Anda di halaman 1dari 5

CATATAN/BERITA ACARA DISKUSI KELOMPOK III

Pada hari selasa tanggal 4 Febuari 2020 Pukul 13.20 s.d 13.30 telah dilaksanakan
diskusi kelompok III. Peserta mata kuliah rekayasa proses hasil pertanian
semester genap tahun 2019/2020, dengan catatan sebagai berikut:

A. Nama Peserta dan Judul bahan presentasi yang dibawa :

1.Nama : Dwi Ayu Oktafianti


Judul : Analisa waktu proses pada Produk Hasil pertanian

2. Nama : Tasya Dita Salsa


Judul : Analisa waktu proses pada Produk Hasil pertanian

3. Nama : Ismi Trifiamola


Judul : Analisa waktu proses pada Produk Hasil pertanian

B. Pelaksanaan/Jalannya Diskusi
Pemimpin diskusi Dwi Ayu Oktafianti membuka diskusi pukul 13.20 dan
menyampaikan aturan bersama diskusi (waktu penyampaian ide, tanya jawab dll).
Pemrasaran Tasya Dita Salsa menyampaikan ppt berjudul Analisa waktu proses
pada Produk Hasil Petanian, dengan notulis Ismi Trifiamola.
Kelompok III mempresentasikan ppt tentang deskripsi waktu proses dari
berbagai produk hasil pertanian yang dianalisis. Produk hasil pertanian menjadi
produk olahan memiliki keuntungan sebagai solusi bagi sifat dari komoditas ini
yang memiliki waktu simpan yang singkat atau mudah busuk. Melalui bentuk
olahan yang bervariasi, tape ubi kayu, kacang brazil, sari buah tomat, rasbery, dan
wheat bran dengan pengeringan. Total waktu pengeringan adalah jumlah dari
waktu pengeringan kedua periode tersebut. Analisis yang berbeda menunjukkan
waktu pengeringan tf tergantung pada bentuk fungsi N atau model yang digunakan
untuk menentukan laju menurun, misalnya difusi cairan, kapilaritas, evaporasi-
kondensasi.
Pada fermentasi ubi kayu menggunakan sistem pengontrol suhu. proses
fermentasi ubi kayu membutuhkan waktu antara 2-3 hari. Suhu yang digunakan
suhu terkontrol antara 27-30°c suhu tertinggi yaitu 29.5°c terjadi pada hari ke 2
pukul 12.00 sedangkan suhu terendah yaitu 27°c. Sifat fisik tape pengamatan suhu
dilakukan setiap hari selama proses fermentasi berlangsung, dengan interval 3 jam
setiap harinya. Analisis kadar air tape ubi kayu akan semakin meningkat. Hal ini
terjadi baik pada perlakuan dengan suhu 27-30°C, 32- 35°C maupun secara alami.
kekerasan tape ubi kayu dengan perlakuan suhu 32- 35°C memiliki kekerasan tape
yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan tape ubi kayu dengan perlakuan suhu
27-30°C. semakin lama waktu fermentasi maka total gula tape ubi kayu dengan
perlakuan suhu 27-30°C dan secara alami makin meningkat. Sedangkan total asam
dengan suhu terkontrol 27-30°C, hari ke-1 didapatkan hasil total asam adalah
0.41%, hari ke-2 adalah 0.55 %, hari ke-3 adalah 0.80 %. Dan pada ph menurun hal
ini disebabkan karena peningkatan jumlah asam hasil degradasi dari gula-gula
sederhana.
Kacang brazil memiliki kadar air basah 26% (% bb) Pengeringan kadar air oven
suhu pada 105 ° C selama 3 jam. Sampel tertimbang per jam antara 3 dan 12 jam,
dan waktu terakhir dari 24 jam. Untuk kadar air terendah (2,30% bb), kondisi
pengeringan 90 ° C selama 6 jam dan 95 ° C. Untuk kadar air 4,50% wb, kondisi
pengeringan 90 ° C selama 5 jam. Untuk kadar air 7,25% bb ditentukan metode
titrasi karl fischer, pengeringan pada 85 dan 90 ° C. Untuk kadar air tertinggi
(23,30% bb) sampel dikeringkan di pengeringan oven pada 85 ° C selama 4 jam.
Pengeringan sari buah tomat menggunakan pengering berupa tray dryer. Berat
bubur tomat diukur setiap 5 menit dengan ketebalan 2 mm atau 4 mm., ketebalan 2
mm kadar air sampel mencapai konstan dengan waktu tercepat, yaitu selama 0,92
jam tercapai pada temperatur 70 dan 60ºC. ketebalan bubur 4 mm kadar air sampel
mencapai konstan paling cepat terjadi pada temperatur 50 ºC, yaitu selama 1,92
jam. Raspberry mengalami dua proses pengeringan yang berbedaI: pengeringan
matahari (SD) dan pengeringan microwave (MWD). Berat sampel terdaftar pada
waktu yang berbeda 5, 10,15, 20, 30, dan 50 menit.
Wheat bran merupakan kulit luar gandum dengan jumlah sekitar 14,5% dari total
keseluruhan gandum. selain mengandung selulosa (33,7-40%), hemiselulosa (21-
26%), lignin (11–22,9%) dan komponen-komponen lainnya. Pengambilan selulosa
dari wheat bran dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu proses hidrolisis
dilanjutkan dengan delignifikasi dan bleaching. Analisis Kuantitas Selulosa Yield
selulosa ditentukan untuk variasi waktu dan konsentrasi NaOH pada proses
delignifikasi. Nilai Yi tertinggi dari kisaran data waktu 1-2,5 jam dan konsentrasi
0,5-2 N diperoleh pada konsentrasi NaOH 0,5 N dan waktu proses 1 jam dengan
nilai Yi 15,94%.

Kemudian dilakukan pembahasan/tanyajawab/diskusi untuk mengkaji lebih dalam


mengenai deskripsi nilai tambah dari berbagai komoditas pangan yang dianalisis
pada bahan presentasi kelompok dengan para penanya/pemberi tanggapan/saran
dan jawaban pemrasaran sebagai berikut:

1. Bessek Delima (05031181722005)


(Kelompok II)
Pertanyaan : Pada paparan kalian terdapat grafik kadar air vs waktu. Tolong
jelaskan mengenai hubungan kedua variable pada grafik tersebut?

Jawaban : Jika material pangan basah dikeringkan pada siatu


pengeringan. Dapat ditentukan hubungan antaran perubahan kadar air
terhadap waktu data tersebut dapat diplot sebagai kadar air (x) terhadap
waktu (t)myang ditunjukkan pada gambar secara umum grafik tersebut
menunjukkan penurunan kadar air bahan pangan secara penguapan dari uap
jenuh yang terdapat pada permukaan padatan. Dan dikutin oleh penurunan
penguapan permukaan padatan secara bertahap dan akhirnya penguapan
bagaian dalam padatan.

Nilai : 90

2. Febriska Ditea Utami (05031281722024)


(Kelompok IX)
Pertanyaan : Faktor apa saja yang mempengaruhi laju pengeringan bahan
pangan?

Jawaban : Selama kondisi luar pada keadaan tetap, maka laju pengeringan
kuantitatif dan kualitatif banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan yang akan
dikeringkan. Meliputi sifat fisik dan kima dari bahan yang akan dikeringkan
ukuran bahan yang akan dikeringkan bentuk bahan yang dikeringkan dan
komposisi kadar air bahan yang dikeringkan.

Nilai: 88

3. Dini Prasandya Khamala Putri (05031281722023)


(Kelompok VIII)

pertanyaan : mengapa semakin lama waktu fermentasi makan kadar air tape
ubi kayu akan semakin menigkat ?

Jawaban : . Hal ini terjadi baik pada perlakuan dengan suhu 27-30°C, 32-
35°C maupun secara alami. Secara umum tape ubi kayu dengan perlakuan
suhu 32-35°C memiliki kadar air paling tinggi kemudian diikuti tape ubi
kayu dengan perlakuan suhu 27-30°C, sedangkan tape ubi kayu secara alami
secara umum memiliki kadar air yang paling rendah. Hal ini disebabkan
karena tape ubi kayu dengan perlakuan 32-35°C menggunakan suhu yang
lebih tinggi daripada kedua perlakuan yang lain.

Nilai: 88

Kesimpulan diskusi disampaikan oleh moderator dan diskusi selesai pada pukul
13.30 WIB.

C. Ringkasan Kajian/Rumusan Hasil Diskusi


Ringkasan pada hasil diskusi kami adalah Produk hasil pertanian menjadi
produk olahan memiliki keuntungan sebagai solusi bagi sifat dari komoditas ini
yang memiliki waktu simpan yang singkat atau mudah busuk. Total waktu
pengeringan adalah jumlah dari waktu pengeringan kedua periode tersebut. Analisis
yang berbeda menunjukkan waktu pengeringan tf tergantung pada bentuk fungsi N
atau model yang digunakan untuk menentukan laju menurun, misalnya difusi
cairan, kapilaritas, evaporasi-kondensasi.

D. Penutup
Inderalaya, 4 febuari 2020
Mahasiswa yang melaksanakan diskusi (hanya di ttd yang hadir/ ikut)
1. Nama : Dwi Ayu Oktafianti Ttd :

Peran selain sebagai peserta adalah Pemimpin diskusi


dan Pencari Materi.

2. Nama : Tasya Dita Salsa Ttd:

Peran selain sebagai peserta adalah Pemrasaran dan Penyusun ppt.

3. Nama : Ismi Trifiamola Ttd :

Peran selain sebagai peserta adalah Notulis dan Pencari materi.

Anda mungkin juga menyukai