OHM METER
I. TUJUAN
1. Mengetahui cara penggunaan Ohm Meter.
2. Dapat menganalisa hasil pengukuran dari percobaan.
V. HASIL PERCOBAAN
Pengukuran besar tahanan dengan multimeter analog.
1. R1 = 680 Ω
Tabel 1.1 Hasil pengukuran resistor 1
NO. RANGE (Ω) HASIL PENGUKURAN %KETEPATAN
Minimum
1.
Middle
2.
Maximum
3.
2. R2= 470 Ω
NO. RANGE (Ω) HASIL PENGUKURAN %KETEPATAN
Minimum
1.
Middle
2.
Maximum
3.
3. R3= 1K Ω
NO. RANGE (Ω) HASIL PENGUKURAN %KETEPATAN
Minimum
1.
Middle
2.
4. R3= 2K2 Ω
NO. RANGE (Ω) HASIL PENGUKURAN %KETEPATAN
Minimum
1.
Middle
2.
Maximum
3.
5. R3= 20K Ω
NO. RANGE (Ω) HASIL PENGUKURAN %KETEPATAN
Minimum
1.
Middle
2.
Maximum
3.
V
in
Vr V
out
Middle
1. 2
Maximum
Minimum
Middle
2. 5
Maximum
Minimum
Middle
3. 10
Maximum
Middle
1. 2
Maximum
Minimum
Middle
2. 5
Maximum
Minimum
Middle
3. 10
Maximum
I. TUJUAN
1. Mengetahui dan mengerti tentang cara penggunaan AC Voltmeter
2. Mengetahui dan mengerti tentang cara penggunaan Clampmeter
III. TEORI
A. Definisi 1 phasa dan 3 phasa
Listrik 1 phasa menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0
(netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1
bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt.
Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu
kawat 0 (netral) atau kawat ground. Umumnya listrik 3 phasa bertegangan 380V yang
banyak digunakan Industri atau pabrik. Listrik 3 phasa mempunyai tegangan sama tetapi
berbeda dalam sudut phase sebesar 120 derajat.
B. Clampmeter
Clamp meter adalah sebuah alat ukur untuk mengukur arus. Cara menggunakan clamp
meter/ tang ampere, dengan hanya meng-clamp kan pada salah satu kabel/konduktor.
V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
A. Mengukur tegangan AC menggunakan Voltmeter
1. Gunakan alas kaki terlebih dahulu dan pastikan didampingi asisten sebelum melakukan
praktikum.
2. Atur saklar pilih AC Voltmeter ke range maksimum.
3. Pegang kabel probe dengan benar, jangan sampai kulit menyentuh ujung besi probe
voltmeter.
4. Letakkan kabel probe seperti gambar 3.2 diatas.
5. Catat besar tegangan yang terbaca Voltmeter dalam table 3.1
Middle
220
Maximum
Middle
R
Maximum
Minimum
Middle
S
Maximum
Minimum
Middle
T
Maximum
Middle
R-S
Maximum
Minimum
Middle
S-T
Maximum
Minimum
Middle
T-R
Maximum
VII. TUGAS
1. TUGAS PRA PRAKTIKUM
2. Apa itu clampmeter? Dan jelaskan fungsinya?
3. Tuliskan langkah-langkah cara menggunakan clampmeter?
4. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC?
5. Berilah penjelasan mengenai tabel hasil percobaan yang akan diambil!
Langkah Percobaan 2
1. Lakukan langkah percobaan seperti pada percobaan 1 dengan menggunakan MCB E.
2. Amati dan ukur arus di A1, A2, A3 dan catat di tabel 3.5
3. Jika terjadi trip, lepas semua beban, tunggu 1 menit untuk melakukan percobaan
selanjutnya.
Langkah Percobaan 3
1. Lakukan langkah percobaan seperti pada percobaan 1 dengan menggunakan MCB F.
2. Amati dan ukur arus di A1, A2, A3, A4 dan catat di tabel 3.6
3. Jika terjadi trip, lepas semua beban, tunggu 1 menit untuk melakukan percobaan
selanjutnya.
1. A1
2. A2
3. A3
4. A4
1. A1
2. A2
3. A3
4. A4
Table 3.6
NO. Titik Ampere (A) Jens dan Kondisi Beban
1. A1
2. A2
3. A3
4. A4
Tabel 3.7
NO. Titik Ampere (A) Jens dan Kondisi Beban
2. A2
3. A3
4. A4
Tabel 3.8
NO. Titik Ampere (A) Jens dan Kondisi Beban
1. A1
2. A2
3. A3
4. A4
III. TEORI
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati
bentuk gelombang dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat
menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu
naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.
Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), di samping
untuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.
2. Memastikan probe dalam keadaan baik
3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
4. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
5. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada
posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala
Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan
attenuator 10x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi
paling besar.
6. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
7. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.
8. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
9. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
2. F= 20 Hz
Tabel 4.2 Gelombang pada F=20 Hz
Frekuensi pada
Time/Div Volt/Div Gambar Vp-p
Osilloscope
5 ms 0,5
10 ms 2V
10 ms 2V
*keterangan: silahkan gambar gelombang di kertas millimeter
3. F=100 Hz
Tabel 4.3 Gelombang pada F=100 Hz
Frekuensi pada
Time/Div Volt/Div Gambar Vp-p
Osilloscope
2ms 0,5 V
5 ms 0,5 V
1 ms 0,5 V
*keterangan : silahkan gambar gelombang di kertas milimeter
PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK LAB. ELDAS BB 102 Haalaman 17
4. F=1K Hz
Tabel 4.4 Gelombang pada F= 1K Hz
Frekuensi pada
Time/Div Volt/Div Gambar Vp-p
Osilloscope
5 ms 0,5
0,2 ms 1V
1 ms 1V
keterangan : silahkan gambar gelombang di kertas millimeter