Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI

PMT PEMULIHAN

I. Pendahuluan
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan
rawan terhadap kekurangan gizi. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi BBLR sebesar 6,2%,
balita gizi kurang sebesar 17,7% dan balita pendek sebesar 30,8%.Untuk mengatasi kekurangan gizi
yang terjadi pada kelompok usia balita gizi kurang perlu diselenggarakan pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan.

II. Latar Belakang


Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Oleh karena itu, kelompok usia balita perlu mendapat perhatian, karena
merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Untuk mengatasi
kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perludi selenggarakan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. PMT Pemulihan. PMT Pemulihan
bagi anak usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti
makanan utama sehari-hari. PMT Pemulihan dimaksud berbasis bahan makanan lokal
dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Pada tahun 2011
Kementerian Kesehatan RI menyediakan anggaran untuk kegiatan PMT Penyuluhan
dan PMT Pemulihan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Oleh karena itu Puskesmas sebagai institusi fasilitas kesehatan terdepan harus
senantiasa ditingkatkan baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarananya,
sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat
meningkat secara optimal khususnya dalam masalah gizi. Salah satu upaya untuk
mengurangi balita yang status gizinya buruk yaitu dengan cara memberikan PMT-P
(Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan).

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Untuk mengurangi balita yang memiliki status gizi kurang dan gizi buruk
(BGM) sehingga balita dapat dipantau dengan baik.
B. Tujuan Khusus
 Semua balita gizi kurang dan gizi buruk (BGM) usia 6-59 bulan memperoleh
PMT Pemulihan.
 Semua balita gizi kurang dan gizi buruk (BGM) usia 6-59 bulan memperoleh
PMT Pemulihan selama 90 hari.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Melakukan sosialisasi lintas program
b. Melakukan perencanaan, diantaranya:
 Melakukan penimbangan ulang pada balita gizi buruk dan gizi kurang untuk
menentukan status gizi balita
 Menentukan status gizi balita untuk menentukan sasaran PMT-P
c. Pelaksanaan
Setelah perencanaan dibuat maka selanjutnya mulai pelaksanaan yaitu dengan
melakukan :
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT-P) selama 90 hari
2. Pemantauan Pertumbuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT-P) selama
30 hari
3. Membuat PMT-P (Pemberian Makanan Tambahan- Pemulihan) dan
memberikannya kepada sasaran
4. Menyampaikan informasi tentang PMT dan edukasi gizi kepada sasaran
d. Mencatat data penerima PMT (identitas, antropometri, bukti terima), Merekap dan
mencatat hasil pemberian PMT-P
e. Melakukan pelaporan tingkat puskesmas dan tingkat kabupaten.

V. Sasaran
Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan di posyandu dengan urutan prioritas dan kriteria seperti :
a. Balita gizi kurang yang berdasarkan indikator BB/U berada di -2SD s/d -3SD
b. Balita kurus balita yang status gizi kurang berdasarkan indikator BB/PB, atau BB/TB -2SD s/d <-
3SD
c. Balita BGM balita yang berat badannya berada di bawah garis merah di KMS). Balita pasca
perawatan gizi buruk balita yang telah di rawat sesuai tata laksana gizi buruk yang sudah berada di
kondisi gizi kurang (BB/TB, BB/PB) dan baik ada gejala klinis gizi buruk
VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan PMT Pemulihan dilakukan selama 3 bulan = 90 hari.

VII. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Monitoring dan Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan MPT Pemulihan
selama 3 bulan = 90 hari dengan memantau pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan balita untuk mengetahui:
1. Keberhasilan Pelaksanaan PMT-P kepada balita selama 3 bulan setelah
mendapatkan PMT-P
2. Membandingkan keadaan status gizi balita sebelum diberikan PMT-P dan
sesudah diberikan PMT-P
3. Melihat keberhasilan pemberian PMT-P dengan peningkatan adanya status gizi
balita

VIII. Pencatatan, Pelaporan


Penambahan berat badan balita dicatat setiap bulan. Perkembangan status gizi
balita (BB/PB atau BB/TB) dicatat pada awal dan akhir pelaksanaan PMT Pemulihan
serta dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Lima Kaum I.

Mengetahui, Lima Kaum 25 Januari 2020


Kepala UPT Lima Kaum I Pemegang Program Gizi

Dr. Hj. Susi Julianti Yusmanidar, Amd. Gizi


NIP.19710719 200312 2 001 NIP. 19650330 198702 2 001

Anda mungkin juga menyukai