Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PANCASILA DAN IDEOLOGI NASIONAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Nama : 1. Andri Puji Satria (03011181924007)
2. Faradiba (03011181924149)
3. M. Sholahuddin ‘Aliy (03011181924013)
4. M. Avghazy Ravenzo Tsanavaro(03011281924031)
Kelas :A

Program Studi Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Indralaya
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah dengan
judul “Pancasila dan Ideologi Nasional” , yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk
memenuhi tugas dan memberikan informasi serta pengetahuan tambahan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar - besarnya.

Palembang , 16 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….2


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………...4
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………5


2.1 Pengertian Pancasila dan Ideologi Nasional ……………………………………..5
2.2 Karakteristik dan Makna Ideologi bagi Negara ………………………………….5
2.3 Fungsi Pancasila dan Ideologi Nasional …………………………………………8
2.4 Macam – Macam Ideologi ……………………………………………………….9
2.5 Perbandingan Ideologi Pancasila dibandingkan dengan Ideologi Lain …………12
2.6 Upaya untuk Mempertahankan Ideologi ………………………………………..14

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..15


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………..15
3.2 Saran ……………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………17


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap bangsa dan Negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah tentu perlu memiliki
dasar Negara dan ideologi Negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan
Negara akan rapuh, maka dari itu peran ideologi sangat penting untuk sebuah Negara.
Memperlajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagi sebuah bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari
untuk menunjukkan identitas bangsa lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila dan Ideologi Nasional, menguraikan pengertian dari
ideology, menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasila kehidupan bermasyarakat.
Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan
menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para penyelenggara Negara yang
menyimpang cita-cita dan tujuan Negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Pancasila dan Ideologi ?
2. Apa karakteristik dan makna Ideologi bagi negara Indonesia?
3. Apa fungsi dari Ideologi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ?
4. Apa macam – macam Ideologi ?
5. Apa perbandingan Ideologi Pancasila dibandingkan dengan Ideologi Lain ?
6. Apa upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan Ideologi Pancasila ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila dan Ideologi
2. Untuk mengetahui karakteristik dan makna dari Pancasila dan Ideologi
3. Untuk mengetahui fungsi dari Pancasila dan Ideologi Nasional
4. Untuk mengetahui macam – macam Ideologi
5. Untuk mengetahui perbandingan Ideologi Pancasila dibandingkan dengan Ideologi Lain ?
6. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan Ideologi Pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN

PANCASILA DAN IDEOLOGI NASIONAL

2.1. Pengertian Pancasila dan Ideologi


Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Ideologi berasal dari kata ”ideos” dan ”logos”, yang artinya cita-cita, cara pandang,
pemikiran, dan ilmu dalam bahasa Yunani. Pada perkembangannya, Ideologi sering diartikan
sebagai seperangkat cita-cita atau ide yang menjadi sebuah keyakinan dan menentukan
kerangka berpikir seseorang untuk mewujudkan cita-cita tertentu berlandaskan ilmu
pengetahuan. Pengertian ideologi secara umum adalah seperangkat pemikiran, ide atau
gagasan yang memiliki orientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang
teratur
Dengan demikian, ideologi pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-
cita yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan
berlandaskan pada lima sila dalam pancasila.
Kesimpulan
1. Pancasila merupakan dasar negara yang terbentuk melalui proses panjang yang penuh
lika-liku perjuangan, baik perjuangan secara moril maupun materiil bahkan jiwa dan
raga.
2. Secara umum, ideologi merupakan kumpulan beberapa gagasan, ide, kepercayaan
maupun keyakinan yang menyeluruh dan sistematis.
3. Secara luas ideologi memiliki arti sebuah pedoman normatif yang digunakan sebagai
landasan dari cita-cita maupun nilai dasar serta keyakinan yang dijunjung tinggi oleh
seluruh kelompok dan golongan.
4. Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-
sila pancasila.

2.2. Karakteristik dan Makna Ideologi bagi Negara


Menurut Soegito, dkk. (2003) beberapa karakteristik suatu ideologi, antara lain:
1. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi krisis
Situasi krisis, di mana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang sebelumnya
dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang sudah
tidak dapat diterima lagi . Keadaan semacam ini biasanya akan mendorong munculnya suatu
ideology . Pendek kata, mereka tidak dapat menerima batasan-batasan mengenai apa yang
harus dijunjung tinggi dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis

Ideologi harus disusun secara sistematis agar dapat diterima oleh warga masyarakat secara
rasional. Sebagai ide yang hendak mengatur tertib hubungan masyarakat, maka ideologi
biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak diwujudkan. Di
samping itu, ideologi sering menampakkan sifat “self-contained” dan “self-sufficient”. Ini
mengandung pengertian bahwa ideologi merupakan suatu pola pemikiran yang terintegrasi
antara beberapa premis dasar yang memuat aturan-aturan perubahan dan pembaharuan.

3. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam

Ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasan yang
parsial sifatnya sampai pada gagasan-gagasan atau pandangan-pandangan yang
komperehensif. Ideologi dapat menjadi indikator dalam menentukan keberhasilan suatu
negara dalam membangun masyarakatnya. Dengan demikian, ideologi dapat menjadi
parameter dalam mengukur keberhasilan suatu bangsa.

4. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

Ideologi berada pada keragaman landasan yang akhirnya akan membuahan berbagai
pemahaman dan penerimaan dari para pengikutnya. Ketertarikan seseorang pada suatu
ideologi bisa didasarkan pada rangsangan intelektual, emosional, atau yang paling sering
adalah kepentingan pribadi. Disamping itu, unsur pengikat dapat didasarkan pada daya tarik
pemimpin yang kharismatik.

Makna Ideologi Nasional


Ideologi nasional bangsa Indonesia tercermin dan terkandung dalam pembukaan UUD 1945
adalah ideologi perjuangan yaitu yang sarat dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa
untuk mewujudkan negara merdeka,bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945,terkandung motivasi, dasar, dan pembenaran
perjuangan( kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan
perkemanusiaan dan perikeadilan). Alinea kedua mengandung cita-cita bangsa indonesia.
Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya( menyatakan kemerdekaan atas
berkat Allah yang maha ESA). Alinea keempat memuat tugas negara/ tujuan nasional,
penyusunan undang undang dasar, bentuk susunan negara yang berkedaulatan rakyat dan
dasar negara pancasila. Alinea kelima sebagai landasan hukum persamaan kedudukan warga
negara Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa indonesia, yaitu
cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila perlu dipahami dari latar belakang
perjuangan bangsa Indonesia. Sebagi dasar negara, pancasila perlu dipahami dengan latar
belakang konstitusi proklamasi atau hukum dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakta, yaitu pembukaan, batang tubuh, serta penjelasan UUD 1945.
Nilai – Nilai yang Terkandung dalam Pancasila dalam Kehidupan
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan yang Maha Esa menjiwai keempat sila lainnya. Yang didalamnya terkandung
sebuah nilai ketuhanan yang merupakan sebuah keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
yang menjadi pencipta alam semesta. Dengan adanya nilai ketuhanan semakin mempertegas
bahwa bangsa indonesia bukan merupakan sebuah bangsa yang ateis.
Nilai ketuhanan pun memiliki makna persamaan kedudukan warga negara di dalam negaa
yang memiliki kebebasan untuk memeluk serta beribadat sesuai agama yang diyakini,
menghormati kebebasan dalam beragama, tidak saling paksaan maupun bertindak
diskriminatif antar sesama umat beragama.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Di dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung nilai bahwa negara
menjunjung tinggi harkat dan matrabat manusia yang merupakan makhluk yang beradab.
Sebuah nilai kesadaran moral serta perilaku yang berdasarkan pada budi pekerti maupun
nurani individu, yang berhubungan dengan nilai dan norma kebudayaan yang memiliki adab.
3. Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia mengandung sebuah nilai yakni negara merupakan sebuahn
persekutuan hidup bersama yang memiliki faktor-faktor dalam membentuk sebuah negara
seperti suku, ras, budaya, maupun agama. Perbedaan yang dimiliki sesungguhnya merupakan
kodrat manusia yang merupakan ciri khas dari masing-masing elemen tersebut. Sebagai
cerminan kemajemukan bangsa maka terciptalah sebuah semboyan Bhineka Tunggal
Ika yang menjadi dasar untuk saling menerima perbedaan menjai sebuah pemesatu bangsa.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Secara mutlak sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mengandung sebuah nilai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi
kerakyatan yang terkandung di dalam sila keempat menjadi dasar sistem demokrasi di
Indonesia. Sebagaimana berikut penjelasannya:
 Sebuah perbedaan haruslah disertai dengan tanggungjawab baik terhadap masyarakat
maupun Tuhan Yang Maha Esa,
 Menjunjung tinggi harkat dan martabat diri serta menjamin dan memperkokoh
persatuan dan kesatuaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara
 Mengakui perbedaan dan juga mengakui persamaan hak yang melekat pada setiap
individu maupun kelompok,
 Menjunjung tinggi azas musyawarah dan diwujudkan serta menjadikan asas tersebut
sebagai dasar suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar tercapainya sebuah tujuan
bersama
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki sebuah makna sebagai sebuah
dasar yang sekaligus menjadi tujuan. Yakni tercapainya sebuah tujuan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur secara lahir maupun batin. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat abstrak
dan normatif. Sehingga dalam mewujudkan adanya sebuah keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia haruslah tercapai sebuah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan.
Kesimpulan
1. Pancasila sebagai keseluruhan pandangan, keyakinan, cita-cita dan nilai bangsa
Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
serta berbangsa dan bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila menjadi cita-cita bersifat normatif dalam
penyelenggaraan Negara
3. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati
bersama sehingga dapat menjadi salah satu pemersatu masyarakat dan bangsa
Indonesia
4. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan.
5. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan
6. Memberikan tekad dalam memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
7. Menyoroti kenyataan yang ada dan kritis terhadap upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila.

2.3. Fungsi Ideologi

Fungsi ideologi adalah untuk melanggengkan status quo, dan menampilkan kondisi-kondisi
sosial yang berlaku saat itu sebagai ciri yang tak dapat hilang dari sifat manusia. Ideologi
memberikan dukungan untuk kekuasaan kelas, dengan membujuk kelas-kelas yang tertindas
untuk menerima gambaran realitas yang menjadikan keadaan subordinasi mereka sebagai hal
yang alami.
Misalnya ideologi sosialis, atau lebih jauh lagi ideologi komunis, dapat digunakan dengan
mengatasnamakan kepentingan kaum buruh dan kaum yang tertindas untuk menentang
pemerintahan kapitalis atau yang bergaya borjuis. Namun, ideologi yang sama juga dapat
digunakan sebagai pembenaran bagi pemerintahan otoriter dan diktator.
Ideologi juga memiliki fungsi yang khusus sifatnya seperti berikut

1. Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia

Orientasi kognitif dari suatu ideologi dapat membantu untuk menghindarkan diri dari sikap
ambiguitas, sekaligus memberikan kepastian dan rasa aman dalam mengarungi
kehidupannya.
2. Ideologi berfungsi sebagai panduan
Ideologi mencanangkan seperangkat patokan tentang bagaimana manusia seharusnya
bertingkah laku, di samping tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
3. Ideologi berfungsi sebagai lensa.
Ideologi merupakan salah satu alat bagi seseorang atau bangsa untuk mengenal dan melihat
dirinya sendiri, dan mengharapkan orang lain untuk bisa melihat dan menginterpretasikan
tindakanna yang didasarkan atas ideologinya
4. Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik, sekaligus fungsi integratif
Ideologi dapat membantu setiap individu dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam dirinya
sendiri ataupun dalam hubungannya dengan orang lain .Dalam kehidupan masyarakat,
ideologi juga dapat berfungsi membatasi terjadinya konflik. Melalui ideologi setiap anggota
masyarakat mampu mengetahui ide, cita-cita, tujuan atau harapan-harapan dari masyarakat.
Kemudian uraian Poespowardoyo (1992) mengemukakan bahwa ideologi mempunyai
beberapa fungsi, yaitu memberikan:
1) Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
2) Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang membverikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3) Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah
dan bertindak.
4) Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
5) Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
6) Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta
memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung
di dalamnya.
Kesimpulan
Dengan demikian fungsi-fungsi ideologi dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Etika bagi pelaksanaan kekuasaan/kewenangan negara.
2. Dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Asas yang harus ditaati dan dipatuhi dalam pelaksanaan pemerintahan serta
hubungan-hubungan antara yang memerintah dengan (rakyat) yang diperintah. (Jika
terdapat penyimpangan dalam hal ini, maka ideologi dapat digunakan sebagai dasar untuk
meluruskan penyimpangan itu).
4. Penegasan bagi fungsi negara yang diemban oleh pemerintah.
5. Pedoman bagi pilihan kebijakan dan kegiatan politik.
6. Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi
landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa, dan
negara.

2.4. Macam-macam Ideologi


Menurut Sukarna (1981) ada lima ideologi besar ,yaitu :
1. Ideologi Fasisme
Fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan dengan otoritas
absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Tujuan dari
fasisme, yaitu membuat individu atau masyarakat berpikir serta bertindak secara seragam.
Para fasisme menggunakan kekuatan disertakan dengan kekerasan bersama metode
propaganda, bahkan sampai ke arah genosida untuk mencapai tujuannya.
Ciri-ciri:
1. Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.
2. Sistem pemerintahan satu partai.
3. Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
4. Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan yang diperintah, antara
elite dan massa.
5. Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.
6. Tidak rasional
7. Tidak mengakui persamaan derajat manusia
8. Tidak mengakui oposisi

2. Ideologi Komunisme
Komunisme merupakan sebuah paham atau pemikiran yang memusatkan kepemilikan
bersama atas alat-alat produksi yang ada seperti modal, tanah, tenaga kerja yang memiliki
tujuan terwujudnya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua
orang sama atau dalam bahasa lain menyama ratakan semua.
Ciri – Ciri
 Mengajarkan teori mengenai kelas sosial yang ada di masyarakat.
 Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang tidak
mengijinkan seseorang menguasai alat-alat produksi.
 Komunis mempunyai progam terwujudnya masyarakat yang makmur, tanpa kelas,
dan semua orang itu sama.
 Komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Sehingga bisa
dibilang Negara komunis tidak ada partai oposisi atau komunisme itu pada dasarnya
tidak menghormati HAM.
 Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan.
 Komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agamadianggap
candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasirakyatnya dari pemikiran
yang rasional dan nyata

3. Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah suatu ideologi atau paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan
persamaan hak individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik,
sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
Ciri – Ciri Ideologi Liberalisme
 Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik Anggota masyarakat me
miliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan
beragama dan kebebasan pers.
 Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
 Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat bela$ar
membuat keputusan diri sendiri.
 Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
 Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atausebagian terbesar
individu berbahagia.
 Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.
4. Ideologi Agama
Ideologi agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang tercantum/
termuat dalam kitab suci agama. Agama sebagai ideologi dalam tataran individu, etika
berfungsi sebagai suatu proses awal pembentukan identitas.
Identitas agama memberikan harapan besar bagi masyarakat untuk maju, karena membentuk
moral personal dan juga solidaritas bagi masing-masing pemeluk agama. Namun demikian,
sebagaimana ideologi, agama tidak akan serta-merta dipercaya oleh para penganutnya,
dalam keadaan ini konstruksi identitas memberikan pengamananakan keraguan tersebut.
hingga penerimaan akan sebuah kepercayaan mutlak dan mesti dilakukan. pada dataran inilah
kebanyakan pemerhati keagamaan memetakan asal-mula tindakan kekerasan atas nama
agama muncul.Agama sebagai ideologi tidaklah meniadi pokok persoalan, ketika ideologisasi
ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi hidup didunia dan akhir nanti.
Karena memang setiap agama menawarkan rasa aman kepada pengikutnya. Tentunya
perasaan seperti inilah yang dicari oleh
setiap pengikut agama. Rasa aman memberikan ketenangan kepada manusia akan kehidupan
setelah mati, seperti apa yang selalu di informasikan oleh setiap agama di dunia ini.
permasalahannya adalah pembenaran tindak kekerasan terhadap kelompok lain

5. Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-cita yang menentukan
keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan berlandaskan pada lima
sila dalam pancasila.
Makna ideologi pancasila, diantaranya:
1. Pancasila sebagai seperangkat ide atau gagasan yang sistematis.
2. Pancasila sebagai pedoman cara hidup.
3. Pancasila sebagai cita-cita yang hendak dicapai.
4. Pancasila sebagai prinsip yang dipegang teguh.
Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.
 Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.
 Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat.
 Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
6. Ideologi Sosialisme
Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya
tanpa memandang status. Pandangan hidup dan ajaran kemasyarakatan tertentu, yang
berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara
merata
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:
 Anarkisme,
 Komunisme
 Marhaenisme
 Marxisme
 Sindikalisme

Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai


kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang,
dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.
Kesimpulan :
1. Tujuan dari fasisme, yaitu membuat individu atau masyarakat berpikir serta bertindak
secara seragam.
2. Ideologi komunis merupakan suatu ajaran yang berdasarkan atas paham sama rasa,
sama rata dan diyakini kebenarannya.
3. Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk mengatur
tingkah laku yang menonjolkan kebebasan individu.
4. Ideologi Pancasila ini adalah suatu ajaran yang tersusun secara berurutan atau
sistematis serta kebenarannya didasarkanpada nilai-nilai Pancasila.
5. Ideologi agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang tercantum/
termuat dalam kitab suci agama.
6. Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu
lainnya tanpa memandang status.

2.5. Perbandingan Ideologi Pancasila dibandingkan dengan Ideologi lain


Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain dalam beberapa
aspek, yaitu:
1. Politik Hukum
1. Pancasila
Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu
dan masyarakat.
2. Sosialisme
Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan, Masyarakat sama dengan
negara.
3. Komunisme
Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk melanggengkan komunis.
4. Liberalisme
Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam politik mementingkan
Individu

.
2. Ekonomi
1. Pancasila
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat.
2. Sosialisme
Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.
3. Komunisme
Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara, Monopoli Negara.
4. Liberalisme
Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme, Monopolisme, Persaingan bebas.

3. Agama
1. Pancasila
Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Sosialisme
Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, Diutamakan kebersamaan.
3. Komunisme
Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
4. Liberalisme
Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama/atheis).

4. Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat


1. Pancasila
Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S (selaras,
serasi, dan seimbang).
2. Sosialisme
Masyarakat lebih penting daripada individu.
3. Komunisme
Individu tidak penting ,masyarakat tidak penting, kolektivitas yang dibentuk negara lebih
penting.
4. Liberalisme
Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat diabdikan bagi individu.
Kesimpulan
1. Pancasila memuat nilai-nilai yang Universal atau menyeluruh
2. Pancasila sesuai dengan Hak Asasi Manusia
3. Pancasila sesuai dengan kodrat manusia
4. Pancasila menampung dan memberikan wadah bagi sesama golongan
5. Pancasila merupakan ideologi terbuka

2.6. Upaya yang Harus Dilakukan untuk Mempertahankan Ideologi


1. Historis
Secara historis nilai nilai Pancasila telah dimiliki oleh bangsa kita sejak sebelum kita
merdeka. Maka dari itu, kita sebagai pewaris bangsa Indonesia wajib untuk menghayati,
melestarikan, dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila itu dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Sosiologis
Persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dapat goyah apabila kepercayaan masyarakat terhadap
Ideologi Pancasila mulai hilang atau melemah. Maka dari itulah, kita wajib mengembangkan
dan mengkaji nilai-nilai Pancasila dan melestarikan atau menerapkannya dalam kehidupan kita
sehari-hari.
3. Ancaman ideologi lain
Adanya ideologi lain dapat menjadi ancaman bagi bangsa kita yang sejak dulu menggunakan
Pancasila sebagai ideogi negara, ideologi yang dapat mengancam antara lain ideologi komunis,
liberalisme, dan lain sebagainya.

Usaha yang harus dilakukan


1. Merenungkan, meresapi dan memahami kembali cita cita yang terkandung di dalam
Pancasila, kemudian berusaha bersama-sama agar bangsa kita dapat meraih sesuai
dengan yang dicita-citakan dalam Pancasila.
2. Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.
3. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan Ideologi
bangsa kita
4. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
5. Mematuhi peraturan, norma hukum, norma sosial, norma agama dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Kesimpulan
1.Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila;
2.Melaksanakan ideologi Pancasila secara konsisten;
3.Menempatkan Pancasila sebagai sumber hukum dalam pembuatan peraturan perundangan
nasional.
4.Menempatkan Pancasila sebagai moral dan kepribadian bangsa Indonesia
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pancasila merupakan dasar negara yang terbentuk melalui proses panjang yang penuh
lika-liku perjuangan, baik perjuangan secara moril maupun materiil bahkan jiwa dan
raga.
2. Secara umum, ideologi merupakan kumpulan beberapa gagasan, ide, kepercayaan
maupun keyakinan yang menyeluruh dan sistematis.
3. Secara luas ideologi memiliki arti sebuah pedoman normatif yang digunakan sebagai
landasan dari cita-cita maupun nilai dasar serta keyakinan yang dijunjung tinggi oleh
seluruh kelompok dan golongan.
4. Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-
sila pancasila.
5. Pancasila sebagai keseluruhan pandangan, keyakinan, cita-cita dan nilai bangsa
Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
serta berbangsa dan bernegara.
6. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila menjadi cita-cita bersifat normatif dalam
penyelenggaraan Negara
7. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati
bersama sehingga dapat menjadi salah satu pemersatu masyarakat dan bangsa
Indonesia
8. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan.
9. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuan
10. Memberikan tekad dalam memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
11. Menyoroti kenyataan yang ada dan kritis terhadap upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila.
12. Etika bagi pelaksanaan kekuasaan/kewenangan negara.
13. Dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
14. Asas yang harus ditaati dan dipatuhi dalam pelaksanaan pemerintahan serta
hubungan-hubungan antara yang memerintah dengan (rakyat) yang diperintah. (Jika
terdapat penyimpangan dalam hal ini, maka ideologi dapat digunakan sebagai dasar
untuk meluruskan penyimpangan itu).
15. Penegasan bagi fungsi negara yang diemban oleh pemerintah.
16. Pedoman bagi pilihan kebijakan dan kegiatan politik.
17. Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi
landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa,
dan negara.
18. Tujuan dari fasisme, yaitu membuat individu atau masyarakat berpikir serta bertindak
secara seragam.
19. Ideologi komunis merupakan suatu ajaran yang berdasarkan atas paham sama rasa,
sama rata dan diyakini kebenarannya.
20. Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk mengatur
tingkah laku yang menonjolkan kebebasan individu.
21. Ideologi Pancasila ini adalah suatu ajaran yang tersusun secara berurutan atau
sistematis serta kebenarannya didasarkanpada nilai-nilai Pancasila.
22. Ideologi agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang tercantum/
termuat dalam kitab suci agama.
23. Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu
lainnya tanpa memandang status.
24. Pancasila memuat nilai-nilai yang Universal atau menyeluruh
25. Pancasila sesuai dengan Hak Asasi Manusia
26. Pancasila sesuai dengan kodrat manusia
27. Pancasila menampung dan memberikan wadah bagi sesama golongan
28. Pancasila merupakan ideologi terbuka
29. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila
30. Melaksanakan ideologi Pancasila secara konsisten
31. Menempatkan Pancasila sebagai sumber hukum dalam pembuatan peraturan
perundangan nasional.
32. Menempatkan Pancasila sebagai moral dan kepribadian bangsa Indonesia.

3.2 Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa pancasila dan
ideologi nasional sangat penting bagi kehidupan kita, dan agar pembaca dapat melaksanakan
atau bisa menerapkan di dalam kehidupan baik dalam kehidupan sehari – hari maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Perlu adanya penelitian atau study banding kedepannya agar memperlengkap pengetahuan
tentang pancasila dan ideologi nasional.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5beed3d1bde5753475261812/pancasila-
sebagai-ideologi-nasional?page=all
https://www.yuksinau.id/ideologi-pancasila-pengertian-fungsi-makna/
https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-ideologi-nasional
http://sosiologis.com/ideologi-pancasila
https://www.masukuniversitas.com/ideologi-pancasila/
http://sjitok.blogspot.com/2015/03/makalah-pancasila-sebagai-ideologi.html
https://www.academia.edu/9210910/Macam-macam_IDEOLOGI_dan_Pengertiannya
https://www.ruangguru.co.id/macam-macam-ideologi-di-dunia-dan-penjelasan-lengkapnya/
https://guruppkn.com/nilai-nilai-dasar-pancasila
http://dosensosiologi.com/pengertian-fasisme/
https://www.yuksinau.id/ideologi-fasisme-pengertian-unsur-sifat-tujuan/
https://www.yuksinau.id/pengertian-ciri-ideologi-komunisme/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-liberalisme.html
https://www.academia.edu/17073615/Definisi_Ideologi_liberalisme_Ideologi_Komunis_dan
_Ideologi_Agama
https://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-ideologi-agama.html
http://sosiologis.com/ideologi-pancasila
https://www.yuksinau.id/ideologi-sosialisme-pengertian-ciri/
https://www.academia.edu/8394745/Perbandingan_Ideologi_Pancasila_Dengan_Ideologi_Lai
n
https://www.kitapunya.net/2016/01/upaya-mempertahankan-ideologi-pancasila.html
https://www.kompasiana.com/nandaudin/54f97581a3331191658b4689/keunggulan-ideologi-
pancasila
https://informasiana.com/arti-macam-macam-ideologi-dengan-ciri-cirinya-dan-penjelasan-
pancasila-sebagai-dasar-negara/

Anda mungkin juga menyukai