Anda di halaman 1dari 4

Wajah Seorang Pemimpin

Setiap berbicara mengenai pemimpin semua orang beranggapan bahwa


pemimpin adalah orang yang mengatur berjalannya suatu organisasi. Padahal konteks
pemimpin tidak hanya berorientasi dalam sebuah organisasi tetapi pemimpin itu
berawal dari dalam diri sendiri sebelum beralih ke organisasi. Arti dari pemimpin
adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan
atau kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Dalam bahasa Inggris pemimpin adalah “leader” yang mempunyai tugas untuk
memimpin anggota disekitarnya. Dari kata LEAD sendiri memilki makna sebagai
berikut :

o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya


dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan


mewariskan ilmu dan pengetahuan pada rekan-rekannya.

o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada

o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan


dalam setiap aktivitasnya.

Tidak hanya empat kata tersebut yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang ideal. Idealnya seorang pemimpin yakni
mampu menciptakan perdamaian sebagai cita-cita politik, maksudnya ialah seorang
pemimpin mampu menciptakan perdamaian dengan orang lain, tetapi terlebih dahulu
perdamaian dengan dirinya sendiri dan mampu mengenal dirinya. Dalam konteks ini
seorang pemimpin ini hidup sesuai hakekat diri yang ia miliki sebagai manusia ciptaan
Tuhan. Kedua yakni pendidikan, idealnya seorang pemimpin mempunyai pandangan
dan pikiran yang luas terhadap pendidikan yang membuatnya semakin menyadari diri
sendiri sebagai manusia, yang dimana dengan pengenalan ini ia semakin mampu
mengenali diri baik secara moral dan sosial yang murni. Dan ketiga yakni relasi
kekerabatan keluarga. Keluarga merupakan sentra dan fundamental bagi seorang
pemimpin, karena dalam sebuah keluarga seseorang diajarkan seluruh ilmu dan segala
kebaikan. Keluarga ada tempat seseorang belajar untuk memimpin dan mengenal
dirinya dan orang lain, oleh karena itu relasi antar seorang pemimpin dengan keluarga
menjadi penting sebab itu mengindikasikan pelayanan bagi orang yang dipimpin.

Idealisme seorang pemimpin juga dilihat dari nilai nilai yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin yaitu pemimpin yang progresif, inklusif dan inspiratif.
Pemimpin yang progresif adalah pemimpin yang mampu berfikir dan bergerak luas dan
maju, tidak hanya bergerak dalam satu bidang. Artimya pemimpin tersebut mampu
memikirkan wilayah dan keadaan orang yang dipimpin tersebut untuk kemajuan di
masa mendatang. Pemimpin tersbeut memilki planning atau cita cita sekaligus strategi
yang dapat membawa kemajuan dimasa yag akan datang.

Kemudian pemimpin yang inklusif adalah pemimpin yang mampu berfikir


secara terbuka dan tidak membenarkan diri sendiri, artinya pemimpin tersebut tidak
akan melakukan klaim kebenaran (memutlakkan kebenarannya sendiri dan
menganggap yang lain salah), namun terbuka untuk membangun persaudaraan yang
tulus dengan semua yang berkehendak, dan selalu berupaya membangun suatu dialog
yang baik dan saling menghormati sehingga dialog tersebut menghasilkan kebenaran.

Pemimpin yang inspiratif adalah pemimpin yang dapat membawa suatu


organisasi dan orang-orang yang berada di dalamnya untuk mendapatkan kedudukan
yang lebih baik sehingga menjadi teladan yang baik oleh bawahan – bawahannya. Hal
ini disebabkan karena pemimpin yang inspiratif mampu menggunakan cara yang paling
efektif untuk mempersuasi tim-tim yang terdiri dari orang-orang yang memilki akal
cerdas yang nantinya menjadi sebuah fondasi dalam suatu organisasi dan sebagainya.
Dengan kemampuannya menginspirasi, pemimpin ini sanggup membagikan
pandangan dan visi dari sebuah organisasi.

Melihat dari uraian penrnyataan diatas, dapat disimpulka bahwa seorang


pemimpin tidak hanya bertugas mengatur dan menjadi orang yang berkedudukan tinggi
dalam sebuah organisasi. Namun, seorag pemimpin juga harus memilki kriteria kriteria
serta sifat sifat yang dapat membawa organisasi tersebut menuju ke arah kemajuan.
Sebagai generasi penerus pemimpin di masa yang akan datang maka perlu mempelajari
bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan tidak mementingkan diri sendiri tetapi
memilki visi dan misi yang jelas untuk dijadikan acuan dalam memimpin sebuah
organisasi.
Daftar Pustaka

Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku


Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali


Pers.

Sumber internet :

https://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-
dalam-bahasa.html

https://www.vdshared.com/index.php/alam-54/74-dunia-bisnis/256-cara-
menjadi-pemimpin-yang-inspiratif

https://regional.kompas.com/read/2018/01/21/08252781/butuh-pemimpin-
yang-progresif-untuk-meretas-keterisolasian-manggarai-timur?page=all

https://www.kompasiana.com/kristiadjirahardjo/552a45316ea8340f70552d17/
mencari-pemimpin-inklusif-dan-transformatif

Anda mungkin juga menyukai