Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA

Posted on December 16, 2016 by admin


PENDAHULUAN

Keluarga adalah perkumpuluan yang terkecil tetapi pembentukan yang paling penting Tuhan
menciptakan kehidupan manusia untuk memenuhi bumi berasal dari keluarga Adam dan Hawa
yang diperintahkan Allah membentuk suatu keluarga dengan perintah mentaati perintahNya,
memenuhi bumi dan merawatnya serta keluarga yang pertama dibumi diperintahkan untuk
bertambah banyak guna memenuhi bumi. Dengan Tujuan yang baik untuk kemuliaan Allah.

Dalam makalah ini akan membahas bagaimana pentingnya keluarga untuk memberikan
perlindungan dan karakter anggota keluarga, apa yang seharusnya dilakukan oleh keluarga dan
bagaimana orangtua memberikan pendidikan kepada anak-anak, agar perkembangan anak bukan
hanya secara fisik tetapi perkembangan Rohani, perhatian yang baik diberikan orangtua akan
mendukung tingkat kedewasaan, pentingnya hubungan juga menjadi peranan yang penting dalam
keluarga, waktu juga mendukung hubungan dalam keluarga, karena pentingnya kebersamaan,
dalam makalah ini juga akan dijelaskan pagaimana pendampingan yang baik dalam kerohanian,
saat teduh dan hubungan keluarga yang dekat kepada Tuhan akan meningkatkan keutuhan serta
bagaimana keluarga dapat menjadi teladan bagi keluarga yang lain khusus keluarga yang belum
mengenal Kristus dan menjadi contoh kehidupan yang harmonis. Tuhan menginginkan keluarga
yang harmonis dalam sikap dan perbuatan untuk kemuliaan Tuhan.

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA

Lembaga masyarakat yang paling kecil tetapi penting adalah keluarga. Ketika Tuhan Yesus hadir
di dunia Dia tinggal di sebuah keluarga yang takut akan Tuhan, memiliki orangtua yang bernama
Yusuf dan Maria mendapatkan pendidikan dengan baik oleh keluarga, pentingnya pendampingan
untuk meningkatkan kerohanian, Tuhan Yesus juga selain pendidikan dalam lingkungan
keluarga tetapi juga pendidikan formal bahkan mengenal tradisi dam budaya, untuk sekarang ini
pentingnya pendidikan dalam keluarga karena tanpa pendidikan yang cukup maka pertumbuhan
rohani seorang anak akan mengalami karakter yang jauh dari Kristus.

Kenneth Chafin dalam bukunya IS There a Family in the House memberikan gambaran
tentang maksud keluarga dalam lima identifikasi salah satunya iyalah Keluarga merupakan
tempat untuk bertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan Rohani.
Manusia diciptakan menurut gambar Allah sehingga mempunyai potensi untuk bertumbuh.
Keluarga merupakan tempat untuk memberi energi, perhatian, komitmen, kasih dan lingkungan
yang kondusif untuk bertumbuh dalam segala hal kearah Kristus Yesus.[1] kelurga yang baik
juga harus mempertimbangkan tempat untuk tumbuh kembang anak, lingkungan sangat
mengdukung karakter seorang anak membutukkan adaptasi dengan lingkungan, jika lingkungan
tidak mendukung maka anak akan mengalami pertumbuhan rohani yang sulit berkembang,
kondisi lingkungan keluarga angat penting, karena lebih dekat dengan keluarga setiap harinya
untuk menuntun perkembangan secara Rohani yang terpenting, jika anak berada pada lingkungan
keluarga yang sering berkonflik maka anak akan mudah mengikuti apa yang dilihat dan bisa
terjadi didalam keluarga, keluarga harus memiliki komunikasi yang cukup untuk memberikan
perhatian kepada setiap anggota terlebih anak yang selalu membutuhkan perhatian dari orangtua,
menjaga komunikasi dengan sopan kepada siapapun terlebih anggota keluarga sangat penting
merupakan didikan yang harus diajarkan oleh keluarga, bagaimana cara berkomunikasi terhadap
oranglain, kepada yang lebih tua, kepada orangtua, bimbingan perlu dilakukan orangtua kepada
anak cara penyampaian berkomunikasi dan nada berkomunikasi untuk menghargai oranglain,
menghargai budaya setiap daerah memiliki karakter yang berbeda-beda bagaimana cara
berkomunikasi, hal itu harus diajarkan kepada anak, misalnya keluarga yang berasal dari suku
Jawa harus mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik, agar kesopanan selalu di jaga
dalam berkomunikasi.

Orangtua selain mengajarkan bagaimana berkomunikasi yang baik kepada anak perlunya
kerjasama orangtua ayah dan ibu harus memiliki peranan masing-masing sesuai tetapi memiliki
satu kesatuan dalam membimbing orangtua tidak membeda-bedakan setiap pribadi anak dan
tidak memilih kasih, seorang ayah mempunyai peranan yang penting dalam keluarga. Ayah
adalah kepala keluarga yang harus mendidik anak memberikan pendidikan yang terbaik kepada
semua anggota keluarga an termasuk anak dalam kondisi apapun harus menjamin pendidikan
anak dan ibu sebagai penolong karena keutuhan keluarga sangat bergantung kepada peranan
ayah dan ibu. Anak laki-laki memerlukan model yaitu ayahnya[2]dan anak perempuan
memerlukan model yaitu ibunya, jika keluarga salah mendidik anak karakter akan terbawa
hingga dewasa dan sulit untuk merubahnya, cara memperlakukan seorang anak sangat penting,
gegagalan orangtua dalam memperlakukan seorang anak dapat berakibat fatal, seorang anak
perempuan harus diperlakukan pendidikan bagaimana pertumbuhan seorang anak perempuan
melalui sikap dan karakternya juga sebaliknya seorang laki-laki harus diperlakukan bagaimana
sikap seorang laki-laki bertumbuh.

Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangat primer dan fundamental.
Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya,
terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggungjawab orangtuanya[3].
Keluarga merupakan lingkungan yang terutama melakukan pembentukan sosial anak untuk
menentukan tujuan seorang anak dan tempat tumbuh kembang yang baik memberikan kasih
sayang, rasa aman, ramah anak harus tertanam dalam prinsip keluarga, kelaurga menjadikan
keamanan dan kenyamaan seorang anak agar terjadinya keakraban, ketika seorang anak merasa
terancam dan takut terhadap lingkungan di luar keluarga, keluarga sanggub memberikan
perlindungan itu menjadi perintah Tuhan ketika manusia di ciptakan, karena didalam keluarga
seorang anak menemukan arti dan fungsinya ia ada dalam dunia.

Keluarga menjadi fungsi terpercaya untuk saling membagikan beban masalah, mendiskusikan
pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional, mendapatkan dukungan spiritual[4].
Seorang anggota keluarga membutuhkan dukungan dari keluarga dalam hal kepercayaan, ketika
lingkungan diluar keluarga, sekolah, masyarakat dan teman sebayanya sulit menyimpan rahasia
seorang anak dan apa yang dikatakan tidak dipercaya oleh orang lain keluarga mampu
mendengar dan menyimpan kepercayaan serta mengarahkan memberikan petunjuk apa yang
harus dilakukan ketika anak-anak mengalami masalah, keluarga memberikan perhatian dan
mendengar secara serius karena apa yang menjadi beban seorang anak merupakan beban
keluarga yang harus diselesaikan secara bersama-sama, memberikan kekuatan untuk menghadapi
setiap masalah dengan mengenalkan Tuhan yang sanggup mengatasi setiap persoalan,
mendiskusikan permasalahan untuk menyelesaikan dengan yang terbaik bagi anak, memberikan
waktu untuk menyelesaikan secara cepat dan penuh pertimbangan mengajarkan anak dalam hal
emosional agar anak-anak terlatih dalam menyelesaikan masalah itu sangat penting. Keluarga
terutama orangtua perlu mengenal setiap karakter setiap anak, apa yang harus dilakukan ketika
anak mengalami masalah, apa yang anak sukai misalnya berekreasi, menyalurkan hoby,
bersantai, kreatifitas itu sangat penting untuk diketahui oleh orangtua agar orangtua memiliki
pendekatan kepada setiap anak yang tepat dan mengani masalah anak tepat, sehingga tidak
menjadi beban kepada anak, penyegaran dalam keluarga sangat penting, berekreasi sangat
diperlukan itu juga merupakan pendidikan yang harus dilakukan, keluarga memiliki waktu yang
rutin untuk saat berekreasi bisa dilakukan kesepakatan dan anggaran keluarga harus dibicarakan
bersama, hungan menjadi lebih baik ketika ada waktu-waktu yang baik untuk menghilangkan
rasa jenuh dalam pekerjaan, dan membutuhkan waktu yang lebih santai, keharmonisan akan
lebih terjamin, orangtua dalam mendidik apa yang disukai anak dalam mengembangkan
kreatifitas sangat penting, ketidak tahuan orangtua apa yang disukai anak dapat mengakibatkan
salah mendidik, apa yang menjadi kemauan anak tidak dapat dipaksa oleh orangtua untuk
menuruti kemauan orangtua, apa yang menjadi hak pilihan anak harus didukung oleh keluarga,
jika anak dipaksa untuk mengikuti kemauaan orangtua dalam hal cita-cita, maka anak akan
menjadi putus asa karena tidak sesuai dengan apa yang diinginkan anak. Ketika anak yang telah
mendapatkan tekanan dari keluarga terlebih orangtua anak tersebuat akan lebih banyak diam, “
kebudayaan bisu “ ditandai oleh tidak adanya dialog dan komunikasi antar anggota keluarga[5].
Mempertahankan diri dan lebih banyak menghindar mengasingkan diri dari orang lain, bila
orang tua tidak memberi kesempatan dialog dan komunikasi anak-anak tidak mungkin mau
mempercayakan masalah-masalahnya dan membuka diri. Mereka lebih baik berdiam diri saja.

Orangtua tentu harus berusaha dengan segala cara untuk memperlakukan anaknya secara adil,
benar dan penuh dengan kasih sayang[6]. Tuhan Yesus memerintahkan kepada setiap anak untuk
mentaati orangtua, baik maupun buruk sikap orangtua, Tuhan juga memperintahkan kepada
orangtua untuk mendidik anak dengan didikan yang benar, orangtua harus adil kepada setiap
anak memberikan hasih sayang yang sama, baik amengertipun buruk keadaannya, normal
maupun cacat kondisinya kasih tetap nyata.
Pendidikan kepada anak dapat dilakukan dengan hal sederhana misalnya cara berpakaian untuk
lebih sopan, penting bagi anak untuk berpakaian, apalagi seorang anak wanita karena
menunjukan kepribadian yang baik dengan berpakaian yang sopan, dan menjauhkan dari tindak
kekerasan hal yang mendasar perlu diperhatikan oleh orangtua. Anak yang beretika baik yang
akan memiliki keberhasilan hal itu terutama untuk menumbuhkan kerja yang baik.

Pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya[7], setiap
keuarga harus mengajarkan dasar pendidikan yang benar, sejak usia anak-anak harus diajarkan
pentingnya pendidikan Agama ketika seorang anak memeiliki Etika tentang agama kebaikan
yang diajarkan sangat penting, kepercayaan yang dipelajari sangat penting, dengan metode
melatih membaca Firman Tuhan kepada setiap anak, menjelaskan arti Firman Tuhan mempunyai
waktu berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk mengajarkan pentingnya pendidikan agama,
dengan begitu anak akan terbiasa hidup seperti Kristus, pendidikan agama berperan penting
dasar utama, karena banyak pemimpin yang sekarang memimpin tidak takut akan Tuhan
walaupun memiliki kepandaian dalam ilmu pendidikan, tetapi dasar keagamaan tidak menjadi
pokok utama sehingga berani menyebabkan kesengsaraan orang lain, terlebih kepada Tuhan.

Orangtua harus memiliki sikap kepada setiap anak dengan memperlakukan setiap anak itu sesuai
keunikannya, wewenang orangtua mudah disalah gunakan. orangtua tidak boleh mematahkan
semangat anak-anak mereka[8]. “ jangan bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu” (Ef 6 :
4), Alkitab mengajarkan pentingnya orangtua memahami hati setiap anak dengan begitu akan
menghindari kesalahan rasa sakit hati, demdam, kepada orangtua didikan yang terlalu tegas dan
penuh kekerasan bukan mendidik tetapi menyebabkan semangat anak terhadap orangtua semakin
jauh di kontrol, terlalu banyak aturan tetapi terkadang orangtua melakukan hukuman yang sangat
keras dan hukuman fisik akan mematahkan semangat anak dan akan memberontak kepada
orangtua, orangtua penting untuk memegang janji dan kata-katanya, jika tidak anak-anak dalam
keluarga berpendapat orangtua tidak konsisten dalam memegang janji serta apa yang telah di
ucapkan. Orangtua bukan bos yang selalu memberikan perintah dan aturan serta kewenangan
dalam keluarga bukan untuk melakukan penindasan kepada anak kandung maupun anak adopsi
yang Tuhan telah titipkan karena Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kepada orangtua
dari setiap perlakuannya. Kekuasaan orangtua penting untuk mengambil setiap keputusan yang
benar, tetapi bukan untuk memenuhi kebutuhan egonya.

Orangtua juga penting mengontrol perkembanganan anak dalam hal media, acara yang ada di
TeleVisi tidak semua mebangun kedewasaan anak, anak memiliki tingkat kedewasaan yang
berbeda-beda dengan adanya internet makin banyak pengaruh yang akan mempengaruhi
bagaimana seorang anak itu bergaul, kejelian orangtua dalam membanagun hubungan sangat
penting agar mengetahui apa yang di sukai oleh anak, pengaruh orangtua secara seratus persen
terjadi ketika anak masih bayi, tetapi dengan pertumbuhan kedewasaan, mulai memilih
pergaulan yang disesuiakan dengan usianya, sekolah juga memperngaruhi, kenakalan remaja
dapat terjadi dipengaruhi oleh lingkung, media yang banyak menayangkan kekerasan dan media
yang buruk mengakibatkann sifat yang tidak baik.

Keluarga yang ingin berhasil, dapat memulainya dengan tiga langkah berikut ini : tidak boleh
meremehkan keluarga sendiri, kedua, harus meneliti waktu yang sebenar-benarnya disisihkan
untuk keluarga. Ketiga, tiap minggu harus melakukan sesuatu dengan keluarga sebagai suatu
keseluruhan, dan dengan masing-masing anggota keluarga secara individu[9]. Anggota keluarga
harus memahami, bahwa anggota keluarga berada pada tempat yang tepat, keluarga yang
harmonis penuh cinta kasih sayang, anak akan merasanyaman dengan kondisi keluarga yang
rukun, sehingga tidak irihati dengan keluarga lain, anak merasa betah dirumah, kebersamaan
sangat penting dengan adanya jadwal mingguan. Ada dua hal penting yang harus dilakukan
dalam keluarga agar keluarga tersebut dapat bertumbuh secara Rohani menuju kepada
kedewasaan penuh, yaitu : kebaktian keluarga dan saat teduh[10] , kebersamaan sangat
penting apalagi dengan hal yang menyenangkan tidak akan membuat jenuh dan bosan dalam
keluarga, persekutuan dalam keluarga untuk saling membangun dan memotifasi sangat perlu
dilakukan, kebaktian sederhana dalam keluarga perlu dilakukan dengan menentukan waktu yang
tepat, agar semua anggota keluarga dapat hadir, dalam seminggu satu kalisangaat membangun
kedekatan terutama dengan anak, perlunya permainan dan game untuk menghilangkan
kejenuhan, kereatifitas perlu dibangun, saat teduh juga sangat penting untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan, setiap pagi hari sangat baik sebelum melakukan aktifitas terlebih dahulu
memohon bimbingan Tuhan. Keluarga yang harmonis dan takut akan Allah adalah menjadi
dambaan setiap anggota keluarga, Allah menghendaki umatnya hidup penuh kasih, agar
mencerminkan kasih Kristus.

BAB III

KESIMPULAN

Keluarga adalah cerminan Kristus setiap orang akan memandang keluarga yang memberikan
dampak bagi keluarga dan orang lain yang melihat, kerukunan, keharmonisan, keutuhan
keluarga, memiliki kebersamaan, kebaktian bersama, memiliki waktu saat teduh, dan hidup
mencerminkan karakter Kristus, agar menjadi terang dan garam bagi dunia.

Pendidikan agama Kristen dalam keluarga sangat penting, agar setiap orangtua mengerti
bagaimana memperlakukan dan cara pendampingan kepada setiap anggota keluarga, melalui
teladan Yesus yang telah mendapat pendidikan dengan orangtua yang mengasihinya menjadi
contoh yang baik kepada setiap keluarga, orangtua yang baik yang memiliki waktu kepada
anggota keluarga, untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan keluarga, komunikasi
sangat penting dalam keluarga, sangling mengampuni bila ada kesalahan menjadi hal yang
utama, agar tidak menimbulkan dendam apabila ada kesalahan, keluarga harus menjadi tempat
perlindungan bagi anak-anak, keluarga yang berpendidikan sangat penting, orangtua harus
memperhatikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. Keluarga yang mnecerminkan kasih
Allah ketika setiap anggota menghargai dan menghormati orangtua, orangtua menddidik anak
dengan penuh hikmat yang betujuan untuk memeuliakan Allah, keluarga yang takut akan Allah
adalah keluarga berkenan kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA

Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si.,
Th.M. H
Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y. Bambang
Mulyono.
KELUARGA KRISTEN. Oleh Larry Christenson.
Pendidikan Agama Kristen. Oleh Dr.E.G. Homrighausen dan Dr.I.H. Enklaar.
Melayani Dengan Efektis. 34 prinsip pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh DR.
Ronald W. Leigh.

[1]. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si.,
Th.M. Hal. 139

[2]. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si.,
Th.M. Hal. 146

[3] . Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y.


Bambang Mulyono. Hal. 40

[4]. Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y.


Bambang Mulyono. Hal. 41

[5] . Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan Remaja oleh Y.


Bambang Mulyono. Hal. 45

[6] . KELUARGA KRISTEN. Oleh Larry Christenson. Hal, 53

[7] . Pendidikan Agama Kristen. Oleh Dr.E.G. Homrighausen dan Dr.I.H. Enklaar. Hal.130
[8] . Melayani Dengan Efektis. 34 prinsip pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh DR.
Ronald W. Leigh. Hal.120

[9] . Melayani Dengan Efektis. 34 prinsip pelayanan bagi pendeta dan kaum awam. Oleh DR.
Ronald W. Leigh. Hal. 110

[10] . Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik Kristianto, M.Si.,
Th.M. Hal. 151

Anda mungkin juga menyukai