Anda di halaman 1dari 5

TRIASE

No. 440/ /
:
Dokumen 435.102.111/2017
No. Revisi : 0
SOP Tanggal
: 02 Maret 2017
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Hj. SULAIHA RININGSIH,
MONCEK M.Si
NIP : 19730619 200604 2 013
TENGAH
1. Triase adalah memilah-milah pasien sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas tindakan.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan
penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara
cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan
1. Pengertian semacam itu maka korban akan mati atau cacat / kehilangan
anggota tubuhnya seumur hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak,
sewaktu-waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat
menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu
proses medik atau perjalanan suatu penyakit.
Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien
2. Tujuan
sesuai dengan tingkat kegawatan pasien
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Moncek Tengah Nomor :
3. Kebijakan 188/...../435.102.111/2017 Tentang Pedoman triase

1. Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat,Depkes RI tahun


1999
4. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 5
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Alat dan bahan

1. Meja

2. ATK

5. Prosedur 3. Setoskop

4. Tensimeter

5. Rekam medis

6. Inform Consent

6. Langkah 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD,


-langkah 2. inform concernt (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
keluarga pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamneses,
4. Penderita diperiksa dengan singkat,
5. Penderita diperiksa dengan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya. Oleh dokter/paramedis yang terlatih,
6. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak
gawat dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka,
trauma kepala, Penderita stroke trombosis, luka bakar,
Appendic acuta , CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal
dunia
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
8. Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim ke
Ruang Pemeriksaan umum/ rawat jalan Unit terkait Poliklinik,
Ruang perawatan,
9. Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil pemeriksaan,
tindakan yang telah dilakukan, evaluasi tindakan,
10. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
7. Diagram Alir
Penderita
datang diterima
Penderita diperiksa
petugas UGS Inform concem dengan singkat

Membedakan
kegawatan dgn
memberi kode Dilakukan
PIII– PII- PI Menetukan derajat
anamnesa
kegawatannya
oleh petugas

Petugas
Penderita
Pada jam kerja mendokumentasikan
mendapatkan
prioritas dari PI-PII- penderita PIII dan evaluasi tindakan
PIII dikirim ke BP/Poli

Petugas merencanakan
tindakan selanjutnya
7. Unit terkait 1. Ruang Tindakan Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Rawat jalan
8. Rekam historis No Tanggal mulai
perubahan Yang diubah Isi perubahan
. diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MONCEK TENGAH
Desa Moncek Tengah Kecamatan Lenteng
E-mail: Pusk.moncek@gmail.com HP: 0852-3307-4545
SUMENEP Kode Pos: 69461

DAFTAR TILIK
TRIASE
NO KEGIATAN (Apakah....?) YA TIDAK
1 Penderita dating diterima petugas/paramedis UGD
In form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
2
keluarga pasien
3 Diruang triase dilakukan anamneses
4 Penderita diperiksa dengan singkat
Penderita diperiksa dengan cepat (selintas) untuk menentukan
5
derajat kegawatannya oleh dokter/paramedis yang terlatih
Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan member kode
warna :
a. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat
6 dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka, trauma
kepala, Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendicacuta ,
CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal dunia
Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
7
merah, kuning, hijau, hitam
Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim ke
8 Ruang pemeriksaan Umum/rawat jalan Unit terkait Poli klinik,
Ruang perawatan.
Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil pemeriksaan,
9 tindakan yang telah dilakukan, evaluasi tindakan

10 Petugas merencanakan tindakan selanjutnya,

JUMLAH
Sumenep , ….. - ..… - ……..
…..
PELAKSANA AUDITOR

......................................... .........................................

Anda mungkin juga menyukai