MAKALAH
Komonikasi Sosial
Oleh :
Kelompok: 10
Semester : Satu
Kelas : 1 A
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang
''KOMUNIKASI ORGANISASI PENDIDIKAN “. Kami juga berterima kasih kepada
Bapak Drs.Bayu Pradikto Mp.d.selaku pengajar mata kuliah komonikasi sosial yang
telah memberikan tugas ini. Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu
kepada kami sendiri mengenai “KOMUNIKASI ORGANISASI PENDIDIKAN”.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta
usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa suatu saran.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ………………….................……………………………….………...ii
DAFTAR ISI ………..…………………………..................……………….……….……….iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………........................…………………….……...
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..………..........
B. Rumusan Masalah ....................................................................................………..…....
C. Tujuan .....................................................................................................……..……....
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
PENDAHULUAN
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pern
yataan atau pesan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Komunikasi manusia adalah proses yang
melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi
dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan
lingkungan satu sama lain. Proses komunikasi dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
C. TUJUAN
A. Mengetahui Pengertian Komonikasi Organisasi Pendidikan.
B. Mengetahui Fungsi-Fungsi Komonikasi Organisasi Pendidikan.
C Mengetahui Efektivitas Komunikasi Dalam Proses Pendidikan.
D. Mengetahui Hambatan Dalam Proses Komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti
paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para
ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah
untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan orang-orang,
begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya ada tujuan yang
ingin dicapai. Hal sesuai dengan pendapat Maman Ukas mengemukakan tujuan
komunikasi sebagai berikut :
Berdasarkan dari unsur-unsur tersebut, jelaslah bahwa dalam kegiatan komunikasi itu
di dalamnya terdapat unsur-unsur yang ada dalam komunikasi, baik itu unsur sumber
yang merupakan sebagai komunikator yang memiliki informasi atau berita yang akan
disapaikan terhadap penerima informasi dengan melalui atau menggunakan saluran
atau media komunikasi, antar unsur yang satu dengan yang lainnya jelas sekali adanya
suatu keterkaitan, dan apabila salah satu unsur itu tidak ada kemungkinan proses
komunikasi akan mengalami hambatan.
B. Fungsi-Fungsi Komunikasi
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi
mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana menurut Maman Ukas bahwa fungsi
komunikasi adalah :
1. Fungsi informasi
2. Fungsi komando akan perintah
3. Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
4. Fungsi integrasi.
Dari fungsi komunikasi tersebut, bahwa fungsi informasi, dengan melalui komunikasi
maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber atau pemimpin kepada
bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Melalui lisan manajer
atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung dalam menyampaikan
gagasan dan ide. Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan
kekuasaan, di mana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada
bawahan di mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk
pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh
bawahan. Dengan perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang
diberikan tugas.
Dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsur-unsur yang meyakinkan dari pada
atasan atau guru baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa
berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya.
Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes untuk melihat situasi dan
kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung jawab, sehingga tidak
merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu merupakan beban, ia
akan merasakan tugas dan tanggung jawab. Pada fungsi integrasi bahwa organisasi
sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling
berkaitan dan semua urusan satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu
orang-orang yang berada dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu
kesatuan sistem, di mana seseorang itu akan saling berhubungan dan saling
memberikan pengaruh kepada satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan suatu organisasi atau lembaga khusunya dalam hal pengelolaan
pendidikan tentunya tidak terlepas dengan komunikasi. Oleh sebab itu suatu proses
pendidikan akan berhasil apabilla terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan
sesuai dengan harapan, di mana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu
musyawarah antara komunikator dengan komunikan, sehingga terjadi pemahaman
tentang informasi atau segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk
mengarah pada kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat. Berdasarkan hal tersebut,
bahwa tujuan dari suatu organisasi atau instansi tentunya dapat tercapai secara optimal
apabila proses komunikasinya lancar tanpa adanya suatu hambatan, walaupun ada
hambatan, maka komunikator dan komunikan harus dengan cermat segera mengatasi
permasalahan yang menyebabkan terjadi suatu hambatan, sehingga proses komunikasi
dapat berlangsung.
Dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam 2 macam komunikasi, yaitu komunikasi
aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang
berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara
keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara
keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan
informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi,
akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau
timbal balik dari proses komunikasi.
Melakukan komunikasi yang efektif tidaklah mudah. Beberapa ahli menyatakan bahwa
tidak ada proses komunikasi yang sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat
hambatan. Hambatan komunikasi pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
Hambatan yangbersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak
disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak
menguntungkan. Misalnya karena cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai,
waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan
atau tidak in tune dari frame of reference dan field of reference antara komunikator
dengan komunikan. Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di
buat orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan kepentingan,
prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan komunikasi.
1. Penentuan (enachment)
2. seleksi (selection)
3. penyimpanan (retention)
Penentuan adalah pendefinisian situasi, atau mengumpulkan informasi yang tidak jelas
dari luar. Ini merupakan perhatian pada rangsangan dan pengakuan bahwa ada
ketidakjelasan.Seleksi, proses ini memungkinkan kelompok untuk menerima aspek-
aspek tertentu dan menolak aspek-aspek lainnya dari informasi. Ini mempersempit
bidang, dengan menghilangkan alternatif-alternatif yang tidak ingin dihadapi oleh
organisasi. Proses ini akan menghilangkan lebih banyak ketidakjelasan dari informasi
awal. Penyimpanan yaitu proses menyimpan aspek-aspek tertentu yang akan
digunakan pada masa mendatang. Informasi yang dipertahankan diintegrasikan ke
dalam kumpulan informasi yang sudah ada yang menjadi dasar bagi beroperasinya
organisasinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. fungsi informasi,
2. fungsi komando akan perintah,
3. fungsi mempengaruhi dan penyaluran,
4. fungsi integrasi.
B. Saran-Saran
c.Dalam proses komunikasi hendaknya terjalin kerjasama yang baik, sehingga kegiatan
komunikasi terjadi aktif tidak pasif, sehingga terjadinya timbal balik dan tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
d.komunikator atau dalam hal ini guru dan dosen hendaknya memberikan kesempatan
kepada komunikan atau murid untuk memberikan respond an berperan aktif dalam
proses komunikasi, agar terjadi komunikasi yang ointeraktif dalam proses belajar-
mengajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA