Anda di halaman 1dari 10

TAHAP PENGKAJIAN

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya.

Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :

a. Wawancara keluarga

b. Observasi fasilitas rumah

c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)

d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.

Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :

I. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga(KK) : Dani

2. Alamat dan telepon : Dsn. Cibeusi RT 003/ RW 002

3. Pekerjaan kepala keluaga :THL IPDN

4. Pendidikan kepala keluarga : SLTA/Sederajat

5. Komposisi keluarga dan genogram :

No. Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Hub. Dg. KK

1. Ibu Ema Rohimatul Perempuan 34 Tamat Istri


Fitriani tahun Diploma

2. Nazwa Perempuan 14 Tamat SD Anak


Nurfadhillah N tahun

3. M. Nazri Abdul Laki-laki 10 Tidak tamat Anak


Muqtaf Nasiim tahun SD
6. Tipe keluarga : Keluarga Inti ( nuclear family )

7. Suku bangsa : Sunda

8. Agama : Islam

9. Status sosial ekonomi keluarga : Rp3.000.000,00 per bulan

10. Aktivitas rekreasi keluarga : dijadwalkan untuk berlibur satu kali dalam sebulan

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga dengan anak remaja. Karena
anak tertua dari keluarga ini berumur 13 tahun.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : opened communication. Karena
anak tertua dari keluarga ini berada di pesantren dan menurut pengakuan ibu, anaknya
jarang untuk menceritakan hal-hal yang mejadi permasalahan.

13. Riwayat keluarga inti

Riwayat penyakit keturunan : Diabetes ( keluarga KK) , Hipertensi ( keluarga Istri)

Riwayat kesehatan Suami : Dalam tahap penyembuhan sirosis hati

Status Imunisasi : Lengkap

Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga : langsung ke dokter spesialis

14. Riwayat keluarga sebelumnya.

Riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami : Diabetes, stroke

Riwayat Kesehatan pada keluarga pihak istri : Hipertensi

III. Pengkajian lingkungan

15. Karakteristik rumah

 Luas Rumah : rumah cibeusi : 6 x 15 m, rumah cibiru 5 x 17 m


 Jumlah jendela : cibeusi 2, cibiru 8
 Sumber air minum : PDAM
 Tipe rumah : milik sendiri, permanen

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


 Kebiasaan tetangga dari komunitas setempat : pengajian tiap malam jum’at,
kegiatan bakti sosial tapi tidak rutin, ada rencana pembuatan jalan secara
bergotong royong.
 Lingkungan fisik : aman dan nyaman
 Aturan/kesepakatan penduduk setempat : tidak ada aturan yang mengikat, hanya
saja harus tetap menghormati dan menghargai juga menjaga perdamaian di
lingkungan sekitar.
 Budaya setempat yang memengaruhi kesehatan : menjaga lingkungan agar tetap
bersih.

17. Mobilitas geografis keluarga

 Keluarga berpindah tempat tinggal dari cibeusi ke cibiru , dan sekarang menetap
sementara di rumah ibu dari pihak istri di daerah hegarmanah.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

 Waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul terbilang sering, namun karena
anak pertama di pesantren, hanya 1 bulan sekali dapat bertemu.
 Interaksi keluarga dengan masyarakat sangat baik, karena ibu/istri selalu
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang ada di masyarakat.

19. Sistem pendukung keluarga

 Jumlah anggota keluarga yang sehat : ada 3 ( istri dan dua anaknya)
 Letak rumah yang dekat dengan apotek dan puskesmas, sangat membantu
keluarga dalam menjangkau fasilitas layanan kesehatan.
 Keluarga inti bapa Dani ini, masih dekat dengan keluarga dari orang tua istri,
sehingga sistem dukungan dari anggota keluarga lain terpenuhi.

20. Pola komunikasi keluarga


 Pola komunikasi dari keluarga Bapak Dani adalah pola komunikasi demokratis,
dimana setiap ada permasalahan selalu diselesaikan dengan cara berdiskusi untuk
menemukan solusi.

21. Struktur kekuatan keluarga

 Setara, peran suami dan istri seimbang. Karena keputusan diambil secara mufakat
oleh suami dan istri.

22. Struktur peran

 Suami ( Bapak Dani ) : bekerja untuk mencari nafkah


 Istri ( Bu Ema ) : ibu rumah tangga yang mengayomi suami dan memberi kasih
sayang kepada anak-anak, juga membantu perekonomian keluarga dengan
menjadi pengajar di Paud.
 Anak 1 ( Najwa ) : sekolah kelas 2 SMP
 Anak 2 ( Azri ) : SD

23. Nilai atau norma keluarga

 Tidak ada aturan khusus yang dibentuk keluarga, hanya saja keluarga ini lebih
menjaga pola makan dalam kehidupan mereka.

IV. Fungsi keluarga

24. Fungsi afektif

 Gambaran diri anggota keluarga : mengganggap bahwa kesehatan itu penting dan
harus selalu bersyukur terhadap apa yang di berikan Tuhan.
 Perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga : sangat terlihat karena ketika
suami sedang dihadapi cobaan suatu penyakit, istri selalu di dekat suami dan
menjaganya, begitupun anak-anaknya.
 Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya : saling mendukung karena
sang istri selalu berkeyakinan bahwa suaminya akan sembuh, begitupun satu
keluarga ini selalu saling menyemangati satu sama lain.
 Kehangatan tercipta : ketika keluarga sedang berkumpul dan bercanda tawa.

25. Fungsi sosialisasi

 Interaksi dalam keluarga Bapa Dani terjalin baik, namun jarang berinteraksi
dengan anak pertama karena pesantren. Namun, selalu dijenguk sekitar 2 minggu
sekali dan pulang 1 bulan sekali.
 Anggota keluarga sangat memerhatikan dengan norma budaya dan perilaku di
dalam bermasyarakat dan selalu berhati-hati agar tidak melanggar.

26. Fungsi perawatan kesehatan

 Penyediakan makanan : Istri selalu menyiapkan makanan suami dan anak, karena
ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi khususnya untuk Bapak.
 Kebutuhan Pakaian : terpenuhi
 Perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit : suami dan istri pada
keluarga ini sangat memerhatikan pola makan untuk menjaga kesehatan suami (
Bapak Dani), dan saling mengingatkan agar tidak terlalu kecapean setiap harinya.
 Apabila ada anggota keluarga sakit, maka keluarga ini terlebih dahulu membeli
obat ke apotek karena slah satu anggota keluarga seorang apoteker, apabila terasa
parah langsung datang ke dokter spesialis.

Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah :

a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah → Istri kurang memahami penyakit yang diderita
suaminya, karena dokter hanya menjelaskan sebagian kecil tentang penyakit yang
diderita. Tanda gejala penyakit suami yang diketahui istri hanya bengkak diseluruh badan
, perut keras dan pusar menonjol, demam, lemas. Faktor penyebab tidak diketahui oleh
istri. Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita KK adalah menganggap penyakit
ini sebagai cobaan dan harus selalu bersyukur.

b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan


kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:

1. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah :


keluarga kurang mengerti terhadap masalah terutama masalah penyakit yang diderita
Kepala Keluarga.

2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga : secara garis besar tidak, namun
pada satu tahun terakhir keluarga merasakan masalah kesehatan yang diderita kepala
keluarga yaitu sirosis hati.

3. apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami : keluarga tidak
menyerah dan mencoba berbagai pengobatan baik medis maupun alternatif.

4. apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit : ya, ada perasaan
takut yang dialami oleh istri, karena melihat kondisi suami yang terus mengalami
penurunan berat badan.

5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan : tidak,


karena selalu mencoba berfikir positif dan memasrahkan semuanya kepada Alloh
karena sudah berikhtiar.

6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada : ya, keluarga dekat
dengan puskesmas.

7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan : pernah, ganti perawat
→ ganti dokter → rekomendasi obat kadang berbeda, pelayanan lama, ada perawat
yang tidak menjelaskan kondisi penyakit, ketika ganti shift tugas, antar perawat satu
dengan yang lain tidak menjelaskan bagaimana keadaan penyakit Bapak.

8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah : tidak pernah

c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:

1. Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan


untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit : Ya, keluarga menggali informasi
dari dokter yang menangani dan memenuhi rekomendasi dokter.
2. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan : Ya

3. Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai : Ya,


Istri sangat mengetahui penanganan apabila Kepala keluarga dalam keluarga ini
sudah menunjukkan lagi tanda gejala penyakit yang diderita.

4. Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang diperlukan


: Tidak

5. Adakah Konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga :
Tidak ada

6. Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan


dimasa mendatang : Tidak, keluarga selalu berpikiran positif

7. Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit


: Ya, terutama istri. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah menjaga pola makan,

8. Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana


pandangan keluarga akan fasilitas tersebut : Ya, sangat membantu sekali apabila ada
keadaan gawat darurat.

9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitasi) : ya, karena efek samping dari penggunaan obat berbeda-beda, ada yang
mebuat tubuh terasa lemas.

10. Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan. : mensyukuri segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada keluarga ini.

d. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan keluarga modifikasi lingkungan : keluarga


selalu mengunjungi keluarga lain apabila sedang merasa jenuh.

e. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan

27. Fungsi reproduksi

a. Jumlah anak : 2 anak


b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga : Awal menikah
keluarga ini sudah merencanakan ingin mempunyai anak dalam jarak 5 tahun sekali
dengan jumlah 3 anak.
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga : KB IUD

28. Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:


a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan : sudah
sangat terpenuhi, tidak ada kekurangan.

b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya


peningkatan status kesehatan keluarga : sudah sangat memenuhi, karena keluarga
sangat memerhatikan kesehatan setiap anggota keluarga dan mengetahui penanganan
apa yang harus dilaksanakan.

V. Stres dan koping keluarga

29. Stresor jangka pendek dan panjang

a. Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan : penanganan dan penyembuhan
penyakit yang diderita Kepala Keluarga → sirosis hati

b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan : penyembuhan Sirosis hati yang sudah
satu tahun namun masih belum total sembuh.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor

 Baik, karena keluarga selalu berfikir positif dan tidak memikirkan suatu masalah
sampai berlarut-larut. Keluarga selalu mengaitkan suatu permaslahan sebagai
suatu cobaan dan diserahkan kembali kepada sang Pencipta.

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.

31. Strategi koping yang digunakan

 Memendam terlebih dahulu permasalahan sampai keadaan tenang, baru


menceritakan kepada satu teman yang benar-benar dekat.
 Untuk masalah finansial keluarga, keluarga bapa Dani selalu mendiskusikan
dengan orantua dari pihak istri.
 Mengajar, ikut himpunan,
 Setelah Bapak sakit , melepas kesibukan dan lebih fokus dengan penyembuhan
bapak

32. Strategi adaptasi disfungsional

 Tidak ada

VI. Pemeriksaan Fisik


 Suami (bapak Dani ) : palpasi : perut terasa agak keras dan pusar menonjol, inspeksi
: ekstremitas atas dan bawah bengkak, TD : normal , Gula darah, kolesterol dan asam
urat normal, BB = 65 Kg , TB = 162 cm
 Istri ( ibu Ema ) : TD : 120/70 mmHg, BB = 85 kg, TB = 165 cm
 Anak 1 ( Nazwa) : BB = 45 kg, TB = 155 cm
 Anak 2 ( azri ) = BB = 18 kg, TB = 120 cm

VII. Harapan Keluarga

 Pemberi layanan kesehatan harus dapat melayani dengan baik dan cepat tanggap
 Pelayanan ditingkatkan lagi
 Pasien darurat harus ditangani terlebih dahulu
 Alur BPJS tidak meribetkan pengguna.

Analisa Data

No Data Diagnosa Keperawatan


1. Istri kurang memahami penyakit yang Ketidakefektifan manajemen kesehatan
diderita suaminya, karena dokter hanya keluarga
menjelaskan sebagian kecil tentang penyakit
yang diderita. Tanda gejala penyakit suami
yang diketahui istri hanya bengkak diseluruh
badan , perut keras dan pusar menonjol,
demam, lemas. Faktor penyebab tidak
diketahui oleh istri, tetapi istri beranggapan
kalau penyakit itu datang karena kebiasaan
makan mie instan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi


Umum Khusus
1. Ketidakefekt Setelah Setelah Sirosis hati -diskusikan
ifan dilakukan pertemuan 3 x 60 merupakan dengan
manajemen tindakan menit keluarga kerusakan keluarga
kesehatan keperawatan mampu hati kronis tentang
keluarga keluarga mengenal dari berbagai pengertian
diharapkan penyakit sirosis penyebab sirosis hati
tidak terjadi hati dengan : yang -Anjurkan
akselerasi 1. Menjelaskan Respon mengarah ke keluarga
gejala pengertian sirosis verbal jaringan parut untuk
penyakit hati dan gagal mengungka
anggota 2. Menyebutkan Respon hati. pkan
keluarga dan penyebab sirosis verbal Penyebab kembali
dapat hati sirosis : pengertian
melakukan 3. Menyebutkan Respon 1. infeksi sirosis hati
tindakan tanda dan gejala verbal virus hepatitis -diskusikan
mrngurangi sirosis hati B dan C dan dengan
factor risiko 4. Menyebutkan Respon D keluarga
pencegahan verbal 2. penyakit tentang
sirosis hati lain seperti penyebab
diabetes dan sirosis hati
obesitas -Anjurkan
3. lemak keluarga
tinggi dalam untuk
darah mengungka
4. gangguan pkan
imunitas kembali
5. kekurangan penyebab
nutrisi;protein sirosis hati
hewani -diskusikan
Tanda dan dengan
gejala sirosis keluarga
hati : tentang
1. Kulit dan tanda dan
bagian putih gejala
mata sirosis hati
menguning -Anjurkan
2. Perut keluarga
membesar untuk
3. berat bdan mengungka
menurun pkan
drastic kembali
4. urin coklat tanda dan
atau kuning gejala
gelap sirosis hati
5. perut -diskusikan
membengkak dengan
Pencegahan keluarga
sirosis hati : tentang
Mempertahan pencegaha
kan berat n sirosis
badan ideal hati
dengan -Anjurkan
belorahraga keluarga
secara rutin, untuk
dan mengungka
mengkonsums pkan
i makanan kembali
sehat serta pencegaha
bergizi n sirosis
seimbang. hati

Anda mungkin juga menyukai