Resume Skenario 1 Blok 4
Resume Skenario 1 Blok 4
1. Otot wajah
2. Ekspresi wajah
3. Mekanisme
4. Sumber energi
LO
1. Anatomii cranium dan coli
a. Tulang
b. Otot
c. Saraf
2. Fisiologi
a. Komunikasi sel
b. Potensial aksi
c. Kontraksi otot
3. Metabolisme (sumber energi )
4. Histologi
a. Tulang
b. Otot
5. Otot bersiul dan bels palsy
1. Anatomi cranium dan coli
a. Tulang
1. Cranium
Cranium terdiri atas dua bagian yaitu :
A. Neurocranium
- Calvaria (atap tengkorak)
- Basis cranii (dasar tengkorak)
B. Splanco-Cranium
A. Neurocranium
1. Calvaria
Calvarium terdiri atas dua tulang lapisan padat yang dipisahkan oleh tulang yang
berongga yang disebut diploe
Clavarium terdiri atas os frontale, os occipatale, os temporale, os parietale, dan os
spheenoidale
Identifikasi struktur :
1. Tersusun atas sutura
- Sutura Coronalis (Frontal-Parietal)
- Sutura Sagitalis (Parietal-parietal)
- Sutura Squamosa (Temporal-Parietal)
- Sutura Lambdoidea (Oksipital-Parietal)
2. Titik pertemuan
- Bregma (Pertemuan frontal dan 2 parietal)
- Lambda (Pertemuan Oksiput dan 2 parietal)
- Fontanella mayor (Bregma pada bayi)
- Fontanella Minor (Lambda pada bayi)
2. Basis Cranii
Basis Cranii dibagi menjadi dua :
1. Basis Cranii interna
- Fosaa cranii anterior
- Fossa cranii media
- Fossa crani posterior
2. Basis Crani Externa
1. Basis Cranii interna
Basis Crani interna Tulang penyusun Foramina
Fossa cranii anterior - pars orbitalis os frontalis - pars cribiformis nervus
- Ala minor os splenoidale olfactorius
- pars cribiformis os - Canalis opticus nervus
etmoidale opticus
Fossa cranii media - ala mayor os splenoidale - foramina orbitalis superior
- os temporal - foramina rotundum
- foramina ovale
- formaina spinosom
- foramina lacerum
Fossa cranii posterior -os occipitale - foramina magnum
- os temporale pars temprosa - meatus accusticus internus
- foramina jugularis
- Canallis hypoglosus
c. Struktur Khusus
- Fossa Mandibularis
- Proc. Mastoideus
- Condylus Occipitalis
B. Splancho-Cranium
1. Tulang :
Frontal, Nasal, Zygomaticus, Maxillaris, Sphenoidalis, Ethmoidalis, Lacrimalis, Vomer,
Mandibulae, palatinum
2. Sutura:
Sphenofrontalis, Frontolacrimalis, nasomaxillaris, sphenozygomatica, Zygomaticomaxillaris,
intermaxillaris, internasalis
3. Struktur khusus:
- Cavum Orbita
- Fissura orbilaris Superior et Inferior
- Sphenoidalis ala major et minor
- Cavum nasi
- Concha nasalis Superior, medius, inferior
- Fossa temporalis
- Sinus Frontalis, Maxilla, Ethmoid, Sphenoid
Anatomi tulang Coli
a. Vertebrae Cervicalis
C1 ATLAS
C2 AXIS
C3 – C7
1. Tulang Hyoid
2. Tulang-tulangRawan
KartilagoTyroidea
KartilagoCricoidea
C. Saraf
Dua belas pasang nervus cranialis adalah bagian systema nervosum periphericum/sistem
saraf tepi (SST) dan melewati foramina atau fissura pada cavitas cranii.Semua nervus kecuali
satu, nervus accessorius [XI] berasal dari encephalon.
Selain itu, nervi craniales merniliki komponen somaticae dan viscerales yang serupa
dengan nervi spinales, dan beberapa di antaranya juga berisi komponen sensorium dan
motorium khusus (Tabel 8.4, 8.5).
2. Fisiologi
A. Komunikasi sel
a. Jalur Komunikasi
Sel pengirim Pensinyalan (Electrical/Chemical) Jalur Pensinyalan (Gap
Junction, Contact Dependent, Local Communication, Long Distance
Communication) Target Cell (Reseptor
b. Bentuk Pensinyalan
Electrical Chemical
Potensial Aksi sepanjang Zat kimia yang dilepaskan sel untuk sel lain
membran sel. Contoh: Sitokin, kemokin
Contoh: Sel saraf
c. Jalur persinyalan
1. GAP junction
Taut celah antar sel yang disusun oleh 6 protein (conexion) dan lubang dari 6 protein
tersebut disebut dengan connector
Gap junction ini bisa dilalui oleh bentuk persinyalan elektik dan juga kimia
Kerja dari gap juntion ini untuk melakukan kontraksi bersama sehingga terjadi satu
kesatuan sel
Contoh nya pada otot jantung
2. Contact Dependent Signals
Neurocrine Neurotransmitter:
Oleh saraf langsung pd celah sinaptik
Neuromodulator: Lebih
lambat, sebagai
autokrin/parakrin
Neurohormon: Neurocrine
yang dilepas kedalam
pemb. darah
Endocrine Hormon
Oleh sel
kelenjar
endokrin
B. Potensial Aksi
Potensial aksi adalah perubahan singkat, cepat, dan besar (100 mV) pada
potensial membran manakala potensial sesungguhnya berbalik sehingga
bagian dalam sel peka-rangsang sepintas menjadi lebih positif ketimbang
bagian luar.
Potensial aksi terjadi melalui bukit akson yang telah mendapatkan
rangsangan dari luar dan akan disalurkan sampai pada terminal akson
sehingga terjadilah proses potensial aksi
Proses potensial aksi
C. Kontraksi Otot
Bermula dari potensial aksi di saraf yang kemudian akan diteruskan sampai pada
serabut otot.
3. Metabolisme
Katabolisme adalah penguraian dari molekul kompleks menjadi lebih sederhana
Katabolisme ini akan menghasilkan energi berupa ATP yang akan dipergunakan dalam
berbagai hal dalam hal ini adalah kontraksi otot
Katabolisme ini sendiri bisa dibagi menjadi dua yaitu aerob (dalam prosesnya membutuhkan
oksigen) dan anaerob (dalam prosesnya tidak membutuhkan oksigen)
Untuk aerob:
1. Glikolisis (terjadi di sitosol)
Hasil akhir :
Untuk Anaerob
1. Fermentasi alkohol
4. Histologi
a. Tulang
Jenis Tulang:
T. Rawan (Kartilago) Tulang Sejati
1. Hyalin 1. Tulang muda (Immature bone)
2. Elastis 2. Tulang Dewasa (Mature/Compact
3. Fibrosa bone)
B. Tulang Sejati
Tulang sejati diliputi:
- Periosteum (luar): Fibrous layer & Osteogenik
- Endosteum (dalam): Ostogenik & Hematopoietik
Immature Bone Mature Bone
Osteoblast > Osteosit Kondrosit > Kondroblast
ada trabekulae Ada sistem Havers
tidak ada sistem havers Saluran havers terdiri dari jaringan ikat
perisoteum tebal kendor dan berisi pembuluh darah,
serat kolagen kasar berbetnuk tabung dinding tebal, dan
sel osteoblast ada di permukaan trabekula lumen sempit
sel osteoklast ada di lakuna howhsip Lamela Havers, mengeliling saluran
havers
Lakuna ,ruang berisi osteosit
Kanalikuli, saluran halus yang
menghubungkan lakuna-lakuna,
lakuna dengan saluran havers, dan
lukan – permukaan tulang.
Terdapat kanal volkman.
b. Otot
Otot adalah jaringan tubuh manusia berupa alat gerak aktif yang menggerakkan tulang
sehingga menyebabkan suatu organisme atau individu dapat bergerak. Otot bekerja dengan
cara berkontraksi dan berelaksasi.
Fungsi otot digunakan sebagai Pergerakan, Pertahanan postur tubuh, Menstabilkan sendi,
Menghasilkan panas.
Karakteristik Otot
1. Kontraktilitas : Pemendekan yang menghasilkan tenaga menarik
2. Eksitabilitas : Serabut saraf mengakibatkan perjalanan impuls
3. Ekstensibilitas : Dengan kontraksinya akan meregangkan otot yang berlawanan
4. Elastisitas : Membalik dengan pasif setelah diregangkan
Tipe Otot
Tipe otot dibedakan menjadi 3
1. Otot
Rangka
- Serabut / fibers
- Miofibril terbuat dari filamin
- Sarkomer :
* unit dasar kontraksi
* miofibril
* ikatan berupa diskus / garis Z
2. Otot Jantung
- Berkas dari miokardial yang tebal
- Sel otot pada jantung tidak disebut sebagai serabut
- Bercabang
- Bersambung padaintercalateddiscs
- Inti di tengah berjumlah 1-2
3. Otot Polos
- Berbentuk spindel
- Peristalsis
- Komtraksinya lambat
- Ada di 6 lokasi : Dalam mata, Dinding pembuluh darah, Saluran nafas,
Saluran Pencernaan, Organ urinarius, Organ reproduktif.
5. LO tambahan
Otot otot untuk bersiul,mengerutkan dahi dan berkumur.
Yang mengatur bersiul,mengerutkan dahi dan berkumur serta ekspresi wajah lainnya adalah
syaraf cranial pada nervus VII atau yang biasa disebut N. Facialis. LBerdasarkan jurnal
kedokteran bagian neurologi Universitas Gajah Mada,Yogyakarta, Nervus facialis (N. VII)
pada manusia mempunyai 3 fungsi :
Pada setiap gerakannya perlu dilihat kanan dan kiri wajah dan dibandingkan