Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS


KABUPATEN KUTAI BARAT
GOLONGAN II

OPTIMALISASI BUDAYA CUCI TANGAN DALAM PENCEGAHAN


INFEKSI DI PUSKESMAS MELAK

Disusun Oleh :

Taufik Oktavianur, A. Md. Kep


NIP. 19961030 201903 1 003

Samarinda, 30 Juli 2019


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Timur

COACH, MENTOR,

Badi’ Zulfa Nihayati, MAP., M.Sc dr. Waluyo


NIP. 19541115 198603 1 006 NIP. 19780926 201101 1 003

PENGUJI,

Mutroni Heffy, SE., M.Si


NIP. 19541115 198603 1 006
TENTANG PENULIS
TENTANG PENULIS

TENTANG SAYA
Nama : Taufik Oktavianur
Tempat/Tgl Lahir : Long Iram,30 Oktober 1996
Pendidikan : D III Keperawatan
Instansi : Puskesmas Melak
Jabatan : Perawat Pelaksana
Alamat : Long Iram Kota, Kubar

PENDIDIKAN
SDN 003 Long Iram Kota 2002-2008

SMPN 10 Sendawar 2008-2011

SMAN 3 Sendawar 2011-2014

AKPER PEMPROV KALTIM 2014-2017

PENGALAMAN KERJA
PT. Bina Sarana Sukses 2017-2018

PARAMEDIS

CPNS di Puskesmas Melak 2018-2019

PERAWAT
PELAKSANA

KONTAK
Telepon : 085246823250
Email : taufikoktavianur6@gmail.com
Facebook : Taufik Oktavianur
Instagram : @taufikoktavianur
VISI DAN MISI KUTAI BARAT

VISI
“Terwujudnya kutai barat yang semakin adil, mandiri dan sejahtera berlandaskan ekkonomi
kerakyatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia ”

MISI
MISI

1. Peningkatan pembangunan infrastruktur dasar publik yang semakin merata keseluruh


wilayah Kutai Barat
2. Peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang semakin berkualitas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
3. Reformasi tata kelola pemerintahan dalam upaya menciptakan pemerintahan yang
bersih dan pelayanan public yang semakin cepat, mudah, dan murah.
4. Pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi potensial
dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat,
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
5. Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat lokal, terutama
masyarakat miskin dan tidak mampu.
6. Penerapan nilai-nilai keagamaan dan budaya luhur dalam upaya menciptakan
lingkungan dan hubungan sosial yang harmonis, tertib dan aman yang berbasiskan
sikap toleransi, tenggang rasa, dan gotong royong.
7. Pemberdayaan peran kampung, pemuda dan perempuan sebagai basis pembangunan
masyarakat.
PROFIL INSTANSI
UPT. Puskesmas Melak resmi berdiri pada Tahun 1991 dengan luas wilayah
287.87 Km2 dan sejak bulan Mei tahun 2017 telah berubah status menjadi Puskesmas
Non Rawat Inap berdasarkan SK Bupati Kabupaten Kutai Barat Nomor:
445/K.248/2017. Terletak di tepi Jalan raya yaitu di jalan Sendawar Raya, Melak Ulu
Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, sehingga
mudah untuk di kunjungi baik dengan menggunakan roda empat maupun roda dua.
Wilayah kerja meliputi 2 kelurahan dan 4 kampung , yaitu Kelurahan Melak
Ulu dan Kelurahan Melak Ilir , Kampung Empakuq, Empas, Muara Bunyut dan
Kampung Muara Benangaq, dengan 55 RT, dan 4.364 KK, 3 buah Pustu yaitu Pustu
Melak Ilir dan Pustu Muara Benangak, dan Pustu Empas ,serta 2 buah PKMK yaitu
PKM Muara Bunyut dan PKMK Empakuq.
Pelayanan di Puskesmas Melak mencakupi Peayanan Poli Umum, Poli Gigi,
Poli Anak, Poli KIA, Instalasi Gawat Darurat, Laboratorium. Serta pelayanan diluar
Puskesmas seperti Posyandu dan Home Visit.

Nilai Dasar

1 • Profesionalitas

2 • Empati

3 • Sopan

4 • Optimal

5 • Nyaman

6 • Amanah

Pustu Melak Ilir Pustu Empas

Pustu Muara
Benangak
STRUKTUR ORGANISASI
LATAR BELAKANG
LATAR MASALAH
BELAKANG MASALAH

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada


masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 1997/1998).

Mencuci tangan di pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya preventif yang
dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai HAIs.
Infeksi nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah
penting di seluruh dunia dan menjadi isu yang menarik untuk dibahas terutama tentang
upaya pencegahan infeksi tersebut. Sumber penularan dan cara penularan terutama melalui
tangan dan dari petugas kesehatan maupun personil kesehatan lainnya, jarum injeksi, kateter
urin, kasa pembalut atau perban dan cara yang keliru dalam menangani luka. Infeksi
nosokomial ini pun tidak hanya mengenai pasien saja, tetapi juga dapat mengenai seluruh
personil yang ada di pelayanan kesehatan. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan
penunggu pasien merupakan kelompok yang paling berisiko terjadinya infeksi nosokomial,
karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung
atau keluarga ataupun dari petugas kesehatan ke pasien.

Infeksi nosokomial merupakan salah satu dari jenis penyakit infeksi. Infeksi
nosokomial ini merupakan infeksi yang sering terjadi di rumah sakit. Infeksi nosokomial
menyebabkan setidaknya 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia (WHO, 2006). Sekitar
8,7% dari 55 rumah sakit yang 2 berada di 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah,
Asia Tenggara dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi nosokomial dan untuk wilayah Asia
Tenggara sebanyak 10,0% berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO .
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa merupakan
mikroorganisme patogen yang menyebabkan infeksi nosokomial yang paling umum

Dalam aktivitas kita sehari-hari tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroba,


sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya mikroba ke dalam tubuh kita. Mencuci
tangan dikatakan sebagai satu-satunya cara yang efektif dalam mengontrol penyebaran
mikroorganisme. Oleh karena itu dengan menjaga kebersihan tangan yang baik dan benar
diharapkan dapat menurunkan kejadian infeksi nosokomial.
IDENTIFIKASI ISU
Dari analisis situasi, didapatkan masalah-masalah yang ada di Puskesmas Melak
sebagai berikut :

1. Kurang Optimalnya Budaya cuci tangan dalam Pencegahan Infeksi di Puskesmas


Melak
Upaya mencuci tangan akan membantu mencegah infeksi terutama penyakit
diare. Di UPT Puskesmas Melak masih minim budaya cuci tangan 6 langkah melalui
air mengalir ataupun handrub dikarenakan kurang nya informasi mengenai sop cuci
tangan dan belum terbiasanya para pengunjung menerapkan 6 langkah cuci tangan di
UPT. Puskesmas Melak.

2. Kurang Optimalnya Penggunaan aplikasi P-Care oleh tenaga kesehatan di Puskesmas


Melak
Selain itu di UPT. Puskesmas Melak juga mengalami kendala dalam
penggunaan aplikasi P-Care di mana tidak semua petugas kesehatan bisa menjalankan
aplikasi tersebut. Sehingga ketika petugas entri data tidak hadir maka entri P-Care
pun terkendala. Maka dari itu untuk mengantisipasi kendala tersebut semua tenaga
kesehatan di Poli diharapkan bisa menggunakan aplikasi P-Care dengan melakukan
Sosialisasi penggunaan P-care.

3. Kurang optimalnya pengelolaan limbah medis di ruang Instalasi Gawat Darurat


Puskesmas Melak
Dari sisi pengelolaan limbah medis di ruang Instalasi Gawat Darurat
Puskesmas melak masih kurang optimal dimana pemilahan antara sampah medis dan
non-medis belum terdapat pelabelan dan petunjuk pembuangan sehingga beresiko
tercampurnya sampah medis dan non-medis.

Demikian penjelasan dari beberapa isu yang di angkat. Diharapkan dengan analisis
dari Isu-Isu tersebut dapat ditemukan solusi untuk menanganinya.
PENETAPAN ISU
PENETAPAN ISU

Dalam merumuskan kriteria isu penulis memakai metode USG dengan rincian sebagai
berikut :

Faktor
No. Identifikasi Isu Total Prioritas
U S G
1. Kurang optimalnya penggunaan aplikasi
P-care oleh tenaga kesehatan di 4 4 4 12 II
Puskesmas Melak
2. Kurang optimalnya Budaya Cuci tangan
dalam pencegahan infeksi di puskesmas 4 5 5 14 I
melak
3. Kurang optimalnya pengelolaan limbah
medis di ruang Instalasi Gawat Darurat 3 4 4 11 III
Puskesmas Melak

Berdasarkan Tabel diatas, ditemukan Isu/ Permasalahan yagn menjadi prioritas yakni
“Kurang Optimalnya Budaya Cuci Tangan dalam pencegahan Infeksi di Puskesmas Melak”.
Permasalahan tersebut menjadi prioritas utama dikarenakan sangat mempengaruhi petugas
kesehatan dalam memberi pelayanan yang efektif dan efisien serta sebagai salah satu
pencegahan penyebaran infeksi di Puskesmas Melak.
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas Melak

Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya Budaya Cuci tangan dalam pencegahan Infeksi di Puskesmas Melak.

2. Kurang optimalnya penggunaan aplikasi P-care oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Melak.

3. Kurang optimalnya pengelolaan limbah medis di ruang IGD puskesmas Melak.

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya Budaya Cuci Tangan dalam pencegahan Infeksi di Puskesmas Melak.

Gagasan pemecah Isu : Optimalisasi budaya cuci tangan dalam pencegahan Infeksi di Puskesmas Melak.

Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi Nilai
dengan Nilai ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan sosialisasi 1. Berkonsultasi dengan Terlaksananya 1.Etika Publik : Berkontribusi Profesional :
ke tenaga medis dan pembimbing/ atasan kegiatan Menghargai dalam Peningkatan Mengerjakan
pasien tentang 6 2. Membuat Konsep sosialisasi. atasan/pembimbing kualitas SDM tugas sesuai
langkah cuci tangan Sosialisasi dalam konsultasi dan melalui penyediaan dengan
3. Bekerjasama dengan menerima masukan pelayanan kewenangan
teman sejawat untuk yang diberikan. kesehatan seluruh
kegiatan sosialisasi lapisan
4. Menyiapkan peralatan 2.Komitmen Mutu: masyarakat.
dan tempat untuk Memuat ide-ide dan
sosialisasi tata aturan sosialisasi
5. Menginformasikan yang baik
kegiatan sosialisasi
6. Melaksanakan 3.Nasionalisme :
sosialisasi Mengajak rekan
7. Evaluasi kegiatan sejawat untuk
sosialisasi berdiskusi dan
8. Membuat laporan memberi masukan
sosialisasi untuk kelancaran
sosialisasi.
4.Anti Korupsi :
Bekerjasama dengan
Tata usaha untuk
menyiapkan peralatan
(proyektor, Speaker,
dll)
5.Akuntabilitas :
Menginformasikan
kegiatan sosialisasi
melalui grup Whatsapp
dan surat secara
transparan.
6. Etika Publik :
Mengucapkan salam,
menyampaikan materi
dengan bahasa yang
baik dan sopan.
7.Nasionalisme :
Saling menghormati
antara peserta dan
pemateri pada saat
berdiskusi,memberikan
saran dan kritikan
tanpa harus
mendiskriminasi.
Menghargai pendapat
peserta.
8.Akuntabilitas :
Mempertanggung
jawabkan hasil
kegiatan dengan
membuat laporan,
daftar hadir, satuan
acara penyuluhan, dan
foto sosialisasi.
2. Membuat Banner 1. Membuat Konsep Tersedianya 1.Akuntabilitas : Peningkatan Amanah
tentang 6 langkah banner. Banner 6 Membuat konsep kualitas SDM Menjalankan
cuci tangan 2. Mendesain banner 6 Langkah cuci banner secara mandiri melalui penyediaan pekerjaan
langkah cuci tangan . tangan. dan tanggung jawab pelayanan dengan penuh
3. Mencetak banner yang berdasarkan sumber kesehatan seluruh tanggung jawab
telah di desain di yang baik lapisan masyarakat
percetakan. 2.Anti korupsi :
4. Memasang banner di membuat desain
area Puskesmas Melak bekerja sama dengan
rekan sejawat

3.Anti Korupsi :
Meminta nota
pembayaran sebagai
bukti pertanggung
jawaban percetakan.
4.Etika public :
melakukan kordinasi
dan komunikasi
dengan kepala instansi
sebelum pemasangan
banner tentang aturan
dan tata letak banner

3. Membuat Leaflet 1. Membuat Konsep leaflet. Tersedianya 1.Akuntabilitas : Peningkatan Amanah


tentang 6 langkah cuci 2. Mendesain leaflet 6 Leaflet 6 Membuat konsep kualitas SDM Menjalankan
tangan langkah cuci tangan. langkah banner secara mandiri melalui penyediaan pekerjaan
3. Mencetak leaflet yang mencuci tangan. dan tanggung jawab pelayanan dengan penuh
telah di desain di berdasarkan sumber kesehatan seluruh tanggung jawab
percetakan. yang baik lapisan masyarakat
4. membagikan leaflet 2.Anti korupsi :
kepeserta saat sosialisasi membuat desain
di Puskesmas Melak bekerja sama dengan
5. Menempatkan Leaflet di rekan sejawat
Meja administrai. 3.Anti Korupsi :
Meminta nota
pembayaran sebagai
bukti Laporan
percetakan.
4.Nasionalisme:
tidak diskriminatif
dalam membagikan
leaflet kepada peserta
tanpa membedakan
ras, suku, agama dan
budaya.
5.Etika Publik :
Menyediakan tempat
leaflet dan
menempatkannya
secara rapi dan mudah
dijangkau.

4. Membuat Poster 1. Membuat Konsep Poster. poster tercetak 1.Akuntabilitas : Peningkatan Amanah
tentang 6 langkah cuci 2. Mendesain Poster 6 dan terpasang di Membuat konsep kualitas SDM Menjalankan
tangan langkah cuci tangan . setiap wastafel poster secara mandiri melalui penyediaan pekerjaan
3. Mencetak Poster yang dan area dan tanggung jawab pelayanan dengan penuh
telah di desain di handrub berdasarkan sumber kesehatan seluruh tanggung jawab
percetakan. puskesmas yang baik lapisan masyarakat
4. Memasang banner di area 2.Anti korupsi :
Puskesmas Melak membuat desain
bekerja sama dengan
rekan sejawat
3.Anti Korupsi :
Meminta nota
pembayaran sebagai
bukti laporan
percetakan.
4.Etika public :
Bekerjassama dan
komunikasi dengan
kepala instansi
sebelum pemasangan
poster tentang aturan
dan tata letak poster.

Anda mungkin juga menyukai