Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

Formulasi Definisi Agroindustri dengan Pendekatan


Backward Tracking
Sukardi
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor

Naskah diterima : 18 Agustus 2011 Revisi Pertama : 17 Oktober 2011 Revisi Terakhir : 01 Nopember 2011

ABSTRAK
Istilah agroindustri telah dikenal selama kurang lebih 30 tahun belakangan ini. Sejak
diperkenalkan sampai sekarang istilah ini telah diterima dengan baik di masyarakat
terbukti dengan adanya unit-unit kerja bidang agroindustri di sejumlah institusi baik
pemerintah maupun swasta. Penerimaan istilah agroindustri yang luas ini menunjukkan
peran dan fungsinya yang sangat penting dalam perkembangan pertanian dan ekonomi.
Tetapi, pembahasan yang komprehensif tentang definisi dan pengertian agroindustri
yang tepat sangat terbatas. Hal ini mungkin disebabkan oleh anggapan bahwa pembahasan
definisi agroindustri telah selesai karena mudahnya istilah itu dipahami masyarakat
sebagai industri yang mengolah bahan baku hasil pertanian.
Artikel ini mengupas tuntas tentang lemahnya definisi agroindustri yang selama ini
banyak dianut terutama di beberapa kalangan akademisi. Penelaahan definisi agroindustri
dalam artikel ini difokuskan pada kritik terhadap definisi agroindustri yang dipublikasikan
oleh The Economic Development Institute of the World Bank pada tahun 1992. Hasil
kajian ini menemukan bahwa definisi agroindustri dalam publikasi tersebut bisa bias
dalam mengklasifikasikan suatu industri kedalam kelompok agroindustri atau tidak.
Dengan menggunakan pendekatan backward tracking, pembahasan dalam artikel ini
telah berhasil merumuskan dan menghasilkan definisi yang tepat dari agroindustri.
Ketepatan definisi agroindustri diuji terhadap produk-produk agroindustri dengan definisi
dari Bank Dunia tersebut sebagai pambanding.
kata kunci: agroindustri, backward tracking
ABSTRACT
The term of agroindustry has been known at least in the last 30 years. It is a well
accepted term in the society as indicated by the establishment of a board of control in
organizations both in the government and private institutions. The proliferation of this
term is believed due to its important role and function to the agricultural and economic
development. Nevertheless, a comprehensive discussion of the accuracy of definition
of the agroindustry is very limited. It is presumable that the term has been clear, self
explained, and understandable explained by the terms agro and industry which mean
the industry that processes the agricultural raw materials. This article argues that in spite
of the above supposition, the agroindustry definition contains a fundamental error that
leads to a bias in classifying of certain industry as to whether or not it is of agroindustrial
group.
The article criticizes a well establishes agroindustry definition published by The
Economic Development Institute of the World Bank. By using the termed method or

PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282 269


*sukardi_ri@yahoo.com
approach called backward tracking, the article successfully results a more appropriate
and precise definition of the agroindustry term. This article also presents the proof of
some flaws in the old definition that some products which are incorrect to be classified
by old definition to be determined otherwise by the new formulated and established
definition of agroindustry.
keywords : agroindustry, backward tracking

I. PENDAHULUAN Adanya dinamika penggunaan istilah


agroindustri seperti di atas haruslah dipandang
D i lingkungan Institut Pertanian Bogor
(IPB) istilah atau sebutan Agroindustri
atau Industri Pertanian mulai diperkenalkan
sebagai sesuatu yang positif yang
menunjukkan bahwa istilah tersebut dapat
diterima oleh banyak pihak. Mudahnya istilah
pada tahun 1981, yaitu ketika dibuka sebuah
agroindustri ini diterima luas di masyarakat
Departemen (dahulu Jurusan) yang bernama
tidak terlepas dari fungsi dan peran objek yang
Teknologi Industri Pertanian (TIN) yang berada
dijuluki agroindustri tersebut. Secara fungsi,
di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta). Sejak
agroindustri berfungsi untuk melakukan suatu
itu, istilah ini kemudian berkembang pesat dan
kegiatan yang bersifat memperbaiki input(s),
banyak dibicarakan melalui berbagai diskusi, yaitu akan mengkonversi input(s) sedemikian
seminar, simposium, dan pertemuan- rupa sehingga dapat menghasilkan output
pertemuan lainnya. Kini, istilah itu digunakan yang memiliki sifat atau karakteristik yang jauh
pula di beberapa Departemen lain di IPB lebih baik dari sifat-sifat atau karakteristik
dengan menyebutkan subsetnya untuk semua input(s). Secara peran, agroindustri
memberikan kesan spesifik, misalnya berperan sebagai penggerak ekonomi dan
Agroindustri Perikanan, Agroindustri sebagai produsen berbagai produk untuk
Kehutanan, dan Agroindustri Peternakan. memenuhi kebutuhan konsumen pada
Betapa kuatnya istilah ini menerobos ke dalam berbagai tingkat produksi.
perkembangan bidang pertanian sampai-
Fungsi dan peran agroindustri memiliki
sampai timbul sejumlah pemikiran tentang
arti penting terutama jika dikaitkan dengan
agroindustri ini yang di antaranya melahirkan
hasil pertanian yang bersifat perishable; dimana
nomenklatur lain dari istilah agroindustri dengan
setelah tahap pemanenan umumnya
dikenalnya istilah Agroindustri Pangan dan
mengalami perubahan-perubahan (baik secara
Agroindustri Nonpangan.
fisik, kimiawi, maupun biologi) yang menuju
Di luar lingkungan IPB, istilah agroindustri pada kondisi busuk. Oleh karena itu, dapat
bahkan sekarang telah menjadi bagian penting dikatakan bahwa kehadiran agroindustri adalah
di beberapa lembaga legislatif (DPR/MPR) sebagai upaya untuk memperpanjang umur
dan eksekutif dengan masuknya istilah simpan hasil-hasil pertanian agar tidak cepat
agroindustri dalam GBHN dan didirikannya rusak atau busuk. Selain itu, dengan adanya
unit-unit kerja yang terkait dengan atau agroindustri hasil-hasil pertanian dapat
bernama agroindustri. Demikian pula di dijadikan berbagai jenis produk industri yang
beberapa lembaga swasta, istilah agroindustri berguna untuk berbagai keperluan. Kegiatan
bukan suatu istilah yang asing. Lembaga- agroindustri, seperti halnya juga kegiatan
lembaga pendidikan di tingkat menengah dan industri pada umumnya, menghasilkan
universitas pun telah banyak pula yang berbagai aktivitas yang memacu tumbuh dan
membuka program pendidikan agroindustri. berkembangnya berbagai kegiatan ekonomi
Singkatnya istilah agroindustri telah menjadi dari mulai penyediaan lapangan kerja sampai
bahasa tersendiri baik di kalangan akademisi, kepada transaksi finansial dalam kegiatan
pemerintahan, maupun masyarakat luas. marketing berbagai produk agroindustri.

270 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


Dari gambaran di atas sedikit terlihat menggunakan pula definisi dari Austin tersebut
bahwa sebenarnya antara agroindustri dan untuk membahas investasi dan operasi
industri-industri non agro tidak ada perbedaan agroindustri.
yang mencolok selain dari kata agro yang ada Definisi yang senada dengan definisi di
dalam istilah agroindustri. Dari kegiatan- atas adalah definisi agroindustri dari Endang
kegiatan yang dilakukan pada aktivitas industri, Gumbira Sa’id dan Harizt Intan dalam buku
pada umumnya dapat dikatakan bahwa semua Manajemen Agribisnis yang menyebutkan
industri melakukan serangkaian aktivitas atau bahwa “industri yang mengolah bahan baku
kegiatan yang dikenakan terhadap satu atau hasil pertanian menjadi berbagai produk yang
beberapa input untuk menghasilkan satu atau dibutuhkan konsumen disebut agroindustri”
beberapa output melalui suatu mekanisme (Sa’id dan Intan, 2004). Darwis, dkk., (1983)
tertentu yang biasa disebut teknologi dan mendefinisikan agroindustri sebagai kegiatan
dengan menggunakan sejumlah fasilitas dalam industri yang memanfaatkan hasil pertanian
rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Jika sebagai bahan baku, merancang, dan
agroindustri adalah industri, maka sifat-sifat menyediakan peralatan serta jasa untuk
industri tadi harus pula dimiliki oleh agroindustri. kegiatan tersebut. Dengan demikian
Disadari atau tidak, istilah agroindustri agroindustri meliputi pengolahan hasil, industri
telah banyak digunakan dan di pakai di banyak peralatan dan mesin, serta industri sektor jasa
organisasi tanpa banyak dibahas tentang pertanian.
definisi dan makna yang tepat dari istilah Untuk menganalisis dan membahas
tersebut. Istilah ini pun telah digunakan pula definisi di atas, diperlukan beberapa definisi
sebagai daya tarik dalam banyak kegiatan. lain yang terkait, yaitu definisi industri dan
Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas bahan baku. Di dalam Encarta Dictionary
secara komprehensif bagaimana pengertian Tools dari Microsoft® (2005) dalam Encarta®
istilah agroindustri ini berdasarkan definisi Reference Library diterangkan tentang definisi
yang sekarang dikenal. Hasil pembahasan industri (industry), yaitu: “(i) large-scale
kemudian diformulasikan untuk menghasilkan production: organized economic activity
definisi agroindustri yang tepat. Ketepatan connected with the production, manufacture,
definisi diuji dengan cara membandingkan or construction of a particular product or range
definisi lama dan definisi baru terhadap hasil of products; (ii) widespread activity: an activity
identifikasi suatu produk apakah produk that many people are involved in, especially
tersebut termasuk ke dalam kelompok one that has become excessively
agroindustri atau tidak. commercialized or standardized; (iii) hard work:
diligent hard work (formal or literary).” Dari
II. KRITIK TERHADAP DEFINISI kamus yang sama definisi bahan baku (raw
AGROINDUSTRI material) adalah “(i) natural unprocessed
Dalam banyak tulisan tentang agroindustri, material : a natural unprocessed material that
definisi agroindustri yang banyak dianut adalah is used in a manufacturing process; (ii)
definisi agroindustri yang ditulis oleh James something potentially useful: something or
E. Austin dalam buku yang berjudul somebody considered to have potential for
Agroindustrial Project Analysis, yaitu “An use or development.”
agroindustry is an enterprise that processes Dengan pengertian-pengertian di atas,
agricultural raw materials, including ground apabila kita teliti kata per kata dalam definisi
and tree crops as well as livestock” (Austin, agroindustri tersebut, maka niscaya kita akan
1992). Definisi ini telah banyak dipakai oleh dapati beberapa hal yang patut kita cermati.
banyak peneliti agroindustri, diantaranya dapat Pertama, dalam definisi Austin (1992), kata
dibaca dalam Indrawanto (2007), Jatnika agroindustri (agroindustry) yang dalam ulasan
(2007), Noer, (2008), Shanty, (2008), Suharjito, pada bagian pendahuluan telah sedikit
(2011), dan Tarigan (2008). Brown (1994) disinggung setara dengan industri disetarakan

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 271


dengan kata perusahaan (enterprise). pengolahan, maka dalam ilustrasi di atas
Penyetaraan dua kata atau istilah ini membawa perusahaan atau industri yang menghasilkan
konsekuensi bahwa telah terjadi penyempitan minyak goreng tidak memenuhi kriteria definisi
makna industri atau agroindustri itu sendiri, agroindustri di atas karena telah disebutkan
yaitu bahwa ketika satu perusahaan dapat sebelumnya bahwa CPO bukan hasil dari
mewakili industri, maka satu perusahaan yang pertanian, tetapi hasil dari perusahaan atau
memiliki karakteristik yang sesuai dengan industri yang menghasilkan CPO dan
definisi itu telah dapat dikatakan bahwa perusahaan atau industri tersebut bukanlah
perusahaan itu adalah agroindustri. pertanian.
Berdasarkan definisi itu, sebuah perusahaan Untuk mencermati lebih jauh tentang
pengolah hasil pertanian menjadi suatu produk perbedaan status dari contoh perusahaan atau
dapat dikatakan industri. Sebagai contoh, industri CPO dan perusahaan atau industri
sebuah perusahaan yang mengolah kedelai minyak goreng dalam definisi agroindustri pada
(yang merupakan hasil kegiatan pertanian) ilustrasi di atas dapat kita lakukan dengan
menjadi produk yang bernama kecap atau membandingkan perlakuan yang dikenakan
tahu adalah agroindustri. Padahal perusahaan terhadap bahan baku kedua jenis perusahaan
kecap atau tahu itu sudah jelas adalah atau industri yang sedang kita bahas di atas.
perusahaan bukan industri, mereka adalah Di dalam perusahaan atau industri CPO bahan
bagian dari industri. baku yang berupa Tandan Buah Segar (TBS)
Kedua, dalam dua definisi di atas diberi serangkaian perlakuan yang semua
dikatakan bahwa agroindustri adalah perlakukan tersebut ditujukan untuk mengambil
perusahaan (Austin, 1992) atau industri (Sa’id, (dari bahan baku tersebut) sebagian komponen
2004) yang mengolah bahan baku hasil atau unsur yang berupa minyak sawit kasar,
pertanian. Berdasarkan definisi ini kita dapat sedangkan komponen-komponen lainnya yang
ketahui bahwa sebenarnya agroindustri adalah bukan minyak sawit kasar dipisahkan dan tidak
wilayah yang sempit yang hanya mencakup dianggap sebagai hasil produksi atau lebih
aktivitas proses pengolahan bahan baku dari umum dianggap sebagai limbah. Dari hasil
hasil kegiatan pertanian. Tersirat dalam definisi serangkaian perlakukan tadi diperoleh minyak
itu bahwa jika bahan bakunya bukan dari hasil sawit kasar, yaitu komponen minyak yang
pertanian, maka industri tersebut bukan terkandung di dalam buah sawit ditambah
agroindustri. impurities (komponen non minyak yang terbawa
Sebagai ilustrasi dari dua definisi di atas dengan komponen minyak). Sebaliknya, di dalam
perusahaan atau industri yang menghasilkan perusahaan atau industri minyak goreng bahan
minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) atau baku yang digunakan bukan lagi buah sawit
minyak sawit Palm Kernel Oil (PKO) adalah dalam TBS (hasil pertanian dari perkebunan
agroindustri, karena dalam perusahaan atau sawit), tetapi minyak sawit kasar (sebagai hasil
industri CPO atau PKO tersebut bahan baku dari perusahaan atau industri CPO).
yang diolah adalah kelapa sawit yang Prinsip yang diterapkan di dalam
merupakan hasil pertanian, yaitu dari perusahaan atau industri minyak goreng tidak
perkebunan sawit. Tetapi perusahaan atau berbeda dengan prinsip yang diterapkan di
industri yang menghasilkan minyak goreng, dalam perusahaan atau industri CPO, yaitu
berdasarkan definisi di atas, bukanlah melakukan serangkaian perlakuan yang
agroindustri, karena dalam perusahaan atau ditujukan untuk mengambil atau memisahkan
industri tersebut bahan baku yang diolah sebagian komponen dari seluruh komponen
adalah CPO bukan kelapa sawit. CPO bukan yang terkandung di dalam bahan baku.
hasil dari kegiatan pertanian melainkan hasil Perlakukan yang dikenakan di dalam
dari kegiatan industri. Jika definisi-definisi di perusahaan atau industri minyak goreng
atas konsisten dengan output yang dihasilkan terhadap bahan baku, yaitu CPO, adalah
dari tahapan rangkaian kegiatan proses memisahkan dari CPO tersebut fraksi padat

272 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


(stearin) dari fraksi cair (olein). Fraksi cair ketika saya katakan bahwa bahan baku industri
dianggap sebagai hasil yang dikehendaki, minuman teh botol adalah air, yang sama
sedangkan fraksi padatnya tidak dianggap sekali bukan hasil dari kegiatan pertanian.
sebagai fraksi yang dikehendaki, walaupun Ilustrasi pemahaman agroindustri seperti
dapat digunakan untuk bahan baku dalam di atas memang tidak bisa disalahkan begitu
industri lain. Mengapa demikian? Karena di saja karena mungkin bisa benar bahwa industri
dalam perusahaan atau industri minyak goreng minuman teh botol adalah termasuk
tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan agroindustri jika definisi tentang agroindustri
minyak goreng sebanyak yang bisa dicapai tidak sesempit seperti yang dipublikasikan oleh
atau dengan kata lain memisahkan sebanyak Austin pada tahun 1992 itu (edisi revisi dari
yang bisa dicapai komponen yang bukan publikasi tahun 1981). Sebenarnya, diskusi
minyak goreng. Dalam hal ini dapat berarti tentang industri minuman teh botol di atas
bahwa tingkat kemurnian hasil perlakukan identik dengan diskusi pada ilustrasi industri
tersebut ditunjukan semaksimum mungkin minyak goreng sebelumnya. Jika pun benar
untuk hasil atau produk yang dikehendaki. jawaban mahasiswa bahwa bahan baku
Perbedaan terletak pada asal bahan baku, industri minuman teh botol itu adalah teh, tetapi
yaitu bahwa pada industri CPO asal bahan teh yang dijadikan bahan baku oleh industri
baku adalah dari alam, sedangkan asal bahan minuman teh botol itu bukan teh hasil kegiatan
baku industri minyak goreng adalah dari industri pertanian, melainkan teh hasil produksi
CPO. agroindustri (berdasarkan definisi Austin), yaitu
III. FORMULASI DEFINISI AGROINDUSTRI berupa teh kering. Dengan demikian,
berdasarkan ketiga definisi agroindustri di atas,
Uraian di atas mengindikasikan bahwa industri minuman teh botol apakah bahan
definisi tentang agroindustri yang tegas yang bakunya teh ataukah bahan bakunya air
sesuai dengan lingkup dan keilmuan yang industri tersebut tidak termasuk agroindustri.
menjadi komponen agroindustri perlu
3.1. Bahan Baku
dirumuskan kembali sehingga dapat dengan
tegas pula dikatakan bahwa suatu industri itu Dalam banyak diskusi tentang agroindustri
termasuk agroindustri atau bukan. Telah dialami yang dijadikan fokus pembeda antara
beberapa kasus kesulitan untuk agroindustri dengan industri-industri lain adalah
mengelompokkan suatu industri atau produk terletak pada bahan baku yang digunakan.
industri termasuk agroindustri atau tidak. Oleh karena itu, untuk merumuskan definisi
Diantaranya seperti yang diilustrasikan berikut agroindustri yang tepat tidak ada cara lain
: dalam suatu kesempatan tatap muka di kelas selain mengetahui terlebih dahulu apa yang
dengan mahasiswa tingkat sarjana (S1), saya dimaksud dengan bahan baku. Jika kita
ajukan satu pertanyaan terkait agroindustri perhatikan, maka definisi bahan baku dari
untuk menentukan apakah industri minuman Encarta Dictionary di atas terdiri dari dua, yaitu
teh botol itu termasuk agroindustri atau bukan. : (i) bahan-bahan dari alam yang belum
Pada saat itu, mahasiswa hampir serempak diproses yang digunakan dalam proses
menjawab bahwa industri teh botol adalah manufaktur (produksi), (ii) sesuatu yang secara
agroindustri. Demikian pula ketika kepada potensial bermanfaat untuk digunakan atau
mereka saya ajukan lagi pertanyaan dikembangkan.
berikutnya: “Apa bahan baku industri teh Untuk menentukan pengertian atau definisi
botol?”, hampir serempak juga mahasiswa bahan baku yang mana yang sesuai yang
menjawab: “Teh.” Terhadap jawaban ini saya akan kita gunakan dapat kita lakukan dengan
meminta mereka jangan terburu-buru mengajukan serangkaian pertanyaan terhadap
menjawab: “Pikirkan kembali, apa bahan baku suatu rangkaian proses produksi, misalnya
industri minuman teh botol?” Akhirnya “Apa bahan baku untuk memproduksi roti?”
mahasiswa pun tidak banyak membantah Walaupun bahan-bahan untuk memproduksi

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 273


roti bisa jadi lebih dari satu, tetapi salah Mari kita teruskan pertanyaan di atas
satu bahan yang dianggap sebagai bahan dengan bertanya “Apa bahan baku untuk
baku di perusahaan roti pada umumnya adalah menghasilkan gandum?” Jawaban untuk
terigu (flour). Jika dicocokkan dengan definisi pertanyaan ini niscaya akan berputar terus di
bahan baku di atas, terigu masuk ke definisi sini, karena untuk menghasilkan gandum kita
kedua, yaitu sesuatu yang potensial untuk harus menanam biji gandum yang biji gandum
dikembangkan karena jelas bagi kita bahwa itu dihasilkan dari tanaman gandum. Andaikan
terigu tidak dapat masuk ke dalam definisi pun kita mengetahui unsur-unsur penyusun
pertama karena bukan bahan dari alam yang gandum, kita pun tidak mampu untuk merakit
belum diproses. Berdasarkan definisi, terigu unsur-unsur tersebut menjadi gandum
adalah bahan yang potensial untuk digunakan walaupun dengan menggunakan teknologi
dan dikembangkan bersama-sama dengan tercanggih yang mampu dijangkau manusia
bahan lain untuk menghasilkan produk yang sampai kapan pun. Mengapa demikian?
bernama roti. Oleh karena itu, definisi nomor Jawabnya saya kira sederhana saja, yaitu
dua ini sesuai dengan fakta bahwa terigu karena gandum bukan hasil karya manusia,
memang tidak akan kita dapatkan di alam; di tetapi gandum (dan juga semua bahan-bahan
alam tidak ada pohon terigu dan tidak ada yang dapat kita jumpai di alam) adalah hasil
tambang terigu. ciptaan yang Maha Pencipta.
Kemudian, jika kita teruskan pertanyaan Jika demikian halnya, maka penelusuran
di atas dengan pertanyaan “Apa yang menjadi bahan baku akan berhenti ketika bahan baku
bahan baku untuk menghasilkan terigu?” yang ditanyakan adalah bahan baku untuk
Jawaban untuk pertanyaan ini paling mungkin menghasilkan sesuatu yang tumbuh atau
adalah gandum. Dengan cara yang sama, disediakan di alam. Bahan-bahan baku yang
kalau kita cocokan dengan definisi bahan baku tumbuh dan berkembang yang disediakan di
di atas, maka akan kita ketahui bahwa gandum alam adalah hewan dan tumbuhan, sedangkan
masuk ke dalam definisi pertama, yaitu bahan yang tidak tumbuh dan tidak berkembang tetapi
dari alam yang belum diproses yang dapat sudah disediakan di alam dan untuk
digunakan untuk memproduksi terigu. Gandum mendapatkannya harus dieksplorasi
adalah bahan dari alam yang ditanam oleh diantaranya adalah barang-barang tambang:
para petani gandum. Di alam dapat kita jumpai besi, tembaga, aluminium, perak, mas, dan
kebun atau ladang gandum, seperti terlihat sejenisnya.
pada dua buah contoh ladang gandum di Berdasarkan uraian di atas, teranglah bagi
Amerika (Gambar 1). kita bahwa di masyarakat termasuk masyarakat

Gambar 1. Ladang Gandum di Amerika: (a) di Washington dan (b) di Nebraska (MicroSoft,
2005)

274 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


industri, pengertian bahan baku telah baku). Gandum siap olah dari petani
menjadi bahasa umum yang dimengerti oleh diserahkan kepada produsen terigu yang oleh
mereka yang berada pada setiap tahap dalam produsen terigu gandum ini disebut sebagai
rangkaian proses pengolahan bahan-bahan bahan baku (definisi kesatu dari bahan baku)
yang berasal dari alam. Pada dasarnya untuk kemudian diolah dengan cara
rangkaian pengolahan bahan-bahan dari alam memisahkan komponen terigu dari komponen
ini hanyalah berupa estafet penyerahan satu non terigu dengan cara ekstraksi. Terigu siap
atau beberapa unsur spesifik yang berasal olah kemudian diserahkan kepada produsen
dari alam dari satu tahap ke tahap berikutnya. roti yang oleh produsen roti terigu ini akan
Setiap tahap proses pengolahan akan disebut sebagai bahan baku (definisi kedua
memahami bahan baku sebagai bahan yang dari bahan baku) untuk kemudian dicampurkan
diterima dari tahap sebelumnya. Oleh karena dengan bahan-bahan lain untuk diolah menjadi
itu, dari definisi bahan baku di atas, kedua roti melalui proses produksi seperti salah satu
pengertian tentang bahan baku untuk formulasi contoh skemanya disajikan pada Gambar 2.
definisi agroindustri tersebut berlaku. Sebagai Ilustrasi petani gandum di atas sangat
argumen terhadap definisi ini, berikut adalah mungkin berlaku pula untuk semua sumber
contoh ilustrasi bagaimana rangkaian estafet bahan baku dari alam pada umumnya. Setiap
penyerahan beberapa unsur spesifik yang tahapan akan memahami bahan baku adalah
berasal dari bahan baku alam, yaitu gandum bahan-bahan yang diterima sebelum bahan-
sampai menjadi produk roti. bahan tersebut diberi berbagai perlakuan pada
Petani gandum menabur bibit dan tahap itu. Produsen tas, sepatu, ikat pinggang,
menanam benih yang setelah beberapa lama dan produk-produk dari kulit tidak akan
memelihara dan merawat tanamannya menganggap sapi, kerbau, atau kambing
kemudian memanen gandum (perhatikan sebagai bahan baku mereka, tetapi mereka
bahwa petani tidak pernah menyebut butir- memahaminya kulit samak adalah bahan baku
butir gandum yang ditabur itu sebagai bahan bagi proses produksinya. Untuk melengkapi

Gambar 2. Skema Sederhana Proses Pengolahan Roti Dengan Salah Satu Bahan Bakunya
Adalah Terigu (MicroSoft, 2005)

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 275


diskusi tentang definisi bahan baku, pada mampu membuat produk-produk lainnya untuk
Gambar 3 disajikan diagram ringkas berbagai macam kebutuhan.
bagaimana peta perjalanan bahan dari alam Dari uraian di atas jika ada pertanyaan:
secara umum diproses pada setiap tahap ”Kalau demikian hakekat bahan baku, maka
dengan berbagai status bahan baku. definisi agroindustri dari Austin di atas sudah
Pada Gambar 3 bahan baku alam adalah benar, apa yang keliru?” Kalau pun timbul
bahan-bahan yang tersedia di alam yang pertanyaan seperti itu, maka sebenarnya
manusia tidak akan mungkin mampu membuat definisi itu menjadi sangat luas sekali
atau memproduksinya. Pada kasus pertanian, mengingat banyak produk-produk industri yang
seorang petani hanya mampu menanam, tidak tergolong agroindustri tetapi mengandung
sedangkan proses tumbuh dan bahan dari pertanian, bahkan bisa dominan.
berkembangnya tanaman yang dia upayakan Sebagai contoh, perhatikanlah produk industri
bukan pekerjaan petani. Tumbuh dan jam. Dalam produk jam bisa jadi kita dapati
berkembangnya tanaman itu karena ilmu dan kulit atau kayu. Dalam kegiatan produksinya,
kehendak dari Yang Maha Pencipta, yaitu Allah industri jam mengolah kulit dan kayu yang
Ta’ala. Hal ini berbeda dengan kemampuan merupakan turunan bahan baku hasil
menusia untuk membuat atau memproduksi pertanian. Tetapi, tentu kita enggan
produk turunan tahap 1 dimana manusia menggolongkan industri jam tangan sebagai
mampu mengolah bahan baku alam tadi agroindustri. Demikian pun dalam industri
menjadi apa saja yang dia mau untuk kemudian otomotif, kita akan temui banyak komponen-
dijadikan sebagai bahan baku pada proses komponen yang terbuat atau berasal dari hasil
produksi produk turunan 2 dan seterusnya. pertanian antara lain karet, kulit, dan sabut
Manusia mampu mengambil fraksi minyak dari kelapa pengisi jok. Namun demikian, industri
bahan-bahan di alam yang mengandung otomotif tidak akan kita kelompokkan sebagai
minyak. Kemudian dari minyak ini pun manusia agroindustri.

Bahan baku produk


turunan tahap n
Bahan baku produk
turunan tahap 3 Produk
Produk turunan
Bahan baku produk turunan tahap n
turunan tahap 2 tahap 3
Bahan baku produk Produk
turunan tahap 1 turunan
tahap 2
Produk
turunan
tahap 1
Bahan baku
alam

Ciptaan Yang Maha Kreasi manusia


Pencipta

Gambar 3. Skema Perjalanan Bahan Baku Alam Menjadi Berbagai Bahan Baku pada Tahap-
Tahap Proses Produksi dalam Industri

276 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


3.2. Industri termasuk agroindustri atau bukan?” Makna
Telah disinggung pada uraian terdahulu dari ungkapan tersebut adalah sebagai
bahwa agroindustri sebenarnya adalah industri pertanyaan yang ingin mengetahui apakah PT
dengan perbedaan kata agro di depan kata Anu termasuk bagian dari agroindustri atau
industri. Jika kata agroindustri kita uraikan tidak. Ini adalah kekeliruan yang biasa terjadi.
dalam bahasa Indonesia menjadi kata ”agro” Mengapa demikian? Pada kenyataannya PT
yang berarti pertanian dan kata ”industri” yaitu Anu tersebut tidak berdiri sendiri dan memiliki
industri, maka ungkapan yang mendekati keterkaitan dengan PT-PT yang lainnya baik
kepada kenyataan dari istilah ”Agroindustri” dengan PT yang menyediakan bahan-bahan
yang tepat adalah ”Industri Pertanian” dan yang dia perlukan untuk proses produksi atau
bukan ”Pertanian Industri”, karena ungkapan dengan PT yang menerima atau menyalurkan
”Pertanian Industri” tidak memiliki makna yang hasil produksinya untuk dijual. Mari kita periksa
benar dalam kaidah bahasa Indonesia; tidak kembali definisi industri dalam kamus Encarta
ada orang yang bertani industri. Jadi, dalam di atas: (i) Produksi dalam skala besar: Aktivitas
bahasa Indonesia ungkapan yang setara dan ekonomi yang terorganisir yang terkait dengan
identik dengan istilah agroindustri adalah produksi, manufaktur, atau konstruksi suatu
industri pertanian. produk atau sejumlah produk; (ii) Aktivitas yang
Kalau terminologi ”industri pertanian” ini tersebar: Suatu aktivitas yang melibatkan
dapat kita terima, maka pendapat bahwa banyak orang terutama kegiatan komersialisasi
agroindustri adalah industri menjadi tepat. atau standarisasi; (iii) Kerja keras: Kerja keras
Dengan cara demikian industri pertanian yang terus menerus untuk melakukan sesuatu.
menjadi setara dengan industri-industri lainnya Untuk memahami ketiga definisi industri
yang sudah lama dikenal di masyarakat, seperti di atas kita harus hubungkan dengan sejarah
industri makanan, industri minuman, industri bagaimana istilah industri ini menjadi populer,
tekstil, industri logam, industri mobil, industri yaitu sejak ada gerakan di Inggris pada abad
pesawat, industri elektronik, industri kimia, dan 18 yang dikenal dengan sebutan Revolusi
masih banyak lagi sebutan-sebutan yang Industri. Sebelum revolusi itu terjadi, manusia
menggunakan kata industri di depannya. Istilah- telah terbiasa dengan kegiatan memproduksi,
istilah tersebut pun tidak membingungkan hanya saja pada waktu itu kegiatan produksi
masyarakat secara umum karena dengan dilakukan tidak dalam skala besar karena
mudah pula dibayangkan apa sebenarnya menggunakan tangan, yang dikenal dengan
industri-industri tersebut. Misalnya ketika sebutan manufaktur. Istilah manufaktur sendiri
dikatakan industri makanan, maka masyarakat berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari dua
membayangkan bahwa dari industri makanan kata, yaitu kata manus yang berarti tangan
itu akan dihasilkan makanan, dari industri dan kata facere yang berarti membuat. Proses
minuman akan dihasilkan minuman, dan produksi dengan tangan tidak mampu
seterusnya. Selain itu, nomenklatur industri menghasilkan jumlah dalam skala besar dalam
demikian akan memudahkan pula dalam waktu singkat, lalu ketika revolusi industri
klasifikasi industri-industri dalam kelompok terjadi pekerjaan tangan ini digantikan dengan
tersebut, seperti industri makanan bayi, industri pekerjaan mesin yang jelas hasilnya jauh lebih
makanan kaleng, dan semacamnya. banyak dari hasil pekerjaan tangan. Dengan
Dari rincian kata agroindustri di atas, demikian, definisi kesatu dari industri di atas
formulasi ini tampaknya sudah mendapatkan walaupun terkesan kualitatif, tetapi dia telah
titik terang makna dari agroindustri tersebut. menjawab perbandingan yang nyata karena
Oleh karena itu, selanjutnya perlu ditelusuri definisi tersebut membandingkan hasil
lagi pengertian sebenarnya dari kata atau pekerjaan tangan manusia dengan hasil
istilah industri. Di kalangan mahasiswa istilah pekerjaan mesin. Jadi, demikianlah sifat
industri sering dimaknai terbatas sebagai satu industri, yaitu berproduksi dalam jumlah besar
perusahaan, misalnya: ”Apakah PT Anu dengan menggunakan mesin-mesin.

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 277


Dalam definisi kedua disebutkan aktivitas terganggu; (ii) terus menerus menghasilkan
industri itu tersebar yang melibatkan banyak inovasi untuk mengolah bahan-bahan yang
orang untuk tujuan komersialisasi atau sekarang ada menjadi produk-produk baru
standarisasi. Hal ini juga terkait dengan kondisi yang dapat memenuhi kebutuhan atau
sebelum terjadinya revolusi industri. Pada mempermudah pekerjaan manusia. Dari
masa itu, manusia berproduksi dengan cara definisi ini jelas tergambar bahwa jika suatu
bercocok tanam atau memelihara ternak atau industri berhenti berproduksi, maka orang-
ringkasnya manusia berproduksi dengan cara orang yang terkait dengan industri tersebut
bertani. Perkembangan setelah revolusi industri akan terganggu kebiasaannya bahkan bisa
sangat signifikan dengan tumbuh dan jadi mengalami kesulitan. Misalnya, jika pabrik
berkembangnya berbagai variasi bahan-bahan CPO berhenti beroperasi, maka jelas pabrik
yang dapat diolah untuk berbagai keperluan minyak goreng akan berhenti pula yang pada
dengan cara yang juga sangat bervariasi. akhirnya akan menyulitkan orang-orang yang
Barang-barang yang tadinya semula diproduksi biasa menggunakan minyak goreng untuk
secara tradisional di rumah-rumah, mulai keperluan sehari-harinya. Demikian pun
banyak diproduksi di pabrik-pabrik di banyak dengan aktivitas inovasi yang terjadi di industri,
lokasi dengan tingkat variasi bahan, manusia, dahulu jagung di tanam hanya untuk
peralatan, dan energi demikian tinggi. Sebagai dikonsumsi langsung, tetapi sekarang dari
ilustrasi, kapas-kapas yang ditanam oleh para jagung telah dihasilkan berbagai macam
petani di India, China, Mexico, dan Amerika produk untuk berbagai macam keperluan:
dikirim ke berbagai tempat di dunia untuk tepung, minyak, pemanis, dan lain-lain.
dipintal menjadi benang di banyak pabrik Dalam artikel berjudul Industry, James
pemintalan benang; benang-benang ini pun Heintz dan Héctor Sáez pada tahun 2005
kemudian didistribusikan ke berbagai pabrik mendefinisikan industri sebagai: “Industry, in
tenun dengan berbagai mode transportasi a general sense, the production of goods and
untuk diolah menjadi kain yang selanjutnya services in an economy. The term industry
diolah di pabrik-pabrik garment menghasilkan also refers to a group of enterprises (private
berbagai macam dan jenis pakaian. businesses or government-operated
corporations) that produce a specific type of
Dari ilustrasi di atas jelaslah bahwa
good or service—for example, the beverage
aktivitas industri melibatkan berbagai pihak
industry, the gold industry, or the music industry.
pada peran masing-masing: sebagai produsen
Some industries produce physical goods, such
bahan baku (sumber dari alam), produsen
as lumber, steel, or textiles. Other industries—
bahan setengah jadi (work in process),
such as the airline, railroad, and trucking
produsen produk jadi (finished goods),
industries—provide services by transporting
produsen mesin, angkutan, dan lain-lain yang
people or products from one place to another.
terkait dalam proses penyampaian dari mulai
Still other industries, such as the banking and
bahan baku dari alam sampai ke tangan
restaurant industries, provide services such
konsumen akhir. Dalam aktivitas industri jumlah as lending money and serving food,
orang yang terlibat sangat banyak respectively.” Jadi semakin jelas bahwa industri
dibandingkan dengan jumlah orang yang bukanlah perusahaan, tetapi dia adalah
terlibat dalam satu perusahaan. kumpulan dari sejumlah perusahaan yang
Definisi ketiga dari istilah industri di atas bersama-sama melakukan serangkaian proses
terkait dengan keberlanjutan. Pengertian ini produksi untuk menghasilkan sejenis barang
mengandung sedikitnya dua pengertian: (i) atau jasa tertentu. Dalam hal ini definisi industri
terus menerus melakukan produksi secara di atas telah memasukkan jenis industri yang
rutin setiap hari sehingga kebutuhan bahan hasilnya berupa jasa, bukan produk fisik yang
atau produk dari industri tersebut tidak dikonsumsi.

278 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


3.3. Pertanian Hasil yang diperoleh dari kegiatan
Indonesia dikenal sebagai negara pertanian adalah berupa hasil-hasil dari
pertanian atau agraris, sehingga istilah ini tanaman dan hewan. Tanaman yang
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat diusahakan dalam pertanian sangat bervariasi
Indonesia. Secara sederhana saja kalau kita baik yang berumur pendek dalam hitungan
membayangkan pertanian adalah hamparan hari atau bulan maupun panjang sampai
sawah yang luas dengan tanaman padi atau tahunan, baik diupayakan di lahan basah
palawija. Dari zaman dahulu pertanian maupun di lahan kering, di persawahan atau
memang demikian seperti yang ditunjukkan di perkebunan. Demikian pula dengan hewan,
pada Gambar 4 di sebelah kiri. Pada salah dia sangat bervariasi yang mencakup semua
satu relief yang ditemukan di Mesir, kegiatan hewan yang dapat dipelihara baik berupa
unggas maupun berkaki empat dari ternak
pertanian masyarakat pada waktu itu adalah
kecil sampai ternak besar. Kegiatan pertanian
menanam tanaman dan memelihara ternak.
mencakup juga kegiatan perikanan baik ikan-
Dengan demikian, jika dikatakan pertanian,
ikan yang berada di laut maupun di daratan
maka secara sederhana adalah kegiatan
yang ditanam dan dipelihara di kolam-kolam
manusia untuk menaman tanaman atau
atau di tambak-tambak. Dalam hal pertanian,
memelihara ternak.
ikan dan sejenisnya yang biasa diusahakan
Perkembangan pertanian sekarang jauh dalam perikanan dapat digolongkan ke dalam
lebih maju yang melibatkan banyak sekali kelompok hewan baik yang ditangkap dari laut
kegiatan dari mulai pembukaan lahan, irigasi, maupun dipelihara di kolam-kolam dan tambak-
pemupukan, dan obat-obatan sampai dengan tambak.
pengembangan irigasi dan varietas-varietas Perlu diperhatikan di sini bahwa kegiatan
unggul. Demikian pula dalam bidang pertanian sangat berbeda dengan kegiatan
peternakan dan perikanan yang telah jauh industri dan pertanian bukanlah industri. Telah
berkembang. disinggung sebelumnya bahwa manusia tidak
diberi kemampuan untuk memproduksi bahan-
bahan baku yang disediakan alam. Manusia
hanya mampu menanam bibit atau biji tanaman
atau memelihara hewan, tetapi manusia tidak
diberi kemampuan untuk menumbuhkan
tanaman atau hewan.
Untuk menjelaskan hal ini, mari kita
membuat perbandingan kegiatan yang terjadi
di pertanian dan kegiatan yang terjadi di
industri. Seorang petani yang akan
menghasilkan jagung misalnya, dia akan
melakukan sejumlah kegiatan diantaranya
memasukkan biji jagung ke lubang yang telah
dibuat sebelumnya kemudian menutup lubang
tersebut dengan tanah. Setelah itu, kegiatan
yang petani lakukan adalah menunggu sampai
biji jagung tersebut berkecambah, tumbuh,
dan berbuah. Petani atau siapa pun, tidak
memiliki cara untuk mengatur tumbuh dan
berkembangnya biji jagung tersebut, misalnya
Gambar 4. Kegiatan Bertani Kuno yang memaksa agar biji jagung tersebut
ditemukan pada salah satu Relief berkecambah besok atau dua jam kemudian
di Mesir (MicroSoft, 2005) setelah lubang itu ditutup tanah. Mesin, alat,

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 279


teknologi, dan tenaga yang ada pada berbagai tingkat. Secara sederhana perbedaan
petani tidak sedikitpun turut campur dalam intensitas keterlibatan manusia dalam kegiatan
proses tumbuh dan berkembangnya segala pertanian dan industri diilustrasikan pada
sesuatu yang petani tanam. Berbeda dengan diagram yang disajikan pada Gambar 5.
apa yang terjadi di pabrik, misalnya kegiatan 3.4. Agroindustri = Industri Pertanian
yang terjadi di pabrik minyak goreng. Orang- Setelah kita bahas semua istilah yang
orang yang terlibat dalam proses produksi terkait dengan definisi dan pengertian
minyak goreng memiliki kemampuan untuk agroindustri, maka menjadi lebih mudah untuk
memproduksi minyak goreng sesuai dengan kita merumuskan definisi agroindustri secara
formula yang telah dibuat sebelumnya, apakah tepat. Pengertian definisi yang tepat di sini
akan berwarna bening atau berwarna emas, dimaksudkan untuk mengurangi keraguan
apakah akan mengandung beta karoten atau tentang ketentuan apakah sebuah perusahaan
tidak mereka jelas diberi kemampuan untuk dapat dikategorikan sebagai bagian dari
itu dengan menggunakan mesin, alat, agroindustri atau tidak.
teknologi, tenaga dan sebagainya yang ada
Sebagai upaya untuk menentukan definisi
di pabrik tersebut. Demikian pula jika pemilik
dari rumusan di atas, kita memerlukan
pabrik itu membuat program bahwa besok
pendekatan. Pada hemat saya, definisi
harus diproduksi minyak goreng sekian ton,
agroindustri yang diberikan Austin
maka campur tangan para karyawan yang menggunakan pendekatan forward tracking,
terlibat di pabrik itu dapat dikerahkan untuk artinya definisi agroindustri dirumuskan
tercapainya jadwal produksi yang dimaksud berdasarkan penelusuran dari kiri ke kanan
oleh pemilik pabrik. dengan identifikasi bahan baku. Pendekatan
Dengan demikian dapat kita katakan ini terlihat seolah-olah tepat karena memang
bahwa kegiatan industri berbeda dengan secara terminologi kata agroindustri dimulai
kegiatan pertanian dimana dalam industri dengan kata ”agro” yang berarti pertanian.T
kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi etapi, dalam aplikasi, pendekatan ini menjadi
output sepenuhnya dikendalikan oleh bias karena banyak produk-produk industri
kemampuan manusia, sedangkan dalam yang telah kita bicarakan pada bagian
kegiatan pertanian manusia tidak memiliki andil terdahulu yang mengolah bahan-bahan dari
untuk tumbuh dan berkembangnya output dari hasil pertanian tidak serta merta dapat kita
kegiatan pertanian. Output dari hasil kegiatan kategorikan sebagai agroindustri, misalnya
pertanian akan diolah lebih lanjut dalam jam atau otomotif.
berbagai kegiatan yang ada di industri yang Pendekatan untuk menentukan definisi
merupakan salah satu ciri dari kemampuan agroindustri yang diusulkan berbeda dengan
yang dimiliki manusia untuk menghasilkan pendekatan di atas. Pendekatan yang akan
berbagai produk industri untuk memenuhi digunakan kali ini diberi nama pendekatan
segala bentuk kebutuhan konsumen pada backward tracking, yaitu definisi agroindustri

Kegiatan Pertanian Kegiatan Industri

Gambar 5. Perbedaan Intensitas Keterlibatan Manusia dalam Kegiatan Pertanian dan Industri
Terhadap Output yang dihasilkan

280 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282


dirumuskan berdasarkan output yang mengkarakterisasi produk teh botol. Pada
dihasilkan, bukan berdasarkan input yang hemat saya, komponen utama produk teh botol
digunakan, kemudian diidentifikasi jika adalah teh sekalipun jika kita timbang
komponen utama penyusun output tersebut komponen teh tidak akan seimbang dengan
berasal dari hewan atau tanaman, maka bobot air, gula, atau bahkan botolnya. Hal ini
industri yang menghasilkan output tersebut dapat kita buktikan dengan memeriksa iklan
adalah agroindustri. Pendekatan ini diambil teh botol itu sendiri. Pada iklan teh botol yang
berdasarkan terminologi contoh-contoh industri ditonjolkan kepada para viewer iklan bukan
yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya air, bukan gula, dan bukan botol, tetapi teh
output dari industri makanan adalah berbagai atau lebih tepatnya pohon teh yang tumbuh di
jenis makanan, output dari industri otomotif kebun-kebun teh di pegunungan. Produsen
adalah berbagai jenis mobil, dan seterusnya. teh botol sendiri dengan membuat iklan seperti
Pendekatan ini lebih tepat mengingat setiap itu sebenarnya mereka hendak mengatakan
jenis industri lebih mudah dikenali dengan cara bahwa asal komponen utama dari produk teh
melihat output apa yang dihasilkannya. botol yang mereka produksi adalah dari
Dengan pendekatan di atas, tentu kita pertanian, yaitu berasal dari tanaman teh.
akan dapatkan bahwa agroindustri yang telah Dengan demikian, dengan menggunakan
kita bahas di atas sebagai industri pertanian definisi agroindustri yang terformulasi di atas,
adalah industri yang menghasilkan pertanian. tidak ada keraguan bahwa produk teh botol
Jika demikian, maka menjadi tidak jelas karena adalah produk agroindustri yang juga sekaligus
telah kita bahas juga bahwa pertanian adalah ingin mengatakan bahwa perusahaan teh botol
kegiatan dan tidak dapat kita jadikan sebagai termasuk dalam kelompok agroindustri.
output. Oleh karena itu, kita harus lakukan Dari contoh di atas telah dapat kita rasakan
sedikit modifikasi terhadap output ini, yaitu beda yang nyata antara definisi agroindustri
pertanian kita jadikan sebagai asal output itu dari hasil pendekatan forward dan definisi hasil
dibuat yang dalam pembahasan kita di atas pendekatan backward tracking. Dengan
pertanian itu hanya menghasilkan dua jenis pendekatan forward, kasus teh botol di atas
asal, yaitu kalau tidak tanaman ya hewan. sulit teridentifikasi mengingat input atau bahan
Berdasarkan pemikiran ini, definisi yang tepat baku teh botol yang lebih dari satu. Pendekatan
dari agroindustri dapat ditetapkan, yaitu: backward hanya berpegang pada satu
Agroindustri adalah industri yang komponen yang mengkarakterisasi output.
menghasilkan produk-produk yang Dengan cara yang sama seperti di atas, kalau
komponen utamanya berasal dari hewan mau dicoba untuk produk-produk industri yang
atau tanaman. Dengan merujuk asal bahan- lain yang telah diungkap sebelumnya atau
bahan untuk membuat produk, maka kita tidak produk-produk yang belum di ungkap di sini
khawatir dengan batas agroindustri itu sampai dapat kita identifikasi apakah produk-produk
di mana. Sejauh komponen utama yang itu termasuk agroindustri atau bukan. Dengan
mengkarakterisasi suatu produk dapat kita definisi hasil pendekatan forward, produk jam
telusuri asal muasalnya, berdasarkan definisi atau mobil adalah produk agroindustri, tetapi
di atas dapat kita katakan bahwa suatu produk dengan definisi hasil pendekatan backward
tertentu termasuk produk agroindustri atau tracking, kedua produk tersebut bukan produk
bukan. agroindustri.
Untuk menguji tepat atau tidak tepatnya Dalam kasus produk jam dan mobil dapat
definisi di atas dapat kita lakukan dengan kita rinci lebih lanjut. Produk tali jam yang dari
mengambil salah satu produk yang telah kita kulit adalah produk agroindustri, tetapi produk
singgung di atas, misalnya teh botol. Jika ada jamnya sendiri tidak dapat kita katakan produk
pertanyaan apakah teh botol termasuk produk agroindustri karena komponen yang
agroindustri atau bukan, maka kita cek apa mengkarakterisasi produk jam bukan tali jam
yang menjadi komponen utama yang yang terbuat dari kulit itu, tetapi komponen

Formulasi Definisi Agroindustri Dengan Pendekatan Backward Tracking (Sukardi) 281


elektronik atau mekanik yang ada di dalam E.G. Said, 1983. Pengembangan Agroindustri
jam. Komponen-komponen tersebut bukan di Indonesia. Kumpulan Makalah pada
berasal dari hewan atau tumbuhan, sehingga Simposium Agroindustri Nasional. Institut
jelas produk jam bukan produk agroindustri. Pertanian Bogor.
Demikian pun dalam produk mobil. Produsen Heintz, J, dan Sáez, H. 2005. Industry di dalam
ban mobil yang komponen utama yang Microsoft® Encarta® Reference Library.
mengkarakterisasi ban mobil adalah karet yang Microsoft Corporation.
merupakan produk agroindustri, tetapi produk Indrawanto, C. 2007. Rekayasa Model Evaluasi
mobilnya sendiri bukan produk agroindustri Kelayakan Pembiayaan Agroindustri Minyak
karena komponen utama yang Atsiri dengan Pola Syariah. Disertasi. Institut
mengkarakterisasi mobil bukan ban, bukan Pertanian Bogor.
jok, bukan karet-karet, tetapi mesin yang Jatnika, A. 2007. Rancang Bangun Sistem
dipakai untuk menggerakkan semua itu. Dalam Pengembangan Agroindustri Kelapa Sawit
mesin mobil, tidak ada komponen yang berasal dengan Strategi Pemberdayaan. Disertasi.
dari hewan atau tanaman, jadi jelas mobil Institut Pertanian Bogor.
bukan produk agroindustri. Microsoft®. 2005. Microsoft® Encarta® Reference
Library. Microsoft Corporation.
IV. PENUTUP
Noer, FTA. 2008. Rekayasa Model Perencanaan
Dalam artikel ini telah diformulasikan dan dan Evaluasinya pada Pengembangan
dihasilkan definisi yang tepat dari istilah Agroindustri Sapi Potong di Sumatera Barat.
agroindustri. Dengan menggunakan Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
pendekatan backward tracking, yaitu Sa’id, EG, dan Intan, HA. 2004. Manajemen
menentukan definisi agroindustri berdasarkan Agribisnis. PT. Ghalia Indonesia – MMA-IPB.
output yang dihasilkan, definisi yang tepat dari Shanty, M. 2008. Studi Perencanaan
agroindustri dari hasil formulasi ini adalah Pengembangan Agroindustri Pedesaan
industri yang menghasilkan produk-produk Komoditi Unggulan di Kabupaten Purwakarta.
yang komponen utamanya berasal dari Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
hewan atau tanaman. Komponen utama Suharjito, 2011. Pemodelan Sistem Pendukung
produk dapat diketahui dari arti penting Pengambilan Keputusan Cerdas Manajemen
keberadaan komponen tersebut Risiko Rantai Pasok Produk/Komoditi Jagung.
mengkarakterisasi produk dan bukan oleh Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
kuantitasnya dalam suatu produk. Definisi telah Tarigan, D. 2008. Strategi Pengembangan
diuji dengan membandingkan hasil klasifikasi Agroindustri Sutera Alam melalui Pendekatan
beberapa produk yang menurut definisi lama Kluster. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
tidak termasuk atau termasuk agroindustri,
tetapi menurut definisi yang dihasilkan dari
pemikiran ini dihasilkan yang sebaliknya.
BIODATA PENULIS :
DAFTAR PUSTAKA Sukardi, adalah staf pengajar pada Departemen
Teknologi Industri Pertanian (TIN), Fakultas
Austin, JE. 1992. Agroindustrial Project Analysis. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
The Economic Development Institute of the sejak tahun 1987. Beliau menyelesaikan
World Bank. The Jhons Hopkins Univesity pendidikan sarjana (S1) pada tahun 1984 dalam
Press, Baltimore and London. bidang Teknologi Industri Pertanian IPB dan
Brown, JG. 1994. Agroindustrial Investment and pendidikan Master (S2) pada tahun 1995 dalam
Operations. The World Bank, Washington, bidang Manajemen Agribisnis IPB serta
D.C. menamatkan pendidikan Doktor (S3) pada tahun
Darwis, A.A., B. Djatmiko, D. Somaatmadja, A.T. 2003 dalam bidang Teknik Industri, Wichita State
Toyib, S. Hardjo, S, Wijandi, Kuswandi, dan University, Kansas.

282 PANGAN, Vol. 20 No. 3 September 2011: 269-282

Anda mungkin juga menyukai