Tahap Pengkajian
Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
a. Wawancara keluarga
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.
I. Data Umum
8. Agama : Islam
10. Aktivitas rekreasi keluarga : dijadwalkan untuk berlibur satu kali dalam sebulan
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga dengan anak remaja. Karena
anak tertua dari keluarga ini berumur 13 tahun.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : opened communication. Karena
anak tertua dari keluarga ini berada di pesantren dan menurut pengakuan ibu, anaknya
jarang untuk menceritakan hal-hal yang mejadi permasalahan.
Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga : langsung ke dokter spesialis
Keluarga berpindah tempat tinggal dari cibeusi ke cibiru , dan sekarang menetap
sementara di rumah ibu dari pihak istri di daerah hegarmanah.
Waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul terbilang sering, namun karena
anak pertama di pesantren, hanya 1 bulan sekali dapat bertemu.
Interaksi keluarga dengan masyarakat sangat baik, karena ibu/istri selalu
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang ada di masyarakat.
Jumlah anggota keluarga yang sehat : ada 3 ( istri dan dua anaknya)
Letak rumah yang dekat dengan apotek dan puskesmas, sangat membantu
keluarga dalam menjangkau fasilitas layanan kesehatan.
Keluarga inti bapa Dani ini, masih dekat dengan keluarga dari orang tua istri,
sehingga sistem dukungan dari anggota keluarga lain terpenuhi.
Setara, peran suami dan istri seimbang. Karena keputusan diambil secara mufakat
oleh suami dan istri.
Tidak ada aturan khusus yang dibentuk keluarga, hanya saja keluarga ini lebih
menjaga pola makan dalam kehidupan mereka.
Gambaran diri anggota keluarga : mengganggap bahwa kesehatan itu penting dan
harus selalu bersyukur terhadap apa yang di berikan Tuhan.
Perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga : sangat terlihat karena ketika
suami sedang dihadapi cobaan suatu penyakit, istri selalu di dekat suami dan
menjaganya, begitupun anak-anaknya.
Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya : saling mendukung karena
sang istri selalu berkeyakinan bahwa suaminya akan sembuh, begitupun satu
keluarga ini selalu saling menyemangati satu sama lain.
Kehangatan tercipta : ketika keluarga sedang berkumpul dan bercanda tawa.
Interaksi dalam keluarga Bapa Dani terjalin baik, namun jarang berinteraksi
dengan anak pertama karena pesantren. Namun, selalu dijenguk sekitar 2 minggu
sekali dan pulang 1 bulan sekali.
Anggota keluarga sangat memerhatikan dengan norma budaya dan perilaku di
dalam bermasyarakat dan selalu berhati-hati agar tidak melanggar.
Penyediakan makanan : Istri selalu menyiapkan makanan suami dan anak, karena
ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi khususnya untuk Bapak.
Kebutuhan Pakaian : terpenuhi
Perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit : suami dan istri pada
keluarga ini sangat memerhatikan pola makan untuk menjaga kesehatan suami (
Bapak Dani), dan saling mengingatkan agar tidak terlalu kecapean setiap harinya.
Apabila ada anggota keluarga sakit, maka keluarga ini terlebih dahulu membeli
obat ke apotek karena slah satu anggota keluarga seorang apoteker, apabila terasa
parah langsung datang ke dokter spesialis.
Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah → Istri kurang memahami penyakit yang diderita
suaminya, karena dokter hanya menjelaskan sebagian kecil tentang penyakit yang
diderita. Tanda gejala penyakit suami yang diketahui istri hanya bengkak diseluruh badan
, perut keras dan pusar menonjol, demam, lemas. Faktor penyebab tidak diketahui oleh
istri. Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita KK adalah menganggap penyakit
ini sebagai cobaan dan harus selalu bersyukur.
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga : secara garis besar tidak, namun
pada satu tahun terakhir keluarga merasakan masalah kesehatan yang diderita kepala
keluarga yaitu sirosis hati.
3. apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami : keluarga tidak
menyerah dan mencoba berbagai pengobatan baik medis maupun alternatif.
4. apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit : ya, ada perasaan
takut yang dialami oleh istri, karena melihat kondisi suami yang terus mengalami
penurunan berat badan.
6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada : ya, keluarga dekat
dengan puskesmas.
7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan : pernah, ganti perawat
→ ganti dokter → rekomendasi obat kadang berbeda, pelayanan lama, ada perawat
yang tidak menjelaskan kondisi penyakit, ketika ganti shift tugas, antar perawat satu
dengan yang lain tidak menjelaskan bagaimana keadaan penyakit Bapak.
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah : tidak pernah
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
5. Adakah Konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga :
Tidak ada
9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitasi) : ya, karena efek samping dari penggunaan obat berbeda-beda, ada yang
mebuat tubuh terasa lemas.
10. Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan. : mensyukuri segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada keluarga ini.
a. Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan : penanganan dan penyembuhan
penyakit yang diderita Kepala Keluarga → sirosis hati
b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan : penyembuhan Sirosis hati yang sudah
satu tahun namun masih belum total sembuh.
Baik, karena keluarga selalu berfikir positif dan tidak memikirkan suatu masalah
sampai berlarut-larut. Keluarga selalu mengaitkan suatu permaslahan sebagai
suatu cobaan dan diserahkan kembali kepada sang Pencipta.
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
Tidak ada
Pemberi layanan kesehatan harus dapat melayani dengan baik dan cepat tanggap
Pelayanan ditingkatkan lagi
Pasien darurat harus ditangani terlebih dahulu
Alur BPJS tidak meribetkan pengguna.
Analisa Data