Petunjuk Praktikum Asam Basa
Petunjuk Praktikum Asam Basa
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
TATA TERTIB LABORATORIUM .......................................................................1
PERSIAPAN PRAKTIKUM ...................................................................................2
SEKILAS TENTANG GREEN CHEMISTRY .........................................................3
PENDAHULUAN ...................................................................................................5
Pembuatan Indikator Alami ..................................................................................5
A. Judul Praktikum ...........................................................................................6
B. Tujuan Praktikum .........................................................................................6
C. Konsep Kimia ..............................................................................................6
D. Konsep Green Chemistry .............................................................................6
E. Dasar Teori ...................................................................................................7
F. Alat dan Bahan .............................................................................................7
G. Pertanyaan Pra Praktikum ............................................................................8
H. Prosedur Praktikum ......................................................................................9
I. Hasil Pengamatan Dan Analysis Data .......................................................10
J. Pertanyaan Pasca Praktikum ......................................................................11
K. Referensi ....................................................................................................11
PENDAHULUAN .................................................................................................12
Penentuan Trayek pH .........................................................................................13
A. Judul Praktikum .........................................................................................13
B. Tujuan Praktikum .......................................................................................13
C. Konsep Kimia ............................................................................................13
D. Konsep Green Chemistry ...........................................................................13
E. Dasar Teori .................................................................................................14
F. Alat dan Bahan ...........................................................................................15
G. Pertanyaan Pra Praktikum ..........................................................................15
H. Prosedur Praktikum ....................................................................................16
I. Hasil Pengamatan Dan Analysis Data .......................................................17
Persiapan Praktikum
Green Chemistry
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan praktikum mahasiswa dapat membuat indikator alami dari
berbagai bunga sesuai dengan petunjuk praktikum kimia berbasis Green Chemistry dengan
benar.
C. Konsep Kimia
Asam Basa, Indikator
E. Dasar Teori
Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat asam dan
basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan asam basa
maka akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam
atau basa. Selain indikator sintesis, seperti fenolftalein, metil merah, brom timol biru, metil
orange, dll, telah ditemukan indikator dari bahan alami. Indikator alami dapat dibuat
dengan memanfaatkan zat warna yang ada pada tumbuhan. Hasil ektraksi bunga-bunga
berwarna yang digunakan sebagai indikator alami biasanya mengandung antosianin dan
flavanoid yang dapat berubah warna pada tiap perubahan pH tertentu. Zat warna pada
tumbuhan merupakan senyawa organik yang berwarna seperti yang dimiliki oleh indikator
sintesis. Dengan penerapan green chemistry indikator sintetis dapat digantikan dengan
indikator alami ini selain mudah dibuat dan juga mudah didapat.
Sebelum melakukan praktikum, jawablah pertanyaan dibawah ini dilembar jawaban Pra
Praktikum yang terdapat pada buku petunjuk praktikum ini.
1. Sebutkan persyaratan suatu zat dapat dijadikan suatu indikator asam basa ?
2. Sebutkan Ciri fisik tumbuhan yang dapat dijadikan indikator asam basa?
H. Prosedur Praktikum
Pembuatan Indikator alami Asam Basa dari berbagai bunga.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gerus masing-masing sampel indikator alami tersebut dengan mortar dan Alu
hingga menghasilkan ekstrak.
3. Tambahkan aques kedalam mortar.
4. Saring larutan tersebut dan pisahkan dengan ampasnya.
5. Setelah disaring, teteskan filtrat tersebut kedalam larutan asam, larutan netral dan
larutan basa.
6. Catatlah perubahan warna yang terjadi pada larutan asam, larutan netral dan larutan
basa.
Hasil Pengamatan
Langkah Kerja Pengamatan
K. Referensi
PENDAHULUAN
Penentuan Trayek pH
A. Judul Praktikum
Penentuan trayek pH indikator alami dari ekstrak bunga tapak darah ungu (Catharanthus
roseus).
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan praktikum :
Mahasiswa dapat menentukan trayek pH indikator alami berdasarkan hasil dari perubahan
warna yang terjadi pada indikator alami dari ekstrak bunga tapak darah ungu
(Catharanthus roseus) sesuai dengan buku petunjuk praktikum berbasis Green Chemistry
dengan benar.
C. Konsep Kimia
Asam Basa, Trayek pH
E. Dasar Teori
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang warnanya bergantung pada pH
larutan, atau zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa dan netral. Batas-batas pH
dimana indikator mengalami perubahan warna disebut trayek pH. Seperti yang kita ketahui
keberadaan indikator sintetis, yang pembuatannya menggunakan zat-zat kimia yang mahal
dan sulit untuk didapatkan. Contoh indikator Phenolftalein yang memiliki trayek pH 8,2-
10,0 dengan perubahan warna dari tidak berwarna-merah jambu yang merupakan indikator
sintetis yang lazim digunakan dalam titrasi asam basa , dengan penerapan Green Chemistry
kita dapat menggantikan indikator sintetis tersebut dengan indikator alami. Salah satunya
dengan bunga tapak darah ungu (Catharanthus roseus), untuk mengetahui trayek pH dari
indikator alami tersebut uji coba warna indikator alami dari ekstrak bunga tapak darah
ungu (Catharanthus roseus) sebagai bahan yang akan digunakan untuk menggantikan
indikator sintetis.
Uji awal dilakukan dengan cara meneteskan ekstrak bunga tapak darah ungu
(Catharanthus roseus) dalam larutan asam, netral dan basa. Setelah itu dilakukan ujicoba
warna indikator pada berbagai pH, maka selanjutnya dapat ditentukan trayek pH dari hasil
perubahan warna yang dihasilkan.
Sebelum melakukan praktikum, jawablah pertanyaan dibawah ini dilembar jawaban Pra
Praktikum yang terdapat pada buku petunjuk praktikum ini.
1. Bagaimana cara untuk memperoleh larutan pada daerah asam (pH 1-pH 6) dan
larutan pada daerah basa (pH 8-pH 12), jika tersedia larutan HCI 0,1 M dan NaOH
0,01 M ?
H. Prosedur praktikum
1. Membuat larutan pH (1 sampai 12)
*Daerah asam, pH 1 sampai pH 6
- Isi tabung reaksi dengan larutan HCI 0,1 M (pH = 1)
- Buat larutan pH = 2 sampai dengan pH = 6 dengan melakukan pengenceran larutan
mulai dari larutan pH = 2 (untuk mendapatkan pH = 2, ambil 1 ml larutan pH = 1
encerkan dengan 9 ml air).
*Daerah basa, pH 8 sampai pH 12
- Isi tabung reaksi dengan larutan NaOH 0,1 M (pH =13)
- Buat larutan pH = 12 sampai dengan pH = 8 dengan melakukan pengenceran larutan
mulai dari larutan pH = 12 (untuk mendapatkan pH = 12, ambil 1 ml larutan pH = 1
encerkan dengan 9 ml air).
2. Kemudian masukkan larutan pH (1 sampai 12) kedalam plat tetes sebanyak 20 tetes
3. Tambahkan ekstrak bunga tapak darah ungu (Catharanthus roseus) sebanyak 3-4 tetes.
4. Amati perubahan warna yang terjadi dalam setiap plat yang sudah diketahui pHnya.
5. Tentukan trayek pH berdasarkan hasil pengamatan tersebut.
Indikator Perkiraan
alami trayek
Warna Larutan
perubahan
warna
pH pH pH pH pH pH pH pH pH pH pH pH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ekstrak
Bunga Tapak
Darah Ungu
(Catharanthus
Roseus)
K. Referensi
Erwin, Nur, M.A., & Panggabean, A.S. (2015). Potensi Pemanfaatan Ekstrak
Kubis Ungu (Brassica olearacea L.) Sebagai Indikator Asam Basa Alami.
Jurnal Kimia Mulawarman. 13: 15-18.
Nuryanti, S., Matsjeh, S., Anwar, C., & Raharjo, T.J. (2010). Indikator Titrasi
Asam Basa dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L). Agritech.
30(3): 178-183.
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Titrasi Asam lemah dengan Basa kuat dengan ekstrak bunga tapak darah ungu
(Catharanthus roseus)
Titrasi Basa lemah dengan Asam kuat dengan ekstrak bunga tapak darah ungu
(Catharanthus roseus)
Titrasi Asam kuat dengan Basa kuat dengan ekstrak bunga tapak darah ungu
(Catharanthus roseus)
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti kegiatan praktikum Mahasiswa dapat melakukan titrasi asam basa sesuai
dengan buku petunjuk praktikum berbasis Green Chemistry dengan benar.
C. Konsep Kimia
Asam Basa, Titrasi Asam lemah dengan Basa kuat
Asam Basa, Titrasi Basa lemah dengan Asam kuat
Asam Basa, Titrasi Asam kuat dengan Basa kuat
E. Dasar Teori
Titrasi ialah salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu zat
dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan standar. Larutan
baku/larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui, untuk
mendapatkan larutan standar harus dilakukan standarisasi larutan. Standarisasi
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari suatu larutan. Standarisasi
larutan dilakukan dengan menggunakan larutan baku primer atau dengan larutan
baku sekunder.
Larutan baku primer adalah suatu larutan yang telah diketahui secara tepat
konsentrasinya melalui metode gravimetri. Nilai konsentrasi dihitung melalui
perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut
dan dilarutkan dalam volume tertentu. Larutan yang dibuat dari zat yang memenuhi
syarat-syarat tertentu yaitu memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, kering, stabil,
tidak higroskopis dan mudah larut dalam air. Larutan baku sekunder adalah larutan
yang zat terlarutnya tidak harus zat yang memiliki tingkat kemurnian tinggi,
konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan menggunakan larutan baku
primer, biasanya melalui metode titrimetri.
Larutan baku pada titrasi asam basa berfungsi sebagai titran atau titer. Titran
adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi sehingga ditempatkan di dalam
buret (biasanya sudah diketahui secara pasti konsentrasinya). Dalam proses titrasi
suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah larutan
yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu.
Analit atau larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur
volumenya dan ditempatkan di erlenmeyer. Indikator yang digunakan pada titrasi
asam basa adalah yang memiliki rentang pH dimana titik ekuivalen berada. Pada
umumnya titik ekuivalen sulit diamati, yang mudah diamati adalah titik akhir titrasi
yang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik ekuivalen tercapai.
Titik akhir titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi dicapai ditandai
perubahan warna indikator. dihentikan disebut titik akhir titrasi. Titik yang
menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya titrat disebut
titik ekuivalen, sedangkan titik pada saat titrasi diakhiri atau dihentikan disebut titik
akhir titrasi. Konsentrasi titrat ditentukan dari mol titran yang dibutuhkan dalam
titrasi. Ketika titrasi mencapai titik ekuivalen, mol ekuivalen asam sama dengan
mol ekuivalen basa. Rumus Sebagai berikut:
V1N1= V2N2
Normalitas (N) diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah
mol ion H+ dari asam atau jumlah mol ion OH- dari basa. Rumus Sebagai berikut:
V1×M1×n1 = V2×M2×n2
Pada saat titik akhir titrasi dihentikan telah terjadi reaksi antara titran dengan
analit membentuk garam dan air. Seperti contoh titrasi asam lemah dengan basa
kuat akan menghasilkan persamaan reaksi berikut:
CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (l)
Untuk menghitung massa yang digunakan dalam membuat larutan dari padatan,
dapat menggunakan rumus berikut ini:
G. Rangkaian alat
Larutan standar
asam/basa
Larutan asam/basa
+ indikator
Sebelum melakukan praktikum, jawablah pertanyaan dibawah ini dilembar jawaban Pra
Praktikum yang terdapat pada buku petunjuk praktikum ini.
I. Prosedur praktikum
K. Reaksi
L. Perhitungan
M. Pembahasan
N. Kesimpulan
O. Pertanyaan Pasca
Praktikum
Setelah melakukan praktikum, jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar laporan
tetap dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
1. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.
P. Referensi
Maryanti, E., Trihadi, B., & Ikhwanuddin. (2011). Pemanfatan Ekstrak Bunga
Mawar Merah ( Rosa hibrida bifera ) Sebago Indikator Pada Titrasi Asam
Basa. Jurnal Gradien. 7(2): 697-701.