Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PATOLOGI MANUSIA

VIRUS CORONA

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patologi Manusia

Pengampu dr. Erwin Didi Purnama,MMRS

Disusun oleh:

Kelompok 12

Bella Listiawan Nopita

Chika Amara Salwa

Tiara Nurul Hidayah

Tingkat I

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA WILAYAH CIREBON

PRODI DIII GIZI

Jalan KS. Tubun Nomor 58 Cirebon


2020

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau bias disingkat MERS-coV adalah
penyakit sindrom pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran
pernafasan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gejalanya adalah demam, batuk, dan sesak
nafas, bersifat akut dan biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid (penyakit penyerta). Virus
MERS-coV baru dikenali pertama kali pada tahun 2012 di negara Arab Saudi. Virus tersebut
yang menyebabkan SARS (severe acute respiratory syndrome) pada tahun 2002 hingga 2003
virus tersebut sangat berbahaya dan sudah mewabah hingga 8273 kasus dan 775 meninggal
dunia (elshinta,2015).

Penyakit ini disebabkan oleh inveksi virus Corona salah satu virus yang masih berkerabat
dengan virus penyebab SARS (Kementerian Keseharan Republik Indonesia,2013). Virus MERS-
coV merupakan suatu srain baru virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi
manusia sebelumnya. Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun
beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus ini berasal dari salah satu jenis kelelawar
yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Beberapa dengan penyakit menular SARS
yang sudah lama hilang kabarnya, penyakit menular MERS-coV muncul kembali karena belum
ada suatu cara control yang tepat pada penyakit ini. Bahkan sampai saat ini juga belum tersedia
vaksin untuk penyakit menular tersebut (Benny Young dan Livia Own,2015).

Selain itu, sekelompok Peneliti dari Universitas Bonn, Jerman, dan Universitas Erasmus,
Belanda, setelah meneliti ratusan hewan di Timur Tengah, termasuk sapi, kuda, kambing,
domba, dan unta, menduga bahwa penyebaran virus MERS-coV berasal dari unta. Dari
penelitian yang dipaparkan dalam jurnal ilmiah Emerging Infectious Diseases, terungkap bahwa
90% unta terinfeksi pada usia dua tahun dan penularan virus MERS-coV lebih sering ditemukan
pada anak unta dibandingkan unta dewasa (Zonathan Ball,2015).
Banyak warga negara Indonesia yang berasal di Arab Saudi terutama sebagai jama’ah
umrah/haji,sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit ini di Indonesia,karena
jumlah jama’ah umrah / haji dari Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya.Berdasarkan
dari data kementrian Agama republic Indonesia,rata-rata jumlah jama’ah umrah dari Indonesia
adalah 195 orang perhari dan rata-rata jumlah haji dari Indonesia adalah 154.000 orang pertahun,
dan dari data haji Internasional, rata-rata jumlah jama’ah haji umrah dari Arab Saudi adalah
700.000 orang pertahun (Benny Young dan livia Owen,2015). Selain itu, virus MERS-coV
menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang tua, orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang lemah dan orang-orang dengan penyakit kronis seperti kanker, penyakit paru-paru kronis
dan diabetes. Salah satu strategi yang diambil adalah meningkatkan kekebalan tubuh manusia
yakni dengan pemberian vaksin. Adapun permasalahan yang terjadi adalah terdapat populasi
rentan dan terinfeksi dalam suatu wilayah, sehingga untuk meningkatkan kekebalan tubuh perlu
tindakan vaksinasi. Oleh karena itu, muncul populasi vaksinasi (populasi rentan yang telah diberi
vaksin).

Salah satu pendekatan untuk menjalaskan solusi dari permasalahan yang terjadi dalam
dunia nyata adalah memodelkan atau merumuskan permasalahan nyata ke dalam Bahasa
matematika, maka untuk dapat mengetahui penyebaran penyakit MERS-coV, perlu dibuat suatu
permodelan matematika sehingga diharapkan dapat digunakan untuk membantu mencari solusi
terkait dengan penyebaran penyakit terebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN CORONA


Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

2.2. PENYEBAB CORONA


` Infeksi virus Corona disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem
pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti MERS, SARS, dan pneumonia. Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat terinfeksi coronavirus melalui berbagai cara, yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita virus Corona.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena air liur penderita.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau berjabat tangan.
4. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang orang tua, serta
orang yang sedang sakit atau memiliki kekebalan tubuh lemah.

2.3. CIRI-CIRI PENDERITA CORONA


Pasien yang terinfeksi virus corona menunjukkan ciri-ciri yang kerap ditemukan pada
pasien dengan gangguan pernafasan. Ciri-ciri virus corona ataupun gejala tersebut antara lain:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Flu
4. Sesak nafas
5. Batuk parah
6. Sakit tenggorokan
Berawal dari enam gejala umum di atas, virus corona bisa mengakibatkan kondisi yang
lebih parah. Jika virus ini sudah sampai ke paru-paru, maka ia akan merusak fungsi paru.
Selanjutnya, virus ini akan menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan bagian bawah
seperti pneumonia dan brokitis. Lalu, jika virus sudah menyentuh ginjal, maka ia juga akan
menyebabkan gagal ginjal.

Selain menunjukkan ciri-ciri virus corona secara umum di atas, ada pula pasien virus
corona yang tidak menunjukkan gejala. Salah satu dari enam orang anggota keluarga kasus
virus corona di China diketahui tidak menunjukkan gejala apapun. Tetapi, pasien tersebut
diketahui terjangkit virus corona setelah dilakukan pemeriksaan paru-paru. Jadi, jika kamu atau
orang di sekitar kamu menunjukkan sedikit saja gejala umum di atas, tak ada salahnya
melakukan pemeriksaan kesehatan.

2.4. KOMPLIKASI CORONA


Penderita Virus Corona dapat menderita beberapa komplikasi seperti:

1. Pneumonia
2. Infeksi pada kantung-kantung udara paru-paru yang mengakibatkan pradangan
3. Kematian
4. Acute cardiac injury
5. Infeksi sekunder
6. Acute respiratory distress syndrome

2.5. PENGOBATAN CORONA


Infeksi virus Corona belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:

1. Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
pada penderita infeksi virus Corona yang masih anak-anak.
2. Menganjurkan penderita untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier (pelembab
udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
3. Menganjurkan penderita untuk istirahat yang cukup dan jangan keluar rumah untuk mencegah
penyebaran virus.
4. Menganjurkan dan mengharuskan penderita untuk minum banyak air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.
2.6. PENULARAN VIRUS CORONA
Virus ini dapat menyebar dan menular ke manusia dengan beberapa macam cara. Berikut
beberapa cara penyebaran dan penularannya:

1. Menyentuh atau berjabat tangan dengan seseorang yang memiliki virus. Sehingga virus dapat
pindah ke tubuh orang lain.
2. Kadang, virus ini dapat menyebar melalui kontak fisik dengan kotoran.
3. Menyentuh dengan tangan, permukaan benda yang tertempel virus. Kemudian tangan tersebut
memegang hidung, mata, atau mulut.
4. Batuk dan bersin tanpa menutup mulut, bisa menyemburkan titik-titik cairan ke udara, sehingga
virus pun menyebar.
5. Memegang atau mengelus hewan yang kurang bersih
BAB III
PENUTUP

3.1. SIMPULAN
 Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia,
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
 Ciri-ciri virus corona ataupun gejala tersebut antara lain: Demam, Sakit kepala,
Flu, Sesak nafas, Batuk parah, dan Sakit tenggorokan.
 Infeksi virus corona belum bias diobati, namun bias dikatakan bahwa kunci
penyembuhannya adalah melalui penguatan sistem kekebalan tubuh.

3.2. SARAN
Beberapa saran dapat dilakukan berdasarkan cara pengobatan penderita virus corona. Penanganan
terhadap mereka dibedakan dari gejalanya antara lain gejala umum dan gejala tindak lanjut.
Dengan memahami gejala-gejala tersebut, maka diharapkan dapat dirumuskan solusi yang tepat untuk
seseorang yang mengidap penyakit virus corona tersebut.

Anda mungkin juga menyukai