Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 PENDAHULUAN

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi mengenai DAMPAK
suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan
pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah
aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural. Bermula dari Amerika Serikat, tahun 1969. The National
Enviromental Policy Act of 1969 (NEPA 1969) diperkenalkan sebagai sebuah instrumen untuk
mengendalikan dampak segala macam kegiatan yang bisa merusak kelestarian lingkungan. Instrumen
tersebut dalam bentuk peraturan. Dalam perkembangan selanjutnya, peraturan ini diadopsi oleh banyak
negara. Tahun 1982, Indonesia mengeluarkan undang-undang (UU) lingkungan hidup. UU ini diatur
lebih lanjut dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1986, yang kemudian diganti PP Nomor
51 Tahun 1993, dan terakhir diganti lagi dalam PP Nomor 27 Tahun 1999 (Parta Setiawan, 2019).

Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang
“Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal (Sonia
Kurniawati, 2015). Pemerintah membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
(Bapedal) melalui Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 untuk melengkapi pelaksanaan
peraturan tersebut. Ada tingkat pusat dan daerah, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan
hierarki struktural. Bapedal pusat kini berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup (Parta
Setiawan, 2019). Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1


langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre
request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL,
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen
LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan,
pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara
jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil
keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan.
AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/ pemberian ijin usaha
dan/atau kegiatan.

Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian
AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.
Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada
manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak
layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat
dilanjutkan pembangunannya. Maka dari itu tujuan AMDAL adalah untuk mempromosikan
pembangunan berkelanjutan dengan memastikan bahwa usulan pembangunan tidak merusak
sumber daya kritis dan fungsi ekologis atau kesejahteraan, gaya hidup dan penghidupan
masyarakat dan bangsa yang bergantung pada mereka (Hasyapudjadi, 2017).
BAB II PEMBAHASAN

No. Peraturan Pertambangan Perhotelan Perkebunan


AMDAL Batubara Kelapa Sawit
1. UUD Pasal 33 ayat 3 dan 4 - Pasal 28H ayat (1):
(1) Setiap orang
berhak hidup
sejahtera lahir dan
batin,
bertempat tinggal,
dan mendapatkan
lingkungan hidup
yang baik dan sehat
serta
berhak memperoleh
pelayanan
kesehatan.
2. UU Nomor 11 Tahun 1967 Undang-undang RI Nomor Undang-Undang
tentang Ketentuan- 1 tahun 1970 tentang No. 5, Tahun 1960
Ketentuan Pokok Keselamatan Kerja tentang Peraturan
Pertambangan Dasar Pokok-Pokok
Agraria

3. PP PP Nomor 28 Tahun Peraturan Pemerintah Peraturan


1985 tentang Republik Indonesia Nomor Pemerintah
Perlindungan Hutan 27 tahun 1999 tentang Republik Indonesia
Analisis No. 7, Tahun 1999,
Mengenai Dampak tentang Pcngawctan
Lingkungan Jenis Tumbuhan dan
Satwa.
4. Keppres Keppres Nomor 55 Keputusan Presiden RI Keputusan Presiden
Tahun 1994 tentang Nomor 10 tahun 2000 RI No. 32, Tahun
Tata Cara Pinjam Pakai tentang Badan 1990, tentang
Kawasan Hutan Pengendalian Pengelolaan
Dampak Lingkungan Kawasan
Lindung.
5. Kepmen (1) Keputusan/ Keputusan Menteri Negara Edaran Menteri
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Tenaga Kerja,
Negara Lingkungan Nomor KEP- Transmigrasi dan
Hidup 07/MENKLH/6/1987 Koperasi Nomor:
tentang Prosedur SE-
Nomor 113 Tahun 2003 Penanggulangan Kasus 0l/Men/1978,
tentang Baku Mutu Air Pencemaran dan Perusakan tentang Nilai
Limbah Bagi Usaha dan Lingkungan Hidup Ambang Batas
atau Kegiatan Kebisingan di
Pertambangan Batubara. Peraturan Menteri Lingkungan Kerja.
Kesehatan RI Nomor
(2) Keputusan Menteri 173/MENKES/PER/VIII/77 Keputusan Kepala
Pertambangan dan tentang Pengendalian BAPEDAL No.
Energi / Menteri Energi Pencemaran air untuk 205/07/1996,
dan Sumberdaya penggunaan yang tentang Pedoman
Mineral berhubungan dengan Teknis
kesehatan masyarakat. Pengendalian
Nomor Pencemaran Udara
1211K/008/M.PE/1995 Keputusan/Peraturan
tentang Pencegahan dan Menteri Tenaga Kerja dan Keputusan Direktur
Penanggulangan Transmigrasi RI Nomor 4 Jenderal Reboisasi
Perusakan dan tahun 1985 tentang Wajib dan Rehabilitasi
Pencemaran lapor Lowongan Pekerjaan Lahan No.
Lingkungan pada 072/Kpts/V/1994,
Kegiatan Pertambangan Keputusan Kepala Bapedal tentang Pedoman
dan Energi. Nomor 22 tahun 1989 Perhitungan Erosi.
tentang izin lokasi
(3) Keputusan Menteri Keputusan
Kehutanan dan Perda Prov Kalsel Nomor 5 Gubernur
Perkebunan tahun 1994 tentang Kalimantan Selatan
Pengelolaan Lingkungan No. 28, Tahun
KepMen Nomor Hidup 1994, tentang
146/Kpts-II/1999 Daerah Penggolongan Baku
tentang Pedoman Mutu dan
Reklamasi Bekas Peruntukan Air di
Tambang dalam Kalimantan Selatan
Kawasan Hutan.

(4) Keputusan Menteri


Pertanian

KepMen Nomor
327/Kpts/Um/5/1978
tentang Penetapan Jenis-
Jenis Binatang Liar
Yang Dilindungi

(5) Surat Endaran


Menteri

Surat Edaran Menteri


Tenaga Kerja RI Nomor
SE-
01/SE/MENAKER/1988
tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan di
Lingkungan Kerja

(6) Keputusan Kepala


Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan

Nomor 056 Tahun 1994


tentang Pedoman
Mengenai Ukuran
Dampak Penting

(7) Keputusan Dirjen

Kep. Dirjen
Pertambangan Umum
No. 336
K/271/DDJP/1996
tentang Jaminan
Reklamasi
6. Perda (1) Peraturan Peraturan Gubernur
Daerah/Keputusan Kalimantan Selatan Nomor
Gubernur Kalimantan 04 tahun 2007 tentang Baku
Tengah Mutu
Perda Propinsi Limbah Cair (BMLC) bagi
Kalimantan Tengah kegiatan industri, hotel,
nomor 8 Tahun 2003 restoran, rumah sakit
tentang Rencana Tata domestik
Ruang Wilayah Propinsi dan pertambangan
Kalimantan Tengah
Peraturan Daerah Kota
(2) Peraturan Daerah/ Banjarmasin Nomor 07
Keputusan Bupati tahun 2000 tentang IMB
Barito Timur
Perda Kab. Barito
Timur No. 26 Tahun
2003 tentang Pola Dasar
Pembangunan Daerah
Kab. Barito Timur
tahun 2003 -2008

A. Peraturan perundangan yang terkait dengan Pengelolaan Lingkungan Kegiatanpertambangan


Batubara (Kasus di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah)

1. Undang-Undang Dasar 1945


Pasal 33
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.****)

2. Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan

3. Peraturan Pemerintah (PP)

PP Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan

4. Keputusan Presiden (Keppres) dan Intruksi Presiden (Inpres)

Keppres Nomor 55 Tahun 1994 tentang Tata Cara Pinjam Pakai Kawasan Hutan

5. Keputusan Mentri/ Kepala Badan


(1) Keputusan/ Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan
Pertambangan Batubara.

(2) Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi / Menteri Energi dan Sumberdaya
Mineral

Nomor 1211K/008/M.PE/1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan


Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Pertambangan dan Energi.

(3) Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan

KepMen Nomor 146/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang dalam


Kawasan Hutan.

(4) Keputusan Menteri Pertanian

KepMen Nomor 327/Kpts/Um/5/1978 tentang Penetapan Jenis-Jenis Binatang Liar Yang


Dilindungi

(5) Surat Endaran Menteri

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI Nomor SE-01/SE/MENAKER/1988 tentang Baku


Mutu Tingkat Kebisingan di Lingkungan Kerja

(6) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Nomor 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting

(7) Keputusan Dirjen

Kep. Dirjen Pertambangan Umum No. 336 K/271/DDJP/1996 tentang Jaminan Reklamasi

6. Peraturan Daerah/Keputusan Gubernur/Keputusan Bupati

(1) Peraturan Daerah/Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah


Perda Propinsi Kalimantan Tengah nomor 8 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah

(2) Peraturan Daerah/ Keputusan Bupati Barito Timur


Perda Kab. Barito Timur No. 26 Tahun 2003 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah
Kab. Barito Timur tahun 2003 -2008

B. Peraturan perundangan yang terkait dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan


Perhotelan (Kasus di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)

1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia

Undang-undang RI Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Keputusan Presiden RI Nomor 10 tahun 2000 tentang Badan Pengendalian


Dampak Lingkungan

4. Keputusan dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor KEP-07/MENKLH/6/1987


tentang Prosedur Penanggulangan Kasus Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup

5. Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 173/MENKES/PER/VIII/77 tentang


Pengendalian Pencemaran air untuk penggunaan yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat

6. Keputusan/Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Keputusan/Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 4 tahun


1985 tentang Wajib lapor Lowongan Pekerjaan

7. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Keputusan Kepala Bapedal Nomor 22 tahun 1989 tentang izin lokasi

8. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Perda Prov Kalsel Nomor 5 tahun 1994 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah
KumpulanPeraturanPerundang-undang
9. Surat Keputusan/Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 04 tahun 2007 tentang Baku Mutu
Limbah Cair (BMLC) bagi kegiatan industri, hotel, restoran, rumah sakit domestik
dan pertambangan

10. Peraturan Daerah/Peraturan Walikota Banjarmasin

Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 07 tahun 2000 tentang IMB

C. Peraturan perundangan yang terkait dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan


Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan)

1. Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 28H ayat (1): (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Undang-Undang

Undang-Undang No. 5, Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

3. Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7, Tahun 1999, tentang Pcngawctan


Jenis Tumbuhan dan Satwa.
KumpulanPeraturanPerundang-undangan
4. Keputusan Presiden

Keputusan Presiden RI No. 32, Tahun 1990, tentang Pengelolaan Kawasan


Lindung.

5. Keputusan/Instruksi Menteri

Edaran Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor: SE-


0l/Men/1978, tentang Nilai Ambang Batas Kebisingan di Lingkungan Kerja.

6. Keputusan Kepala BAPEDAL

Keputusan Kepala BAPEDAL No. 205/07/1996, tentang Pedoman Teknis


Pengendalian Pencemaran Udara

7. Keputusan Direktur Jenderal

Keputusan Direktur Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan No.


072/Kpts/V/1994, tentang Pedoman Perhitungan Erosi.

8. Keputusan Gubernur dan Bupati

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No. 28, Tahun 1994, tentang


Penggolongan Baku Mutu dan Peruntukan Air di Kalimantan Selatan

DAFTAR PUSTAKA
Hasyapudjadi. (2017). ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL).
Retrieved February 6, 2020, from http://hasyapudjadi.blogspot.com/2017/01/analisis-
mengenai-dampak-lingkungan.html
Parta Setiawan. (2019). AMDAL Adalah : Pengertian, Manfaat, Dokumen, Prosedur, Contoh.
Retrieved February 13, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/amdal/
Sonia Kurniawati. (2015). ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) |
soniasworldd. Retrieved February 11, 2020, from
https://soniasworldd.wordpress.com/2015/01/07/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan-amdal/

Anda mungkin juga menyukai