Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BUDAYA PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA

NAMA: ARGA MANALU


NIM : 170502062

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di Masyarakat :


Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti
negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi
manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki
cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan
pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.

IMPLEMENTASI / PENERAPAN NILAI-NILAI DARI SILA-SILA PANCASILA


ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

Implementasi / penerapan Sila Ke-1 :


1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap
umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang
sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
3) Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
4) Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
5) Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :

1) Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang


Maha Esa;
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3) Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
4) Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap
agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :


1) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
2) Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain;
5) Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi;
mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;
6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;
7) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab,
antara lain :

1) Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
2) Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia
dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya
tinggi;
3) Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
4) Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.

Implementasi / penerapan Sila Ke-3 :


1) Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ;
2) Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
3) Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu :

1) Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2) Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial;
3) Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta
pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan
kehidupannya.

Implementasi / penerapan Sila Ke-4 :


1) Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ;
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;
4) Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab;
5) Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :

1) Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan
dilakukan oleh MPR;
2) Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam
negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut
tidak dapat dilaksanakan;
3) Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta
penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak
bersifat absolute.

Implementasi / penerapan Sila Ke-5 :


1) Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;
2) Berbuat adil: tidak pilih kasih ;
3) Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
4) Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;
5) Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;
6) Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;
7) Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :

1) Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas


kekeluargaan;
2) Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat
hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang
terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat banyak;
3) Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang
adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;
4) Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran
secara maksimal;
5) Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Undang-Undang;
6) Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga
negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga;
7) Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai