dihilangkan. Kedalamannya
dentin. Biasanya sondasi (+) ada karies dibagian permukaan tp
pada pemeriksaan EO tdk ditemukan kelainan
Tandanya jika dilakukan IO perkusi (-)
5. Apa saja diagnosis banding dari scenario?
Pulpitis reversible : masih bisa dipertahankan. Ciri2 : rasa sakit
tdk berjalan secara terus menerus, masih terlokalisir
Irreversible sudah tidak dapat dipertahankan. Ciri2nya : sakit
terus menerus, tidak terlokalisir karena biasanya penyakitnya
menjalar sampai ke belakang telinga apabila yang sakit gigi
rahang bawah jika ra maka sakit sampai ke sinus.

6. Bagaimana urutan cara untuk mendiagnosis kasus pada


scenario?
Anamnesa, pemeriksaan(inspeksi, palpasi, sondasi, perkusi,
mobilitas, vitalitas), pemeriksaan penunjang seperti rongten, Ct
scan, mendiagnosis pasien
7. Bagaimana patofisiologi dari scenario? Bagaimana perjalanan
karies sampai menyebabkan pulpitis?

Adanya penumpukan streptococcus pada gigi shg membentuk


plak kemudian menghasilkan asam terus menerus shg
menimbulkan karies dan jika dibiarkan terus menerus bisa
sampai ke dentin dan menyebabkan pulpitis reversible.
8. Sebut dan jelaskan macam-macam pulpitis dan perbedaannya?
 Pulpitis fibrinosa
 Pulpitis hemoragi
 Pulpitis akut
 Pulpitis simtomatis dan asimtomatis
 Pulpitis irreversible(akut serousa, kronis ulseratif, kronis
hiperplastik)
 Pulpitis berdasarkan lesi

9. Apa saja gejala dari pulpitis?


Giginya nyeri berdenyut bisa sampai ke pelipis dan belakang
telinga. Jika terkena minum dingin sakit dan ditemukan adanya
kavitas

10. Apa saja jenis2 diagnosis?

Anda mungkin juga menyukai

  • Perawatan Pulpa (Microteaching Pekerti)
    Perawatan Pulpa (Microteaching Pekerti)
    Dokumen53 halaman
    Perawatan Pulpa (Microteaching Pekerti)
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • Salivary Flow Rate
    Salivary Flow Rate
    Dokumen1 halaman
    Salivary Flow Rate
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • Mikilih
    Mikilih
    Dokumen10 halaman
    Mikilih
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • 39959
    39959
    Dokumen10 halaman
    39959
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen8 halaman
    Laporan
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • SGD 1 LBM 1
    SGD 1 LBM 1
    Dokumen4 halaman
    SGD 1 LBM 1
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial
    Laporan Tutorial
    Dokumen16 halaman
    Laporan Tutorial
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat
  • Lap
    Lap
    Dokumen4 halaman
    Lap
    Sinta Herningtiyas
    Belum ada peringkat