Anda di halaman 1dari 39

Aplikasi Fisika Kesehatan Dalam Praktek Kebidanan

1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan


Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen –
elemen dari homeostatis.

2. Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika,
kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor –
faktor yang berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :
 Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
 Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
 Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit untuk pemindahan
berfrekuensi tinggi.
 Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.

3. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan


 Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah
dan merupakan salah satu tanda – tanda vital. Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi
antara sistolik (maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi karena
pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sehingga darah beredar melalui
arteri.
 Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam kandung kemih akibat adanya
akumulasi (pertambahan terus menerus) volume urine.
 Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut menuju usus dan keluar
kembali melalui anus. Pada usus terdapat beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan
duabelas jari (duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran atau
pengaliran makanan didalamnya.
 Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan
retina memiliki tekanan tertentu sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang
tetap. Apabila pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan sirkulasi
tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan didalam mata menjadi meningkat.
Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi
kejelasan penglihatan.
 Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak yang disebut dengan
cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam otak akan meningkatkan tekanan internal
tengkorak yang menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.
4. Thermodinamika
Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Sistem termodinamika adalah bagian dari
jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem
dengan jagat raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada
sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.

5. Transfer panas (Alih Panas)


Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
padat) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
cair) dengan disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa melalui zat perantara).
d. Evaporasi (evaporatioon)

6. Thermografi
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu
sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi
inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam
bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak
merusak yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.

7. Penerapan hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan


Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid dalam skala makroskopik.

8. Gaya vertikal dan kegunaan klinik


Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh manusia.
Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut memberi gaya diatas
benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya yang besarnya sama dengan gaya
yang diberikan orang tersebut.

9. Gaya yang membentuk sudut


Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal
pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor – vektornya
yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen – komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.
Penguraian gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama
bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk
mendapatkan beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada
leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan
traksi otot.

10. Macam – macam gelombang arus listrik


Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang
syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus listrik :
a. Arus bolak balik/sinusoidal
b. Arus setengah gelombang (telah diarahkan)
c. Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir
d. Arus searah murni
e. Faradik
f. Surged faradik/sentakan faradik
g. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
h. Gulvanik yang interuptus
i. Arus gigi gergaji

11. Daya ultra sonic


Efek gelombang ultra sonic :
a. Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai utnuk menentukan
lokasi batu empedu.
b. Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
c. Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.
d. Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh darah, peningkatan
permeabilitas membran sel darah, peninkatan aktifitas sel, otot mengalami paralyse bakteri dan
virus mengalami kehancuran, keletihan apabila daya ditingkatkan.

12. Electro – Cardiograph (ECG)


ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para para medis untuk memperoleh
informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan
logam yang dikenal sebagai elektroda, elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik – titik
pengukuran. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung
pada frekuensi. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat – pusat pelayanan medis didaerah
atau puskesmas. Untuk mengetahui kerja fungsi jantung seorang pasien, para medis didaerah
harus mengirim pasiennya terlebih dahulu kerumah sakit atau laboraturium medis yang hanya
terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi
untuk mengetahui kesehatan jantungnya.

13. Doppler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang
diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu disalurkan.

14. Suction
Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari adanya secret.

15. Vacum Extraksi


Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama
dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting
dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada
kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan
negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan
vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh
penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu
tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya
tarik (ekstraksi vakum).
16. Alat monitoring kesejahteraan janin
Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang digunakan untuk
memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan
dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut
jantung janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan
dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.
HUBUNGAN ILMU FISIKA SEBAGAI ILMU DASAR DAN ILMU KEBIDANAN
SEBAGAI ILMU TERAPAN
1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan

2. Biomekanika.

3. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan.

4. Thermodinamika.

a. Pengertian Thermodinamika

b. Hukum-hukum Thermodinamika.

c. Contoh-contoh Thermodinamika

d. Penerapan energi panas dalam pengobatan.

e. Penerapan energi dingin dalam pengobatan.

f. Penerapan Thermografi untuk diagnosis.

5. Transfer panas.

a. Konduksi.

b. Konveksi

c. Radiasi.

d. Evaporasi.

6. Energi panas dalam bidang kesehatan.

a. Efek panas.

b. Penggunaan energi panas dalam pengobatan.

1) Metode Konduksi

2) Metode Radiasi

3) Metode Elektromagnetis

7. Thermografi

a. Dasar thermografi.
b. Penggunaan thermografi untuk diagnostik.

8. Penerapan Hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan.

a. Pengertian Hydrodinamika.

b. Contoh-contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan atau kebidanan yang
berkaitan dengan Hydrodinamika.

9. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.

10. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.

11. Gaya vertikal dan kegunaan klinik.

12. Gaya horizontal dan kegunaan klinik.

13. Gaya yang membentuk sudut.

14. Macam-macam gelombang arus listrik.

a. Macam-macam gelombang potensial aksi.

b. Syarat-syarat listrik tubuh.

c. Jenis-jenis alat-alat kedokteran yang berkaitan dengan teori gelombang.

15. Daya ultra sonic.

a. Prinsip penggunaan ultra sonic.

b. Penggunaan gelombang ultrasonic dalam bidang kedokteran.

c. Hal-hal yang di diagnosis dengan ultra sonic.

d. Penggunaan ultra sonic dalam pengobatan.

16. ECG.

17. Dopler.

18. Suction.

19. Vacum Extraksi.

20. Alat monitoring kesejahteraan janin.

*PENGATURAN SUHU TUBUH*


Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi
adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan
berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood
animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan
endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm
adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas
lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada
suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan,
amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya
berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum
dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.

Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang
hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi
dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah
perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah
transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh.
Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas
antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan
dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan
suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan
meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di
dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah
madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya.
Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam
sarangnya.

Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu
dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian
kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange
adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah
hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan
sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu
tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau
mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah
satu perilaku unik dalam termoregulasi.

Alat dan Bahan :

1. Themometer pengukur suhu tubuh

2. Kapas

3. Alkohol

Cara Kerja
1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu
pengukuran.

2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda.

3. Sebelum digunakan, termometer dikibaskan sampai air raksanya mencapai garis 0

terendah yaitu sekitar 35 C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas

yang dibasahi alkohol.

4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit.

5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat
di

lembar data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan

kembali ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol.

*PEMINDAHAN BAHAN*
Pengertian pemindahan beban secara manual, menurut American Material Handling
Society bahwa material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan
(handling), pemindahan (moving), Pengepakan (packaging), penyimpanan (storing) dan
pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.(Wignjosoebroto, 1996).

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang


mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi
pada tubuh. Kinerja faal dan kenyamanan dari pekerja sudah terbukti sangat menunjang tingkat
produktivitas pekerja, dengan demikian para penanggung jawab keselamatan dan kenyamanan
kerja harus memikirkan faktor bahaya-bahaya biomekanika.

Sebaiknya aktifitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan rasa sakit pada
pekerja. Sebaiknya aktivitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan sakit
pinggang, sakit pundak atau pergelangan tangan yang membuat pekerja menderita.

Biomekanika Terapan

NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor-
faktor yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu:

1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.

2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:

a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.


b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.

c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat didepan tubuh).

3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk pemindahan


berfrekuensi tinggi.

4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.

Beban Kerja Fisik Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori

Salah satu kebutuhan umum dalam pergerakan otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke
otot untuk pembakaran zat dalam menghasilkan energi.

Menteri Tenaga Kerja melalui Kep. No. 51 tahun 1999, menetapkan kategori beban kerja
menurut kebutuhan kalori sebagai berikut :

- Beban kerja ringan : 100 – 200 kilo kalori/jam

- Beban kerja sedang : > 200 – 350 kilo kalori/jam

- Beban kerja berat : > 350 – 500 kilo kalori/jam

Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan kalori seorang pekerja selama 24 jam ditentukan
oleh tiga hal :

1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal. Keterangan kebutuhan seorang laki-laki dewasa
memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 100 kilo joule (23,87 kilo kalori) per 24 jam per
kg BB. Sedangkan wanita dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 98 kilo joule
(23,39 kilo kalori) per 24 jam per kg BB.

2. Kebutuhan kalori untuk kerja. Kebutuhaan kalori untuk kerja sangat ditentukan oleh jenis
aktivitas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan.

3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas-aktivitas lain diluar jam kerja. Rata-rata kebutuhan kalori
untuk aktivitas diluar kerja adalah ± 2400 kilo joule (573 kilo kalori) untuk laki-laki dewasa dan
sebesar 2000 – 2400 kilo joule (425 – 477 kilo kalori) per hari untuk wanita dewasa.

*TERMODINAMIKA*
ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN ARAH REAKSI

Entropi dan Ketidakteraturan

 Redistribusi
partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi dalam total sistem, semua
susunan ekivalen
 Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan
kuantitas entropi (S)

 Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem

 Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki
ketidakteraturan yang kecil atau entropi rendah

 Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak seperti gas memiliki
ketidakteraturan besar atau entropi tinggi

 Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak teratur, random dan
energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar Sdisorder > Sorder

 Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung
pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya

Ssis = Sfinal – Sinitial

 Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan
negatif

Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika

 Apa yang menentukan arah perubahan spontan?

 Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur

 Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur
(air membeku) secara spontan

 Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dalam arah
spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang
disebut dengan hukum kedua termodinamika

 Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan, tetapi untuk
perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif

Suniv = Ssis + Ssurr > 0

Entropi Molar Standar

 Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat tersusun tanpa merubah energi
dalam

 Tahun 1877 Ludwig Boltzmann menguraikan hubungan ini secara kuantitatif

S = k ln W
 Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/NA)  1,38x10-23 J/K

 Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan menerapkan hukum
ketiga Termodinamika yang menyatakan kristal sempurna memiliki entropi nol pada
temperatur nol absolut Ssis = 0 pada 0 K

 Pada nol absolut,semua partikel pada kristal memiliki energi minimum sehingga hanya ada
satu cara mereka tersusun

 Nilaientropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan T tertentu, untuk gas pada 1
atm, larutan 1 M, dan zat murni pada keadaan paling stabil untuk padat dan cair

 Entropimerupakan besaran ekstensif sehingga tergantung pada jumlah oleh karena itu
dikenalkan dengan entropi molar standar dalam satuan J/mol K

Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem

 Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat


akibat pengaruh
 Perubahan temperatur

 Keadaan fisik dan perubahan fasa

 Pelarutan solid atau liquid

 Pelarutan gas

 Ukuran atom atau kompleksitas molekul

1. Perubahan Temperatur

 So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur

T(K) 273 295 298

So 31,0 32,9 33,1

 Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel

2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa

 Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan
entropi positif
 Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid
ke gas

Na H2O C(grafit)
 So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
 So (g) 153,6 188,7 158,0

3. Pelarutan solid atau liquid

 Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi
jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi
entropi overall

NaCl AlCl3 CH3OH

 So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)


 Soaq 115,1 -148 132

4. Pelarutan Gas

 Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam
liquid atau solid
 Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas
murni

 Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (Soaq =
110,9 J/mol K)

5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul

 Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan
komplesitas molekul
 Li Na K Rb Cs

 Jari2 152 186 227 248 265

 M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9

 So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2

 Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu


dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul

 Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen

NO NO2 N2O4

 So(g) 211 240 304


 Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan
molekul

 Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian
dari melekul dapat bergerak terhadap bagian lain

 Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak
cara dibanding rantai pendek

CH4 C2H6 C3H8 C4H10

 So 186 230 270 310

Entropi Standar Reaksi Sorxn

 Sorxn = mSoproduk - nSoreaktan


 m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh koefisien reaksi

 Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas menghasilkan 2 mol
gas karena gas memiliki entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang
dari reaktan sehingga entropi turun selama reaksi

 N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

 Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) – [(1 mol N2 x So N2) + (3 mol H2 x So H2)]

 Sorxn = (2 x 193) – [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K

 Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika


entropi lingkungan meningkat melebihinya

 Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau


mengambilnya dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink)

 Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh


lingkungan ini menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat
sehingga entropi meningkat qsis <>surr > 0, Ssurr > 0

 Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas


panas, sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr <>surr <>
 Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas
sistem dan berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum
transfer panas

Ssurr -qsis, dan Ssurr  1/T

 Kombinasinya menghasilkan

Ssurr = -qsis/T

 Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, qp sama dengan H sehingga

Ssurr = -Hsis/T

 Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur Hsis dan temperatur ketika
perubahan terjadi

Perubahan Entropi dan Keadaan Kesetimbangan

 Perubahan mengarah kekesetimbangan secara spontan, Suniv > 0


 Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk mendorong
perubahan sehingga Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada sistem
diikuti perubahan entropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda
tanda

 Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0

 Atau Ssis = -Ssurr

Kesetimbangan Uap Air

 Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K)

H2O(l:373 K)  H2O(g: 373 K)

Sosis = So H2O(g) – So H2O(l)

= 195,9 – 86,8 = 109,1 J/K

 Sistem menjadi lebih tidak teratur

Ssurr = -Hosis/T = -Hovap/T

= -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K

Suniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0


 Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi berlangsung spontan baik arah
maju maupun balik

Eksotermik dan Endotermik Spontan

 Reaksi Eksotermik

C6H12O6(s) + 6O2(g)  6CO2(g) + 6H2O(g) + kalor

CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor

 Reaksi Endotermik

Kalor + Ba(OH)2∙8H2O(s) + 2NH4NO3(s)  Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)

Entropi, Energi Bebas dan Kerja

 Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur Ssis dan Ssurr, tetapi akan
lebih mudah jika kita memiliki satu parameter saja untuk menentukan
spontanitas
 Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan entalpi dan entropi
dari sistem

G = H – TS

 Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877

Suniv = Ssis + Ssurr

 Pada Tekanan konstan Ssurr = -Hsis/T

Suniv = Ssis - Hsis/T

 Jika kedua sisi dikalikan –T maka

-TSuniv = Hsis - TSsis atau

-TSuniv = Gsis

 Suniv > 0 spontan  G <>


 Suniv <> G > 0

 Suniv = 0 setimbang  G = 0

Menghitung Perubahan Energi Bebas Standar


Gosis = Hosis - TSosis

 Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia fungsi keadaan) dari energi
bebas produk dan reaktan

Gorxn = Gmof(produk) - Gnof(reaktan)

 Catatan : Gof suatu unsur pada keadaan standarnya adalah nol

*ENTROPI DAN HUKUM


KEDUA TERMODINAMIKA*
Miftachul Hadi (Fisika LIPI)

Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah


kolam tidak membeku di musim panas. Jika sebuah
benda panas berinteraksi dengan benda dingin, maka tak
terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan
benda dingin semakin dingin, meskipun proses-proses tersebut tidaklah melanggar
hukum kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama termodinamika.

Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap


taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum
kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh Clausius mengatakan, “Untuk
suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain, selain dari
menyampaikan kalor secara kontinu dari sebuah benda ke benda lain pada
temperatur yang lebih tinggi".

Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses
terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik,
pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika
integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka
kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya
merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan
tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi
hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang
menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.

Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah proses


alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam
satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan
entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar".

Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum


kedua termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen
dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin
besar.
Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan ruang
kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut menempati
setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki temperatur berbeda T1 dan
T2 berinteraksi, sehingga mencapai temperatur yang serba sama T, maka dapat
dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan
"semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah
lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di dalam benda A
bersesuaian dengan temperatur T1 dan benda B bersesuaian dengan temperatur T2".

Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan


adalah, pers. (1):

S = k log w

dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah parameter


kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua
keadaan yang mungkin ditempati.

Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana
banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin
besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah
bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V maka semakin besar
pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam V. Kemungkinan untuk
menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V adalah, pers. (2):

W1 = c V

dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak


di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni, kemungkinan dari sebuah
keadaan yang terdiri dari N molekul berada di dalam volume V adalah, pers.(3):

w = w1N = (cV)N.

Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal dalam
proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak berubah,
adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal
tersebut bertambah besar.

Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan


gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan
untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik. Arah
dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan oleh
hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin . Dalam hal
ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi maksimum
secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara statistik . Akan
tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan.
Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam
tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama
ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di dalam
kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu
vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu ruangan. Hukum
kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa yang paling mungkin,
bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.

Diambil dari Halliday-Resnick, Fisika, alih bahasa Silaban-Sucipto, Erlangga, Jakarta,


1990.

*TERMODINAMIKA
Sebuah sistem termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah


fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana
banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran


energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan
suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
"termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan
hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang
diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari
dalam termodinamika tak-setimbang.

Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan


bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak


bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka
dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya
termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset
sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

1 Konsep dasar dalam termodinamika

2 Sistem termodinamika

3 Keadaan termodinamika

4 Hukum-hukum Dasar Termodinamika

5 Lihat pula

Konsep dasar dalam termodinamika


Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem
dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam
pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi
subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem
yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas
yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah
batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang
disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas
sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja
dengan lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem
tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan,
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit
penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem
sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Keadaan termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut
dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan
tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini
hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan


dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang
berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.


Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum-hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika


 Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

 Hukum Pertama Termodinamika

 Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total
dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan terhadap sistem.

 Hukum kedua Termodinamika

 Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan


bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung
untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya.

 Hukum ketiga Termodinamika

 Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum


ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

*Radiasi,Konveksi dan Konduksi*


Radiasi biasanya berarti transmisi gelombang, objek atau informasi dari sebuah
sumber ke medium atau tujuan sekitarnya.
Dalam fisika, konsep yang berhubungan adalah:

1. radiasi ionisasi adalah sebuah semburan partikel (seperti photon) dengan


energi yang berkecukupan untuk menyebabkan ionisasi atom atau molekul.
2. radiasi non-ionisasi seperti di atas hanya tidak memiliki cukup energi.

3. radiasi elektromagnetik: cahaya adalah salah satu bentuknya yang tampak


mata; radiasi thermal adalah bentuk panas. Keseluruhan, jangkauan panjang
gelombang mencakup gelombang Frekuensi sangat rendah dengan panjang
dalam km, radio AM, radio FM, TV dan gelombang mikro, inframerah (panas)
gelombang, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma.

4. radiasi gravitasi

5. radiasi partikel adalah sebuah bentuk radiasi dimana unsur individual bersikap
seperti partikel, contohnya radiasi neutron cepat atau lambat

6. radiasi Cherenkov adalah pemancaran radiasi elektromagnetik oleh partikel


bermuatan bergerak melalui sebuah medium terinsulasi lebih cepat dari
kecepatan cahaya dalam medium tersebut.

7. radiasi synchotron dipancarkan oleh partikel bermuatan yang dipercepat


dalam medan magnet dan bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini terjadi,
contohnya, bila partikel bergerak dalam lingkaran, seperti dalam synchrotron.

Dalam Biologi, radiasi adaptive adalah sebuah proses dalam biologi evolusi dimana
satu spesies menjadi banyak dalam rangka beradaptasi ke niche ekologi tertentu.

Radiasi kadangkala juga digunakan, tidak tepat, untuk menunjuk ke kontaminasi


radioaktif, pembebasan isotop radioaktif ke lingkungan. Isotop tersebut kemudian
melepaskan radiasi terionisasi, yang dapat membuat parah apabila isotop tersebut
diserap oleh tumbuhan, hewan atau manusia, karena isotop kemudian
melepas radiasi terionisasi dari dalam organisme

Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu
tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak
kedua sustansi secara langsung.

Misalnya ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu
akan menerima panas dari gelas tersebut.

Konveksi.

Konveksi terjadi diakibatkan adanya ekspansi termal dan konduksi. Konveksi sendiri
artinya= cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu.
Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-
partikel sustansi tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas.

Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang. Karena berkurangnya berat jenis
partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) ,
sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Ingat
misalnya berat jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan mengapung
di air. berat jenis besi yang lebih besar daripada air menyebabkan besi tenggelam di
air.

Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari radiasi solar)
dari bumi?

Pertama-tama radiasi solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas.
Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh
proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi dimulai. Udara yang sudah dipanaskan
oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena konveksi, hingga
menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada
di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi.

Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa
lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap air panas yang
naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah
ke bawah lagi.

Latent Heat

Seiring dengan proses konveksi, terjadi pula evaporasi/penguapan uap air yang juga
mendinginkan permukaan bumi (lihat artikel “Keringat mendinginkan tubuh”).

Kata Latent menegaskan bahwa panas tidak menyebabkan perubahan temperatur,


melainkan menyebabkan perubahan keadaan.

Dalam hal ini panas yang ada di permukaan bumi juga berarti panas yang ada di
permukaan lautan, danau, sungai, kelembapan tanah, vegetasi, yang menyebabkan
air di permukaan bumi menguap ( evaporasi) menjadi uap air yang naik ke atmosfir
dalam proses konveksi.

Ingat kan? bahwa dalam proses evaporasi diperlukan panas/enerji- guna merubah
keadaan tadi, dalam proses inilah lagi-lagi bumi kita kehilangan energi panasnya,
dengan cara evaporasi.

Ketika uap air ini naik, di ketinggian temperaturnya akan menurun. Ketika
temperatur turun cukup rendah hingga menyebabkan uap air berkondensasi di
atmosfir, menjadi butiran-butiran cairan atau partikel-partikel es - awan.
Kalau enerji diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid
menjadi uap air, maka enerji juga diperlukan ketika uap air berubah menjadi cairan
atau solid (kondensasi).

Latent heat yang disebabkan oleh proses kondensasi, akhirnya memanaskan


atmosfir .

Proses penguapan dan kondensasi air jelas memindahkan panas dari permukaan
bumi ke atmosfir. Selanjutnya presipitasi mengembalikan air yang berkondensasi ke
bumi dalam bentuk hujan atau salju di mana selanjutnya air ini bisa mengalami
proses evaporasi dan kondensasi kembali.

Spektrum elektomagnetik

Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang


mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang,
frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga
tabel dan awalan SI):

Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s,
yaitu 300 MmHz Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1 μeV/GHz Panjang
gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm

Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari
sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan
gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara
historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam
mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt
untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi
menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah ( λ ≥ 0,5 mm). Istilah “spektrum
optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik,
walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja
(320 - 700 nm)

Frekuensi Radio

Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang


elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:

Nama band Singkatan band ITU Frekuensi Panjang gelombang

<>Hz > 100,000 km

Extremely low frequency ELF 1 3-30 Hz 100,000 km - 10,000 km


Super low frequency SLF 2 30-300 Hz 10,000 km - 1000 km

Ultra low frequency ULF 3 300-3000 Hz 1000 km - 100 km

Very low frequency VLF 4 3-30 kHz 100 km - 10 km

Low frequency LF 5 30-300 kHz 10 km - 1 km

Medium frequency MF 6 300-3000 kHz 1 km - 100 m

High frequency HF 7 3-30 MHz 100 m - 10 m

Very high frequency VHF 8 30-300 MHz 10 m - 1 m

Ultra high frequency UHF 9 300-3000 MHz 1 m - 100 mm

Super high frequency SHF 10 3-30 GHz 100 mm - 10 mm

Extremely high frequency EHF 11 30-300 GHz 10 mm - 1 mm

Di atas 300 GHz <>

Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi
begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih
tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada
yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.

Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20-20,000 Hz.
Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan
oleh energi elektromagnetik.

Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai
Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang
juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).

Gelombang mikro

Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi


super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu diatas 3 GHz (3×109 Hz).

Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan
pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan
menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan
dalam oven microwave.

Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada RADAR (Radio Detection and Ranging).
RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan
gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz

Inframerah

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang


dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya
berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra, “bawah”), merah merupakan warna
dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki
jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.

Spektrum optik

Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian
dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata
manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut
sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari
spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari
400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang
dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya
memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum
optik.

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela
optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian
besar tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya
merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di
luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir
seluruhnya diserap oleh atmosfer.

Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma menjadi warna-warna dalam spektrum
optik.

Warna-warna di dalam spektrum


Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas
yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas
kira-kira untuk warna-warna spektrum :

ungu 380-450 nm

biru 450-495 nm

hijau 495-570 nm
kuning 570-590 nm

jingga 590-620 nm

merah 620-750 nm

Ultraungu(Ultra violet)

Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet)


adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari
daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.

Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380-200 nm)


dan UV vakum (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi
kepada UVA (380-315 nm), yang juga disebut “Gelombang Panjang” atau
“blacklight“; UVB (315-280 nm), yang juga disebut “Gelombang Medium” ( Medium
Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut “Gelombang Pendek” (Short Wave).

Istilah ultraviolet berarti “melebihi ungu” (dari bahasa Latin ultra, “melebihi”),
sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari
cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga
seperti lebah dapat melihat hingga mencapai “hampir UV”. Banyak buah-buahan,
bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV
dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.

Sinar-X

Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip
dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan
dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk
dari radiasi ion dan dapat berbahaya

Sinar gamma

Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah
bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas
atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka


seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm,
meskipun radiasi elektro magnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV
juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada
perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama — mereka
adalah dua nama untuk radiasi elektro magnetik yang sama, sama seperti sinar
matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma
dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah
untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi
karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkin kan
untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan
antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.

Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih


menembus dari radiasi alpha atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik),
tapi kurang mengionisasi.

Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan


untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh
bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi
sinar gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar
gamma biasanya di ilustrasi kan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk
mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang
membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50%
jujga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau
debut paketan 9 cm (3,6 inchi).

Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian
terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah
perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.

Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun,
mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal.
Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X,
seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika. Dalam hal ionisasi, radiasi gamma
berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran
Compton, dan produksi pasangan.

*ELECTRO­CARDIOGRAPH (ECG)*

Kelainan fungsi jantung manusia tidak hanya ditemukan dikota­kota besar yang penuh

dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah yang jauh dari

kecukupan dan sentuhan teknologi. ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan

oleh para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang.

Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat­pusat pelayanan medis didaerah atau Pus­

kesmas. Untuk mengatahui kerja fungsi jantung seorang pasen, para medis didaerah harus
mengirim pasennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang hanya

terdapat di kota besar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih

besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya.

Personal Computer (PC) merupakan perangkat yang sudah menjadi kebutuhan masya­

rakat banyak dari berbagai tingkat strata ekonomi. Selain itu, PC sudah dipergunakan di

kantor­kantor pemerintahan termasuk kecamatan dan Puskesmas di daerah. Keberadaan

PC di Puskesmas­Puskemas didaerah merupakan peluang baru untuk dimanfaatkan

sebesar­besarnya, tidak sekedar hanya dipergunakan untuk menyimpan data atau kegiatan

administrasi lainnya. Selain itu, para dokter muda yang bekerja di tempat­tempat

terpencil, banyak yang telah mempunyai PC untuk kebutuhan kegiatan pribadinya.

Dari kedua keadaan diatas, tulisan ini menuangkan penelitian pengembangan sebuah alat

yang dapat mendeteksi dan mengirimkan signal gelombang listrik analog yang berasal

dari jantung melalui terminal input komunikasi PC kedalam PC. Dengan kata lain, alat

yang diteliti ini apabila dihubungkan dengan PC menjadi sebuah ECG yang banyak

dibutuhkan oleh para medis.

Alat yang dikembangkan ini terdiri dari sebuah ‘bio­amplifier’ yang menguatkan signal­

signal gelombang listrik yang berasal dari jantung (biopotential). Signal tersebut

dipengaruhi oleh banyak signal lain yang dikatagorikan sebagai noise yang berasal dari

banyak sumber diluar tubuh manusia yang sedang di amati. Noise ini diperkecil oleh

sebuah ‘filter’ yang dihubungkan pada output bio­amplifier. Sebuah pengubah signal

analog menjadi signal digital atau ADC (Analog to Digital Converter) ditambahkan

untuk mendapatkan signal biopotential berupa data digital agar dapat diolah oleh PC.
Transfer data digital dikendalikan oleh sebuah ‘micro controller’. Banyak keuntungan

yang diperoleh dari penggunaan micro controller ini karena kemampuan dan fasilitas

yang tersedia didalamnya selain untuk mentransfer data. Data digital dikirim ke PC

melalui terminal komunikasi serie yang terdapat pada micro controller dan PC. Untuk

menjaga agar tidak terjadi hubungan listrik antara rangkaian pendeteksi signal dengan

PC, dipergunakan sebuah penghubung cahaya (opto­coupler). Opto coupler ini meng­

hantarkan data digital yang akan dikirim melalui komunikasi serie, tetapi mengisolasi

hubungan listrik. Data digital yang masuk kedalam PC selanjutnya akan mudah diolah

untuk ditampilkan pada layar monitor atau dicetak (print). Bentuk informasi dalam data

digital memudahkan untuk dimanipulasi lebih lanjut.

2. Signal Gelombang Listrik Jantung (ECG) :

Gambar 1. Bentuk gelombang listrik jantung [4].

Biopotential yang dibangkitkan jantung terlihat pada gambar 1 diatas, dikenal dengan

nama electrocardiogram (ECG). Gelombang ini terdiri dari beberapa bagian gelombang

yang muncul selama proses kerja jantung. Gelombang P menunjukan depolarisasi pada

otot­otot atrial, gelombang komplex QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otot­

otot atria dan depolarisasi ventricules yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan.

Selang waktu dari P – Q menunjukan waktu delay didalam fiber­fiber didekat node AV

Signal ECG yang berasal dari jantung merambat keseluruh tubuh dan mempunyai

magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi signal ECG,

ditentukan titik­titik reference pengukuran untuk menempatkan elektroda. Pengukuran

signal ECG dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali
diperkenalkan oleh Einthoven [4]. Pengambilan titik reference ini kemudian dikenal

dengan segitiga Einthoven seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Segitiga Einthoven.

Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm (RA)

Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm (RA)

Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm (RA)

Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda.

Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik­titik pengukuran diatas. Metoda ini

memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi

*FORSEP*
Forsep berupa alat logam menyerupai sendok. Bedanya dengan vakum, ektraksi
forsep bisa dilakukan tanpa tergantung tenaga ibu, jadi bisa dilakukan meskipun ibu
tidak mengedan (misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma atau penyakit
jantung). Persalinan denga forsep relatif lebih berisiko dan lebih sulit dilakukan,
namun kadang terpaksa dilakukan juga apalagi jika kondisi ibu dan anak sangat
tidak baik.

*VAKUM*
Vakum adalah semacam alat pengisap (negative-pressure vacuum extractor) yang
digunakan untuk membantu keluarnya bayi. Persalinan dengan menggunakan vakum
biasanya disebut ekstraksi vakum. Vakum membantu memberi tenaga tambahan
untuk mengeluarkan bayi, dan biasanya digunakan saat persalinan sudah
berlangsung terlalu lama dan ibu sudah terlalu capek serta tidak kuat meneran lagi.
Caranya, alat vakum yang berbentuk seperti pengisap dengan mangkok karet
ditempelkan di kepala bayi yang sudah tampak di jalan lahir. Setelah kepala sudah
menempel pada mangkuk vakum, dilakukan tarikan bersamaan dengan saat his /
gerakan mengejan. Dengan demikian perlahan-lahan bayi bisa dilahirkan. Setelah
penggunaan vakum, biasanya kepala bayi tampak agak benjol, hal ini wajar saja
akibat isapan vakum, dan akan hilang sendiri nantinya. Karena vakum dilakukan
dengan bantuan tenaga mengedan ibu, metode ini biasanya tidak dilakukan saat ibu
tidak diperkenankan mengedan akaibat kondisi medis tertentu (misalnya menderita
keracunan kehamilan atau asma berat).

Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"


*PEMERIKSAAN USG*

USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh,
kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang
penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan
dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan menangsikan manfaat alat ini mengingat ada
satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum
lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam
biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini
sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika
dokter melakukan pemeriksaan USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan
untuk itu, tampaknya ini tidak fair bagi pasien.

Bagaimana menyikapi penggunaan alat USG ini dan seberapa besar manfaat yang dapat
diperoleh darinya? Berikut penjelasan dr. Achmad Mediana, Sp.OG dari RS Gandaria,
Jakarta.

TAK ADA RADIASI


Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil.
Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18
minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi.
USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.

USG bukan merupakan sinar radiasi seperti halnya rontgen melainkan menggunakan
gelombang suara yang dipantulkan pada suatu permukaan. Pantulan suara itu lantas
direkam dan diolah oleh komputer kemudian tampil dalam bentuk gambar. Sejauh ini
penggunaan USG sangat aman dan tidak membahayakan janin, ibunya maupun dokter
yang memeriksanya. Hasil pemeriksaan USG dapat direkam untuk kelengkapan data medis.
Gambarnya pun bisa di-print sebagai dokumentasi.

CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Pervaginam

- Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.


- Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
- Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
- Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
- Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
- Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
- Probe USG di atas perut.
- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru
menembus rahim.
- Daya tembusnya bisa 15 cm namun resolusinya berkurang.

JENIS PEMERIKSAAN USG


1. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini
tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda.
Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

3. USG 4 Dimensi

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak
(live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

4. USG Doppler

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:

- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).


- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.

SAAT TEPAT PEMERIKSAAN


Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu:

* Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya
pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal.
Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar
monitor.

* Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari
12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak
secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran
besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat
per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya.

Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:

* Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin.

* Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah
melintang, kepala turun, dan lainnya.

MANFAAT
Trimester I

- Memastikan hamil atau tidak.


- Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
- Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
- Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.
Trimester II:

- Melakukan penapisan secara menyeluruh.


- Menentukan lokasi plasenta.
- Mengukur panjang serviks.
Trimester III:

- Menilai kesejahteraan janin.


- Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
- Melihat posisi janin dan tali pusat.
- Menilai keadaan plasenta.

TAK 100% AKURAT


Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya,
kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:

* Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.

Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG.
Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.

* Posisi bayi

Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya
tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada
keterbatasan.

* Kehamilan kembar

Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi
secara detail.

* Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.

* Usia kehamilan di bawah 20 minggu.

* Air ketuban sedikit.

* Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20
minggu agak sulit dideteksi.
APLIKASI FISIKA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Aplikasi Fisika Kesehatan Dalam Praktek Kebidanan


1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen –
elemen dari homeostatis.

2. Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika,
kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor –
faktor yang berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :
 Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
 Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
 Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit untuk pemindahan
berfrekuensi tinggi.
 Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.

3. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan


 Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah
dan merupakan salah satu tanda – tanda vital. Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi
antara sistolik (maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi karena
pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sehingga darah beredar melalui
arteri.
 Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam kandung kemih akibat adanya
akumulasi (pertambahan terus menerus) volume urine.
 Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut menuju usus dan keluar
kembali melalui anus. Pada usus terdapat beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan
duabelas jari (duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran atau
pengaliran makanan didalamnya.
 Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan
retina memiliki tekanan tertentu sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang
tetap. Apabila pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan sirkulasi
tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan didalam mata menjadi meningkat.
Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi
kejelasan penglihatan.
 Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak yang disebut dengan
cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam otak akan meningkatkan tekanan internal
tengkorak yang menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.
4. Thermodinamika
Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Sistem termodinamika adalah bagian dari
jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem
dengan jagat raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada
sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.

5. Transfer panas (Alih Panas)


Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
padat) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
cair) dengan disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa melalui zat perantara).
d. Evaporasi (evaporatioon)

6. Thermografi
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu
sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi
inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam
bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak
merusak yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.

7. Penerapan hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan


Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid dalam skala makroskopik.

8. Gaya vertikal dan kegunaan klinik


Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh manusia.
Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut memberi gaya diatas
benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya yang besarnya sama dengan gaya
yang diberikan orang tersebut.

9. Gaya yang membentuk sudut


Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal
pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor – vektornya
yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen – komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.
Penguraian gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama
bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk
mendapatkan beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada
leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan
traksi otot.

10. Macam – macam gelombang arus listrik


Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang
syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus listrik :
a. Arus bolak balik/sinusoidal
b. Arus setengah gelombang (telah diarahkan)
c. Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir
d. Arus searah murni
e. Faradik
f. Surged faradik/sentakan faradik
g. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
h. Gulvanik yang interuptus
i. Arus gigi gergaji

11. Daya ultra sonic


Efek gelombang ultra sonic :
a. Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai utnuk menentukan
lokasi batu empedu.
b. Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
c. Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.
d. Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh darah, peningkatan
permeabilitas membran sel darah, peninkatan aktifitas sel, otot mengalami paralyse bakteri dan
virus mengalami kehancuran, keletihan apabila daya ditingkatkan.

12. Electro – Cardiograph (ECG)


ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para para medis untuk memperoleh
informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan
logam yang dikenal sebagai elektroda, elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik – titik
pengukuran. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung
pada frekuensi. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat – pusat pelayanan medis didaerah
atau puskesmas. Untuk mengetahui kerja fungsi jantung seorang pasien, para medis didaerah
harus mengirim pasiennya terlebih dahulu kerumah sakit atau laboraturium medis yang hanya
terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi
untuk mengetahui kesehatan jantungnya.

13. Doppler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang
diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu disalurkan.

14. Suction
Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari adanya secret.

15. Vacum Extraksi


Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama
dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting
dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada
kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan
negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan
vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh
penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu
tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya
tarik (ekstraksi vakum).

16. Alat monitoring kesejahteraan janin


Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang digunakan untuk
memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan
dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut
jantung janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan
dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.

https://www.powershow.com/download/5425f8-
M2ZjM/Pembelajaran_Dalam_Kebidanan_powerpoint_ppt_presentation

https://youtu.be/RixftCbOKlU

https://youtu.be/OJzT4T_KYr8

Anda mungkin juga menyukai