Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Rentang
Perkembangan Manusia.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat, bagi
saya khususnya dan bagi pembacanya.

Banjarmasin, 20 November 2018

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam studi psikologi perkembangan kontemporer atau yang lebih dikenal
dengan istilah perkembangan rentang hidup (life-span development), wilayah
pembahasannya tidak hanya perubahan perkembangan masa anak-anak dan remaja
saja tetapi juga menjangkau perkembangan masa dewasa, menjadi tua hingga
meninggal dunia. Hal ini disebabkan karena perkembangan itu tidak berakhir dengan
kematangan fisik saja tetapi perkembangan merupakan proses kesinambungan dari
masa konsepsi hingga menjadi tua. Perubahan-perubahan badaniyah yang terjadi
sepanjang hidup mempengaruhi sikap, proses kognitif, dan perilaku individu. Hal ini
berarti masalah yang harus diatasi juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu
sepanjang rentang kehidupan.
Pada umumnya para psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal
masa dewasa dan berlangsung hingga usia 40-45 tahun, dan pertengahan masa
dewasa sekitar usia 40-45 tahun dan berahkhir sekitar 65 tahun, hingga masa dewasa
akhir atau masa tua dari 65 sampai meninggal dunia.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu masa dewasa akhir?
 Bagaimana perkembangan fisik di masa dewasa akhir?
 Bagaimana perkembangan kognitif di masa dewasa akhir?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
 Untuk mempelajari tentang pengertian dari masa dewasa akhir
 Untuk memahami perubahan fisik di masa dewasa akhir
 Untuk memahami perubahan kognitif di masa dewasa akhi

1
PEMBAHASAN

A. Usia Dewasa Akhir/Usia Lanjut


Usia tua adalalah periode penutup dalam rentang kehidupan seseorang, yaitu
suatu periode dimana seseorang telah ‘beranjak jauh’ dari periode terdahulu yang
lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila
seseorang telah beranjak jauh dari periode hidupnya yang terdahulu, ia sering melihat
masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan.
Secara kronologis, usia lanjut dinyatakan sebagai orang yang telah berumur 60
atau 65 tahun ke atas (Kalish, 1975; Bischof, 1976; Hurlock, 1980; Dixon dan
Bouma, 1976). Dasar menentukan umur ini sebagai masa tua adalah alasan ekonomi,
seperti: mereka sudah harus pensiun, pajak penghasilan yang sudah ditiadakan dan
telah merupakan persetujuan yang me-masyarakat di negara kita ini
Namun, karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan
pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukan tanda-tanda ketuaan mental dan
fisiknya sampai usia enam puluh lima, bahkan sampai awal usia tujuh puluhan.
Karena alasan tersebut, ada kecenderungan yang meningkat untuk menggunakan usia
enam puluh lima sebagai usia pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda
dimulainya usia lanjut.
Adapun ciri-ciri masa dewasa akhir, antara lain:
1) Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik
dan psikologis.
2) Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini
sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya sebagai
hukuman.
3) Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua
tidaklah menyenangkan.
4) Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat menganggap orang
berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena energinya sudah melemah. Tetapi,

2
ada juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama
yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.
5) Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang
usia lanjut.
6) Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
7) Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8) Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.
Selain ciri-ciri diatas adapun ciri-ciri masa dewasa akhir yang dikemukakan oleh
Hurlock, yaitu:
a) Terjadinya periode kemunduran pada usia lanjut
Pada saat memasuki usia lanjut, kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan
atau disebut dengan “senescene”, dimana seseorang akan menjadi tua pada usia
limapuluhan atau tidak sampai pada awal atau akhir usia enampuluhan. Penyebab
fisik dari kemunduran ini adalah perubahan pada sel-sel tubuh yang juga ikut
menua.Kemunduran ini juga terjadi pada faktor psikologis, sikap yang tidak senang
terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan umumnya dapat membawa
seseorang pada keadaan uzur atau menua. Hal ini juga akan sangat berkaitan dengan
motivasi. Orang yang motivasinya untuk hidup lemah maka akan cepat mengalami
penuaan sebaliknya yang memiliki motivasi kuat akan mengalami perubahan fisik
yang lambat.
b) Perbedaan individual pada efek menua
Proses menua akan mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh karena mereka mempunyai sifat-sifat bawaan yang berbeda-beda,
sosio-ekonomi yang berbeda-beda dan latar pendidikan yang berbeda. Perbedaan juga
akan terjadi pada pria dan wanita. Perbedaan proses tersebut akan membuat antara

3
satu orang dengan yang lain menyikapi proses menua dengan cara berbeda dalam
waktu yang sama.
c) Usia dini yang dinilai dengan kriteria yang berbeda
Banyak orang usia dewasa akhir melakukan segala apa yang dapat mereka
sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan
memakai pakaian orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda. Dengan
cara demikian banyak orang dewasa akhir yang menyamarkan dan membuat ilusi
mereka belum lanjut usia.1

B. Perkembangan Fisik Usia Dewasa Akhir/Usia Tua


Perubahan kondisi fisik terjadi pada usia lanjut dan sebagian besar perubahan itu
terjadi ke arah yang memburuk, proses dan kecepatannya sangat berbeda untuk
masing-masing individu walaupun usia mereka sama. Selain itu juga pada bagian-
bagian tubuh yang berbeda pada individu yang sama terjadi proses dan kerusakan
yang bervariasi. Misalnya organ reproduksi lebih cepat usang dibanding organ lain.
Diantara perubahan yang bersifat fisik yang terjadi pada usia lanjut yaitu:
a. Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang malah kadang-kadang ada sebagian
fungsi organ tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi.
b. Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan.2
Bischof mengatakan bahwa menua berarti “ peralihan dari kacamata bifocal ke
trifocal dan dari gigi palsu ke kematian”. Pendapat semacam ini menyatakan bahwa
kebanyakan tanda-tanda yang paling jelas dari usia lanjut hanyalah perubahan pada
wajah. Bahkan walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi
tanda-tanda ketuaan pada wajah, tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat
ditutupinya misalnya perubahan pada aspek bagian-bagian lainnya pada tubuh.

1
http://fadhilabdillahpratama.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-masa-dewasa-akhir.html
2
H. Mubin dan Ani Cahyadi, Psikologi Perkembangan (Ciputat: Quantum Teaching, 2006),
120.

4
Tangan juga dapat menyingkapkan usia seseorang. Sama seperti wajah, tangan
lebih banyak berubah seiring bertambahnya usia dari pada bagian-bagian badan yang
lainnya, dan perubahan ini sering tidak dapat disembunyikan. Ada perubahan
penampilan pada usia lanjut adalah sebagai berikut:
a. Daerah Kepala
1) Hidung menjulur lemas.
2) Bentuk mulut berubah akibat hilangnya gigi atau karena harus memakai gigi
palsu.
3) Mata kelihatan pudar, tak bercahaya dan sering mengeluarkan cairan.
4) Dagu berlipat dua atau tiga.
5) Pipi berkerut, longgar dan bergelombang.
6) Kulit berkerut dan kering, berbintik hitam, banyak tahi lalat atau ditumbuhi
kutil.
7) Rambut menipis, berubah menjadi putih atau abu-abu dan kaku. Tumbuh
rambut halus dalam hidung, telinga dan pada alis.
b. Daerah Tubuh
1) Bahu membungkuk dan tampak mengecil.
2) Perut membesar dan membuncit.
3) Pinggul tampak mengendor dan lebih lebar dibandingkan dengan waktu
sebelumnnya.
4) Garis pinggang melebar, menjadikan badan tampak seperti terhisap.
c. Daerah persendian
1) Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat, sedangkan ujung tangan
tampak mengkerat.
2) Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol, terutama yang ada
di sekitar pergelangan kaki.
3) Tangan menjadi kurus kering dan pembuluh vena disepanjang bagian
belakang tangan menonjol.

5
4) Kaki membesar karena otot-otot mengendor, timbul benjolan-benjolan, ibu
jari kaki membengkak dan bisa meradang serta timbul kelosis.
5) Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.
Walaupun perubahan yang diatas tidak semua orang mengalaminya atau tanda-
tanda tersebut tidak secara serempak muncul, namun cepat atau lambat tanda-tanda
tersebut akan tampak apabila usia seseorang cukup panjang.
Walaupun perubahan bagian dalam tubuh (perubahan internal) tidak dapat diamati
seperti pada bagian luar namun perubahan tersebut juga jelas terjadi dan menyebar ke
seluruh organ bagian dalam juga. Perubahan yang terjadi pada kerangka tubuh
(skeleton) diakibatkan dari mengerasnya tulang-tulang, menumpuknya garam mineral
dan modifikasi pada susunan organ bagian dalam. Akibatnya tulang menjadi
mengapur dan mudah retak atau patah, dan sembuhnya lambat sesuai dengan
bertambahnya usia.3
Ada beberapa perubahan-perubahan organ dalam tubuh di masa dewasa akhir ini,
yaitu:
a) Sistem syaraf (nervous systems)
Penuaan sistem saraf pusat memengaruhi banyak sekali aktivitas kompleks.
Sekalipun bobot otak berkurang selama masa dewasa, penelitian pencitraan
otak dan otopsi terhadap mayat mengungkapkan bahwa kemunduran itu
menjadi lebih besar sejak usia enam puluhan dan mencapai 5 hingga 10
persen di usia 80 tahun, karena kematian neuron dan pembesaran ventrikel
(rongga) dalam otak (vintres,2001).
Kehilangan neuron terjadi di seluruh bagian korteks otak, dengan penyusutan
lebih besar pada cuping depan dan korpus kolosum. Otak kecil juga
mengalami kehilangan neuron. Akan tetapi, otak mengimbanginya dengan
membentuk sinapsis baru dan dalam beberapa hal, mengahsilkan neuron baru.

3
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan. ( Erlangga: Jakarta, 1980) . hal.388

6
Sistem saraf otonom kurang berfungsi baik di usia lanjut dan lebih banyak
melepaskan hormon stres.4
b) Isi perut (viscera)
Isi perut mengalami perubahan bentuk seiring dengan bertambahnya usia.
Berhentinya pertumbuhan (athropia) khususnya ditandai dan diketahui lewat
limpa, hati, alat reproduksi, jantung, paru-paru, pankreas dan ginjal.
Barangkali perubahan paling besar terjadi pada jantung. Pada awal kehidupan,
posisi jantung lebih dekat dengan dada bagian tengah daripada pada usia
lanjut. Ukuran jantung bertambah sesuai dengan bertambahnya usia dan terus
tumbuh, bahkan sampai setelah tubuh berhenti bekerja. Oleh karena itu, rasio
berat jantung dengan berat badan berkurang secara bertahap sesuai dengan
usia. Sebagai akibat dari meningkatnya jumlah timbunan jaringan lemak dan
kalsium, perubahan kualitas elastisitas jaringan, katup jantung secara bertahap
menjadi kurang halus dan kurang lentur. Seluruh saluran usus, saluran
kencing dan organ otot yang lembut biasanya merupakan organ tubuh yang
paling sedikit terpengaruh dan paling akhir dipengaruhi oleh usia yang
bertambah lanjut.
c) Sistem kardiovastuler dan pernafasan
Jantung kurang kuat dalam memompa, laju denyut jantung maksimum
meningkat, aliran darah keseluruh sistem peredaran darah melambat. Hal ini
berarti bahwa tidak cukup oksigen dialirkan pada jaringan tubuh selama
aktifitas fisik tinggi.
Perubahan dalam sistem pernafasan menambah dampak berkurangnya
pengoksigenan. Oleh karena itu jaringan paru-paru secara perlahan kehilangan
elastisitasnya, kapasitas vital berkurang hingga separuh antara usia 25 dan 80
tahun.
d) Sitem Imun

4
Laura E. Berk, Live span development;dari masa dewasa awal sampai menjelang
ajal.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2012.), hlm. 194

7
Sistem imun mengalami mal fungsi dengan beralih menyerang jaringan tubuh
normal dalam sebuah respon autoimun. Sistem imun yang kurang baik bisa
meningkatkan resiko orang lensia terserang berbagai penyakit. Orang dewasa
usia tua memiliki tingkat imun kekebalan yang berbeda-beda.5

Di samping itu, terjadi perubahan pada fungsi organ. Pengaturan temperatur


badan dipengaruhi oleh memburuknya sistem pengaturan organ-organ. Organ yang
sudah tua tidak tahan terhadap temperatur yang sangat panas atau sangat dingin, hal
ini disebabkan oleh menurunnya fungsi pembuluh darah pada kulit. Berkurangnya
tingat metabolisme dan menurunya kekuatan otot-otot juga mengakibatkan
pengaturan suhu badan menjadi sulit.
Apabila orang yang berusia lanjut menjadi sulit bernafas sebagai akibat dari cara
pemanfaatan tenaga yang tidak normal, maka ia memerlukan waktu lebih lama untuk
membentuk tarikan pernafasan dan gerakan jantung yang normal dibanding pada
waktu masih muda. Tingkat denyut nadi dan konsumsi oksigen lebih beragam
diantara mereka yang sudah berusia lanjut dibanding mereka yang lebih muda.
Meningkatnya tekanan darah yang terjadi akibat bertambah kerasnya dinding
pembuluh arteri aorta dan pusat, merupakan gejala umum bagi orang yang berusia
lanjut. Air seni yang diproduksi oleh orang usia lanjut berkurang dan kandungan
creatine dalam air seni juga berkurang dibanding orang-orang yang lebih muda.
Pada usia lanjut, terjadi penurunan dalam jumlah waktu tidur yang diperlukan dan
kenyenyakan tidurnya. Pada usia enam puluhan atau tujuh puluhan jumlah istirahat
dan waktu tidur berkurang sebanyak satu jam atau dua jam, sebagai pengganti periode
waktu tidur yang lebih panjang pada orang yang lebih muda. Orang usia lanjut pada
umumnya menderita gangguan susah tidur (insomnia), terutama bagi wanita.
Perubahan dalam hal pencernaan mungkin merupakan yang paling kelihatan
dalam fungsi pengaturan pencernaan. Kesulitan dalam makan sebagian diakibatkan

5
Laura E. Berk, Live span development;dari masa dewasa awal sampai menjelang
ajal.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2012.), hlm. 200

8
oleh gigi yang ompong, yang merupakan gejala umum bagi orang usia lanjut, dan
juga karena daya pencium dan perasa menjadi kurang tajam. Semua ini menyebabkan
jenis makanan yang paling lezat terasa tidak enak.
Berhentinya perkembangan dinding kelenjar perut dan isi perut secara bertahap
mengakibatkan menurunnya peragian dan cairan yang membantu dalam proses
pencernaan. Dengan demikian orang berusia lanjut perlu minum banyak untuk
membantu proses pelumasan dan penghancuran elemen-elemen makanan.
Ketahanan dan kemampuan bekerja menurun karena mengendornya otot-otot dan
kelemahan yang bersifat menyeluruh mengakibatkan orang berusia lanjut semakin
sulit untuk melakukan pekerjaan yang mengandalkan otot. Kemampuan untuk
melakukan pekerjaan berat dalam tempo yang relatif singkat menurun sesuai dengan
bertambahnya usia, sedang apabila dilakukan untuk waktu yang lama semakin
meningkat. Di samping itu orang berusia lanjut memerlukan waktu yang relatif lama
untuk memulihkan tenaganya dari keletihan fisik dan keletihan mental yang
disebabkan oleh ketegangan syaraf dan beban mental yang terus terjadi dalam tempo
yang relatif lama. Akibatnya orang yang berusia lanjut pada umumnya belajar untuk
mengurangi berbagai jenis pekerjaan yang memerlukan kecepatan atau kekuatan
fisik.
Pada usia lanjut fungsi seluruh organ penginderaan kurang mempunyai
sensitivitas dan efisiensi kerja dibanding yang dimiliki oleh orang yang lebih muda.
Bagaimanapun juga karena dalam banyak kasus perubahan indera berlangsung secara
lambat dan bertahap, maka setiap individu mempunyai kesempatan untuk melakukan
penyesuain terhadap perubahan tersebut. Lebih lanjut, pemakaian kaca mata dan alat
bantu untuk mendengar hampir secara sempurna dapat mengatasi kerusakan indera
melihat atau kehilangan pendengaran.
Mata dan telinga merupakan dua organ tubuh yang paling banyak digunakan
setiap saat dibanding indera lainnya. Oleh karena itu keduannya merupakan organ
yang paling banyak dipengaruhi oleh pertambahan usia, walaupun perubahan fungsi

9
seluruh organ tubuh terjadi. Adapun perubahan umum fungsi inderawi pada usia
lanjut sebagai berikut:
a. Penglihatan, ada penurunan yang konsisten dalam kemampuanuntuk melihat
objek pada tingkat penerangan rendah dan menurunnya sensitivitas terhadap
warna. Orang berusia lanjut pada umumnya menderita presbyopia atau tidak
dapat melihat jarak jauh dengan jelas, yang terjadi karena elastisitas lensa mata
berkurang.
b. Pendengaran, orang berusia lanjut kehilangan kemampuan mendengar bunyi nada
yang sangat tinggi, sebagai akibat dari berhentinya syaraf dan berakhirnya
pertumbuhan organ basal yang mengakibatkan matinya rumah siput di dalam
telinga (cochlea), walaupun mereka pada umumnya tetap dapat mendengar pada
suara yang lebih rendah daripada nada C sejelas orang yang lebih muda. Menurut
pengalaman, pria cenderung lebih banyak kehilangan pendengaran pada masa
tuanya dibanding wanita.
c. Perasa, perubahan penting dalam alat perasa pada usia lanjut adalah sebagai
akibat berhentinya pertumbuhan tunas perasa yang terletak di lidah dan di
permukaan bagian dalam pipi. Syaraf perasa yang berhenti tumbuh ini semakin
bertambah banyak sejalan dengan bertambahnya usia.
d. Penciuman, daya penciuman menjadi kurang tajam sejalan dengan bertambahnya
usia, sebagaian karena oleh pertumbuhan sel dalam hidung berhenti dan sebagian
lagi karena lebatnya buku rambut di lubang hidung.
e. Perabaan, karena kulit menjadi semakin kering dan keras, maka indera peraba di
kulit semakin kurang peka.
f. Sensitivitas terhadap rasa sakit, menurunya ketahanan terhadap rasa sakit untuk
setiap bagian tubuh berbeda. Bagian tubuh yang ketahanannya sangat menurun
antara lain adalah bagian dahi dan tangan, sedang pada kaki tidak seburuk kedua
organ tersebut.6

6
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan. ( Erlangga: Jakarta, 1980) . hal.387-389

10
Pada masa usia lanjut berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria
datang belakangan dibanding masa menopause pada wanita dan memerlukan masa
yang lebih lama. Pada umumnya ada penurunan potensi seksual selama masa enam
puluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia. Seperti masa
menopause, masa klimakterik disertai dengan menurunnyafungsi gonadal karena
gonadal adalah yang bertanggung jawab terhadap berbagai perubahan yang terjadi
selama masa klimakterik.
Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum. Pertama, terjadi penyusutan
atau penurunan ciri-ciri seks sekunder. Misalnya perubahan suara, titik nada suara
meninggi, rambut pada bagian wajah pada bagian wajah dan badan menjadi
berkurang keindahannya dan kekerasan otot secara umum menurun menjadi lembek.
Secara umum orang berusia lanjut berkurang kelaki-lakiannya, dibanding pada masa
sebelumnya. Begitu juga wanita berkurang keluwesannya setelah masa menopause
terjadi.
Kedua klimakterik pada pria mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi
seksual telah berkurang, tetapi tidak berarti bahwa keinginan seksualnnya menurun,
atau kemampuan untuk melakukan hubungan seksualnnya menurun. Terdapat bukti
bahwa pengaruh budaya terhadap menurun atau meningkatnya kemampuan dan
keinginan untuk melakukan hubungan seksual lebih besar dibanding perubahan fisik.
Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang atau masyarakat menimbulkan kecemasan
yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seksual pria maupun wanita. Pria dan
wanita sering menahan diri untuk melakukan hubungan seksualnya pada usia tua atau
menghindari perkawinan ulang, karena sikap sosial yang tidak menyenangkan
terhadap hubungan seksual antara orang yang berusia lanjut dan keraguan terhadap
kemampuan sekssual mereka. Untuk menghindari gangguan terhadap rasa bangga
akan kepuasan seksual terutama pria, menahan diri untuk melakukan kegiatan seksual
ketika mereka bertambah tua.

11
C. Perkembangan Kognitif Usia Dewasa Akhir/Usia Tua
Pada usia lanjut perkembangan kognitifnya dapat kita lihat sebagai berikut:
1) Belajar, orang berusia lanjut lebih berhati-hati dalam belajar. Memerlukan waktu
yang lebih banyak untuk dapat mengintegrasikan jawaban mereka, kurang mampu
mempelajari hal-hal baru yang tidak mudah diintegrasikan dengan pengalaman
masa lalu dan hasilnya kurang tepat dibanding orang yang lebih muda.
2) Berpikir dalam memberi argumentasi, secara umum terdapat penurunan kecepatan
dalam mencapai kesimpulan, baik dalam alasan induktif maupun deduktif.
Sebagian dari hal ini, merupakan akibat dari sikap yang terlalu hati-hati dalam
mengungkapkan alasan yang gradasinya cenderung meningkat sejalan dengan
pertambahan usia.
3) Kreativitas, kreativitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir kreatif bagi
orang yang berusia lanjut cenderung berkurang. Dengan demikian prestasi
kreativitas dalam menciptakan hal-hal penting pada orang yang berusia lanjut
secara umum relatif kurang dibanding mereka yang lebih muda.
4) Ingatan, orang berusia lanjut umumnya cenderung lemah dalam mengingat hal-
hal yang baru dipelajari dan sebaliknya baik terhadap hal-hal yang telah lama
dipelajari. Sebagian dari ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak selalu
termotivasi dengan kuat untuk mengingat sesuatu, sebagian disebabkan oleh
pendengaran yang kurang jelas serta apa yang didengarnya berbeda dengan apa
yang diucapkan orang.
5) Mengingat kembali, kemampuan dalam mengingat ulang banyak dipengaruhi
oleh faktor usia dibanding pemahaman terhadap objek yang diungkapan kembali.
Banyak orang berusia lanjut yang menggunakan tanda-tanda, terutama simbol
visual, suara dan gerakan (kinestetik) untuk membantu kemampuan mereka dalam
mengingat kembali.
6) Perbendaharaan kata, menurunnya perbendaharaan kata yang dimiliki orang
berusia lanjut menurun sangat kecil, karena mereka secara konstan menggunakan

12
sebagian besarkata yang penah dipelajari pada masa anak-anak dan remajanya.
Sedang untuk belajar kata-kata pada usia lanjut lebih jarang dilakukan.
7) Mengenang, kecenderungan untuk mengenang sesuatu yang terjadi pada masa
lalu meningkat semakin tajam setelah bertambahnya usia. Seberapa besar
kecenderungan seseorang dalam mengingat kembali masa lalunya terutama
tergantung pada kondisi hidup seseorang terhadap usia lanjut. Makin senang
kehidupan seseorang pada usia lanjut makin kecil waktu yang digunakan untuk
menyenangkan masa lalu dan sebaliknya.
8) Kekerasan mental, kekerasan mental sangat tidak bersifat universal bagi usia
lanjut. Hal ini bertentangan dengan pendapat klise yang mengatakan bahwa orang
berusia lanjut memiliki mental yang keras. Apabila kekerasan mental terjadi
selama usia madya, hal ini akan cenderung tampak sejalan dengan pertambahan
usia, yang umunya karena orang berusia lanjut lebih lambat dan lebih sulit dalam
belajar daripada yang pernah dilakukan sebelumnya dan mereka percaya nilai-
nilai dan cara-cara lama dalam melakukan sesuatu lebih baik dari nilai dan cara
yang baru. Uraian ini bukan merupakan suatu pengertian yang kaku, tetapi lebih
merupakan keputusan dengan alsan-alasan yang secara hati-hati disusun dan
diungkapkan.7

7
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan. ( Erlangga: Jakarta, 1980) . hal.394

13
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada pebedaan perubahan individual yang menonjol sebagai akibat dari usia
lanjut, dengan penuaan yang bersifat fisik mendahului penuaan psikologis yang
merupakan kejadian yang bersifat umum. Perubahan fisik termasuk perubahan dalam
penampilan, perubahan yang berada pada sistem organ dalam, perubahan dalam
fungsi psikologis, perubahan pada sistem syaraf, perubahan penampilan, dan
kemampuan seksual.
Begitu puladengan perkembangankognitif seseorang yang sudah berada di masa
dewasa akhir biasanyacenderung berkurang dan melemah dikarenakan
berbagaimacam faktor seperti fisik.

B. Saran
Dari penjelasan tentang masa dewasa akhir diatas tadi, setidaknya kita sudah
mengetahui sedikit tentang keadaan manusia di usia itu. Kita bias mengukur
bagaimana kepribadian diri kita dan kepribadian orang-orang yang ada di sekitar kita.
Semoga dengan sedikit pengetahuan tentang kepribadian ini kita bias merubah
kepribadian kita yang kurang baik dan bias mengingatkan orang yang kepribadiannya
kurang baik dalam rangka fastabiqul khoirot.

14
DAFTAR PUSTAKA

Berk. Laura E, Live span development; dari masa dewasa awal sampai

menjelang ajal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Cahyadi, Ani dan H. Mubin, Psikologi Perkembangan. Ciputat: Quantum Teaching, 2006.

Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.

http://fadhilabdillahpratama.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-masa-dewasa-

akhir.html

15

Anda mungkin juga menyukai