Anda di halaman 1dari 9

Makalah Kewirausahaan

Pengetian Kewirausahaan

Oleh:

Putu Hendra Setiawan 1705512067

I Wayan Gunawan 1705512068

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Beberapa ahli mngatakan sebagai
berikut:
1. Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan nilai melalui
pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang, manusia, uang dan bahan-
bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlukan untuk lain yang diperlukan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
2. Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau penciptaan
tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko
utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen karir atau penyediaan nilai
untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau
unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan
penerimaan dan penempatan kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.
3. Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik dan memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah
hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau
aktivitas bisnis atas dasar kemauannya sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan
kemauan dan kemampuan sendiri. Dengan demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan
kewirausahan, Agar lebih jelas dan ada pegangan, di bawah ini diuraikan beberapa
pengertian kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya
yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan,
dan kebebasan pribadi.

B. Etika Wirausaha

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu
Raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan.
Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti
waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering
disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan
masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan
yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah
negara berbeda-beda. Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya, yaitu:
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu sopan terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-
gerik yang dapat mencurigakan.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai
berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak.
Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa
kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam
bidang usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan.
Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran,
pengiriman barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji,
hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap
apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang berkaitan
dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan
yang telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi
beban moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan
bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai
cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati


Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai
komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen
terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin.
Tujuannya agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan
mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang
dihadapinya.

C. Tujuan dan Manfaat Etika Wirausaha


Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang
selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan
menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi
akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancer.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati,
maka hormatilah orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka
dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas
atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu
waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan
perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika
yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.

4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan,
dan ada juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena
merka sudah merakan produk atau layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya
perbedaan paham atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab
dan lebih baik.

D. Sikap dan Perilaku Wirausaha


Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu perusahaan, dan
diberikan kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu. Ada beberapa sikap dan perilaku
yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, yaitu:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani pelanggan.
Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang
akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam
melayani pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.
3. Selalu murah senyum
Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan harus selalu murah senyum,
jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu
meruntuhkan hati pelanggan untuk menyukai produk atau perusahaan kita.
4. Lemah-lembut dan ramah-tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya
dengan suara lemah lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat menarik minat tamu
dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.

5. Sopan santun dan hormat


Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan hendanya selalu bersikap sopan dan
hormat. Dengan demikian pelanggan juga akan menghormati pelayanan yang diberikan
karyawan tersebut.
6. Selalu ceria dan padai bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan dapat memecahkan kekakuan yang ada,
sedangkan sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab
dan merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancar.
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jalan
keluarnya dengan cara yang fleksibel. Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan
yang mengalami kesulitan sampai menemui jalan keluarnya.
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh, tabah dalam
menghadapi pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Dan juga harus
mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sampai pelanggan merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan.
9. Rasa memiliki persahaan yang tinggi
Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan untuk melayani pelanggan, disamping
itu karyawan juga harus memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap
perusahaan.

E. Ciri-ciri Wirausaha yang Berhasil


Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan
pengusaha, ada pengusaha yang mengalami kerugian dan akhirnya bangkrut, dan ada juga
pengusaha yang awalnya hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Ada
beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil, yaitu:
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat
diketahui apa yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.
2. Inisiatif dan selalu proaktif
Merupakan cirri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi,
tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai
kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi
sebelumnya, seperti mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan
menjadi perhatian utama.
4. Berani mengambil risiko
Merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan dimanapun, baik
dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu ia datang.
Kadang-kadang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya, karna selalu
memikirkan kemajuan usahanya, dan ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja
keras meralisasikannya.
6. Bertanggung jawab terhadap segala aktiitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang. Tanggung jawabnya tidak hanya pada material tetapi juga moral
kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan cirri yang harus diipegang teguh dan harus
ditepati.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan lansung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak, seperti kepada para
pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Adapun pula beberapa ciri kegagalan dalam berwirausaha :
1. Tidak ada perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak punya semangat berwirausaha
5. Kurang modal
6. Lemahnya pemasaran dan kasi yang kurang strategis

Anda mungkin juga menyukai