Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada bab 4 ini akan disajikan hasil dan pembahasan antara kasus 1
dan kasus 2 yang dilakukan di Ruang Geranium RSJD Dr. Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah terhadap klien Tn.S dan Tn.R selama 6 hari pada
tanggal 24 April sampai 29 April 2019 dengan visitasi 3 shift (pagi, siang
dan malam).
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Studi kasus ini dilaksanakan di RSJD Dr. Soedjarwadi Provinsi
Jawa Tengah yang berada di Jl. Ki Pandanaran KM.2 Danguran, Klaten
Selatan, Klaten. Rumah sakit ini tergolong rumah sakit tipe A yang
mempunyai beberapa pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan gawat
darurat, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi intensif
psikiatri (IPIP), instalasi rehabilitasi psikososial, instalasi NAPZA,
instalasi kesehatan jiwa anak dan remaja, instalasi kesehatan jiwa
masyarakat dan pelayanan hemodialisa. Jumlah ruangan tenang untuk
perawatan klien dengan masalah gangguan jiwa ada 4 ruangan yaitu
Heliconia, Dewandaru, Flamboyan dan Geranium, penulis melakukan
penelitian di salah satu ruangan tersebut yaitu ruang Geranium. Ruang
Geranium merupakan ruang kelas III dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 32 buah yang dikhususkan untuk klien Putra, kamar mandi
sebanyak 6 kamar mandi untuk klien, 1 buah TV diluar kamar, 1 ruang
makan dan 1 ruang rehabilitasi.
Perawat yang bertugas di ruang Geranium melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar operasional, pelayanan yang
diberikan perawat di ruang Geranium antara lain memberi dan
mendampingi makan dan minum obat 3x sehari, melakukan potong
rambut klien, senam rutin setiap hari, memonitor tanda-tanda vital
setiap pagi, mendampingi TAK. Dari data yang didapatkan penulis
ruang geranium pada bulan Januari 2018 - Desember 2018 terdapat
1.582 klien rawat inap dengan gangguan Halusinasi.
2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Rabu, 24
April 2019 yang sebelumnya dilakukan bina hubungan saling
percaya (BHSP), didapatkan data yang berbeda yaitu : Klien 1
bernama Tn. S berumur 50 tahun, lama rawat inap 3 hari dan
mengeluh mendengar suara suara laki-laki yang menyuruhnya
untuk menghajar orang kafir, suara muncul ketika ia sendiri
dan melamun klien selalu merespon suara tersebut,klien
menghajar setiap orang yang tidak ia kenal yang lewat
didepan rumahnya, frekuensi mendengar kurang lebih 3x
sehari, penyebab klien mengalami halusinasi adalah karena
putus obat ,Klien putus obat selama seminggu namun saat
dirumah klien sering membuang obatnya dan tidak
meminumnya karena klien menganggap obat dari RSJ tidak
berpengaruh dengan kesehatannya, terapi obat yang
didapatkan klien dari RSJ adalah obat Trihexyphenidyl 2x1
2mg.
Sedangkan Klien 2 bernama Tn R klien berumur 49 tahun,
Klien mengeluh mendengar suara suara yang menyuruhnya
untuk sholat terus menerus, suara muncul sekitar 10x pada
pagi, siang, sore, malam hari klien merasa terganggu dengan
suara yang klien dengar jika klien jengkel klien biasanya
membanting barang, penyebab halusinasi dari klien adalah
putus obat dan tidak kontrol selama 6 bulan alasan klien tidak
minum obat dan kontrol adalah tidak adanya orang yang
mengantar dan tidak mempunyai kendaraan. Dalam terapi
medik Tn. R mendapatkan Trihexyphenidyl 2x1 2mg ,
Resperidone 2x1 2mg , Alprazolam 1x1 0,5 mg.
Tabel 4.1. Hasil Pengkajian Kesehatan Jiwa Responden
Data Kasus 1 Kasus 2

Identitas Klien
Nama Tn.S Tn.R
Umur 50 th 49 th
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan - Petani
Status Belum menikah Bercerai
Alamat Trucuk, Klaten Karangdowo, Klaten
Lama Rawat 3 hari 2 hari
Dx Medis Skizofrenia Skizofrenia Paranoid

Keluhan Utama Klien mengatakan Klien mengatakan


mendengar suara suara mendengar suara suara
laki-laki yang yang menyuruhnya
menyuruhnya untuk untuk sholat terus
menghajar orang kafir, menerus, suara muncul
suara muncul ketika ia sekitar 10kali suara
sendiri dan melamun, terdengar pada waktu
frekuensi sekitar 3x yang tidak menentu,
sehari, klien merespon klien merasa jegkel
suara tersebut dengan ketika suara itu muncul
menghajar orang yang ketika suara muncul
lewat didepan klien biasanya
rumahnya yang tidak ia membanting barang.
kenal.
Alasan masuk rumah Klien dibawa ke RSJD Klien dibawa ke RSJD
sakit karena 2 minggu karena 3 hari teriak-
terkahir suka teriak di jalan,
mengamuk ketika ada mengamuk dan
orang lewat di depan menggampari orang
rumahnya, sering lewat, klien suka
mondar-mandir, bicara berbicara sendiri, sulit
sendiri, tidak mau tidur, klien putus obat
minum obat selama selama 6 bulan.
seminggu.
Faktor Presipitasi Keluarga klien Klien mengatakan putus
mengatakan klien sering obat dan tidak kontrol
membuang obatnya selama 6 bulan karena
ketika diberi obat oleh tidak ada yang
keluarganya, klien mengantar klien kontrol
putus obat selama dan tidak mempunyai
seminggu. kendaraan untuk
Klien mengatakan tidak kontrol, keluarga klien
suka minum obat dari ada yang mempunyai
RSJ karena menurutnya gangguan jiwa yang
obat dari RSJ tidak sama dengan klien yaitu
manjur dan tidak kakak klien.
mempunyai pengaruh
terhadap kesehatannya ,
klien lebih suka minum
obat dari warung.
Faktor Predisposisi Klien mengatakan Klien mengatakan
sudah sering masuk sudah pernah msuk
dan dirawat RSJD Dr. RSJD Dr. RM
RM Soedjarwadi Soedjarwadi Provinsi
Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah sebanyak
lebih dari 15 kali 8 kali, Klien sebelum
dengan diagnosa yang dibawa ke RSJD Dr.
sama yaitu skizofrenia. RM Soedjarwadi
Klien sebelum dibawa Provinsi Jawa Tengah
ke RSJD Dr. RM karena klien
Soedjarwadi Provinsi menggampari orang
Jawa Tengah karena lewat, suka berteriak-
klien menghajar orang teriak, suka bicara
lewat, suka bicara sendiri, susah tidur,
sendiri. Klien sering sering mondar-madir.
membuang obatnya Klien putus obat selama
ketika diberi obat oleh 6 bulan karena tidak ada
keluarganya, klien yang mengantar
sempat putus obat kontrol, keluarga klien
selama seminggu, klien ada yang mempunyai
mengatakan sebagian sakit serupa seperti
tetangganya menjauhi klien yaitu kakak klien,
dia, klien mengatakan klien mengatakan
mempunyi pengalaman pernah mempunyai
yang tidak pengalaman tidak
menyenangkan yaitu menyenangkan yaitu
tidak menjadi guru ditinggal istrinya
karena tidak setelah 8 bulan menikah
mempunyai biaya untuk dengan alasan klien
kuliah dan akhirnya tidak dapat memenuhi
klien memutuskan kebutuhan istrinya,
untuk pergi mondok ke setelah klien ditinggal
salah satu pondok istrinya klien klien jadi
pesantren di Jawa timur. suka melamun , bicara
Keluarga klien sendiri, dan susah tidur.
mengatakan klien tidak
pulang sekitar 4 tahun
dari pondoknya setelah
4 tahun klien pulang
dengan keadaan yang
sudah bingung, suka
mondar-mandir, dan
bicara sendiri.
Pemeriksaan fisik Saat dilakukan Saat dilakukan
observasi pemeriksaan observasi pemeriksaan
fisik tanda-tanda vital fisik tanda-tanda vital
klien didapatlkan hasil klien didapatkan hasil
sebagai berikut : sebagai berikut :
TD : 130/90 mmHg TD : 140/90 mmHg
N : 81 x / menit N : 80 x/ menit
S : 36,7 ºC S : 37,1 ºC
RR : 21 x / menit RR : 22 x / menit
BB : 67 kg BB : 64 kg
TB : 163 cm TB : 171 cm
Pemeriksaan Head to Klien nampak berambut Klien nampak berambut
Toe pendek rapi dan pendek hitam tidak rapi
beruban, rambut , rambut nampak kotor
nampak bersih. Mata berketombe. Mata klien
klien simetris, nampak simetris, nampak bersih,
bersih, tidak tidak menggunakan alat
menggunakan alat bantu bantu penglihatan.
penglihatan. Telinga Telinga klien terlihat
klien terlihat simetris simetris dan lengkap,
dan lengkap, terlihat terlihat bersih , fungsi
bersih , fungsi pendengaran baik.
pendengaran baik. Keadaan hidung bersih
Keadaan hidung bersih tidak nampak ada
tidak nampak ada pembesaran polip,
pembesaran polip, fungsi penciuman baik.
fungsi penciuman baik. Keadaan mulut mukosa
Keadaan mulut mukosa bibir lembap, gigi
bibir kering, gigi bersih. bersih. Ekstremitas atas
Ekstremitas atas dan dan bawah lengkap,
bawah lengkap, jari-jari jari-jari lengkap, tidak
lengkap, tidak ada luka, ada luka, kekuatan otot
kekuatan otot penuh penuh yaitu 5.
yaitu 5.
Psikososial Klien adalah anak Klien adalah anak
ketiga dari empat kedua dari dua
bersaudara, klien bersaudara, klien
tinggal sendiri di tinggal dengan kakak
rumahnya, namun dan ayahnya, klien jika
rumahnya bersebelahan mempunyi masalah
dengan rumah adiknya tidak pernah bercerita
dan tidak jauh dari dengan keluarganya
rumah kakak karena klien tidak mau
perempuannya, klien menambah beban
senang bercerita dengan keluarganya.
kakak perempuannya Di dalam konsep diri
karena bagi klien kakak citra tubuh klien
perempuannya adalah mengatakan ia
pengganti dari ibu nya menyukai setiap
yang sudah meninggal. anggota tubunya, klien
Di dalam konsep diri bersyukur diberi
citra tubuh klien anggota tubuh yang
mengatakan ia lengkap, klien
menyukai setiap mengatakan bahwa
anggota tubunya, klien dirinya seorang laki-laki
bersyukur diberi bernama Tn. R berumur
anggota tubuh yang 49 th.
lengkap, klien Klien dirumah tinggal
mengatakan bahwa dengan kakak dan
dirinya seorang laki-laki ayahnya, klien dirumah
bernama Tn.S berumur bekerja membantu
50 th. Klien tinggal ayahnya di sawah
sendiri, namun klien sebagai petani, dan
sering ke rumah kakak membantu kakanya
nya untuk membantu membersihkan rumah.
kakak nya membuat Klien mengatakan ingin
kasur lantai dan krecek. menikah dan bekerja
Klien ingin sembuh, mempuyai penghasilan
ingin bekerja di pabrik yang tetap agar dapat
lalu menikah dan menafkahi keluarganya.
mempunyai anak. Klien Klien mempunyai
berhubungan baik hubungan yang baik
dengan orang lain, klien dengan keluarga dan
tidak merasa minder tetangganya, klien
saat berhubungan menerima keadaan klien
dengan orang lain. dan tidak merasa malu.
Dalam hubungan sosial Dalam hubungan sosial
orang yang berarti orang yang berarti
dalam hidup klien dalam kehidupan klien
adalah kakak adalah keluarga .
perempuannya. Saat Klien saat dirumah
dirumah klien aktif klien aktif dalam
dalam mengikuti mengikuti kegiatan
kegiatan masyarakat. masyarakat.
Saat sakit klien Klien mengatakan
mengganggap orang terkadang tetangga
yang tidak ia kenal klien menjauhi klien.
adalah orang yang jahat
atau orang kafir yang
ingin mengganggu
klien dan keluarganya.
Klien mengatakan
beragama islam
kegiatan ibadah klien
adalah sholat dan dzikir
Status mental Penampilan klien rapi, Penampilan klien tidak
Penampilan klien rapi, rapi, penggunakan
menggunakan pakaian pakaian sesuai dengan
yang sesuai dengan pakaian yang dikenakan
pakaian yang dikenakan di ruang Geranium,
di ruang Geranium. menggunakan baju yang
Pembicaraan klien terbalik. Pembicaraan
cepat, keras , klien cepat, ering
membentak dan mengatakan ingin
berbelit-belit. Saat segera pulang, mudah
senam klien terlihat berpindah topik saat
gelisah dan tegang, suka diajak bicara. Saat
melihat sekitar seperti senam klien terlihat
bingung sering mondar- gelisah mondar mandir ,
mandir dan bicara suka bicara sendiri.
sendiri. Perasaan klien Klien mengatakan
biasa saja, namun klien perasaannya bahagia
khawatir jika saat dikaji, namun klien
keluarganya diganggu terlihat seperti kecewa,
oleh orang kafir. raut muka klien terlihat
Klien mempunyai afek seperti memikirkan
yang labil mudah sesuatu.
tersinggung ketika Klien mempunyai afek
ditanya tentang yang labil mudah cepat
masalahnya. berubah terkadang
Selama wawancara terlihat tersenyum
kontak mata klien sendiri, terdiam,
kurang. terkadang terlihat
Didalam persepsi klien seperti marah.
mengatakan sering Selama wawancara
mendengar suara-suara kontak mata klien
yang menyuruhnya kurang, klien jarang
untuk menghajar orang menatap teman bicara,
kafir. mata klien terlihat
MK : melotot.
Klien merasa diganggu Didalam persepsi klien
oleh orang kafir yang mengatakan sering
selalu lewat ddepan mendengar suara-suara
rumahnya. Arus pikir laki-laki yang
klien sirkumstansil menyuruhnya untuk
berbelit-belit tapi sholat, suara sering
sampai ke tujuan. datang sekitar 10x
Tingkat kesadaran klien dalam sehari.
penuh klien mampu MK :
menjawab setiap Klien mengatakan
pertanyaan, Klien dapat bahwa klien hanya
mengingat kejadian pusing dan ingin segera
masa lalu nya dan pulang.
kejadian yang belum Pembicaraan klien
lama terjadi. Klien sering meloncat dari
mampu berhitung, topik satu ke topik yang
konsentrasi klien tidak lain.
mudah beralih. Klien Tingkat kesadaran klien
tidak mengalami penuh klien mampu
gangguan penilaian menjawab setiap
karena saat ditanya jika pertanyaan, Klien dapat
ada sampah akan mengingat kejadian
dibiarkan atau dibuang masa lalu nya dan
ketempat sampah lalu kejadian yang belum
klien mengatakan lama terjadi. Klien
dibuang ditempat mampu berhitung,
sampah. konsentrasi klien tidak
Klien mengatakan mudah beralih.
bahwa ia hanya sakit Klien tidak mengalami
pusing. gangguan penilaian
karena saat ditanya jika
ada sampah akan
dibiarkan atau dibuang
ketempat sampah lalu
klien mengatakan
dibuang ditempat
sampah.
Klien mengatakan
bahwa ia hanya sakit
demam dan pusing .
Kebutuhan persiapan Klien mengatakan Klien mengatakan
pulang makan 3x sehari dengan makan 3x sehari dengan
porsi yang disediakan porsi yang disediakan
oleh RSJD Dr. RM oleh RSJD Dr. RM
Soedjarwadi Provinsi Soedjarwadi Provinsi
Jawa Tengah, klien Jawa Tengah, klien
tidak mempunyai alergi tidak mempunyai alergi
terhadap makanan , terhadap makanan,
tidak ada makanan klien makan dengan
pantangan untuk klien, terburu-buru dan tidak
klien suka makan sayur, rapi, klien tiak mampu
klien mampu makan membersihkan bekas
dan minum dengan rapi, makanannya.
setelah makan klien Klien mengatakan BAB
mampu menempatkan dan BAK di WC klien
wadah makanan ke mengatakan setelah
tempat wadah kotor. BAB dan BAK klien
Klien mengatakan BAB selalu menyiramnya
dan BAK di WC klien sampai bersih.
mengatakan setelah Klien mandi 2x sehari
BAB dan BAK klien pagi dan sore hari, klien
selalu menyiramnya mandi menggunakan
sampai bersih. sabun mandi, klien
Klien mandi 2x sehari gosok gigi 2x saat
pagi dan sore hari, klien mandi, klien tidak
mandi menggunakan berkumis dan tidak
sabun mandi, klien berjenggot, badan klien
gosok gigi 2x saat tidak bau, kuku klien
mandi, klien keramas 2 panjang.
hari sekali, klien tidak Pakaian klien tidak rapi,
berkumis dan tidak bersih dan sesuai
berjenggot, badan klien dengan baju ruangan
tidak bau, kuku klien Geranium.
pendek. Klien mengatakan jika
Pakaian klie rapi, bersih siang hari klien tidak
dan sesuai dengan baju pernah bisa tidur, klien
ruangan Geranium. tidur jika malam hari
Klien mengatkan tidur sekitar kurang lebih 9
siang 2 jam dan tidur jam.
malam kurang lebih 8 Klien mengatakan
jam, sebelum tidur klien minum obat 2x sehari
mengatakan selalu pagi dan sore hari, klien
berdoa. minum tiga jenis obat
Klien mengatakan saat sore hari , dua jenis
minum obat 2x sehari obat saat pagi hari.
pagi dan sore hari, klien Keluarga klien
minum satu jenis obat . mengatakan klien sudah
Keluarga mengatakan tidak kontrol selama 6
klien terkadang tidak bulan karena jauhnya
mau saat diajak kontrol. perjalanan dan tidak
Keluarga klien adanya kendaraan.
mengatakan saat klien Klien mengatakan suka
sehat klien mampu bekerja di sawah, klien
pergi ke rumah teman suka berbelanja di pasar
lamanya menggunakan dengan kakak nya untuk
sepeda motor. membeli kebutuhan
sehari-hari.
Mekanisme Koping Klien mengatakan saat Klien mengatakan saat
dirumah sakit klien dirumah sakit klien
selalu mengikuti selalu mengikuti
kegiatan RS. kegiatan RS.
Psikososial dan Saat klien dirumah dan Saat klien dirumah dan
lingkungan keadaan klien baik klien keadaan klien baik klien
selalu mengikuti selalu mengikuti
kegiatan yang ada kegiatan yang ada
dilingkungannya dilingkungannya
tetangga menerima tetangga menerima
klien , namun ketika klien , namun ketika
klien sedang kambuh klien sedang kambuh
tetangga klien menjauh tetangga klien menjauh
dari klien karena klien dari klien karena klien
suka mengamuk. suka mengamuk.
Pengetahuan Klien tidak mengetahui Klien tidak mengetahui
klien sakit apa yang klien sakit apa yang
klien tahu dia hanya klien tahu dia hanya
sakit kepala atau sakit kepala atau
pusing, klien tidak pusing, klien tidak
mengetahui sakit jiwa mengetahui sakit jiwa
dan tanda gejalanya. dan tanda gejalanya
Aspek medik Diagnosa klien adalah Diagnosa klien adalah
skizofrenia . skizofrenia paranoid .
Obat yang diberikan Obat yang diberikan
kepada klien adalah kepada klien adalah
THP (Trihexyphenidil) THP (Trihexyphenidil)
2x Sehari Pagi dan sore 2x Sehari Pagi dan sore
hari 2 mg. hari 2 mg.
Resperidone 2x sehari
pagi dan sore 2 mg.
Alprazolam 1x sehari
sore 0,5 mg.

b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data yang telah dilakukan
pengkaji kepada klien 1 dan klien 2 di dapatkan diagnosa keperawatan yang
sama yaitu gangguan persepsi halusinasi pendengaran, resiko perilaku
kekerasan dan regimen terapeutik inefekktif.
Tabel 4.3 Diagnosa Masalah
Kasus 1 Kasus 2
1) Gangguan persepsi sensori : 1) Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran halusinasi pendengaran
2) Resiko perilaku Kekerasan 2) Resiko perilaku Kekerasan
3) Regiment Terapeutik Inefektif 3) Regiment Terapeutik Inefektif
c. Perencanaan Keperawatan
Pada Perencaan keperawatan yang diberikan kepada klien 1 dan klien 2 sama yaitu Halusinasi pendengaran yang
diharapkan klien mampu mengidentifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya, frekuensi halusinasinya, waktu terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi dan respon terhadap halusinasinya dan mampu mengontrol
halusinasinya, yang kedua adalah Resiko perilaku kekerasan diharapkan klien mampu Mengidentifikasi penyebab,tanda dan
gejala,PK yang dilakukan dan akibat PK dan mengontrol PK nya, yang ketiga yaitu regiment terapeutik inefektif diharapkan
klien mampu patuh terhadap program pengobatan.Kedua klien mendapatkan perlakuan yang sama sesuai SOP rumah sakit.
Untuk lebih rinci tertulis ditabel dibawah :

Tabel 4.5 Perencanaan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan Data
Klien 1 Klien 2
Gangguan persepsi sensori Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di
halusiansi pendengaran harapkan klien mampu mengontrol halusinasi dengan kritria harapkan klien mampu mengontrol halusinasi dengan kritria
hasil pasien mampu : hasil pasien mampu :
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi, isi halusinasi, frekuensi 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi, isi halusinasi, frekuensi
halusinasi, wa-ktu terjadinya halusinasi, situasi yang halusinasi, wa-ktu terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebab-kan munculnya halusi-nasi, respon terhadap menyebab-kan munculnya halusi-nasi, respon terhadap
halusinasinya. halusinasinya.
2. Menerima penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi 2. Menerima penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi
yaitu meng-hardik, minum obat, bercakap-cakap, melaku- yaitu meng-hardik, minum obat, bercakap-cakap, melaku-
kan kegiatan kan kegiatan

Intervensi Intervensi

a. SP 1 a. SP 1
1) Identifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya, frekuensi 1) Identifikasi jenis halusinasi, isi halusinasinya,
halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi yang frekuensi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
menyebabkan munculnya halusinasi, perasaan saat situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi,
munculnya halusinasi, respon pasien terhadap perasaan saat munculnya halusinasi, respon pasien
halusinasinya terhadap halusinasinya
2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, 2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan harian bercakap-cakap, melakukan kegiatan harian
3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 3) Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan 4) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
menghardik menghardik

b. SP 2 b. SP 2
1) Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat ( jelaskan 2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (
6 benar : nama,obat,manfaat, dosis,waktu, cara) jelaskan 6 benar : nama,obat,manfaat, dosis,waktu,
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan cara)
menghardik dan minum obat 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
c. SP 3 menghardik dan minum obat
1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat. c. SP 3
Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat.
2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap Beri pujian
saat terjadi halusinasi 2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan cakap saat terjadi halusinasi
menghardik,minum obat dan bercakap-cakap 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
d. SP 4 menghardik,minum obat dan bercakap-cakap
1) Evaluasi kegiatan menghardik,minum obat dan latihan d. SP 4
bercakap-cakap. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan menghardik,minum obat dan latihan
2) Laihan cara mengntrol halusinasi dgn melakukan bercakap-cakap. Beri pujian
kegiatan harian ( mulai 2 kegiatan) 2) Laihan cara mengntrol halusinasi dgn melakukan
3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan kegiatan harian ( mulai 2 kegiatan)
menghardik,minum obat,berckap-cakap dan kegiatan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan
harian menghardik,minum obat,berckap-cakap dan kegiatan
e. SP 5 harian
1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum e. SP 5
obat,bercakap-cakap dan kegiatan harian. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum
2) Latih kegiatan harian obat,bercakap-cakap dan kegiatan harian. Beri pujian
3) Nilai kemampuan yang telah mandiri 2) Latih kegiatan harian
4) Nilai apakah halusinasi terkontrol 3) Nilai kemampuan yang telah mandiri
4) Nilai apakah halusinasi terkontrol
Resiko Perilaku Kekerasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18 kali di
harapkan klien tidak menciderai diri sendiri,orang lain dan harapkan klien tidak menciderai diri sendiri,orang lain dan
lingkungan Pasien mampu : lingkungan Pasien mampu :
1. Mengidentifikasi penyebab,tanda dan gejala,PK yang 1. Mengidentifikasi penyebab,tanda dan gejala,PK yang
dilakukan dan akibat PK dilakukan dan akibat PK
2. pasien mampu mengontrol PK : fisik : tarik nafas 2. pasien mampu mengontrol PK : fisik : tarik nafas
dalam,pukul kasur dan bantal dalam,pukul kasur dan bantal

Intervensi Intervensi

a. SP 1 a. SP 1
1) Identifikasi penyebab,tanda dan gejala PK yang 1) Identifikasi penyebab,tanda dan gejala PK yang
dilakukan,akibat PK dilakukan,akibat PK
2) Jelaskan cara mengontrol PK secara fisik,obat,verbal 2) Jelaskan cara mengontrol PK secara fisik,obat,verbal
dan spiritual dan spiritual
3) Latih cara mengontrol PK secara fisik : tarik nafas 3) Latih cara mengontrol PK secara fisik : tarik nafas
dalam dan pukul bantal dalam dan pukul bantal
4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan latihan 4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan latihan
fisik fisik
b. SP 2 b. SP 2
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian
2) Latihan cara mengontrol PK dengan minum obat ( 2) Latihan cara mengontrol PK dengan minum obat (
jelaskan 6 benar ) jelaskan 6 benar )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan
minum obat minum obat
c. SP 3 c. SP 3
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat.. Beri pujian 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat.. Beri pujian
2) Latih cara mengontrol PK secara verbal ( 3 cara : 2) Latih cara mengontrol PK secara verbal ( 3 cara :
mengungkapkan, meminta dan menolak dengan benar ) mengungkapkan, meminta dan menolak dengan benar )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan 3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
fisik,minum obat dan verbal fisik,minum obat dan verbal
d. SP 4 d. SP 4
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik,obat dan verbal. Beri 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik,obat dan verbal. Beri
pujian pujian
2) Latih cara mengontrol PK secara spiritual ( 2 kegiatan ) 2) Latih cara mengontrol PK secara spiritual ( 2 kegiatan )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan fisik,obat verbal 3) Masukkan pada jadwal kegiatan latihan fisik,obat
dan spiritual verbal dan spiritual
e. SP 5 e. SP 5
1) Evaluasi kegitan latihan fisik,obat verbal dan spiritual . 1) Evaluasi kegitan latihan fisik,obat verbal dan
Beri pujian spiritual . Beri pujian
2) Nilai kemampuan yang telah mandiri 2) Nilai kemampuan yang telah mandiri
3) Nilai apakah pk terkontrol 3) Nilai apakah pk terkontrol
Regiment terapeutik Tujuan : Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18x pertemuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 18x pertemuan
inefektif
diharapkan partisipan mematuhi program terapi yang sudah diharapkan partisipan mematuhi program terapi yang sudah
ditetapkan sehingga program terapi dapat tercapai sesuai dengan ditetapkan sehingga program terapi dapat tercapai sesuai dengan
rencana. rencana.
Kriteria hasil: Kriteria hasil:
1) Partisipan mampu mengidentifikasi penyebab pasien tidak 4) Partisipan mampu mengidentifikasi penyebab pasien tidak
patuh terhadap pengobatan. patuh terhadap pengobatan.
2) Partisipan mampu mengidentifikasi nilai diri. 5) Partisipan mampu mengidentifikasi nilai diri.
3) Partisipan mampu mendiskusikan regimen terapi yang 6) Partisipan mampu mendiskusikan regimen terapi yang
tepat dengan petugas. tepat dengan petugas.

Intervensi: Intervensi:

1) Identifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap 7) Identifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap
pengobatan. pengobatan.
2) Dorong partisipan untuk dapat mengidenfikasi nilai diri. 8) Dorong partisipan untuk dapat mengidenfikasi nilai diri.
3) Bantu partisipan mengidentifikasi tujuan berubah. 9) Bantu partisipan mengidentifikasi tujuan berubah.
4) Bantu partisipan mengidentifikasi target tingkah laku yang 10) Bantu partisipan mengidentifikasi target tingkah laku yang
dapat dibutuhkan untuk dapat berubah. dapat dibutuhkan untuk dapat berubah.
5) Explore kemampuan partisipan berubah. 11) Explore kemampuan partisipan berubah.
6) Bantu partisipan mengidentifikasi keuntungan dan 12) Bantu partisipan mengidentifikasi keuntungan dan
kerugian dari suatu perubahan. kerugian dari suatu perubahan.
Bantu partisipan untuk mengidentifikasi metode yang tepat 13) Bantu partisipan untuk mengidentifikasi metode yang
untuk mengontrol diri. tepat untuk mengontrol diri.
d. Implementasi
Pada hasil implementasi dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat namun klien 1 dan 2 hanya mampu klien 1 sudah
bisa mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dan klien 2 dapat mengontrol marah dengan minum obat, perencanaan yang
direncanakan tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya waktu saat penelitian, jadwal kegiatan klien dari RS, keadaan / suasana
hati klien.
Tabel 4.5 Implementasi

Hari/Tanggal Diagnosa Jam Kasus 1 Kasus 2


Gangguan 08.30 Melatih Senam Melatih Senam
persepsi sensori: 09.00 Melakukan SP 1 mengontrol halusinasi -
halusinasi mengidentifikasi halusinasi
pendengaran 09.15 - Melakukan SP 1 mengontrol halusinasi
Rabu, 24 April mengidentifikasi halusinasi
2019
10.30 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK

12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama

14.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien


18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.

20.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien


Resiko perilaku 08.30 Melatih Senam Melatih Senam
kekerasan 09.30 Melakukan SP 1 mengontrol marah Mengidentifikasi
perilaku Kekerasan.
09.45 Melakukan SP 1 mengontrol marah
Mengidentifikasi perilaku Kekerasan.
10.30 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama
14.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
Regimen 08.30
terapeutik 10.00 Mengidentifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap -
inefektif pengobatan.

10.15 - Mengidentifikasi penyebab klien tidak patuh


terhadap pengobatan.

10.30 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK


12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.15 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
halusinasi 08.45
pendengaran 1) Melakukan SP 1 Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan Menghardik, minum obat,
Kamis, 25 April bercakap-cakap dan melakukan aktivitas
2019 2) Melatih klien SP 1 mengontrol halusinasi dengan
Menghardik
09.00 1) Melakukan SP 1 Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan Menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan aktivitas.
2) Melatih klien sp1 mengontrol halusinasi
dengan Menghardik
10.15 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama
14.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.15 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
09.15 1) Melakukan SP 1 Menjelaskan cara mengontrol
marah dengan cara fisik, minum obat, verbal dan
spiritual
2) Melatih klien SP1 mengontrol marah dengan
cara fisik ( tarik nafas dalam dan pukul bantal)
09.30 1) Melakukan SP 1 mengontrol marah
Menjelaskan cara mengontrol marah dengan
cara fisik, minum obat, verbal dan spiritual
2) Melatih klien SP1 mengontrol marah dengan
cara fisik ( tarik nafas dalam dan pukul bantal)
10.15 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama
14.00 Mengobservasi Keadaan umum klien Mengobservasi Keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.15 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
inefektif 09.45 Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri -

10.00 - Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri


10.15 Mendampingi klien TAK Mendampingi klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang bersama Mendampingi klien makan siang bersama
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien

Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
halusinasi 08.40 Melatih Sp1 menghardik halusinasi dengan -
pendengaran menghardik
Jum’at, 26 April 08.55 - Melatih Sp1 menghardik halusinasi dengan
2019 menghardik
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
09.10 Melatih SP 1 mengontrol marah dengan fisik (tarik -
nafas dalam dan pukul bantal)
09.25 - Melatih SP 1 mengontrol marah dengan fisik (tarik
nafas dalam dan pukul bantal)
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.25 Mendampingi klien senam Mendampingi klien senam
inefektif 09.40 Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri -
09.50 - Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri
10.00 Mendampingi klien Rehabilitasi Mendampingi klien Rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.15 Melatih Senam Melatih Senam
Sabtu, 27 April halusinasi 08.40 Melatih klien SP2 Halusinasi cara mengontrol marah -
2019 pendengaran dengan minum obat ( Menjelaskan 6 benar prinsip
minum obat )
08.55 - Melatih SP 1 mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
10.10 Mendampingi Klien TAK Mendampingi Klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.15 Melatih Senam Melatih Senam
09.10 Melatih SP 2 cara mengontrol marah dengan minum -
obat (6 prinsip benar minum obat)

09.25 - Melatih SP1 latih mengontrol marah dengan fisik


10.10 Mendampingi Klien TAK Mendampingi Klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.15 Melatih Senam Melatih Senam
inefektif 09.40 Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian suatu -
perubahan
09.55 - Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian suatu
perubahan
10.10 Mendampingi Klien TAK Mendampingi Klien TAK
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.45 Melatih Senam Melatih Senam
halusinasi 09.15 Melatih SP 2 mengontrol halusinasi dengan minum -
Minggu, 28 pendengaran obat
April 2019
09.30 - Melatih SP 2 mengontrol halusinasi dengan minum
obat

12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang


14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.45 Melatih Senam Melatih Senam
09.45 Melatih SP3 mengontrol marah dengan cara verbal
10.00 Melatih SP 2 mengontrol marah dengan minum
obat..
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.45 Melatih Senam Melatih Senam
inefektif 10.15 Nilai kemampuan yang mandiri , apakah perubahan -
terjadi
10.30 - Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian suatu
perubahan

12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang


14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
18.00 Mendampingi klien makan malam dan memberikan Mendampingi klien makan malam dan memberikan
obat THP 2mg obat THP 2mg , Resperidone 2mg dan Alprazolam
0,5mg.
20.00 Mengobservasi Keadaan Umum klien Mengobservasi Keadaan Umum klien
Gangguan 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
persepsi sensori: 08.20 Melatih Senam Melatih Senam
halusinasi 08.50 Melatih klien SP 3 Cara mengontrol halusinasi
pendengaran dengan bercakap-cakap.
Senin, 29 April 09.00 Melatih SP2 cara mengontrol halusinasi dengan
2019 cara minum obat.
09.50 Mendampingi klien rehabilitasi Mendampingi klien rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
Resiko perilaku 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
kekerasan 08.20 Melatih Senam Melatih Senam
09.10 Melatih sp3 cara mengontrol marah dengan verbal
09.20 Melatih SP2 Cara mengotrol marah dengan Obat
09.50 Mendampingi klien rehabilitasi Mendampingi klien rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
Regimen 06.00 Memberikan obat oral THP 2 mg Memberikan obat THP 2mg, Resperidone 2mg
terapeutik 08.20 Melatih Senam Melatih Senam
inefektif 09.30 Nilai kemampuan yang mandiri , apakah perubahan
terjadi

09.40 Nilai kemampuan yang mandiri , apakah perubahan


terjadi
09.50 Mendampingi klien rehabilitasi Mendampingi klien rehabilitasi
12.00 Mendampingi klien makan siang Mendampingi klien makan siang
14.00 Mengobservasi keadaan umum klien Mengobservasi keadaan umum klien
e. Evaluasi
Setelah dilkukan tindakan keperawatan selama 6 hari dalam 3 shift, didapatkan hasil yang berbeda antara klien 1 dan klien 2
dengan diagnosa keperawatan yang sama yaitu klien 1 mengalami peningkatan kemampuan dan penurunan gejala pada hari
ketiga sedangkan klien 2 mengalami peningkatan kemampuan pada hari ke 4 dan penurunan gejala pada hari ke3. Hal ini dapat
dibuktikan dalam tabel 4.5 dibawah ini :
Tabel 4.5 Evaluasi

Evaluasi
Hari Diagnosa
Kasus 1 Kasus 2
S 1) Klien mengatakan perasaannya biasa S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
saja, 2) Klien mengatakan mendengar suara-suara yang
2) Klien mengatakan mendengar suara- menyuruhnya untuk sholat, suara muncul sekitar
suara laki-laki yang menyuruhnya utnuk 10x sehari, suara muncul ketikaklien sendirian
Halusinasi menghajar orang kafir, suara muncul atau melamun.
Pendengaran ketika klien sendiri atau melamun, pasien
merasa jengkel dengan suara tersebut. 1) Klien dapat mengidentifiksi halusinasi
O 2) Klien nampak gelisah, mondar-mandir, suka
O 1) Klien mampu mengidentifikasi senyum dan bicara sendiri
halusinasinya.
2) Klien nampak gelisah, mulut komat- A Halusinasi Pendengaran
kamit kontak mata kurang
P Mengidentifikasi halusinasi.
A Halusinasi Pendengaran.
Kontrak
P Mengidentifikasi halusinasi Topik :
Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
Rabu, 24 Kontrak mengahardik, obat, verbal, latihan harian.
April Topik : Waktu :
2019 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi Kamis, 09.00 WIB
dengan menghardik,, minum obat, bercakap-
cakap, latihan harian.
Waktu :
Kamis, jam 09.00 WIB

S 1) Klien mengatakan perasaannya biasa saja S 1) Klien mengatakan perasaannya senang


2) Klien mengatakan jika klien mendengar 2) Klien mengatakan marah karena terganggu
suara-suara klien merasa marah dan dengan suara-suara yang menyuruhnya sholat
jengkel, karena merasa diremehkan, secara terus-menerus, klien biasa membanting
dadanya sesak ketika marah, klien barang ketika marah, dada klien sesak dan kepala
menghajar orang lewat ketika marah,. pusing jika marah.
Resiko
Perilaku O 1) Klien dapat mengidentifikasi PK nya O 1) Klien dapat mengidentifikasi PK.
Kekerasan 2) Raut muka terlihat tegang, bicara 2) Klien nampak jengkel, raut muka tegang, mata
membentak. melotot.

A Resiko Perilaku Kekerasan A Resiko Perilaku Kekerasan.

P Mengidentifikasi PK P Mengidentifikasi PK
Kontrak Kontrak :
Topik : Topik :
Menjelaskan cara mengontrol marah dengan Menjelaskan cara mengontrol marah dengan cara
fisik, minum obat, verbal dan spiritual. fisik, minum obat, verbal dan spiritual.
Waktu : Waktu :
Kamis, 09.00 WIB Kamis 09.00

S 1) Klien mengatakan perasaannya biasa S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.


saja. 2) Klien mengatakan tidak minum obat dan kontrol
Regimen 2) Klien mengatakan tidak mau minum obat karena tidak ada yang mengantar.
Terapeutik dari RSJ karena tidak manjur, klien
Inefektif mengatakan lebih suka minum obat dari O 1) Klien mampu mengatakan penyebab klien tidak
warung. minum obat
2) Klien nampak gelisah
O 1) Klien mampu mengatakan penyebab
klien tidak minum obat. A Regimen terapeutik inefektif
2) Klien Kooperatif, nampak gelisah, muka
tegang. P Mengidentifikasi penyebab klien tidak patuh terhadap
pengobatan.
A Regimen Terapeutik Inefektif
Kontrak :
P Mengidentifikasi penyebab klien tidak patuh Topik:
terhadap pengobatan. Dorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri.
Waktu :
Kontrak Kamis, jam 09.00
Topik :
Mendorong klien untuk dapat
mengidentifikasi diri.
Waktu :
Kamis, jam 09.00 WIB

Kamis, Halusinasi S 1) Klien mengatakan perasaannya sedikit S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
25 April Pendengaran senang 2) Klien mengatakan masih mendengar suara-suara
2019 2) Klien mengatakan masih mendengar yang menyuruhnya sholat.
suara-suara yang menyuruhnya untuk
menghajar orang-orang kafir. O 1) Klien tidak bisa menghardikKlien nampak
bingung dan bicara sendiri.
O 1) Klien tidak mau mengikuti latihan
menghardik. A Halusinasi Pendengaran
2) Klien nampak gelisah, suka bicara
sendiri, kontak mata klien kurang P 1) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
A Halusinasi Pendengaran menghardik, minum obat, bercakap-cakap,
P 1) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi kegiatan harian.
dengan menghardik, minum obat, 2) Melatih menghardik.
bercakap-cakap, kegiatan harian.
2) Melatih menghardik. Kontrak :
Topik
Kontrak Melatih mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Topik Waktu
Melatih mengontrol halusinasi dengan Jumat jam 09.00
menghardik.
Waktu
Jumat jam 09.00
Resiko S 1) Klien mengatakan perasaannya sedikit S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
Perilaku senang. 2) Klien mengatakan jengkel jika karena suara itu
Kekeran 2) Klien mengatakan lebih suka memukul masih terdengar.
tembok dari pada bantal.
3) Klien mengatakan masih jengkel dengan O 1) Klien dapat melakukan nafas dalam, klien tidak
suara-suara yang menyuruhnya bisa pukul bantal
menghajar orang kafir. 2) Klien nampak tegang

O 1) Klien tidak mau melakukan nafas dalam A Resiko perilaku kekerasan.


2) Raut muka Klien tegang, mata klien
melotot. P Melatih cara mengontrol marah dengan cara fisik (tarik
nafas dalam dan pukul bantal )
A Resiko Perilaku kekerasan
Kontrak
P Melatih cara mengontrol marah dengan cara Topik :
fisik (nafas dalam dan pukul bantal) Melatih SP1 cara mengontrol marah dengan fisik.
Waktu :
Kontrak : Melatih SP 1 mengontrol marah dengan cara fisik.
Topik
Meatih SP 1 mengontrol marah dengan cara
fisik
Waktu : Jumat jam 09.00 wib
Regimen S 1) Klien mengatakan perasaannya sedikit S 1) Klien mengatakan perasaannya senang.
Terapeutik senang. 2) Klien mengatakan ingin segera pulang.
Inefektif 2) Klien mengatakan tadi pagi sudah minum 3) Klien mengatakan akan minum obat dengan
obat dari perawat rutin.
3) Klien mengatakan tidak suka minum O Klien nampak gelisah..
obat. A Regimen Terapeutik Inefektif.
O Klien nampak diam. P Mendorong klien untuk dapat mengidentifikasi diri
A Regiment Terapeutik Inefektif.
P Mendorong klien untuk dapat Kontrak :
mengidentifikasi diri Topik :
Membantu klien untuk mengidentifikasi keuntungan
Kontrak dan kerugian suatu perubahan.
Topik : Waktu :
Membantu klien untuk mengidentifikasi Jumat jam 09.00 WIB
keuntungan dan kerugian suatu perubahan.
Waktu
Jumat jam 09.00 WIB
Jumat Halusinasi S 1) Klien mengatakan perasaannya senang. S 1) Klien mengatakan perasaannya sedih, ingin
26 April Pendengaran 2) Klien mengatakan masih mendengar pulang.
2019 suara-suara yang menyuruhnya untuk 2) Klien mengatakan suara-suara yang ia dengan
menghajar orang kafir namun sudah sudah berkurang, suara terdengar sekitar 6x
berkurang. sehari.
O 1) Klien mampu menghardik. O 1) Klien belum mampu menghardik
2) Klien nampak gelisah. 2) Klien terlihat bicara sendiri, klien terlihat tenang.
A Halusinasi Pendengaran A Halusinasi pendengaran
P Melatih SP1 mengontrol halusinasi dengan P Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik. menghardik.
Kontrak : Kontrak
Topik : Topik :
Melatih SP 2 Cara mengontrol Halusinasi Melatih SP 1 cara mengontrol halusinasi dengan
dengan minum obat. menghardik
Waktu Waktu :
Sabtu , jam 09.00 Sabtu, jam 09.00

Resiko S 1) Klien mengatakan perasaannya senang. S 1) Klien mengatakan perasaannya sedih ingin
Perilaku 2) Klien mengatakan masih sudah tidak pulang.
Kekerasan jengkel. 2) Klien mengatakan masih jengkel jika mendengar
O 1) Klien mampu melakukan tarik nafas suara-suara .
dalam dan pukul bantal. O 1) Klien belum mampu pukul bantal
2) Klien nampak tegang. 2) Klien nampak tegang
A Resiko Perilaku Kekerasan A Resiko Perilaku Kekerasan
P Melatih SP 1 cara mengontrol marah dengan P Melatih SP1 Mengontrol marah dengan fisik
fisik (Tarif nafas dalam dan pukul bantal)
Kontrak :
Kontrak : Topik
Topik Melatih SP1Cara menontrol marah dengan minum
Melatih SP2 Cara mengontrol marah dengan obat.
minum obat. Waktu :
Waktu : Sabtu jam 09.00
Sabtu jam 09.00
Regimen S Klien mengatakan perasannya senang. S Klien mengatakan sedih ingin segera pulang
Terapeutik Klien mengatakan akan minum obat secara Klien mengatakan akan minum obat secara terarur
Inefektif teratur. agar segera pulang
Klien dapat menyebutkan pentingnya obat O Klien dapat menyebutkan pentingnya minum obat
untuk dirinya. untuk dirinya
O Klien nampak kooperatif. Klien nampak kooperatif
A Regiment Terapeutik Inefektif. A Regimen Terapeutik Inefektif
P Mendorong klien untuk dapat P Mendorong klien untuk dapat mengindentifikasi diri.
mengidentifikasi diri.
Kontrak :
Kontrak Topik :
Topik : Membantu klien mengidentifikasi keuntungan dan
Identifikasi mengenai keuntungan dan kerugian suatu perubahan.
kerugian suatu perubahan. Waktu :
Waktu : Sabtu jam 09.00
Sabtu jam 09.00
Sabtu 27 Halusinasi S Klien mengatakan perasaannya senang. S Klien mengatakan perasaannya senang.
April Pendengaran Klien mengatakan masih mendengar suara- Klien mengatakan suara-suara yang ia dengar sudah
2019 suara namun sudah jarang. berkurang.
O Klien belum mampu menjelaskan prinsip 6 O Klien sudah mampu menghardik.
benar minum obat Klien nampak diam, klien nampak tenang .
Klien nampak kooperatif, klien nampak A Halusinasi Pendengaran
tenang. P Melatih SP1 cara mengontrol halusinasi dengan
A Halusinasi pendengaran. menghardik.
P Melatih SP2 cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat( Jelaskan 6 prinsip benar Kontrak
minum obat) Topik :
Melatih SP 2 mengontrol halusinasi dengan obat.
Kontrak Waktu :
Topik : Minggu jam 09.00
Melatih SP2 Cara mengontrol halusinasi
dengn minum obat.
Waktu :
Minggu jam 9.00 WIB

Resiko S Klien mengatakan perasaannya senang. S Klien mengatakan perasaannya senang.


Perilaku Klien mengatakan sudah tidak jengkel. Klien mengatakan sudah tidak jengkel jika tidak
Kekerasan O Klien sudah mampu menjelaskan 6 prinsp mendengar suara-suara itu.
benar minum obat. O Klien sudah mampu tarik nafas dalam dan pukul
Klien nampak kooperatif bantal.
A Resiko Perilaku Kekerasan Klien nampak diam, klien nampak tenang .
P Melatih cara mengontrol marah dengan
minum obat ( Jelaskan 6 prinsip benar minum A Resiko perilaku Kekerasan
obat) P Melatih SP1 Mengontrol marah dengan fisik
Kontrak : Kontrak
Topik Topik
Melatih SP3 Cara mengontrol marah dengan Melatih SP2 mengontrol marah dengan minum obat.
verbal. Waktu
Waktu Minggu jam 09.00 WIB Minggu jam 09.00 WIB

Regiment S Klien mengatakan perasaannya senang. S Klien mengatakan perasaannya senang


terapeutik Klien mengatakan akan patuh minum obat . Klien mengatakan akan minum obat secara teratur
Inefektif agar segera pulang.
O Klien sudah mampu menyebutkan kerugian O Klien belum mampu menyebutkan keuntungan dan
dan keuntungan jika minum obat secara kerugian jika minum obat secara teratur.
teratur. Klien nampak kooperatif
Klien nampak kooperatif, klien nampak A Regimen terapeutik inefektif
tenang. P Menilai kemampuan klien mengidentifikasi
A Regiment terapeutik inefekif keuntungan dan kerugian suatu perubahan.
P Menilai kemampuan klien mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian suatu perubahan. Kontrak
Topik
Kontrak : Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian suatu
Topik : perubahan.
Menilai kemampuan yang mandiri dari suatu Waktu
perubahan. Minggu, jam 09.00 WIB
Waktu
Minggu, jam 09.00 WIB
Minggu Halusinasi S Klien mengatakan perasaannya tenang. S Klien mengatakan perasaannya baik.
28 April Pendengaran Klien mengatakan masih mendengar suara- Klien mengatakan suara-suara yang menyuruhnya
2019 suara namun sudah jarang, frekuensi tidak untuk sholat sudah jarang muncul frekuensi suara
menentu. tidak pasti.
O Klien belum mampu menjelaskan prinsip 6 benar
O Klien mampu menyebutkan prinsip 6 benar minum obat.
minum obat. Klien nampak tenang, klien kooperatif
Klien kooperatif, nampak tenang, klien A Halusinasi Pendengaran.
melamun. P Melatih SP2 mengontrol halusinasi dengan minum
A Halusinasi pendengaran. obat.
P Melatih SP2 Cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat. Kontrak
Topik :
Kontrak : Melatih SP2 Cara mengontrol halusinasi dengan
Topik minum obat.
Melatih SP3 Cara mengontrol halusinasi Waktu
dengan bercakap-cakap. Senin jam 09.00 WIB
Waktu
Senin, jam 09.00 WIB
Resiko S Klien mengatakan sudah tidak marah atau S Klien mengatakan perasaannyaa baik
Perilaku jengkel. Klien mengatakan sudah tidak jengkel karen suara-
Kekerasan O Klien belum bisa mengontrol marah dengan suara yang selalu mengganggu klien sudah jarang
verbal. terdengar, frekuens suara tidak pasti.
Klien kooperatif. Klien mengatakan tidak tahu manfaat obat yang klien
Klien nampak tenang. minum.
A Resiko Perilaku Kekerasan O Klien belum mampu menjelaskan 6 prinsip benar
P Melatih SP 3 Cara mengontrol marah dengan minum obat.
verbal. Klien terlihat tenang
A Resiko perilaku kekerasan
Kontrak P Melatih SP2 mengontrol marah dengan obat.
Melatih SP3 cara mengontrol marah dengan Kontrak
verbal. Topik
Waktu : Melatih SP2 Cara mengontrol marah dengan minum
Senin jam 09.00 WIB obat.
Waktu :
Senin jam 09.00 WIB

Regiment S Klien mengatakan perasaannya senang. S Klien mengatakan perasaannya baik


Terapeutik Klien mengatakan akan meminum obatnya Klien mengatakan akan minum obat secara rutin
Inefektif secara teratur. dirumah
Klien mengatakan tidak pernah meminta obat O Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian
kepada perawat. jika klien rutin meminum obat.
O Klien nampak kooperatif. Klien nampak kooperatif
A Regimen Terapeutik Inefektif. A Regimen Terapeutik Inefektif
P Menilai kemampuan yang mandiri, apakah P Menilai kemampuan klien mengidentifikasi
terjadi perubahan. keuntungan dan kerugian suatu perubahan.

Kontrak Kontrak
Topik Topik :
Menilai kemampuan yang mandiri, apakah Meniali Kemampuan klien yang mandiri apakah
terjadi perubahan. perubahan terjadi
Waktu Waktu
Senin, jam 09.00 WIB. Senin jam 09.00 WIB
Senin 29 Halusinasi S Klien mengatakan perasaannya tenang, S Klien mengatakan perasaannya baik
April Pendengaran bahagia dan ingin pulang. Klien mengatakaan sudah jarang mendengar suara-
2019 Klien mengatakan suara-suara yang suara, suara muncul tidak menentu.
menyuruhnya menghajar orang kafir, sudah O Klien sudah mampu menjelaskan 6 prinsip benar
jarang terdengar. minum obat.
Klien mengatakan masih bingung akan Klien nampak tenang,
bercakap-cakap dengan siapa klien takut A Haalusinasi pendengaran
mengganggu temannya P Melatih SP2 mengontrol halusinasi dengan minum
O Klien nampak kooperatif. obat.
A Halusinasi Pendengaran.
P Melatih SP3 mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
Resiko S Klien mengatakan perasaannya tenang S Klien mengatakan perasaannya baik.
Perilaku Klien mengatakan sudah tidak jengkel lagi. Klien mengatakan sudah tidak jengkel atau marah
Kekerasan O Klien nampak tenang. karena suara sudah jarang terdengar suara.
A Klien sudah mampu mengontrol marah O Klien sudah mampu menjelaskan 6 prinsip benar
P dengan verbal. minum obat.
Resiko Perilaku Kekerasan Klien nampak tenang,
Melatih SP3 cara mengontrol marah dengan A Resiko perilaku kekerasan
cara verbal. P Melatih SP2 mengontrol marah dengan minum obat.

Regimen S Klien mengatakan perasaannya tenang. S Klien mengatakan perasaannya baik.


Terapeutik Klien mengatakan akan minum obat secara Klien mengatakan akan minum obat secara teratur
Inefektif. teratur saat dirumah. saat dirumah.
Klien mengatakan belum mau meminta obat Klien mengatakan belum pernah meminta obat
kepada perawat. kepada perawat.
O Klien nampak kooperatif. O Klien nampak kooperatif.
A Regimen Terapeutik Inefektif. A Regimen terapeutik Inefektif
P Menilai kemampuan yang mandiri, apakah P Menilai kemampuan klien yang mandiri apakah
perubahan terjadi. perubahan terjadi.
B. Pembahasan
Setelah melaksanakan studi kasus pada klien Tn. S dan Tn. R yang
dilakukan di RSJD Dr. Soedjarwadi Jawa Tengah dalam waktu 6 hari
dalam 3 shift tepatnya di ruang Geranium, penulis akan membahas
kesenjangan antara teori dengan praktik dalam proses keperawatan yang
telah dilaksanakan.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dari pengumpulan data, data
yang diperoleh melalui wawancara dengan perawat, observasi
langsung pada klien, catatan rekam medik dan perawat ruangan.
Penulis melakukan pengkajian dengan pedoman pengkajian
berdasarkan standart keperawatan jiwa. Pada pengkajian hasil
penelitian studi kasus mendapatkan data berupa : Kasus 1 Tn.S
mengeluh mendengar suara suara laki-laki yang menyuruhnya untuk
menghajar orang kafir, suara muncul ketika ia sendiri dan melamun
klien selalu merespon suara tersebut,klien menghajar setiap orang
yang tidak ia kenal yang lewat didepan rumahnya, frekuensi
mendengar kurang lebih 3x sehari. penyebab klien mengalami
halusinasi adalah karena putus obat ,Klien putus obat selama
seminggu namun saat dirumah klien sering membuang obatnya dan
tidak meminumnya karena klien menganggap obat dari RSJ tidak
berpengaruh dengan kesehatannya.
Sedangkan kasus 2 ditemukan data yaitu klien mengatakan
mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk sholat terus
menerus, suara muncul sekitar 10x pada pagi, siang, sore malam
hari.
Hal tersebut sesuai dengan teori Keliat dan Akemat (2009) bahwa
halusinasi ditandai dengan perubahan sensori persepsi yang
merasakan sensasi palsu berupa suara yang menyuruh klien 1 untuk
menghajar orang kafir sedangkan klien 2 mendengar suara yang
menyuruhnya untuk sholat.
Pada faktor presipitasi didapatkan data bahwa kasus 1 dan 2 sama-
sama karena putus obat, klien 1 putus obat selama seminggu namun
saat dirumah klien tidak rutin dan sering membuang obatnya
sedangkan klien 2 putus obat dan tidak kontrol selama 6 bulan,
penggunaan obat yang tidak patuh dapat menyebabkan pencetus
terjadi nya halusinasi teori ini sesuai dengan teori Yosep dan Titin
(2009) yang menyatakan bahwa faktor presipitasi dari halusinasi
dapat dilihat dari Dimensi fisik.
Dari faktor predisposisi ditemukan pada kasus 2 bahwa keluarga
klien ada yang mempunyai gangguan jiwa serupa dengan klien yaitu
kakak klien , menurut teori Yosep dan Titin (2009) memaparkan
faktor predisposisi dari halusinasi adalah salah satunya faktor
genetika yaitu faktor kelurga menunjukkan hubungan yang sangat
berpengaruh pada halusinasi. Sedangkan Klien 1 ditemukan bahwa
faktor predisposisi dari halusinasi klien adalah klien mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu klien tidak bisa menjadi
guru karena tidak mempunyai biaya untuk kuliah
Dalam terapi medik kasus 1 mendapatkan terapi farmakologi
Trihexyphenidyl 2x1 2mg , sedangkan kasus 2 mendapatkan terapi
farmakologi Trihexyphenidyl 2x1 2mg, Resperidone 2x1 2mg,
Alprazolam 1x1 0,5mg . Hal tersebut sesuai dengan teori Shadock
dan virginia (2010) dalam teori farmakologi yang menyebutkan
bahwa klien skizofrenia salah satunya halusinasi mendapatkan terapi
obat antipsikotik.

2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus halusinasi muncul 3 Diagnosa keperawatan yang
menonjol yaitu Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran, resiko perilaku Kekerasan dan Regimen terapeutik
inefektif, namun dalam teori wijayaningsih (2015) Muhith (2015)
Afnuhazi (2015) dalam kasus halusinasi muncul 3 diagnosa
keperawatan yaitu gangguan persepsi sensori : halusinasi, Resiko
menciderai diri sendiri orang lain dan lingkungan( Resiko perilaku
kekerasan) dan Isolasi sosial. Menurut penulis ternyata kasus
halusinasi tidak selalu muncul diagnosa keperawatan halusinasi
pendengaran , resiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial hal ini
dibuktikan pada kasus 1 dan 2.
Dari data Subyektif dan data obyektif didapatkan dari
ditemukan bahwa klien 1 dan 2 timbul data subyektif yang
menyatakan bahwa klien 1 dan 2 mendengar suara-suara namun
tidak ada obyek, dan data obyektif yang muncul pada klien 1 dan 2
adalah klien berbicara dan tersenyum sendiri. Hal ini dibuktikan
dengan teori (Wijayaningsih, 2015) yang mengalami halusinasi
akan timbul data subyektif klien mengatakan mendengar suara-
suara tapi tidak ada obyek, dan akan timbul data obyektif klien
berbicara dan tertawa atau tersenyum sendiri, mulut seperti
berbicara tapi tidak keluar suara.
3. Perencanaan Keperawatan

C. Keterbatasan peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa persiapan dan pelaksanaan
penelitian ini masih banyak dijumpai keterbatasan dan kekurangan.
Keterbatasan yang dimiliki peneliti antara lain :
1. Pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa pada klien 1 dan klien 2
belum bisa mencapai waktu yang optimal, sehingga kedalaman isi
peneliti kurang sempurna dan kurang maksimal.
2. Klien yang dibandingkan memiliki kemampuan yang berbeda
sehingga peneliti perlu mengulang sebagian pertanyaan untuk
mengumpulkan data untuk memaksimalkan hasil data.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dari hasil data pengkajian yang dilakukan pada hari rabu 24 April
2019 yang dimulai dengan bina hubungan saling percaya (BHSP)
klien 1 bernama Tn.S berumur 50 tahun, berjenis kelamin laki-laki
beragama islam dan alamatnya Klaten. Klien dirawat di ruang
geranium selama 3 hari dengan keluhan mendengarkan suara-suara
yang menyuruhnya untuk menghajar orang kafir, suara muncul 3x
sehari, suara muncul ketika klien melamun atau sendirian, ketika suara
muncul klien merespon dengan menghajar orang yang lewat didepan
rumahnya.
Klien 2 bernama Tn.R berumur 49 tahun

Anda mungkin juga menyukai