Anda di halaman 1dari 1

Search 2

REAKSI ID
Uploaded by Nicky Alexandra on Oct 17, 2014
·
( 0 ) 0 224 views 5 pages ·
Document Information *
ujj
Date uploaded
Oct 17, 2014
Download
Copyright
-
© © All Rights Reserved

Available Formats
DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
REAKSI ID
Share this document
Reaksi id, atau autoeczematisasi, adalah suatu reaksi akut pada kulit yang
disebabkan berbagai macam etiologi, termasuk kondisi kulit yang terinfeksi dan
meradang. Ruam yang gatal menandai bahwa reaksi id, yang umumnya karena
reaksi immunologi, dikenal juga sebagai dermatoftid, pediculid, atau bakteri yang

Facebook Twitter
dihubungkan dengan suatu proses infeksi. Gejala klinis dan histopatologi bervariasi
dan bergantung pada etiologi dari erupsinya.
Suatu reaksi kulit yang disertai perkembangan dari bermacam-macam
kelainan kulit sebagai respon dari infeksi (virus, bakteri, jamur, parasit), kondisi kulit
yang meradang atau penyebab lain lain. Reaksi kulit dapat bermacam-macam
mulai dari kulit yang gatal dan merah berkembang menjadi lepuh dan melibatkan

Email
berbagai bagian dari tubuh.

Patofisiologi
Sementara ini, penyebab reaksi id tidak diketahui secara pasti, faktor-faktor berikut
dianggap sebagai yang bertanggung jawab:
(1) Pengenalan sistem imun yang abnormal dari autologous antigen kulit
(2) Meningkatnya rangsangan normal sel T oleh kulit dengan mengubah Konstituen
kulit
+
(3) Penurunan ambang batas iritasi
,
(4) Penyebaran antigen yang infeksius dengan respon sekunder
(5) Penyebaran hematogen sitokin dari lokasi utama.

Is this content inappropriate? Report This Document


Mortalitas dan morbiditas disebabkan oleh gejala dari reaksi id dan kejadian akut
dari erupsi utama. Kondisi ini tidak memiliki predileksi pada setiap ras atau kelompok
etnik. Kondisi ini juga tidak memiliki predileksi pada jenis kelamin tertentu.
berdasarkan predileksi kelompok umur tidak diketahui tetapi dipengaruhi oleh
penyebab utama reaksi.

Manifestasi Klinis
Reaksi id diakibatkan oleh bermacam stimuli, termasuk kondisi kulit yang terinfeksi
dan meradang. Manifestasi dermatologi tergantung pada etiologi dari erupsi. Umum
gejalanya meliputi sebagai berikut:

Did you know?


Scribd gives you unlimited*
audiobooks and ebooks for a lower
price than Audible.
Learn more .
*For more information, visit our FAQ .

! Bermacam tingkat gatal pada umumnya dapat ditemukan


! Satu serangan akut yang sangat gatal, erythematous, maculopapular, atau
erupsi papulovesicular terjadi 1-2 minggu setelah infeksi primer atau
dermatitis. Reaksi id berhubungan dengan dermatitis stasis biasanya simetris
dan melibatkan lengan bawah, paha, kaki, badan, muka, tangan, leher, dan
kaki.
! Reaksi id biasanya didahului oleh eksaserbasi dari dermatitis sebelumnya
yang diinduksi oleh infeksi, penggarukan, atau pengobatan yang tidak sesuai.
(Reaksi id pada tinea incognito pernah dilaporkan)
! Reaksi id juga pernah dilaporkan timbul setelah terapi radiasi dari tinea
capitis.
! Vesikel dapat timbul pada tangan atau kaki.
! Jari-jari bisa sensitif
! Dapat juga terjadi karena perjalanan penyakit yang berhubungan dengan
paparan agen yang menyebabkan infeksi
! Tindakan religius atau adat istiadat tertentu dapat memungkinkan menjadi
penyebab alergi kontak yang mungkin menimbulkan reaksi id.

Gambaran klinis reaksi id sungguh bervariasi dan sebagian besar penyebabnya


dapat diketahui. Reaksi id, menurut definisi, terdapat pada lokasi yang jauh dari
infeksi primer atau dermatitis. Mereka biasanya tersebar secara simetris. Gambaran
klinisnya meliputi sebagai berikut:
! Suatu erupsi yang tersebar luas, papul-papul follicular kecil simetris,
berhubungan dengan suatu kerion dan suatu erupsi pompholyxlike biasanya
dihubungkan dengan tinea pedis.
! Suatu keadaan akut, sangat gatal, reaksi maculopapular atau papulovesicular
yang simetris melibatkan lengan bawah, paha, kaki, tubuh, muka, tangan,
leher, dan kaki adalah khasnya dari reaksi id dengan dermatitis stasis.
! Erupsi seperti Erisipelas pada kaki bagian anterior sekunder karena suatu
dermatofitosis dapat terjadi (tidak sering).
! Manifestasi extrakutan diantaranya demam, anoreksia, adenopathy luas,
splenomegaly, dan leukositosis (tidak sering).
! Gambaran klinis jarang seperti eritema multiforme
Etiologi

! Infeksi dermatofit, histoplasmosis paru, mycobacteria, virus, bakteri, atau


parasit (pediculosis).
! Dermatitis kontak, Dermatitis stasis, atau dermatitis eczematous lain.
! Papulonecrotic tuberculid dan beberapa tuberculids lain, kini dianggap
sebagai wujud sebenarnya dari tuberculosis dan bukan reaksi id oleh karena
pada identifikasi (oleh polymerase chain reaction) Mycobacterium
tuberculosis ditemukan pada kelainan.

Diferensial Diagnosa
1. Dermatitis Atopic
2. Dermatitis Kontak Alergika
3. Dermatitis Kontak Iritan
4. Cutaneous T-Cell Lymphoma
5. Tuberkulosis Kutis
6. Dermatitis Herpetiformis
7. Drug Eruptions
8. Dyshidrotic Eczema
9. Eosinophilic Pustular Folliculitis
10. Erysipelas
11. Folliculitis
12. Gianotti-Crosti Syndrome (Papular
Acrodermatitis of Childhood)
13. Granuloma Annulare
14. Insect Bites
15. Linear IgA Dermatosis
16. Papulonecrotic Tuberculids
17. Pityriasis Lichenoides
18. Pityrosporum Folliculitis
19. Prurigo Nodularis
20. Scabies

Diagnosis
Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium reaksi


! Kriteria yang tegas terma
kulit yang positif untuk sua
! Tidak adanya jamur pa
dermatophytid setelah jam
diagnosa pasti suatu reaks
Pemeriksaan lain
! Pach Test diperlukan u
alergika. Pach Test juga di
! Biopsi dengan pewarnaa
menolong untuk meny
mempunyai morfologi yang
P e m e r i k s aa n H i s t o p a t o l o g i

Histopatologi dari kelainan pap


infiltrasi superficial perivascular
tingkat, lokasi, dan bentuk dari e
sering kali dengan vesikulasi. Se
erupsi yang berat. Beberapa korti
di dermis. Dengan definisi, infeks
Amcinonide (Cyclocort)
!

Fluocinonide (Fluonex, Lid


!

Penatalaksanaan
Prednisone (Orasone, Ster
!

Tujuannya untuk mendapatkan te


Methylprednisolone (Depo
!

dermatitis yang menyebabkan re


2. Antihistamin Obat ini dapat
penyebab utamanya tidak diterap
menghambat pelepasan histam
Penatalaksan aan erup si
sering digunakan adalah :
Kortikosteroid topikal atau
!

Diphenhydramine (Benadr
!

Kompres basah
!

Loratadine (Claritin, Alaver


!

Antihistamin sistemik
!

Farmakoterapi
Komplikasi
Tujuan utama pengobatan farma
Infeksi sekunder !

dan mencegah komplikasi.


Reward Your Curiosity
Dermatitis kontak alergi
1. kortikosteroid
!

Membantu me
penggunaan emollien.
Everything you want to read.
Kekuatan dan pemakaian suatu
Anytime. Anywhere. Any device.
Prognosis
Read For Free
Prognosis umumnya baik selama

Cancel Anytime

Share this document

! " # $ %

Documents Similar To REAKSI ID

Pengobatan Nail Departemen Ilmu Dermatitis


Psoriasis Kesehatan Kulit… Autosensitisa
UPLOADED BY Dan Kelamin
UPLOADED BYf UPLOADED B
YudHa Badd On Kerin Ardy Kautsaria

More From Nicky Alexandra

Kanker Testis kanker tesstis kanker testis


UPLOADED BY radiologi radiologi
Nicky Alexandra UPLOADED BY UPLOADED B
Nicky Alexandra Nicky Alex

ABOUT SUPPORT

About Scribd Help / FAQ

Press Accessibility

Our blog Purchase help

Join our team! AdChoices

Contact Us Publishers

Invite Friends

Gi!s

LEGAL
& ! " '
Terms

Privacy

Copyright

Scribd
Copyright © ////0 .
2019 Scribd Inc. Browse Books . Site Directory .
Books, audiobooks, and more. 1
Site Language: English
Get our free app

Anda mungkin juga menyukai