Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-5 1

STUDI KELAYAKAN dan PEMILIHAN OIL


SURFACE PRODUCTION FACILITY di
LAPANGAN PRODUKSI MINYAK SUNGAI
GELAM - JAMBI
(STUDI KASUS ENERGI MEGA PERSADA, Tbk.)
Harya Sanjaya, dan I Made Arya Djoni
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: arya_djoni@me.its.ac.id

Abstrak—Menjelang berakhirnya periode kontrak TAC di tahun surface production facility-nya yang ada di lapangan produksi,
2017, direncanakan akan dilakukan perpanjangan kontrak TAC Sungai Gelam-Jambi. Hal ini dilakukan terkait perihal safety
oleh pihak EMP Gelam. BP Migas sebagai lembaga resmi yang operational hingga maintenance cost yang kelak akan
ditunjuk Kementrian Energi dan Pertambangan RI, untuk
mengatur regulasi pengolahan sumber daya alam Indonesia
dikeluarkan perusahaan. Jelas bahwa studi kelayakan menjadi
khususnya migas. Salah satu regulasi yang harus dipenuhi industri dasar rekomendasi penting bagi EMP Gelam sebelum
migas di Indonesia adalah SKPP dan SKPI. Berdasarkan SKPP mengajukan perpanjangan kontrak TAC.
dan SKPI inilah EMP Gelam harus meyesuaikan penggunaan oil Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka
process facility-nya di lapangan produksi Sungai Gelam Jambi rumusan masalah tugas akhir ini adalah bagaimana melakukan
sebelum perpanjangan kontrak TAC dilakukan. Analisa dan studi
analisa studi kelayakan operational oil surface production
kelayakan mengacu pada API dan ASME Standards-Codes sebagai
referensi utama. Tinjauan kelayakan flowline dan pipeline adalah facility di lapangan produksi Sungai Gelam Jambi. Analisa
berdasarkan kriteria kelayakan dimensi, pressure drop, dan tersebut diatas selanjutnya digunakan sebagai dasar
kelayakan pipa bawah tanah yang melintas jalan raya. Tinjauan perbandingan (sparing philosophy) antara kondisi aktual
kelayakan dan penggantian pompa yang beroperasi adalah operasional dengan kondisi awal perancangan (plant initial
berdasarkan kriteria kelayakan NPSH a , jenis, head, dan daya condition).
pompa. Dari studi kelayakan ini diperoleh kesimpulan bahwa
secara garis besar penggunaan oil process facility telah memenuhi Batasan – batasan masalah yang dilakukan dalam analisa
kriteria aman dan layak operasisonal ditinjau berdasarkan kondisi studi kelayakan ini adalah sebagai berikut.
desain terhadap aktual pengoperasiannya. 1. Sampel data produksi sumur minyak Sungai Gelam-
Jambi adalah data produksi sumur untuk periode
Kata Kunci— EMP Gelam, flowline, pipeline, pompa, kriteria bulan Januari sampai dengan Agustus 2011.
kelayakan. 2. Analisa dan studi kelayakan ini hanya difokuskan
untuk penggunaan oil flowline, pipeline, dan pompa
I. PENDAHULUAN yang ada di oil pumping station SG09.
enjelang berakhirnya periode kotrak TAC di tahun 2017, 3. Analisa dan perhitungan flowline ditinjau sebagai
Mdirencanakan akan dilakukan perpanjangan kontrak TAC aliran dua phase yakni liquid dan gas.
oleh pihak EMP Gelam. Pengambilan keputusan perpanjangan 4. Analisa dan perhitungan pressure drop pada flowline
kontrak ini tentu harus didasari pertimbangan yang tepat dan pipeline hanya ditinjau berdasarkan faktor
dalam seluruh aspek tinjauannya. Salah satu aspek tinjauan friction flow saja.
tersebut adalah aspek aset perusahaan. Aset yang dimaksud 5. Tidak terjadi perpindahan panas atau temperatur dalam
adalah seluruh operational oil surface production facility yang keadaan konstan pada setiap analisa control volume.
ada di lapangan produksi Sungai Gelam. BP Migas sebagai Adapun tujuan secara umum dari studi kelayakan yang
lembaga resmi yang ditunjuk Kementrian Energi dan dilakukan adalah sebagai berikut.
Pertambangan RI, untuk mengatur regulasi pengolahan 1. Mampu memberikan justifikasi untuk kelayakan
sumber daya alam Indonesia khususnya energi minyak dan penggunaan operational oil surface production
gas. Salah satu regulasi yang harus dipenuhi industri yang facility di lapangan produksi Sungai Gelam-Jambi.
mengelola SDA minyak dan gas di Indonesia adalah SKPP 2. Menjadi salah satu dasar rekomendasi bagi perusahaan
dan SKPI. Berdasarkan SKPP dan SKPI inilah EMP Gelam untuk melanjutkan kontrak eksplorasi dan
harus menyesuaikan kelayakan penggunaan operational oil pengolahan sumur minyak yang ada di lapangan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2

produksi Sungai Gelam Jambi. B. Analisa Kelayakan Flowline.


START
Design Criteria :
Minimum fluid velocity Vmin
Maximum fluid velocity Vmax
II. METODOLOGI Allowable pressure drop ∆P

Design Basis :

Berikut ini adalah langkah-langkah yang diambil dalam Liquid flow rate
Oil flow rate
Ql
Qo

menyusun tugas akhir ”Studi kelayakan pemilihan dan Water flow rate
Gas flow rate
Qw
Qg
Gas Oil Ratio GOR
penggunaan operational oil surface production facility di Working pressure
Fluid temperature
o
P
T
API oil
lapangan produksi minyak Sungai Gelam-Jambi” Gas compressibility
Gas Spesific gravity
Z
Sg

1. Studi literatur Water spesific gravity Sw

Mempelajari buku–buku referensi yang berhubungan Volume fraction ratio λ

dengan pemilihan oil process facility yang digunakan di Spesific gravity Sl


Y ln factor 1/λ
lapangan produksi minyak Sungai Gelam-Jambi yang
Density mixture ρm
dapat menunjang dasar teori studi kelayakan. AGA’s friction ratio f

2. Analisa dan studi kelayakan yang meliputi:


a. Penentuan data-data: produksi reservoir, fluida, Flow rate mixture W
Erosional
velocity
No
Ve max

flowline, pipeline, dan oil process facility Ve = 15 ft/s

Yes
b. Analisa dan perhitungan flow line dual completion
Ve min
sumur SG 16 dan SG 18
c. Analisa dan perhitungan flow line sumur SG 15
Cross sectional area A
d. Analisa dan perhitungan flow line sumur SG 12
e. Analisa dan perhitungan pipeline sumur SG 9 Inside diameter ID

f. Analisa dan perhitungan manifold line menuju


production dan test separator Nominal Pipe Size
(NPS)

g. Perhitungan dalam pemilihan transfer dan shipping


pump berikut modifikasi pump linenya Pressure drop ∆P/ℓ Wall thickness tw Capacity flow rate Q

3. Penyusunan laporan tugas akhir.


● NPS ●Q
● tw ● ∆P/ℓ

A. Analisa Studi Kelayakan yang Dilakukan.


END
START
Gambar 2. Flowchart analisa kelayakan flowline
Analisa dan Perhitungan
Flow line Sumur SG 16 dan C. Analisa Kelayakan Pipa Bawah Tanah yang Melintas
SG 18
Jalan Raya
Analisa dan Perhitungan START
Flow line Sumur SG 15
Design Basis

Analisa dan Perhitungan ● Pipe and operational characteristics : ● Installation and site characteristics:
outside diameter D depth H
Flow line Sumur SG 12 operating pressure P bored diameter Bd
steel grade soil type γ
SMYS modulus of soil reaction E’
design factor F resilient modulus Er
longitudinal joint factor E unit weight
Analisa dan Perhitungan wall thickness tw type of longitudinal weld
● Other pipe steel properties : wheel load from single axle Ps
Pipeline Sumur SG 9 modulus Young Es wheel load from tandem axle Pt
poisson ratio νs pavement type
coeff. thermal expansion α
T

Analisa dan Perhitungan


Manifold line menuju
Production dan Test Check Allowable Barlow Check Prinsipal Stresses Check Fatigue
Stress Criteria Criteria Criteria
Separator
Fatigue resistance of
Circumferential stress Circumferential stress due to
girth weld
Analisa dan Pemilihan Oil from internal pressure Earth load
( SFG )
( SHiB ) ( SHe )
Transfer dan Shipping
Pump Impact factor and Applied design
Fatigue resistance of
longitudinal weld
surface pressure
( SFL )
( Fi, Pt, w )

Ringkasan studi kelayakan


Cyclic Stresses
( ∆SHh ∆SLh )

END Circumferential stress due to


internal pressurization
( SHi )
Gambar 1. Flowchart analisa studi kelayakan
Principal stresses ( Seff )

Kriteria
Aman / Tidak

END

Gambar 3. Flowchart analisa kelayakan pipa bawah tanah


yang melintas jalan raya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 3

D. Analisa Kelayakan Pipeline. F. Persamaan Matematis Analisa Aliran Dua Phase


Design Criteria :
START 1. Menghitung spesifik gravity liquid, densitas campuran
Minimum fluid velocity Vmin
Maximum fluid velocity Vmax (density mixture), laju produksi campuran (flowrate mixture)
Allowable pressure drop ∆P
Nilai spesifik gravity liquid adalah sebagai berikut.
Design Basis :

Qw S w Q S
Sl = + o o
Oil flow rate Qo
Working pressure
Fluid temperature
P
T
(1)
o
API oil
Fluid viscousity μ
Ql Ql
Pipe roughness Ɛ
Nilai densitas campuran adalah sebagai berikut.
12409 Sl P + 2,7 R S g P
ρm =
Erosional velocity Ve

(2)
198,7 P + RTZ
Inside diameter ID

Laju alir massa campuran adalah sebagai berikut.


Nominal Pipe Size
(NPS)
W = 3180 Qg S g + 14.6 Ql Sl (3)

Wall thickness tw Reynold Number Re Capacity handled Q


2. Menghitung kecepatan erosional (erosional velocity)
c
Re > 2300
Yes
Aliran turbulen Ve = (4)
No
ρm
Aliran laminar 3. Menentukan diameter dalam pipa dan nominal pipe size
(NPS)
 Z RT 
Friction factor f
 9.35 + 21,25 P  (5)
a=   Ql 
 1000 Ve 
Pressure drop ∆P/ℓ
 
● NPS ●Q
4a
● tw ● ∆P/ℓ
d=  (6)
π
END
4. Menentukan tebal dinding pipa berdasarkan Standard
Gambar 4. Flowchart analisa kelayakan pipeline. ASME B31.3. Process Piping. 2002.
E. Analisa Kelayakan Penggantian Pompa Aktual.  P do   100 
t = tc + tth +  
Physical Oil Properties : START  2 (S E + P Y )  100 − Tol  (7)
Fluid temperature T
Viscousity μ
ρ
Density
Vapour pressure Pv 5. Menghitung kapasitas liquid yang mampu dialirkan di
Design Basis dalam pipa (flow capacity handled)
● Pump Spesification :
Volumetric flow rate Q
● Discharge Condition :
Valve installed  
Flow design margin
Design flow rate
%Q
Qtot
Fitting length
Discharge line length
Lfitting
Ld   (8)
1000 Ve
Ql =   d 2
Pump type Equivalent length Leq
Pump centerline elevation Operating pressure P2
Impeller spesific speed
Pump suction impeller type
Flow velocity
Discharge elevation
V2
Z2  Z RT  
● Suction Condition :
 11,9 + 
16,7 P  
Valve installed
Fitting length
Suction line length
Lfitting
Ls 
Equivalent length Leq
Operating pressure
Flow velocity
P1
V1 6. Menghitung fraksi volume pipa dan faktor gesekan
Suction Elevation Z1
berdasarkan AGA (American Gas Association) untuk aliran
dua phase.
Frictional head Hf
Ql 1
λ= ln y = (9)
Total Head Pump THP Available NPSH NPSHa
Ql + Qg λ
1 (10)
f =
Pump spesific speed Hydraulic Power HHP
1,28 + 0,478 ln y + 0,444 ln y + 0,094 ln 3 y + 0,00843 ln 4 y
2

Number of stage Brake Horse Power BHP 7. Menghitung besarnya pressure drop per 100 ft panjang pipa
0.000336 f L W 2
∆P =
● TDH
● NPSHR
● BHP
● n s’
ρ m di 5 (11)
● ∑ stage
8. Menghitung kecepatan superfisial aliran dua phase.
END
Ql
vsl = 144 (12)
Gambar 5. Flowchart analisa kelayakan penggantian pompa π 2
di
aktual. 4
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 4

Qg
vsg = 144 0.012 Ql
π 2 (13) d = (19)
di V
4
vmix = vsl + vsg (14) 3 Menentukan tebal dinding pipa berdasarkan Standar ASME
9. Menghitung kecepatan aktual aliran dua phase B31.4. Liquid Petroleum Transportation Piping Systems.
1998.
v sl
val = (15)
t=
P do (20)
1− λ 2 (F E T S )
v sg 4.Menghitung Bilangan Reynolds dan faktor gesekan
v ag = (16)
λ berdasarkan Diagram Moody
val + vag 92.1 S .G.
vavg = (17) Re = Ql (21)
2 µd
5. Menghitung besarnya pressure drop per 100 ft panjang pipa
G. Pemodelan Pergerakan Aliran Dua Phase
∆P
= (11.5 x 10 −6 )
f Ql 2 S .G. (22)
Gambaran pergerakan aliran dua phase di dalam pipa
horizontal berdasarkan kecepatan superfisialnya dapat dilihat  d5
pada gambar dibawah. 6. Menghitung kecepatan aktual aliran berdasarkan oil
flowrate aktual
0.012 Ql
V = (23)
d2

J. Tinjauan Aspek Pipa yang Melintas Jalan Raya (Highway


Road Crossing Consideration)
1. Kriteria aman berdasarkan Barlow stress yang diijinkan
P. Di P (Do − 2t w )
≤ F . E . SMYS atau ≤ F . E . SMYS (24)
2tw 2 tw
2. Kriteria aman berdasarkan tegangan-tegangan prinsipal
(Principal Stresses)

S eff =
1
2
[
(S1 − S 2 )2 + (S 2 − S3 )2 + (S3 − S1 )2 ] (25)
Gambar 6. Pemodelan pergerakan aliran dalam pipa untuk
3. Kriteria aman berdasarkan ketahanan fatigue
ketiga pipa yang direkomendasikan.
Ketahanan girth weld terhadap fatigue (S FG )
H. Parameter Yang Digunakan ∆S Lh ≤ S FG . F (26)
Didalam analisa flowline ini diperlukan data awal sebagai Ketahanan longitudinal weld terhadap fatigue (S FL )
desain parameter tetap dan dasar perhitungan. Data-data yang ∆S Hh ≤ S FL . F (27)
digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut.
Desain Kriteria K. Persamaan Matematis untuk Pompa Sentrifugal
Minimum fluid velocity V min = 10 - 15 ft/s 1. Menghitung besarnya head loss karena panjang pipa dan
Maximum fluid velocity V max = Ve rugi-rugi aliran melalui fitting perpipaan dan valve.
Allowable Pressure drop ∆P = 4 psi/100 ft Le  V 2 
 + K  V 
2
hl mn = f 
Didalam analisa pipeline ini diperlukan data awal sebagai D  2 g 
 2g 
 
desain parameter tetap dan dasar perhitungan. Data-data yang (28)
2. Menghitung total head pompa.
(V )
digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut. 2
− V12 
Desain Kriteria THP =
144
(P2 − P1 ) + ( Z 2 − Z 1 ) + 2
+ Σ H LT (29)
Minimum fluid velocity V min = 3 ft/s γ 2g
Maximum fluid velocity V max = 15 ft/s 3. Menghitung daya hidraulik.
Allowable Pressure drop ∆P = 4 psi/100 ft
Hp ρQ
I. Persamaan Matematis Analisa Aliran Single Phase HHP = (30)
550
1. Menghitung kecepatan erosional (erosional velocity) 4. Menghitung kebutuhan daya pompa.
c HHP
Ve = (18) BHP =
ρm η pump (31)

2. Menentukan diameter dalam pipa dan nominal pipe size 5. Estimasi Available Net Positive Suction Head (NPSH a )
(NPS)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 5

NPSH a = H pa − H vpa + H st − H f + H vh 4. Kelayakan penggantian pompa non-API dengan pompa API


(32)
adalah sebagai berikut.
6. Menentukan putaran spesifik pompa.
n Q
ns' = 3,65 (33)
4
(THP ) 3

7. Menentukan jumlah stage pompa.


4
n 
Σstage = 3  s'  (34)
 ns  5. Kelayakan pemasangan (installing) pompa yang
direncanakan di lapangan dapat diketahui sebagai berikut..
III. HASIL DAN DISKUSI
Berikut adalah hal-hal yang dapat disimpulkan dari
perhitungan dan perancanagan yang telah dilakukan dalam
studi kelayakan ini.
1. Spesifikasi material pipa yang dipilih untuk flowline dan
pipeline adalah sebagai berikut.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Dari studi kelayakan ini diperoleh kesimpulan bahwa secara
garis besar penggunaan oil process facility telah memenuhi
kriteria aman dan layak operasisonal ditinjau berdasarkan
kondisi desain terhadap aktual pengoperasiannya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis Harya Sanjaya mengucapkan terima kasih kepada
selurus dosen pembimbing dan pembahas yang telah
memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan artikel
2. Kelayakan penggunaan pipa di lapangan dapat diketahui ini. Penulis juga megucapkan terima kasih kepada keluarga
dari tabel dibawah ini. atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA
[1] ANDRITZ Pump Catalogue. Graz, Austria.
[2] Steel Pipelines Crossing Railroads and Highways,
American Petroleum Institute, API 1102 (1993).
[3] Design & Installation of Offshore Production Platform
Piping Systems, American Petroleum Institute, API RP
14E (1991).
[4] Process Piping, The American Society of Mechanical
Engineers, ASME B31.3 (2002).
[5] Pipeline Transportation Systems for Liquid Hydrocarbon
and Other Liquids, The American Society of Mechanical
3. Kriteria aman karena faktor pembebanan untuk pipa bawah
Engineers, ASME B31.4 (1998).
tanah yang melintasi jalan umum (highway road crossing
[6] Cameron. Hydraulic Data. Westaway and Loomis,
consideration) dapat diketahui sebagai berikut.
Ingersollrand, USA (1981).
[7] Geology Indonesia (2012, 04,22). Available:
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2011/07/der
ajat-api-api-gravity.html
[8] Fox and McDonald, “Introduction to Fluid Mechanics”.
5th ed. John Wiley and Sons, Inc. (1976).
[9] Ove Bratland Pipe Flow 2: Multi Phase Assurance.. 2010.
[10] Hicks and Edwards. Pump Application Engineering.
Mc.Graw-Hill Inc. (1971)
[11] Buthod and Megyesy. Pressure Vessel Handbook, 8th ed.
Pressure Vessel Handbook Publishing, Inc. (1989).
[12] Arnold and Stewart. Surface Production Facillities Vol.
1. Gulf Publishing Company, Houston, Texas (1986).

Anda mungkin juga menyukai