Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG
Jalan Kliningan Nomor 6 Telepon/Faksimil : (022) – 7303736
Website : http://www.smkn4bandung.sch.id – email :
info@smkn4bandung.sch.id
Bandung – 40264

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

Satuan Pendidikan : SMKN 4 Bandung


Mata Pelajaran : Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi
Program Keahlian : Teknik Audio dan Video
Topik : Blok televisi analog dan digital
Kelas/Semester : XI / 3 (tiga )
Pertemuan Ke- : 7 dan 8
Alokasi Waktu : 7 X 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK kelas XI:


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakn tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar :
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Memahami kebesaran Tuhan.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari selama di kelas, lingkungan sekolah
3.1 Memahami diagram blok televisi analog dan digital
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan diagram blok televisi analog dan digital
3.1.2 Menerapkan diagram blok televisi analog dan digital
4.1 Membuat diagram blok pemancar dan penerima televise.
4.1.1 Mengonstruksi diagram blok pemancar dan penerima televisi
4.1.2 Mendemonstrasikan diagram blok pemancar dan penerima televisi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan peserta didik dapat :
1. Menunjukan sikap peduli dan jujur dalam pelaksanaan pembelajaran blok televisi
analog dan digital
2. Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas–tugas dari pembelajaran
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi.
3. Menunjukan sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi, serta dapat memahami diagram blok televisi
analog dan digital
4. Mengonstruksi diagram blok pemancar dan penerima televisi
5. Mendemonstrasikan diagram blok pemancar dan penerima televisi.

D. Materi Pembelajaran
Terlampir

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific (observing, questioning, associating)
Model Pembelajaran : Discovery Learning (penemuan terbimbing)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Praktik.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-7
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
 Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin doa
sebelum memulai proses pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab dengan
siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis,
dalam mengetahui blok televisi analog dan digital.
 Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
agar peserta didik dapat memahami diagram blok televisi
analog dan digital.
 Guru memberikan gambaran pentingnya materi diagram blok
televisi analog dan digital dan memberikan gambaran tentang
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan serta
penilaiannya.
Inti Fase 1 : Stimulation/ Pemberian Rangsangan 275 menit
Proses Mengamati
 Guru menjelaskan diagram blok televisi analog dan digital
secara singkat.
 Peserta didik mengamati materi yang disajikan guru.
 Guru menanyakan kepada peserta didik apa saja yang
diketahui dari hasil pengamatannya.
Fase 2: Problem statement /Identifikasi Masalah
Proses Mengkomunikasikan
 Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok.
 Guru membagikan nomor urut 1 sampai 4 kepada setiap
peserta didik.
 Guru memberikan tugas untuk mencari materi diagram blok
televisi analog dan digital
 Guru mendorong semua peserta didik untuk diskusi dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
apabila mengalami kesulitan.
Fase 3: Data collection /pengumpulan data
Proses Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik menggali informasi mengenai materi yang telah
ditugaskan.
 Peserta didik mengadakan diskusi dengan teman kelompok
untuk bertukar informasi dan berdiskusi mengenai hasil dari
permasalahan yang telah diperoleh.
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang ingin diketahuinya.
Fase 4: Verification / Pembuktian
Proses Menalar
 Salah satu peserta didik dari setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sementara
kelompok lain dan guru menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
Fase 5: Generalization / Menarik Kesimpulan
Proses Mengkomunikasikan
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik
pada kesimpulan materi yang dipelajari.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengevaluasi materi 20 menit
yang telah disampaikan
 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
yang kurang dipahami.
 Guru memberikan tugas berupa soal-soal latihan untuk
dikerjakan dirumah oleh peserta didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
 Guru meminta peserta didik untuk bedoa dan
mempersiapkan diri untuk pulang.
 Peserta didik ditugaskan untuk kembali membersihkan kelas
sesuai dengan petugas piket yang telah ditentukan.
Pertemuan Ke-8
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
 Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin
doa sebelum memulai proses pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab dengan
siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis,
dalam mengetahui blok televisi analog dan digital.
 Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai agar peserta didik dapat memahami diagram blok
televisi analog dan digital.
 Guru memberikan gambaran pentingnya materi diagram
blok televisi analog dan digital dan memberikan gambaran
tentang aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan serta
penilaiannya..
Inti Fase 1 : Stimulation/ Pemberian Rangsangan 275 menit
Proses Mengamati
 Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya
 Guru mengarahkan seluruh kelompok untuk mengintruksi
dan mendemonstrasikan diagram blok pemancar dan
penerima televisi
Fase 2: Problem statement /Identifikasi Masalah
Proses Mengkomunikasikan
 Guru memberikan dan menjelasakan jobsheet rangkaian
penguat daya frekuensi radio FM dan AM pada setiap
kelompok.
 Peserta didik mengidentifikasi masalah pada jobsheet
rangkaian penguat daya frekuensi radio FM dan AM
 Guru mendorong semua peserta didik untuk melakukan
diskusi.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya apabila mengalami kesulitan memahami jobsheet.
Fase 3: Data collection /pengumpulan data
Proses Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik menggali informasi mengenai materi yang
telah ditugaskan.
 Peserta didik mengadakan diskusi dengan teman kelompok
untuk bertukar informasi dan berdiskusi mengenai hasil dari
permasalahan yang telah diperoleh.
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya
mengenai apa yang ingin diketahuinya.
Fase 4: Verification / Pembuktian
Proses Menalar
 Salah satu peserta didik dari setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sementara
kelompok lain dan guru menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
Fase 5: Generalization / Menarik Kesimpulan
Proses Mengkomunikasikan
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik
pada kesimpulan hasil dari kegitan percobaan.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengevaluasi 20 menit
materi yang telah disampaikan
 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
yang kurang dipahami.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
 Guru meminta peserta didik untuk bedoa dan
mempersiapkan diri untuk pulang.
 Peserta didik ditugaskan untuk kembali membersihkan
kelas sesuai dengan petugas piket yang telah ditentukan.

G. Media Pembelajaran
Alat : Spidol, White Board, Penghapus
Bahan : Microsoft Power Point
Media : Infocus, Laptop

H. Sumber Belajar
 Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. BSE. 2013
 Internet

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Ranah Kognitif
Teknik penilaian : Penugasan
Instrumen : Soal uraian
Bobot : 40%

Prosedur penilaian :
No. Soal Bobot Penilaian Skor Skor Tertinggi

1 20% 0-100 25

2 20% 0-100 25

3 20% 0-100 25

4 20% 0-100 25

5 20% 0-100 25

Jumlah 100

Keterangan :
Penugasan berupa soal latihan.

Kisi-Kisi Penilain Pengetahuan


Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Bandung
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 20l8/20l9
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Blok televisi analog dan digital

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Materi Indikator Soal Soal
Dasar Soal
Kompetensi
3.11  Menjelaskan  Diagram 1. Siswa dapat Tes
diagram blok menyebutkan tulis 1. Jelaskan
Memahami blok karakteristik spesifikasi
televisi analog bentu
diagram blok dan digital pemancar dari pemancar k sistem
gambar uraian pemancar
 Menerapkan 2. Siswa dapat gambar!
televisi diagram blok televise menyebutkan
televisi analog karakteristik 2. Jelaskan
analog dan
dan digital  Diagram dalam sistem
digital blok pemancar suara pemancar
suara!
penerima 3. Siswa dapat
televisi menjelaskan 3. Jelaskan
fungsi sistem fungsi dari
common sistem
amplifier pada common
pemancar amplifier
televisi pada
pemancar
4. Siswa dapat televisi!
menjelaskan
fungsi antena 4. Jelaskan
pada penerima fungsi
televise! antena pada
penerima
5. Siswa dapat televisi !
menjelaskan
fungsi dari 5. Jelaskan
tuner dan besar fungsi dari
frekuensi IF tuner dan
yang sebutkan
dihasilkan! besar
frekuensi IF
yang
dihasilkan!

Kunci Jawaban Soal


1. Sistem Pemancar Gambar :
 Sistem modulasi : AM – Vestegial Side Band (Analog)
 Jenis Pancaran : C3F Negatif
 Jenis Transmisi : Negatif
 Indeks Modulasi : maksimum 90%
 Frekuensi Pembawa IF sebesar 38,9-MHz

2. Sistem Pemancar Suara :


 Sistem Modulasi : FM (Analog)
 Jenis Pancaran : F3E
 Simpangan Frekuensi maksimum : 50-kHz
 Pre-Emphasis : 50 µs
 Frekuensi Pembawa IF : 33,4-MHz
 Daya pancar : 5% s/d 10% dari daya pancar Pemancar Gambar

3. Common Amplifier dapat diartikan satu Penguat Daya digunakan untuk menguatkan 2 sinyal
sekaligus yaitu sinyal pembawa gambar (AM) dan sinyal pembawa suara (FM). Cara ini
sekarang lebih banyak diterapkan seiring dengan semakin majunya teknologi pembuatan
komponen penguat daya RF.

4. Antena menerima sinyal dari pemancar, tergantung frekuensi pemancar, terdapat antena
untuk VHF (Very High Frequency) 47Mhz - 68 Mhz, 174 Mhz - 238 Mhz dan UHF (Ultra
High Frequency) 470 Mhz - 790 MHz.

5. Pemilih kanal (tuner) mendapat sinyal dari antena, tuner berfungsi memilih frekuensi
pemancar yang diinginkan. Sinyal berfrekuensi tinggi diperkuat dan diubah frekuensinya
menjadi frekuensi antara. Frekuensi antara gambar sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara
suara sebesar 33,4 MHz.

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

1. Jawaban yang benar diberikan skor 2


2. Jawaban yang salah diberikan skor 0
Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x nilai maksimal
Pengolahan Nilai
No soal Skor Nilai
1 2
2 2
3 2 (10/10) x100 = 100
4 2 (jumlah skor/skor maks jumlah soal) x nilai maks)
5 2
Jumlah 10
2. Ranah Penilaian Psikomotorik
Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%
Prosedur penilaian :
Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian
Penilaian
Terampil saat menganalisis masalah Pengamatan Penyelesaian
tugas kelompok
Terampil mengakses dan mengorganisasi
informasi.
Terampil saat berdiskusi dan presentasi.

Daftar cek/skala penilaian keterampilan :


Keterampilan
Terampil saat Terampil Terampil saat
Nama menganalisis mengakses dan berdiskusi dan
No. Peserta permasalahan. mengorganisasi presentasi.
didik informasi.
R S T TS R S T TS R S T TS

1 A
2 B
3 C
Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak terampil menerapakan konsep blok televisi analog
dan digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan mengorganisasi
informasi/ berdiskusi dan presentasi.
S : Sedang jika kurang terampil menerapakan konsep blok televisi analog dan digital
dalam menganalisis permasalahan/ mengakses dan mengorganisasi
informasi/berdiskusi dan presentasi.
T : Tinggi jika terampil menerapakan konsep blok televisi analog dan digital dalam
menganalisis permasalahan/mengakses dan mengorganisasi informasi/berdiskusi
dan presentasi, tetapi belum tepat.
TS : Tinggi sekali jika sangat terampil menerapakan konsep blok televisi analog dan
digital dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan mengorganisasi
informasi/ berdiskusi dan presentasi, dan sudah tepat.

3. Ranah Penilaian Afektif


Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%

Prosedur penilaian :

Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu penilaian

Kerjasama Pengamatan Selama pembelajaran


Kedisipinan dan saat diskusi

Tanggung jawab
Ketekunan
Kemandirian

Daftar cek/skala penilaian sikap :

Keterampilan

Kemandirian
Kedisiplinan

Ketekunan
Kerjasama

Tanggung

Nama
No
jawab

Peserta
.
didik
TS

TS

TS

TS

TS
R

R
T

T
S

1 A
2 B
3 C

Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak bersikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri).
S : Sedang jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
(bekerjasama/disiplin/bertanggung jawab/tekun/mandiri).
T : Tinggi jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri), tetapi masih belum ajeg/konsisten.
TS : Tinggi sekali jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri) secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a) Remedial : Peserta didik yang tidak mencapai KKM =75, mengikuti remedial
proses dan penilaian.
b) Pengayaan : Peserta didik yang telah tuntas, ditugasi menjadi tutor sebaya bagi
yang belum tuntas.

Bandung, Maret 2019

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Agus Sugiarto S, S.Pd Novia Karostiani


NIP. 196908092007011008 NIM. 1503449
Lampiran 1 Materi Pembelajaran

Pada dasarnya sebuah pemancar televisi merupakan penggabungan dua sistem modulasi
yaitu AM untuk gambar dan FM untuk suara. Frekuensi kerja Pemancar TV ada pada
spektrum frekuensi VHF (174MHz – 230MHz) dan 470MHz – 806MHz untuk UHF. Kedua
sinyal tersebut dibangkitkan terlebih dahulu menggunakan frekuensi antara (IF) sebesar 38,9
MHz untuk sinyal pembawa gambar dan 33,4 MHz untuk sinyal pembawa suara. Kemudian
kedua sinyal IF tersebut dicampur (Mixed) dan digeser ke frekuensi sesuai dengan frekuensi
saluran yang dikehendaki pada pemancar televisi (frekuensi pemancar). Setiap negara
memiliki ketentuan tentang sistem pemancar televisi yang digunakan yang biasanya diatur
oleh peraturan pemerintah negara tersebut. Di Indonesia, digunakan sistem PAL-B (VHF) dan
PAL-G (UHF) dengan spesifikasi teknik mengikuti rekomendasi ITU-RBT.470-4.

Berikut ini Blok Diagram Pemancar Televisi beserta spesifikasi teknik secara umum
sesuai Standar CCIR :

Blok Diagram Pemancar Televisi

Keterangan :

Sistem Pemancar Gambar :


 Sistem modulasi : AM – Vestegial Side Band (Analog)
 Jenis Pancaran : C3F Negatif
 Jenis Transmisi : Negatif
 Indeks Modulasi : maksimum 90%
 Frekuensi Pembawa IF sebesar 38,9-MHz

Sistem Pemancar Suara :


 Sistem Modulasi : FM (Analog)
 Jenis Pancaran : F3E
 Simpangan Frekuensi maksimum : 50-kHz
 Pre-Emphasis : 50 µs
 Frekuensi Pembawa IF : 33,4-MHz
 Daya pancar : 5% s/d 10% dari daya pancar Pemancar Gambar
1. Audio Processor
Pada bagian ini biasanya terdiri dari pre-emphasis, penguat audio level rendah, peak-
limiter, dan Low Pass Filter (LPF) dengan frekuensi lancung 15-kHz. Lebar bidang
frekuensi audio difixed pada 100-Hz s/d 15-kHz.
2. Modulator Audio
Pada tahap ini sinyal audio dari audio processor memodulasi sinyal IF 33,4-MHz dengan
Sistem FM dengan deviasi frekuensi maksimal -/+ 50-kHz. Karena cukup tingginya
frekuensi IF pembawa suara, biasanya digunakan system PLL dengan referensi frekuensi
dari kristal osilator untuk menjamin kestabilan frekuensi sinyal IF suara. Output FM dari
bagian ini berkisar pada -5 dB.
3. Video Processor
Sinyal masukan video dengan lebar frekuensi 0-Hz s/d 5,0-MHz dibalik polaritasnya pada
bagian ini oleh rangkaian transisi negatif. Cara kerjanya hampir sama dengan pembalik
fasa pada audio hanya frekuensi kerjanya yang jauh lebih tinggi. Selain pembalik fasa
bagian ini terdiri dari penguat video, rangkaian clamping untuk linierisasi sinyal video,
dan osilator 38,9-MHz beserta buffer nya.
4. Modulator Video
Modulator video bekerja dengan memodulasikan sinyal video transisi negatif pada sinyal
IF pembawa 38,9-MHz secara AM. Linierisasi sinyal video diatur dengan cara mengatur
titik kerja dari rangkaian clamping.
5. Mixer 1 dan VSB Filter
Mixer tahap ini bekerja dengan mencampur frekuensi IF suara 33,4-MHz dengan
frekuensi IF Video 38,9-MHz. Sesuai dengan prinsip kerja mixer pada umumnya keluaran
nya akan terdiri dari masing-masing frekuensi fundamental, frekuensi jumlah, dan
frekuensi selisih. VSB (Vestigial Side Band) Filter bekerja dengan hanya meloloskan
frekuensi IF suara 33,4-MHz dan Sisi Bawah dari IF video dan sedikit Sisi Atas nya
(Vestigial Side). Berikut spektrum frekuensi respon dari VSB Filter :

Frekuensi Respon VSB Filter


Sedangkan frekuensi jumlah dan frekuensi selisih diredam. VSB Filter sekaligus bekerja
untuk mem-filter sinyal gambar dan sinyal suara sehingga praktis lebar bidang efektif
(flat respon) dari VSB Filter adalah 5,75 MHz membentang dari 33,90-MHz s/d 39,65-
MHz. Sedangkan filter pembawa IF suara berada pada tahap lereng filter, namun hal ini
tidak berpengaruh pada informasi suara karena audio dimodulasikan secara FM.
6. Local Oscillator dan Mixer 2 (Multiplier)
Pada Pemancar Televisi, osilator lokal digunakan untuk membangkitkan frekuensi sinyal
pembawa utama yang akan digunakan untuk membawa sinyal IF gambar maupun sinyal
IF suara keluaran dari VSB Filter. Untuk menjamin kestabilan frekuensi, biasanya pada
tahap ini dipakai osilator kristal sebagai pembangkit frekuensinya atau sebuah osilator
terkendali PLL. Keluaran dari osilator lokal selanjutnya dicampur dengan sinyal IF
(Gambar dan Suara) keluaran VSB Filter pada Mixer 2 yang pada umumnya berfungsi
juga sebagai pelipat ganda frekuensi (multiplier). Teknik multiplier digunakan karena
sangat sulit membangun osilator lokal yang bekerja pada frekuensi VHF-High atau UHF
berbasis kristal maupun Direct-PLL. Keluaran dari blok ini merupakan sinyal dengan
frekuensi yang masih lengkap Sisi Atas (Upper Side Band) dan Sisi Bawah (Lower Side
Band) beserta frekuensi pembawa (dari local oscillator).
7. RF Amplifier
RF amplifier bekerja menguatkan sinyal yang masih sangat lemah dari Mixer 2 yang juga
bertindak sebagai Multiplier. Tujuan dari penguatan RF ini adalah untuk mendapatkan
level sinyal RF yang sesuai sehingga dapat atau layak dilakukan pem-Filter-an oleh
Channel Filter.
8. Channel Filter
Sinyal keluaran dari RF Amplifier masih memiliki komposisi yang sama dengan sinyal
yang keluar dari Mixer 2 (Multiplier) hanya levelnya saja yang lebih besar. Sinyal ini
terdiri dari frekuensi jumlah, frekuensi fundamental, dan frekuensi selisih. Channel Filter
akan meloloskan hanya frekuensi selisih (Lower Side Band) saja dan meredam frekuensi
fundamental (osilator lokal) serta frekuensi jumlah nya (Upper Side Band). Di bawah ini
menggambarkan spektrum frekuensi keluaran dari Mixer 2 (multiplier), Respon Channel
Filter, dan Keluaran dari Channel Filter.
9. RF Power Amplifier
RF Power Amplifier berfungsi menguatkan daya pancar sinyal pemancar TV. Spektrum
sinyal yang dikuatkan seperti pada gambar a di atas. Spektrum tersebut berlaku untuk
sistem PAL. Sesuai dengan blok diagram pemancar yang coba saya bahas kali ini,
penguat daya RF yang digunakan adalah menggunakan sistem Common Amplifier.
Common Amplifier dapat diartikan satu Penguat Daya digunakan untuk menguatkan 2
sinyal sekaligus yaitu sinyal pembawa gambar (AM) dan sinyal pembawa suara (FM).
Cara ini sekarang lebih banyak diterapkan seiring dengan semakin majunya teknologi
pembuatan komponen penguat daya RF.
1. Blok Diagram Televisi Hitam Putih

Rangkaian penerima televisi adalah terdiri dari banyak bagian atau blok dengan fungsi
berbeda-beda. Untuk mempermudah mengenali bagian-bagian tersebut maka perlu mengenali
fungsi satu demi satu. Blok diagram televisi hitam putih digambarkan seperti gambar 1.1 di
bawah.

Gambar 9. 1Blok diagram televisi hitam putih

Fungsi dari masing-masing blok diagram penerima televisi tersebut di atas dijelaskan sebagai
berikut:

a. Antena menerima sinyal dari pemancar, tergantung frekuensi pemancar, terdapat


antena untuk VHF (Very High Frequency) 47Mhz - 68 Mhz, 174 Mhz - 238 Mhz dan
UHF (Ultra High Frequency) 470 Mhz - 790 MHz.
b. Pemilih kanal (tuner) mendapat sinyal dari antena, dipilih frekuensi pemancar yang
diinginkan. Sinyal berfrekuensi tinggi diperkuat dan diubah frekuensinya menjadi
frekuensi antara. Frekuensi antara gambar sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara suara
sebesar 33,4 MHz.
c. Penguat frekuensi antara, sebuah penguat selektif menguatkan frekuensi antara yang
dihasilkan oleh tingkat sebelumnya.
d. Penguat demodulator gambar (demodulator AM) diperoleh kembali sinyal gambar dan
frekuensi antara suara 5,5 Mhz. Frekuensi ini diperoleh dari selisih antara 38,9
MHz - 33,4 MHz = 5,5 MHz.
e. Penguat gambar, merupakan penguat dengan daerah frekuensi lebar 0 – 5 Mhz,
menguatkan sinyal gambar lebih lanjut sehingga mampu mengendalikan tabung
gambar.
f. Frekuensi antara suara dikuatkan dalam penguat frekuensi antara suara yang ditala
pada Frekuensi tengah (frekuensi antara) 5,5 MHz.
g. Untuk mendapatkan suara, maka frekuensi antara suara 5,5 Mhz dimasukkan dalam
demodulator FM.
h. Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah yang dihasilkan
demodulator FM, sehingga mampu menggerakkan loudspeaker.
i. AGC (automatic Gain Control) menghasilkan tegangan untuk mengatur penguatan
penguat antara dan mengatur redaman pada rangkaian masukan (pemilih kanal).
j. Penyaring pulsa menyaring pulsa penyerempak yang ikut dipancarkan bersama sinyal
gambar oleh pemancar.

k. Pemisah pulsa memisahkan pulsa penyerempak vertikal dengan pulsa penyerempak


horisontal.
l. Generator vertikal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi
50 Hz, dan diserempakan langsung dengan pulsa vertikal, untuk diberikan pada
kumparan pembelok vertikal.
m. Tingkat akhir vertikal menguatkan arus gigi gergaji yang dihasilkan oleh generator
vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
n. Pembelok vertikal, mendapat tegangan/arus gigi gergaji bertugas membelokkan sinar
secara vertikal.
o. Penyama fasa menyamakan antara fasa gelombang gigi gergaji yang dibangkitkan
generator horisontal dengan pulsa horisontal yang diterima.
p. Generator horisontal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji untuk
pembelokan horisontal/baris diperlukan tegangan berfrekuensi 15.625 Hz.
q. Tingkat akhir horisontal menguatkan arus gigi gergaji berfrekuensi 15.625 Hz,
sehingga mampu mencatu kumparan pembelok horisontal.
r. Bagian tegangan tinggi menaikkan tegangan rendah menjadi tegangan tinggi arus
searah (14 - 18 kV untuk anoda tabung hitam putih, 25 kV untuk anoda tabung warna).
Tegangan rendah diperoleh dari tingkat akhir horisontal.
s. Pembelok horisontal bertugas membelokkan sinar secara horisontal.
t. Tabung gambar mengubah sinyal listrik gambar menjadi gambar.
u. Loudspeaker mengubah sinyal listrik suara menjadi suara.
v. Catu daya, mencatu tegangan kerja setiap blok.

2. Blok Diagram Televisi Warna

Penerima televisi warna merupakan penyempurnaan dari penerima televisi hitam putih dengan
menambahkan bagian warna.Untuk memudahkan mengenali bagian-bagian dari rangkaian
penerima televisi warna maka digambarkan rangkaian blok televisi warna bagian pengolah
warna seperti gambar di bawah

Gambar 9. 2 Blok Diagram Bagian Pengolah Warna

Prinsip kerja masing-masing blok:

a. Saluran penunda, digunakan untuk menunda sinyal Y (luminansi) sebesar 1


mikro detik dengan maksud agar sinyal Y dan sinyal warna tiba bersamaan
ditabung gambar.
b. Penguat pelewat jalur (penguat band pass), untuk memperkuat dan menyaring
sinyal Sub pembawa warna 4,43 + 0,5 Mhz . Juga sebagai pengoreksi cacat
respons frekuensi dari sinyal sub pembawa warna, pengontrol kroma otomatis,
pemati warna dan kejenuhan kroma.
c. Elemen tunda, untuk menunda garis dengan waktu 64 mikro detik.
d. Rangkaian penambah, menjumlahkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat
jalur dan rangkaian penunda dari hasil penjumlahan tersebut keluar sinyal U.
e. Rangkaian pengurang, mengurangkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat
jalur dan rangkaian penunda dari hasil pengurangan didapat sinyal V.
f. Rangkaian switching (penukar) fasa 180 berfungsi untuk menukar polaritas
sinyal V pada tiap pergantian garis horisontal.
g. Rangkaian penguat U dan penguat V, berfungsi untuk memperkuat level
amplitudo sinyal U dan sinyal V.

h. Demodulator B-Y, sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal B-
Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna B.
i. Demodulator G-Y, dicampurkan sinyal B-Y dan R-Y untuk mendapatkan sinyal
G-Y , sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal G-Y dan
didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna G.
j. Demodulator R-Y, diberikan kembali sinyal pembawa dan didemodulator AM
untuk mendapatkan sinyal warna R.
k. Rangkaian keluaran sinyal krominan (Penguat output video B,G,R) mematriks
sinyal warna dengan sinyal luminan dari penguat gambar, hingga dihasilkan tiga
sinyal warna primer dan kemudian sinyal ini diperkuat hingga mencapai
tegangan yang cukup untuk mengendalikan tabung gambar.
l. Penguat burst, memperkuat sinyal burst dari pemancar untuk menyinkronkan
osilator 4,43 MHz.
m. Rangkaian deteksi fasa, untuk mendeteksi fasa perubahan sinyal V + 135 dan -
135 terhadap sumbu UB-Y.
n. Rangkaian deteksi 1/2 frekuensi horisontal, untuk mendeteksi polaritas sinyal V
dengan cara membangkitkan sinyal-sinyal diskriminasi dalam setiap dua garis
perubahan horisontal. Sinyal-sinyal ini diberikan ke rangkaian FF dan switching
fasa 180.
o. Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan
rangkaian switching fasa 180.Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2
H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180.
p. Osilator 4,43 Mhz, untuk membangkitkan sinyal 4,43 MHz sebagai pembawa
sinyal gambar.
q. Rangkaian konvergensi, untuk menempatkan jatuhnya titik-titik berkas merah,
hijau dan biru pada tabung gambar.

Anda mungkin juga menyukai