Damis
Manajemen Pesisir dan Teknologi Kelautan, Pascasarjana Universitas Muslim Makassar
damis.jumardi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuain lahan dan daya dukung untuk
budidaya rumput laut di Wilayah pesisir Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, menilai
kelayakan pengembangan budidaya rumput laut; mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan kawasan
budidaya rumput laut; merumuskan strategi pengembangan kawasan budidaya rumput laut
Metode yang digunakan adalah: analisis data spasial dengan metode Sistem Informasi
Geogerafis, analisis SWOT untuk menetukan strategi pengembangan kawasan budidaya
rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kesesuain lahan untuk budidaya
rumput laut berdasarkan peta kesesuaian lahan adalah sesuai (S) ± 578,57 ha dan tidak
sesuai (N) ± 759,68, sedangkan daya dukung lahan untuk budidaya rumput laut adalah ±
173,571 ha. Prioritas Strategi Pengembangan Rumput Laut berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan, ditetapkan 8 strategi Terbaik pengembangan usaha budidaya rumput
laut di Kecamatan Suppa Kabupate Pinrang 1. Mengembangkan pengolahan hasil
budidaya, 2. Memberikan pelatihan secara bertahap. 3. Memberikan penyuluhan secara
bertahap, 4. Mengoptimalkan kapasitas produksi yang ada, 5. Memperluas areal budidaya,
6. Mengoptimalkan produksi, 7. Peningkatan akses permodalan, 8. Memperluas dan
mempertahankan jaringan pemasaran.
Kata kunci:Budidaya Rumput Laut, Wilayah Pesisir, Kecamatan Suppa
ABSTRACT
This study aims to determine the suitability of land and carrying capacity for
seaweed farming in the coastal area of Suppa District Pinrang Regency, assess the
feasibility of seaweed cultivation development; identify factors of strengths, weaknesses,
opportunities, and threats that affect the development of seaweed cultivation area;
formulating a seaweed cultivation development strategy The method used is: spatial data
analysis with Geogerafis Information System method, SWOT analysis to determine the
strategy of seaweed cultivation area development. The results showed that the width of
Damis / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S21-S28 S22
land suitability for seaweed cultivation based on land suitability map was appropriate (S) ±
578,57 hectare and not appropriate (N) ± 759,68 hectare, while the carrying capacity of
land for seaweed cultivation is ± 173,571 hectare. Priority of Seaweed Development
Strategy based on the results of the analysis, determined the eight best strategies of
seaweed cultivation business development 1. Develop a cultivation processing, 2. Provide
training gradually. 3. Provide gradual counseling, 4. Optimize existing production capacity,
5. Expand the cultivation area, 6. Optimize production, 7. Increased access to capital, 8.
Expand and maintain network marketing.
Keywords:Seaweed Cultivation, Coastal Area, Sub-District Suppa
Gambar 1. Peta kesesuaian lahan rumput laut di wilayah Pesisir Kecamatan Suppa
Kabupaten Pinrang
Alat dan Bahan mengukur kedalaman dan pasang surut,
Alat dan bahan yang digunakan Perahu untuk sebagai alat transportasi,
dalam penelitian ini yaitu GPS untuk Perangkat computer untuk pengolahan
penentuan posisi stasiun pengamatan, analisis data, software Arcgis untuk olah
Thermometer untuk mengukur suhu data SIG, Alat tulis menulis untuk
perairan, pH meter untuk mengukur pencatatan data, Peta rupa bumi untuk
keasaman, Handrefraktometer untuk penentuan titik lokasi penelitian, Data
mengukur salinitas perairan, Kompas Citra Satelit Spot 4 sebagai data primer.
untuk penentuan arah arus, Secchi disk Tahap Penelitian
untuk mengukur tingkat kecerahan,
Tahapan ini dimulai dengan studi
Layangan arus untuk menetukan arah
pendahuluan yang meliputi studi
dan kecepatan arus, Tiang Skala untuk
literatur/pustaka dan diskusi yang
Damis / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : S21-S28 S24
Kabupaten Pinrang memiliki potensi Effendie H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
kesesuaian lahan yang sesuia untuk Pengelolaan Sumberdaya dan
budidaya rumput laut ± 578,57 ha, dan Lingkungan Perairan. Kanisius.
yang tidak sesuai ± 759,68 ha. Yogyakarta
2. Hasil analisis daya dukung lingkungan Fatahuddin, 2016. Analisis Kesesuaian
untuk mendukung pengembangan dan daya Dukung Perairan Rumput
budidaya rumput laut di pesisir Laut di Pulau Saugi Kecamatan
Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Liukang Tupabbiring Utara
memiliki daya dukukung seluas Kabupaten Pangkep, Tesis
±173,571 ha Program Pascasarjana. Universitas
3. Hasil analisis Prioritas Strategi Muslim Indonesia. Makassar.
Pengembangan Rumput Laut
berdasarkan hasil analisis yang Khasanah.U.2013. Analisis Kesesuaian
dilakukan, ditetapkan 8 strategi Perairan Untuk Lokasi Budidaya
Terbaik1) Mengembangkan Rumput Laut Eucheuma Cottonii Di
pengolahan hasil budidaya,2) Perairan Kecamatan Sajoanging
Memberikan pelatihan secara Kabupaten Wajo. Skripsi Falkutas
bertahap. 3) Memberikan penyuluhan Perikanan dan Ilmu Kelautan.
secara bertahap, 4) Mengoptimalkan Universitas Hasanuddin. Makassar
kapasitas produksi5) Memperluas Rauf A. 2008. Pengembangan Terpadu
areal budidaya6) Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang Kepulauan
produksi, 7) Peningkatan akses Tanakeke Berbasis Daya
permodalan,8) Memperluasdan Dukung. Disertasi. Bogor: Program
mempertahankan jaringan pemasara. Pascasarjana-IPB.
SARAN Rauf, A., 2012. Carrying Capacity Basis
pengelolaan Terpadu Pulau –
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan Pulau Kecil, Pijar Press
terhadap jarak antara budidaya rumput
laut dengan budidaya ikan sistem Syamsiah. 2007. Studi Fisika-Kimia
karamba jaring apung yang saling Oseanografi Perairan Tonyaman
mendukung agar tidak terjadi tumpang Kabupaten Polewali Mandar Untuk
tindih pemanfaatan. kesesuaian Lahan Budidaya
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Rumput Laut Kappaphycus
mengenai jumlah investasi dalam alvarezii. Skripsi. Fakultas Ilmu
melakukan budidaya rumput laut di Kelautan dan Perikanan
kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Universitas Hasanuddin. Makassar.
DAFTAR PUSTAKA