Nur Kholish
I Gusti Putu Darya
STIE Madani Balikpapan
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu perusahaan harus punya berbagai strategi yang tepat untuk tetap survive
di dalam berbagai situasi ekonomi. Persaingan usaha yang sangat ketat menuntut
perusahaan untuk semakin terampil dalam menentukan strategi pemasaran tepat
sasaran agar mencapai keuntungan yang optimal.
93
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
strategi segmentasi (segmentation) dan target (targetting) pasar yang dituju serta
posisi (positioning) yang diinginkan oleh perusahaan di benak konsumen. Inti dari
setiap pemasaran yang adalah strategi pencapaian posisi secara tepat. Istilah
positioning mengandung arti tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati posisi yang khas (di antara para pesaing) di dalam benak
pelanggan sasarannya (Kotler, 2005:339).
Seperti yang dilakukan oleh Starbucks Coffee. Menurut Kartajaya (2004: 19),
Starbucks dengan slogan positioning-nya “The World’s Finest Coffee
Experience”, yaitu pengalaman menikmati kopi terbaik di dunia, Starbucks
mampu secara unik memosisikan diri bukan sebagai warung atau restoran kopi
yang mengagung-agungkan keenakan kopinya, tetapi lebih sebagai tempat
menikmati “pengalaman ngopi”.
94
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Manfaat dari value yang ditawarkan Starbucks seakan magnet yang memikat.
Ditambah dengan gaya kehidupan masyarakat urban, menikmati secangkir kopi di
gerai-gerai Starbucks seakan-akan meningkatkan prestise dan status sosial
pelanggan.
Pada akhir tahun 2015, setelah 13 tahun hadir di Indonesia Starbucks telah
mempunyai 320 kedai kopi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia
(www.marketers.com). Hal ini menjelaskan bahwa kelemahan yang ditakutkan
dengan memposisikan sebagai kedai kopi premium tidak terbukti. Malah jumlah
pelanggan tiap tahun selalu bertambah.
Rumusan Penelitian
Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah strategi positioning yang terdiri dari atribut produk, manfaat, pesaing,
kategori produk serta harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian pada produk Starbucks Coffee Balikpapan?
2. Apakah strategi positioning yang berdasarkan atribut produk berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Starbucks Coffee
Balikpapan?
3. Apakah strategi positioning yang berdasarkan manfaat berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Starbucks Coffee
Balikpapan?
4. Apakah strategi positioning yang berdasarkan pesaing berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Starbucks Coffee
Balikpapan?
5. Apakah strategi positioning yang berdasarkan kategori produk berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Starbucks Coffee
Balikpapan?
6. Apakah strategi positioning yang berdasarkan harga berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Starbucks Coffee
Balikpapan?
7. Manakah di antara variabel strategi positioning yang terdiri dari atribut
produk, manfaat, pesaing, kategori produk serta harga yang memiliki
pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pada produk
Starbucks Coffee Balikpapan?
Batasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya berkaitan dengan strategi positioning yang terdiri dari
atribut produk, manfaat, pesaing, kategori produk, dan harga dalam
mempengaruhi keputusan pembelian pada Starbucks Coffee E-Walk
Balikpapan.
95
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
KERANGKA TEORI
Strategi Positioning
96
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
2) Manfaat
Penentuan posisi menurut manfaat adalah memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu atau lebih dikaitkan dengan manfaat
lebih yang diberikan dari suatu produk (Kotler, 2005:344). Manfaat
mencakup manfaat simbolis, manfaat fungsional, dan manfaat berdasarkan
pengalaman. Penentuan posisi yang sukses membutuhkan strategi komunikasi
yang mampu menarik perhatian pada salah satu kebutuhan pelanggan, baik
simbolis, fungsional, maupun eksperimental. Positioining berdasarkan
manfaat didasarkan pada keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan
kebutuhan, keinginan serta selera konsumen.
3) Pesaing
Produk memposisikan diri sebagai yang lebih baik dari pesaing tertentu
(Kotler, 2005:344). Sering kali pemosisian jenis ini adalah untuk meyakinkan
konsumen bahwa suatu merek lebih baik daripada merek pesaing utama untuk
ciri-ciri tertentu. Produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya
secara penuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaingnya.
Starbucks sebagai market leader di bidang jaringan kopi dunia selalu ingin
tetap nomor satu, sikap ini mendorongnya untuk mengembangkan pasar
secara keseluruhan, melindungi dan memperluas pangsa pasarnya.
4) Kategori Produk
Cara ini dilakukan dengan memposisikan produk sebagai pemimpin dalam
kategori produk (Kotler, 2005:344). Pemosisian dengan mengalihkan atau
mengganti kelas produk tertentu, misalnya pada permen “Kopiko” yang
diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen, bukan permen rasa kopi.
Klasifikasi produk berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk
dan jasa dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: barang industri dan barang
konsumen (Hasan, 2013:497).
a) Barang Industri merupakan barang-barang yang dikonsumsi industriawan
untuk keperluan selain untuk kegiatan digunakan secara langsung, juga
diubah, diproduksi menjadi barang lain untuk dijual kembali (oleh
produsen) atau untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan
transformasi fisik (proses produksi). Barang industri dikategorikan
menjadi 4 macam yaitu: Materials and Part, Capital Item, Supplies,
Services.
b) Barang konsumen merupakan produk yang didasarkan pada kebiasaan
dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan
rumah tangga yang mencerminkan:
Usaha yang dilakukan konsumen untuk mengambil keputusan
pembelian.
Atribut-atribut yang digunakan konsumen dalam pembelian.
Frekuensi pembelian.
5) Harga
Yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas
tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai
97
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
6) Penggunaan
Kotler (2005:344) menyatakan strategi memposisikan produk sebagai yang
terbaik adalah dengan cara menonjolkan seperangkat nilai penggunaan dan
penerapan. Pemosisian yang dilandasi penggunaan atau penerapan produk
dapat menggunakan strategi pemosisian berganda walaupun setiap
penambahan strategi berarti mengundang kesulitan dan risiko. Sering kali
strategi pemosisian berdasarkan penggunaan digunakan sebagai posisi kedua
atau ketiga yang didesain untuk mengembangkan pasar.
7) Pemakai
Yaitu memposisikan produk yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai
atau dengan kata lain produk lebih ditujukan pada sebuah komunitas atau
lebih (Kotler, 2005:344). Positioning menurut pemakai dilakukan dengan
mengasosiasikan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai produk.
Peneliti hanya menggunakan 5 strategi positioning dalam penelitian ini.
Adapun strategi positioning berdasarkan penggunaan tidak dipakai karena
produk yang diteliti merupakan produk makanan dan minuman yang tidak
tahan lama, kemudian alasan tidak memakai strategi positioning berdasarkan
pemakai karena ada kecenderungan persamaan fungsi dengan strategi
manfaat.
Keputusan Pembelian
98
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
99
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
100
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Sumber Data
Dalam sisi pengumpulan data, terdapat dua jenis sumber data, yaitu data
primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2013: 42).
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Karena jumlah sampel yang
fluktuatif atau tidak menentu maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan
sampel yang direkomendasikan oleh Green, yaitu:
Keterangan:
N > 50 + 8m N : jumlah sampel
m : jumlah variabel bebas
Dengan mengikuti rumus di atas maka jumlah minimal sampel dapat dihitung
sebagai berikut:
N ≥ 50 + 8 (5)
N ≥ 50 + 40 = 90 dibulatkan menjadi 100 sampel.
101
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Metode Analisis
Salah satu metode analisis data yang lebih efisien dan efektif dalam
hubungannya dengan tujuan riset adalah dengan menggunakan teknik statistika
(Umar, 2013:99). Teknik ini menyediakan struktur yang sistematis dalam
pengorganisasian data serta jawaban-jawaban yang objektif selama
penggunaannya sesuai. Penelitian ini menggunakan 3 metode analisa data, yaitu
uji asumsi klasik, regresi linear berganda dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka diperoleh data
identitas responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi menjadi
empat kategori yang meliputi jenis kelamin, umur responden, tingkat pendidikan
responden, dan masa kerja responden. Penelitian terhadap karakteristik responden
dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai responden.
Tabel 1
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Jumlah
Persentase
Kelamin Responden
Laki-Laki 61 61%
Perempuan 39 39%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, telah diperoleh data
jumlah responden menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dengan jumlah 100
orang dengan persentase 61% dan untuk perempuan dengan jumlah 39 orang
dengan persentase 39%.
102
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Tabel 2
Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa umur responden yang
terbanyak adalah umur 20 – 25 tahun sebanyak 60 orang dengan persentase
60%, umur kurang dari 20 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 14%,
kemudian umur 26 – 30 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 12%,
umur 31 – 40 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 12%, dan umur
lebih dari 40 tahu sebanyak 2 orang dengan persentase 2%.
Tabel 3
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
103
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang diteliti,
45 orang atau 45% di antaranya merupakan Mahasiswa, 39 orang atau 39%
merupakan pegawai swasta, dari 2 orang atau 2% merupakan pegawai negeri,
1 orang atau 1% merupakan ibu rumah tangga, 5 orang atau 5% wiraswasta,
dan dengan pekerjaan lain-lain seperti karyawan BUMN, dokter, konsultan,
dan sebagainya sebanyak 8 orang atau 8%.
Tabel 5
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendapatan
104
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang diteliti
didominasi oleh responden yang mempunyai pendapatan Rp 2 - 3 juta, yaitu
sebanyak 24 orang atau 24%, kemudian responden dengan pendapatan 1 - 2
juta dan lebih dari 6 juta masing-masing dengan 20 responden atau 20%,
responden dengan pendapatan kurang dari Rp 1 juta, sebanyak 19 orang
responden atau 19% sedangkan sisanya dengan pendapatan 4 - 6 juta dengan
jumlah 6 responden atau 6 %.
Tabel 6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) -0,25 2,055 -0,122 0,903
Atribut
0,237 0,090 0,247 2,638 0,010
Produk X1
Manfaat X2 0,231 0,088 0,235 2,632 0,010
1
Pesaing X3 0,207 0,056 0,322 3,703 0,000
Kategori
0,198 0,095 0,188 2,081 0,040
Produk X4
Harga X5 0,210 0,093 0,202 2,258 0,026
a. dependent variable : keputusan pembelian Y
105
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
b1 = 0,237 adalah nilai koefisien regresi dari variabel atribut produk (X1).
Ketika variabel tersebut naik satu satuan maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan naik sebesar 0,237 satuan dengan asumsi bahwa
variabel manfaat, pesaing, kategori produk, dan harga bersifat
konstan atau tidak mengalami perubahan.
b2 = 0,232 adalah nilai koefisien regresi dari variabel atribut produk (X2).
Ketika variabel tersebut naik satu satuan maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan naik sebesar 0,231 satuan dengan asumsi bahwa
variabel atribut produk, pesaing, kategori produk, dan harga bersifat
konstan atau tidak mengalami perubahan.
b3 = 0,207 adalah nilai koefisien regresi dari variabel atribut produk (X3).
Ketika variabel tersebut naik satu satuan maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan naik sebesar 0,207 satuan dengan asumsi bahwa
variabel atribut produk, manfaat, kategori produk, dan harga bersifat
konstan atau tidak mengalami perubahan.
b4 = 0,198 adalah nilai koefisien regresi dari variabel atribut produk (X4).
Ketika variabel tersebut naik satu satuan maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan naik sebesar 0,198 satuan dengan asumsi bahwa
variabel atribut produk, manfaat, pesaing, dan harga bersifat konstan
atau tidak mengalami perubahan.
b5 = 0,210 adalah nilai koefisien regresi dari variabel atribut produk (X5).
Ketika variabel tersebut naik satu satuan maka variabel keputusan
pembelian (Y) akan naik sebesar 0,210 satuan dengan asumsi bahwa
variabel atribut produk, manfaat, pesaing, dan kategori produk
bersifat konstan atau tidak mengalami perubahan.
2) Uji Koefisien Korelasi (R)
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Dari tabel di atas diketahui nilai R atau koefisien korelasi sebesar 0,556 yang
menunjukkan bahwa variabel independen pada penelitian ini memiliki
korelasi yang kuat terhadap variabel dependen.
106
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Adjusted R Square atau koefisien
determinasi adalah sebesar 0,273 yang artinya adalah variabel atribut produk,
manfaat, pesaing, kategori produk, dan harga (variabel dependen) memiliki
pengaruh kontribusi sebesar 27,3% terhadap variabel keputusan pembelian
(variabel independen), kemudian sisanya sebesar 72,8% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya di luar model penelitian ini.
4) Uji Simultan F
Tabel 9
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 123,8 5 24,768 8,431 ,000b
1 Residual 276,2 94 2,938
Total 400 99
a. dependent variable: keputusan pembelian Y
b. predictors: (constant), harga X5, manfaat X2, pesaing X3, kategori
produk X4, atribut produk X1
Dari tabel di atas menunjukkan hasil uji signifikansi simultan atau uji F yaitu
nilai Fhitung sebesar 8,431. Selanjutnya perhitungan Ftabel dicari pada tabel
statistik dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% atau dengan tingkat
signifikansi 5% atau 0,05. Berikut adalah cara Menentukan Ftabel :
Ftabel = α (k-1 ; n-k-1)
= 0,05 (6-1 ; 100-5-1)
= 0,05 (5 ; 94)
Ftabel = 2,311
107
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Gambar 1
Kurva Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung
sebesar 8,431 yang mana lebih besar daripada Ftabel sebesar 2,311 dan
kemudian nilai signifikansi yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen yaitu strategi
positioning yang terdiri dari atribut produk, manfaat, pesaing, kategori
produk, dan harga terhadap variabel dependen berupa keputusan pembelian
pada Starbucks Coffee Balikpapan.
5) Uji Parsial
Tabel 10
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) -0,25 2,055 -0,12 0,903
Atribut
0,237 0,09 0,247 2,638 0,010
Produk X1
Manfaat X2 0,231 0,088 0,235 2,632 0,010
1
Pesaing X3 0,207 0,056 0,322 3,703 0,000
Kategori
0,198 0,095 0,188 2,081 0,040
Produk X4
Harga X5 0,21 0,093 0,202 2,258 0,026
a. dependent variable: keputusan pembelian Y
108
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Gambar 2
Kurva Uji t – Variabel Atribut Produk
Pada variabel atribut produk (X1) diperoleh nilai hitung sebesar 2,638 yang
lebih besar daripada ttabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi 0,010 yang
lebih kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya, antara variabel atribut produk
terhadap variabel keputusan pembelian dinyatakan berpengaruh.
b) Manfaat
Gambar 3
Kurva Uji t – Variabel Manfaat
Pada variabel manfaat (X2) diperoleh nilai hitung sebesar 2,632 yang lebih
besar daripada ttabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi 0,010 yang lebih
kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya antara variabel manfaat terhadap variabel
keputusan pembelian dinyatakan berpengaruh.
109
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
c) Pesaing
Gambar 4
Kurva Uji t – Variabel Pesaing
Pada variabel pesaing (X3) diperoleh nilai hitung sebesar 3,703 yang lebih
kecil daripada ttabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya antara variabel manfaat terhadap variabel
keputusan pembelian dinyatakan berpengaruh.
d) Kategori Produk
Gambar 5
Kurva Uji t – Varibel Kategori Produk
Pada variabel kategori produk (X4) diperoleh nilai hitung sebesar 2,081
yang lebih besar daripada ttabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi 0,040
yang lebih kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya antara variabel manfaat terhadap
variabel keputusan pembelian dinyatakan berpengaruh.
110
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
e) Harga
Gambar 6
Kurva Uji t – Variabel Harga
Pada variabel Harga (X5) diperoleh nilai hitung sebesar 2,258 yang lebih
besar daripada ttabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi 0,026 yang lebih
kecil dari 0,05 maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya antara variabel manfaat terhadap variabel
keputusan pembelian dinyatakan berpengaruh.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disajikan beberapa kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:
1. Strategi positioning yang terdiri dari atribut produk, manfaat, pesaing,
kategori produk, dan harga secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Starbucks Coffee Balikpapan.
2. Atribut produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Starbucks Coffee Balikpapan.
3. Manfaat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
pada Starbucks Coffee Balikpapan.
4. Pesaing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
pada Starbucks Coffee Balikpapan.
5. Kategori produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Starbucks Coffee Balikpapan.
6. Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada
Starbucks Coffee Balikpapan.
7. Dalam penelitian ini pesaing menjadi variabel dominan di antara semua
variabel yang terbentuk dalam strategi positioning.
111
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
Saran
DAFTAR PUSTAKA
112
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Bahdar, Saviq. 2016. Kedai Kopi Bejibun, Anda Pilih Mana? Online.
(http://marketeers.com/article/kedai-kopi-bejibun-anda-pilih-mana.html)
diakses pada tanggal 20 Mei 2016.
Excelso Multi Rasa. (http://excelso-coffee.com/about-us/). Diakses pada tanggal
18 Mei 2016.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Green, S.B. 1991. How Many Subjects Does It Take to Do A Regression
Analysis?. Multivariate Behavioral Research 26,(3) 499-510. University of
Kansas : Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Hadyan, Zhafarina. 2015. Pengaruh Customer Relationship Marekting,
Kepercayaan, dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Natasha
Skin Care di Kudus. Skripsi. Semarang. Program Sarjana Universitas Dian
Nuswantoro.
Harris, R.J. 1975. A Primer of Multivariate Statistics. New York: Academic.
Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS
(Center for Academic Publishing Service).
Jones, Adam. 2015. Starbucks Continues to Deliver Impressive Results in 3Q15.
Online. (http://marketrealist.com/2015/07/starbuckss-3q15-growth-
impressive/). Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.
Kartajaya, Hermawan., Yuswohadi., Jacky Mussry., Taufik. 2004. Positioning,
Differensiasi, dan Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, (online).
(http://books.google.co.id/, diakses pada tanggal 20 Oktober 2015).
Kartajaya, Hermawan. 2004. Hermawan Kartajaya on Differentiation. Jakarta:
Mizan.
__________________. 2004. Hermawan Kartajaya on Marketing Mix. Jakarta:
Mizan.
Koentjoro, Eunis Madah dan Hartono Subagio. 2013. Pengaruh Service Quality
Terhadap Customer Satisfaction di Coffee Bean Galaxy Mall Surabaya.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1 No. 2.
Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1 (Edisi 11). Jakarta.
Kotler, Phillip. dan Kevin L. Keller. 2006. Manajemen Pemasaran Jilid II (Edisi
ke-12). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
__________________________ .2007. Manajemen Pemasaran Jilid I (Edisi
ke-12). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
113
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
114
Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Starbucks
Coffee Balikpapan (Nur Kholish, I Gusti Putu Darya)
Wibowo, Agung Edy. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta
: Gava Media.
Wulan, Sandy Karamoy. 2013. Strategi Segmenting, Targeting Dan Positioning
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Produk KPR
BNI Griya. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 13.
Yodhi, Antariksa. Analisa Persaingan Bisnis Kafe – Business Plan Cafe.
(http://ilmumanajemenpemasaran.com/2011/06/analisa-bisnis-kafe-
business-plan-cafe) diakses pada tanggal 14 Juli 2016.
Yuliandara, Mustika Treisna. 2015. Sejarah First, Second and Third Wave Coffee.
Online (http://majalah.ottencoffee.co.id/sejarah-first-second-and-third-
wave-coffee/) diakses pada tanggal 14 Juli 2016.
115
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Madani, Vol. 2, No. 2, Oktober 2016
116