A. Hasil Penelitian
Pada bab 4 ini akan disajikan hasil dan pembahasan antara kasus 1
dan kasus 2 yang dilakukan di Ruang Geranium RSJD Dr. Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah terhadap klien Tn.S dan Tn.R selama 6 hari pada
tanggal 24 April sampai 29 April 2019 dengan visitasi 3 shift (pagi, siang
dan malam).
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Studi kasus ini dilaksanakan di RSJD Dr. Soedjarwadi Provinsi
Jawa Tengah yang berada di Jl. Ki Pandanaran KM.2 Danguran, Klaten
Selatan, Klaten. Rumah sakit ini tergolong rumah sakit tipe A yang
mempunyai beberapa pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan gawat
darurat, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi intensif
psikiatri (IPIP), instalasi rehabilitasi psikososial, instalasi NAPZA,
instalasi kesehatan jiwa anak dan remaja, instalasi kesehatan jiwa
masyarakat dan pelayanan hemodialisa. Jumlah ruangan tenang untuk
perawatan klien dengan masalah gangguan jiwa ada 4 ruangan yaitu
Heliconia, Dewandaru, Flamboyan dan Geranium, penulis melakukan
penelitian di salah satu ruangan tersebut yaitu ruang Geranium. Ruang
Geranium merupakan ruang kelas III dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 32 buah yang dikhususkan untuk klien Putra, kamar mandi
sebanyak 6 kamar mandi untuk klien, 1 buah TV diluar kamar, 1 ruang
makan dan 1 ruang rehabilitasi.
Perawat yang bertugas di ruang Geranium melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar operasional, pelayanan yang
diberikan perawat di ruang Geranium antara lain memberi dan
mendampingi makan dan minum obat 3x sehari, melakukan potong
rambut klien, senam rutin setiap hari, memonitor tanda-tanda vital
setiap pagi, mendampingi TAK. Dari data yang didapatkan penulis
ruang geranium pada bulan Januari 2018 - Desember 2018 terdapat
1.582 klien rawat inap dengan gangguan Halusinasi.
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Rabu, 24
April 2019 yang sebelumnya dilakukan bina hubungan saling
percaya (BHSP), didapatkan data yang berbeda yaitu : Klien 1
bernama Tn. S berumur 50 tahun, lama rawat inap 3 hari dan
mengeluh mendengar suara suara laki-laki yang menyuruhnya
untuk menghajar orang kafir, suara muncul ketika ia sendiri
dan melamun klien selalu merespon suara tersebut,klien
menghajar setiap orang yang tidak ia kenal yang lewat
didepan rumahnya, frekuensi mendengar kurang lebih 3x
sehari, penyebab klien mengalami halusinasi adalah karena
putus obat ,Klien putus obat selama seminggu namun saat
dirumah klien sering membuang obatnya dan tidak
meminumnya karena klien menganggap obat dari RSJ tidak
berpengaruh dengan kesehatannya, terapi obat yang
didapatkan klien dari RSJ adalah obat Trihexyphenidyl 2x1
2mg.
Sedangkan Klien 2 bernama Tn R klien berumur 49 tahun,
Klien mengeluh mendengar suara suara yang menyuruhnya
untuk sholat terus menerus, suara muncul sekitar 10x pada
pagi, siang, sore, malam hari klien merasa terganggu dengan
suara yang klien dengar jika klien jengkel klien biasanya
membanting barang, penyebab halusinasi dari klien adalah
putus obat dan tidak kontrol selama 6 bulan alasan klien tidak
minum obat dan kontrol adalah tidak adanya orang yang
mengantar dan tidak mempunyai kendaraan. Dalam terapi
medik Tn. R mendapatkan Trihexyphenidyl 2x1 2mg ,
Resperidone 2x1 2mg , Alprazolam 1x1 0,5 mg.
Tabel 4.1. Hasil Pengkajian Kesehatan Jiwa Responden
Data Kasus 1 Kasus 2
Identitas Klien
Nama Tn.S Tn.R
Umur 50 th 49 th
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan - Petani
Status Belum menikah Bercerai
Alamat Trucuk, Klaten Karangdowo, Klaten
Lama Rawat 3 hari 2 hari
Dx Medis Skizofrenia Skizofrenia Paranoid
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data yang telah dilakukan
pengkaji kepada klien 1 dan klien 2 di dapatkan diagnosa keperawatan yang
sama yaitu gangguan persepsi halusinasi pendengaran, resiko perilaku
kekerasan dan regimen terapeutik inefekktif.
Tabel 4.3 Diagnosa Masalah
Kasus 1 Kasus 2
1) Gangguan persepsi sensori : 1) Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran halusinasi pendengaran
2) Resiko perilaku Kekerasan 2) Resiko perilaku Kekerasan
3) Regiment Terapeutik Inefektif 3) Regiment Terapeutik Inefektif
c. Perencanaan Keperawatan
Pada Perencaan keperawatan yang diberikan kepada klien 1 dan klien 2 sama yaitu Halusinasi pendengaran yang
diharapkan klien mampu mengidentifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya, frekuensi halusinasinya, waktu terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi dan respon terhadap halusinasinya dan mampu mengontrol
halusinasinya, yang kedua adalah Resiko perilaku kekerasan diharapkan klien mampu Mengidentifikasi penyebab,tanda dan
gejala,PK yang dilakukan dan akibat PK dan mengontrol PK nya, yang ketiga yaitu regiment terapeutik inefektif diharapkan
klien mampu patuh terhadap program pengobatan.Kedua klien mendapatkan perlakuan yang sama sesuai SOP rumah sakit.
Untuk lebih rinci tertulis ditabel dibawah :
Intervensi Intervensi
a. SP 1 a. SP 1
1) Identifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya, frekuensi 1) Identifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya,
halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi yang frekuensi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
menyebabkan munculnya halusinasi, perasaan saat situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi,
munculnya halusinasi, respon pasien terhadap perasaan saat munculnya halusinasi, respon pasien
halusinasinya terhadap halusinasinya
2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, 2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan harian bercakap-cakap, melakukan kegiatan harian
3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan 4) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
menghardik menghardik
b. SP 2 b. SP 2
1) Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat ( jelaskan 2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (
6 benar : nama,obat,manfaat, dosis,waktu, cara) jelaskan 6 benar : nama,obat,manfaat, dosis,waktu,
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan cara)
menghardik dan minum obat 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
c. SP 3 menghardik dan minum obat
1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat. c. SP 3
Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat.
2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap Beri pujian
saat terjadi halusinasi 2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan cakap saat terjadi halusinasi
menghardik,minum obat dan bercakap-cakap 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
d. SP 4 menghardik,minum obat dan bercakap-cakap
1) Evaluasi kegiatan menghardik,minum obat dan latihan d. SP 4
bercakap-cakap. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan menghardik,minum obat dan latihan
2) Laihan cara mengntrol halusinasi dgn melakukan bercakap-cakap. Beri pujian
kegiatan harian ( mulai 2 kegiatan) 2) Laihan cara mengntrol halusinasi dgn melakukan
3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan kegiatan harian ( mulai 2 kegiatan)
menghardik,minum obat,berckap-cakap dan kegiatan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan
harian menghardik,minum obat,berckap-cakap dan kegiatan
e. SP 5 harian
1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum e. SP 5
obat,bercakap-cakap dan kegiatan harian. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum
2) Latih kegiatan harian obat,bercakap-cakap dan kegiatan harian. Beri pujian
3) Nilai kemampuan yang telah mandiri 2) Latih kegiatan harian
4) Nilai apakah halusinasi terkontrol 3) Nilai kemampuan yang telah mandiri
4) Nilai apakah halusinasi terkontrol
Resiko Perilaku Kekerasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di
harapkan klien tidak menciderai diri sendiri,orang lain dan harapkan klien tidak menciderai diri sendiri,orang lain dan
lingkungan Pasien mampu : lingkungan Pasien mampu :
1. Mengidentifikasi penyebab,tanda dan gejala,PK yang 1. Mengidentifikasi penyebab,tanda dan gejala,PK yang
dilakukan dan akibat PK dilakukan dan akibat PK
2. pasien mampu mengontrol PK : fisik : tarik nafas 2. pasien mampu mengontrol PK : fisik : tarik nafas
dalam,pukul kasur dan bantal dalam,pukul kasur dan bantal
Intervensi Intervensi
a. SP 1 a. SP 1
1) Identifikasi penyebab,tanda dan gejala PK yang 1) Identifikasi penyebab,tanda dan gejala PK yang
dilakukan,akibat PK dilakukan,akibat PK
2) Jelaskan cara mengontrol PK secara fisik,obat,verbal 2) Jelaskan cara mengontrol PK secara fisik,obat,verbal
dan spiritual dan spiritual
3) Latih cara mengontrol PK secara fisik : tarik nafas 3) Latih cara mengontrol PK secara fisik : tarik nafas
dalam dan pukul bantal dalam dan pukul bantal
4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan latihan 4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan latihan
fisik fisik
b. SP 2 b. SP 2
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian
2) Latihan cara mengontrol PK dengan minum obat ( 2) Latihan cara mengontrol PK dengan minum obat (
jelaskan 6 benar ) jelaskan 6 benar )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan
minum obat minum obat
c. SP 3 c. SP 3
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat.. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat.. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol PK secara verbal ( 3 cara : 2) Latih cara mengontrol PK secara verbal ( 3 cara :
mengungkapkan, meminta dan menolak dengan benar ) mengungkapkan, meminta dan menolak dengan benar )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik,minum obat dan verbal fisik,minum obat dan verbal
d. SP 4 d. SP 4
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik,obat dan verbal. Beri 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik,obat dan verbal. Beri
pujian pujian
2) Latih cara mengontrol PK secara spiritual ( 2 kegiatan ) 2) Latih cara mengontrol PK secara spiritual ( 2 kegiatan )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan fisik,obat verbal 3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan fisik,obat
dan spiritual verbal dan spiritual
e. SP 5 e. SP 5
1) Evaluasi kegitan latihan fisik,obat verbal dan spiritual . 1) Evaluasi kegitan latihan fisik,obat verbal dan
Beri pujian spiritual . Beri pujian
2) Nilai kemampuan yang telah mandiri 2) Nilai kemampuan yang telah mandiri
3) Nilai apakah pk terkontrol 3) Nilai apakah pk terkontrol
Regiment terapeutik Tujuan : Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18x pertemuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18x pertemuan
inefektif
diharapkan partisipan mematuhi program terapi yang sudah diharapkan partisipan mematuhi program terapi yang sudah
ditetapkan sehingga program terapi dapat tercapai sesuai dengan ditetapkan sehingga program terapi dapat tercapai sesuai dengan
rencana. rencana.
Kriteria hasil: Kriteria hasil:
1) Partisipan mampu mengidentifikasi penyebab pasien tidak 4) Partisipan mampu mengidentifikasi penyebab pasien tidak
patuh terhadap pengobatan. patuh terhadap pengobatan.
2) Partisipan mampu mengidentifikasi nilai diri. 5) Partisipan mampu mengidentifikasi nilai diri.
3) Partisipan mampu mendiskusikan regimen terapi yang 6) Partisipan mampu mendiskusikan regimen terapi yang
tepat dengan petugas. tepat dengan petugas.
Intervensi: Intervensi:
1) Identifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap 7) Identifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap
pengobatan. pengobatan.
2) Dorong partisipan untuk dapat mengidenfikasi nilai diri. 8) Dorong partisipan untuk dapat mengidenfikasi nilai diri.
3) Bantu partisipan mengidentifikasi tujuan berubah. 9) Bantu partisipan mengidentifikasi tujuan berubah.
4) Bantu partisipan mengidentifikasi target tingkah laku yang 10) Bantu partisipan mengidentifikasi target tingkah laku yang
dapat dibutuhkan untuk dapat berubah. dapat dibutuhkan untuk dapat berubah.
5) Explore kemampuan partisipan berubah. 11) Explore kemampuan partisipan berubah.
6) Bantu partisipan mengidentifikasi keuntungan dan 12) Bantu partisipan mengidentifikasi keuntungan dan
kerugian dari suatu perubahan. kerugian dari suatu perubahan.
Bantu partisipan untuk mengidentifikasi metode yang tepat 13) Bantu partisipan untuk mengidentifikasi metode yang
untuk mengontrol diri. tepat untuk mengontrol diri.
d. Implementasi
Pada hasil implementasi dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat namun klien 1 dan 2 hanya mampu klien 1 sudah
bisa mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dan klien 2 dapat mengontrol marah dengan minum obat, perencanaan yang
direncanakan tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya waktu saat penelitian, jadwal kegiatan klien dari RS, keadaan / suasana
hati klien.
Tabel 4.5 Implementasi
12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
halusinasi 08.40 Melatih Sp1 menghardik halusinasi dengan -
pendengaran menghardik
Jum’at, 26 April 08.55 - Melatih Sp1 menghardik halusinasi dengan
2019 menghardik
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
09.10 Melatih SP 1 mengontrol marah dengan fisik (tarik -
nafas dalam dan pukul bantal)
09.25 - Melatih SP 1 mengontrol marah dengan fisik (tarik
nafas dalam dan pukul bantal)
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
inefektif 09.40 Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri -
09.50 - Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.15 Melatih Senam Melatih Senam
Sabtu, 27 April halusinasi 08.40 Melatih klien SP2 Halusinasi cara mengontrol marah -
2019 pendengaran dengan minum obat ( Menjelaskan 6 benar prinsip
minum obat )
08.55 - Melatih SP 1 mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
10.10 Mendampingi Klien TAK Mendampingi Klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.15 Melatih Senam Melatih Senam
09.10 Melatih SP 2 cara mengontrol marah dengan minum -
obat (6 prinsip benar minum obat)
Evaluasi
Hari Diagnosa
Kasus 1 Kasus 2
S 1) Klien mengatakan perasaannya biasa S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
saja, 2) Klien mengatakan mendengar suara-suara yang
2) Klien mengatakan mendengar suara- menyuruhnya untuk sholat, suara muncul sekitar
suara laki-laki yang menyuruhnya utnuk 10x sehari, suara muncul ketikaklien sendirian
Halusinasi menghajar orang kafir, suara muncul atau melamun.
Pendengaran ketika klien sendiri atau melamun, pasien
merasa jengkel dengan suara tersebut. 1) Klien dapat mengidentifiksi halusinasi
O 2) Klien nampak gelisah, mondar-mandir, suka
O 1) Klien mampu mengidentifikasi senyum dan bicara sendiri
halusinasinya.
2) Klien nampak gelisah, mulut komat- A Halusinasi Pendengaran
kamit kontak mata kurang
P Mengidentifikasi halusinasi.
A Halusinasi Pendengaran.
Kontrak
P Mengidentifikasi halusinasi Topik :
Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
Rabu, 24 Kontrak mengahardik, obat, verbal, latihan harian.
April Topik : Waktu :
2019 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi Kamis, 09.00 WIB
dengan menghardik,, minum obat, bercakap-
cakap, latihan harian.
Waktu :
Kamis, jam 09.00 WIB
P Mengidentifikasi PK P Mengidentifikasi PK
Kontrak Kontrak :
Topik : Topik :
Menjelaskan cara mengontrol marah dengan Menjelaskan cara mengontrol marah dengan cara
fisik, minum obat, verbal dan spiritual. fisik, minum obat, verbal dan spiritual.
Waktu : Waktu :
Kamis, 09.00 WIB Kamis 09.00
Kamis, Halusinasi S 1) Klien mengatakan perasaannya sedikit S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
25 April Pendengaran senang 2) Klien mengatakan masih mendengar suara-suara
2019 2) Klien mengatakan masih mendengar yang menyuruhnya sholat.
suara-suara yang menyuruhnya untuk
menghajar orang-orang kafir. O 1) Klien tidak bisa menghardikKlien nampak
bingung dan bicara sendiri.
O 1) Klien tidak mau mengikuti latihan
menghardik. A Halusinasi Pendengaran
2) Klien nampak gelisah, suka bicara
sendiri, kontak mata klien kurang P 1) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
A Halusinasi Pendengaran menghardik, minum obat, bercakap-cakap,
P 1) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi kegiatan harian.
dengan menghardik, minum obat, 2) Melatih menghardik.
bercakap-cakap, kegiatan harian.
2) Melatih menghardik. Kontrak :
Topik
Kontrak Melatih mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Topik Waktu
Melatih mengontrol halusinasi dengan Jumat jam 09.00
menghardik.
Waktu
Jumat jam 09.00
Resiko S 1) Klien mengatakan perasaannya sedikit S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
Perilaku senang. 2) Klien mengatakan jengkel jika karena suara itu
Kekeran 2) Klien mengatakan lebih suka memukul masih terdengar.
tembok dari pada bantal.
3) Klien mengatakan masih jengkel dengan O 1) Klien dapat melakukan nafas dalam, klien tidak
suara-suara yang menyuruhnya bisa pukul bantal
menghajar orang kafir. 2) Klien nampak tegang
Resiko S 1) Klien mengatakan perasaannya senang. S 1) Klien mengatakan perasaannya sedih ingin
Perilaku 2) Klien mengatakan masih sudah tidak pulang.
Kekerasan jengkel. 2) Klien mengatakan masih jengkel jika mendengar
O 1) Klien mampu melakukan tarik nafas suara-suara .
dalam dan pukul bantal. O 1) Klien belum mampu pukul bantal
2) Klien nampak tegang. 2) Klien nampak tegang
A Resiko Perilaku Kekerasan A Resiko Perilaku Kekerasan
P Melatih SP 1 cara mengontrol marah dengan P Melatih SP1 Mengontrol marah dengan fisik
fisik (Tarif nafas dalam dan pukul bantal)
Kontrak :
Kontrak : Topik
Topik Melatih SP1Cara menontrol marah dengan minum
Melatih SP2 Cara mengontrol marah dengan obat.
minum obat. Waktu :
Waktu : Sabtu jam 09.00
Sabtu jam 09.00
Regimen S Klien mengatakan perasannya senang. S Klien mengatakan sedih ingin segera pulang
Terapeutik Klien mengatakan akan minum obat secara Klien mengatakan akan minum obat secara terarur
Inefektif teratur. agar segera pulang
Klien dapat menyebutkan pentingnya obat O Klien dapat menyebutkan pentingnya minum obat
untuk dirinya. untuk dirinya
O Klien nampak kooperatif. Klien nampak kooperatif
A Regiment Terapeutik Inefektif. A Regimen Terapeutik Inefektif
P Mendorong klien untuk dapat P Mendorong klien untuk dapat mengindentifikasi diri.
mengidentifikasi diri.
Kontrak :
Kontrak Topik :
Topik : Membantu klien mengidentifikasi keuntungan dan
Identifikasi mengenai keuntungan dan kerugian suatu perubahan.
kerugian suatu perubahan. Waktu :
Waktu : Sabtu jam 09.00
Sabtu jam 09.00
Sabtu 27 Halusinasi S Klien mengatakan perasaannya senang. S Klien mengatakan perasaannya senang.
April Pendengaran Klien mengatakan masih mendengar suara- Klien mengatakan suara-suara yang ia dengar sudah
2019 suara namun sudah jarang. berkurang.
O Klien belum mampu menjelaskan prinsip 6 O Klien sudah mampu menghardik.
benar minum obat Klien nampak diam, klien nampak tenang .
Klien nampak kooperatif, klien nampak A Halusinasi Pendengaran
tenang. P Melatih SP1 cara mengontrol halusinasi dengan
A Halusinasi pendengaran. menghardik.
P Melatih SP2 cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat( Jelaskan 6 prinsip benar Kontrak
minum obat) Topik :
Melatih SP 2 mengontrol halusinasi dengan obat.
Kontrak Waktu :
Topik : Minggu jam 09.00
Melatih SP2 Cara mengontrol halusinasi
dengn minum obat.
Waktu :
Minggu jam 9.00 WIB
Kontrak Kontrak
Topik Topik :
Menilai kemampuan yang mandiri, apakah Meniali Kemampuan klien yang mandiri apakah
terjadi perubahan. perubahan terjadi
Waktu Waktu
Senin, jam 09.00 WIB. Senin jam 09.00 WIB
Senin 29 Halusinasi S Klien mengatakan perasaannya tenang, S Klien mengatakan perasaannya baik
April Pendengaran bahagia dan ingin pulang. Klien mengatakaan sudah jarang mendengar suara-
2019 Klien mengatakan suara-suara yang suara, suara muncul tidak menentu.
menyuruhnya menghajar orang kafir, sudah O Klien sudah mampu menjelaskan 6 prinsip benar
jarang terdengar. minum obat.
Klien mengatakan masih bingung akan Klien nampak tenang,
bercakap-cakap dengan siapa klien takut A Haalusinasi pendengaran
mengganggu temannya P Melatih SP2 mengontrol halusinasi dengan minum
O Klien nampak kooperatif. obat.
A Halusinasi Pendengaran.
P Melatih SP3 mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
Resiko S Klien mengatakan perasaannya tenang S Klien mengatakan perasaannya baik.
Perilaku Klien mengatakan sudah tidak jengkel lagi. Klien mengatakan sudah tidak jengkel atau marah
Kekerasan O Klien nampak tenang. karena suara sudah jarang terdengar suara.
A Klien sudah mampu mengontrol marah O Klien sudah mampu menjelaskan 6 prinsip benar
P dengan verbal. minum obat.
Resiko Perilaku Kekerasan Klien nampak tenang,
Melatih SP3 cara mengontrol marah dengan A Resiko perilaku kekerasan
cara verbal. P Melatih SP2 mengontrol marah dengan minum obat.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus halusinasi muncul 3 Diagnosa keperawatan yang
menonjol yaitu Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran, resiko perilaku Kekerasan dan Regimen terapeutik
inefektif, namun dalam teori wijayaningsih (2015) Muhith (2015)
Afnuhazi (2015) dalam kasus halusinasi muncul 3 diagnosa
keperawatan yaitu gangguan persepsi sensori : halusinasi, Resiko
menciderai diri sendiri orang lain dan lingkungan( Resiko perilaku
kekerasan) dan Isolasi sosial. Menurut penulis ternyata kasus
halusinasi tidak selalu muncul diagnosa keperawatan halusinasi
pendengaran , resiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial hal ini
dibuktikan pada kasus 1 dan 2.
Dari data Subyektif dan data obyektif didapatkan dari
ditemukan bahwa klien 1 dan 2 timbul data subyektif yang
menyatakan bahwa klien 1 dan 2 mendengar suara-suara namun
tidak ada obyek, dan data obyektif yang muncul pada klien 1 dan 2
adalah klien berbicara dan tersenyum sendiri. Hal ini dibuktikan
dengan teori (Wijayaningsih, 2015) yang mengalami halusinasi
akan timbul data subyektif klien mengatakan mendengar suara-
suara tapi tidak ada obyek, dan akan timbul data obyektif klien
berbicara dan tertawa atau tersenyum sendiri, mulut seperti
berbicara tapi tidak keluar suara.
3. Perencanaan Keperawatan
C. Keterbatasan peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa persiapan dan pelaksanaan
penelitian ini masih banyak dijumpai keterbatasan dan kekurangan.
Keterbatasan yang dimiliki peneliti antara lain :
1. Pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa pada klien 1 dan klien 2
belum bisa mencapai waktu yang optimal, sehingga kedalaman isi
peneliti kurang sempurna dan kurang maksimal.
2. Klien yang dibandingkan memiliki kemampuan yang berbeda
sehingga peneliti perlu mengulang sebagian pertanyaan untuk
mengumpulkan data untuk memaksimalkan hasil data.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dari hasil data pengkajian yang dilakukan pada hari rabu 24 April
2019 yang dimulai dengan bina hubungan saling percaya (BHSP)
klien 1 bernama Tn.S berumur 50 tahun, berjenis kelamin laki-laki
beragama islam dan alamatnya Klaten. Klien dirawat di ruang
geranium selama 3 hari dengan keluhan mendengarkan suara-suara
yang menyuruhnya untuk menghajar orang kafir, suara muncul 3x
sehari, suara muncul ketika klien melamun atau sendirian, ketika suara
muncul klien merespon dengan menghajar orang yang lewat didepan
rumahnya.
Klien 2 bernama Tn.R berumur 49 tahun