Anda di halaman 1dari 6

NAMA: NURMALA

KELAS: 2B
PHBS Anak sekolah perawatan gigi

1. Definisi

Definisi perawatan gigi dan mulut anak Perawatan gigi dan mulut pada anak adalah sebuah
proses yang berhubungan dengan pencegahan, perawatan, dan manajemen penyakit dan juga
proses stabilisasi mental, fisik, dan rohani melalui pelayanan yang ditawarkan oleh organisasi,
institusi, dan unit profesional kedokteran pelayanan kesehatan yang dilakukan pada anak anak.

Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Herijulianti, E. (2002) kesehatan gigi dan mulut adalah

salah satu aspek dari kesehatan secara keseluruhan, dimana status kesehatan gigi merupakan
hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental dan sosial.

Aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan

mulut yaitu:

1. Aspek fisik merupakan aspek kesehatan yang mempengaruhi kualitas gigi dan mulut yang
disebabkan oleh keadaan yang terdapat didalam mulut.

2. Aspek mental merupakan aspek yang disebabkan karena sikap kepercayaan dan
keyakinan sehingga mempengaruhi tingkah laku seseorang

3. Aspek sosial merupakan aspek yang mempengaruhi kualitas kesehatan gigi dan mulut,
biasanya disebabkan oleh pengaruh sosial ekonomi yang kurang sehingga keadaan ini
mempengaruhi tingkah laku seseorang. Untuk memperbaiki mutu kesehatan gigi dan mulut harus
dilaksanakan pemeliharaan secara menyeluruh yang mencakup aspek mental, fisik dan sosial
yaitu dengan upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Salah satu usaha untuk
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan gigi adalah melalui pendekatan pendidikan
kesehatan gigi. Pendidikan kesehatan gigi yang disampaikan kepada seseorang atau masyarakat
diharapkan mampu merubah perilaku kesehatan gigi seseorang atau masyarakat.

Menurut Kegeles dalam Herijulianti, E. (2002) ada empat faktor utama agar seseorang mau
melakukan pemeliharaan kesehatan gigi, yaitu:

1. Merasa mudah terserang penyakit gigi.

2. Percaya bahwa penyakit gigi dapat dicegah

3. Pandangan bahwa penyakit gigi dapat berakibat fatal jika tidak segera

diobati

4. Mampu menjangkau dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

2. Manfaat menyikat gigi berdasarkan waktu

 Manfaat menyikat gigi setelah makan pagi


1. Mencegah gigi berlubang, jika malam hari sudah menyikat gigi dan pagi
harinya setelah makan pagi menyikat gigi kembali, maka terjadinya risiko
penumpukan plak dalam rongga mulut kita secara otomatis akan berkurang
sehingga akan mencegah risiko terjadinya gigi berlubang.
2. Menyegarkan napas, napas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya
kotoran di dalam rongga mulut walau ada faktor lain penyebab bau mulut.
Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, napas kita akan terasa lebih
segar sebelum pergi beraktifitas.

3. Menjadi lebih percaya diri, memulai aktifitas kerja dengan napas yang segar
dan gigi yang bersih akan menambah percaya diri kita, kita bisa bebas
tersenyum, bicara dan tertawa.

 Manfaat menyikat gigi setelah makan pagi

1. Mencegah gigi berlubang, jika malam hari sudah menyikat gigi dan pagi
harinya setelah makan pagi menyikat gigi kembali, maka terjadinya risiko
penumpukan plak dalam rongga mulut kita secara otomatis akan berkurang
sehingga akan mencegah risiko terjadinya gigi berlubang.
2. Menyegarkan napas, napas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya
kotoran di dalam rongga mulut walau ada faktor lain penyebab bau mulut.
Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, napas kita akan terasa lebih
segar sebelum pergi beraktifitas.

3. Menjadi lebih percaya diri, memulai aktifitas kerja dengan napas yang segar
dan gigi yang bersih akan menambah percaya diri kita, kita bisa bebas
tersenyum, bicara dan tertawa.

 Manfaat menyikat gigi sebelum tidur

Menurut informasi kesehatan yang dikutip dari, dikatakan bahwa kuman akan semakin
berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur, dimana mulut tidak melakukan aktifitas.
Aktifitas kuman dimalam hari biasanya akan meningkat 2x lipat dibandingkan pada siang hari,
karena saat tidur di mana mulut tidak melakukan aktifitas seperti makan, minum atau ngobrol, air
liur yang memang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut kita akan berkurang, makanya
kemampuan saliva yang berfungsi untuk menetralisir kuman-kuman dalam mulut juga
berkurang. Sehingga apabila menyikat gigi sebelum tidur membuat kondisi mulut kita bersih
dapat dipastikan tidak akan terjadi karies atau peradangan pada gusi yang yang mengakibatkan
terjadinya pembentukan karang gigi karena plak yang tidak dibersihkan.

3.Cara menyikat gigi yang baik dan benar

1. Pemilihan sikat gigi yang benar

2. Gosok gigi secara benar dan teratur 2x sehari

Gosok gigi yang baik dan benar → sisa makanan dan plak dapat dibersihkan
a. Pilih sikat gigi yang benar: gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan mulut, bulu sikat
lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada
gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat
membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel
gigi telah terkikis. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat
yang kering sehingga dapat mengering setelah dipakai. Jangan pernah meminjamkan
sikat gigi kepada orang lain karena sikat gigi mengandung bakteri yang dapat
berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain meski sikat sudah dibersihkan.

b. Gosok seluruh permukaan gigi serta lidah (untuk menyingkirkan bakteri dan agar
napas lebih segar).

c. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya.

d. Posisi sikat gigi 45° di daerah perbatasan antara gigi dan gusi. Agar sisa makanan
yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan. Gunakan gerakan yang sama untuk
menyikat bagian dalam permukaan gigi.

e. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan
hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga
bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi.
Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

f. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan
gerakkan perlahan keatas dan bawah melewati garis gusi.

g. Gunakan odol secukupnya + fluor

Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersama-sama sikat


gigi untuk membersihkan dan memoles seluruh permukaan gigi.
Fungsi utama pasta gigi adalah membantu sikat gigi dalam
membersihkan permukaan gigi dari pewarnaan gigi dan sisa-sisa
makanan, fungsi sekundernya untuk memperkilat gigi dan
mempertinggi kesehatan gingiva serta mengurangi bau mulut.
Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40%, air 20-40%, pelembab 20-40%,
detergen 1-2%, bahan pengikat 2%, bahan penyegar ±2%, bahan pemanis ±2%, bahan terapeutik
±5%, dan pewarna <1%.4,28 Pasta gigi terapeutik dibagi dalam 2 kelompok yaitu:

1) Pasta gigi terapeutik yang tidak mengandung fluor seperti pasta gigi yang mengandung
klorofil, antibiotik, ammonium dan enzim inhibitor.

2) Pasta gigi terapeutik yang mengandung fluor untuk mencegah terjadinya karies gigi
seperti : sodium fluoride 0,22%, stannous fluoride 0,4% dan sodium
monofluorophosphate 0,76%.

Anak prasekolah sudah dianjurkan untuk memakai pasta gigi yang mengandung fluor karena
kemampuan refleks penelanan anak sudah lebih baik, sehingga anak sudah dapat berkumur dan
meludahkan cairan yang terdapat dalam mulutnya.8 Jumlah pasta gigi yang dioleskan hanya
sebesar biji kacang polong kecil sehingga kadar fluor yang masuk kedalam tubuh anak masih
dalam batas yang normal walaupun anak menelan pasta giginya serta untuk mencegah terjadinya
fluorosis.
REFERENSI

Kementerian Kesehatan RI. Situasi kesehatan gigi dan mulut. Jakarta:

Infodatin. 2014. h. 1-

Hestieyonini H, Kiswaluyo, Ristya Widi E.Y. Perilaku Menjaga Kesehatan

Gigi dan Mulut Pada Santri Pondok Pesantren Al-Azhar Jember. 2013. h.192

Anda mungkin juga menyukai