BAB III
tema yaitu “Pembuatan Flens (Air Brake System) Menggunakan Mesin Bubut”
ini adalah mengapa bisa terjadi perbedaan waktu antara teori dan praktek di
lapangan ?
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe
1) Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri. Oleh
karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja,
alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan
2) Material (Fisik)
dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan
berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah,
dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu,
bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil
secara efisien.
3) Machine (Tekonologi)
manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan
dalam produksi.
4) Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang
5) Market (Pasar)
barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
13
Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
6) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang
yang semakin besar tersebut ditunjukkan baik oleh para politisi, para tokoh
Pertanyaan yang segra timbul adalah mengapa terjadi hal demikian ? tidak
mencar jawabannya tidak bisa tidak merupakan kegiatan intelektual yang intensif
pula.
Usaha mencari dan mendapatkan jawaban yang logis dan rasional terhadap
1. Pendekatan politik
2. Pendekatan ekonomi
3. Pendekatan hukum
4. Pendekatan sosio-kultural
5. Pendekatan administratif
6. Pendekatan teknologikal
daya manusia berangkat pula dari keyakinan yang smakin mendalam di kalangan
para politisi bahwa asset terpenting yang dimiliki oleh suatu negara adalah sumber
daya manusia nya. Pengamatan yang amat kasual saja tentang pengalaman banyak
dunia yang meskipun tidak memiliki sumber daya dan kekayaan alam, akan tetapi
jika memiliki sumber daya manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin, tekun,
mau bekerja keras dan setia kepada cita-cita perjuangan bangsanya, ternyata
daya, kekayaan alam dan sumber daya manusia lebih mudah lagi mencapai
15
daya non manusia dan kekayaan alam yang melimpah ternyata tidak banyak
artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik. Artinya, sumber daya lain dan
kekayaan alam tetap merupakan modal yang amat berharga. Akan tetapi modal
tersebut hanya ada artinya apabila digunakan oleh manusia, tidak hanya bagi
keseluruhan.
dan berhasil guna. Dalam situasi demikian tidak mustahil gambaran tentang usaha
pencapaian tujuan nasional menjadi kabur yang pada gilirannya dapat berakibat
2. Pendekatan Ekonomi
hal yang baru. Sejarah menunjukkan bahwa penemuan ilmiah dibidang teknologi,
seperti mesin uap oleh James Watt, yang antara lain melahirkan revolusi Industri
pertama di Inggris, telah merubah secara drastik metode produksi barang oleh
Amerika Serikat (Midvale Steel Company) yang terkenal dengan “Time and
ada waktu para pekerja yang terbuang dalam melakukan tugasnya karena gerak
geriknya yang tidak efisien. Bahwa hasil studi yang dilakukannya berakibat pula
pada kegiatan pelatihan para pekerja tetap tidak mengurangi adanya persepsi
seolah-olah manusia itu dapat diperlakukan sama dengan mesin dan alat produksi
lainnya.
Persepsi yang keliru tentang peranan sumber daya manusia dapat pula
salah satu alat produksi. Perkembangan teknologi antara lain berakibat pada
kemampuannya yang besar, kecepatannya yang tinggi dan cara bekerjanya yang
dilakukan dengan teliti, mesin dapat digunakan dalam kurun waktu yang panjang.
Bagi sebagian manajer menggunakan mesin (apalagi mesin otomatik) sering lebih
e. Mesin tidak terlibat dalam konflik antara satu dengan yang lain
negatif bagi organisasi yang tidak akan terjadi dengan menggunakan mesin.
dengan modal, kini semakin disadari bahwa mesin yang paling canggih dan mahal
sekalipun pada dirinya tidak berarti apa-apa bagi perusahaan apabila tidak
digunakan oleh manusia. Berarti persepsi yang tidak tepat dalam arti
perusahaan.
Karena itu para manager sering menuntut ketaatan pada teknik, metode
dan mekanisme kerja sedemikian rupasehingga ruang gerak bagi para pekerja
Berarti tidak menempatkan sumber daya manusia sebagai unsur yang terpenting.
18
dan atau bahan baku. Suatu perusahaan pada umumnya tidak menghasilkan
sendiri bahan mentah atau bahan baku tersebut, kecuali oleh perusahaan besar
sumber lain. Untuk itu sudah barang tentu diperlukan dana. Di samping untuk
a) Bahan mentah atau bahan baku dibeli dengan harga yang serendah mungkin,
paling aman,
pemborosan.
dominan oleh pasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Orientasi demikian
memang benar karena melalui penguasaan pangsa pasar tertentulah barang atau
jasa yang dihasilkan dapat di jual dengan meraih keuntungan yang merupakan
motif bagi keberadaan organisasi dan sebagai salah satu adanya kepercayaan
seperti media cetak, media audio, media visual, dan media audio-visual ) yang
sering dikenal dngan istilah “Marketing Mix” merupakan hal-hal yang biasanya
mendapat perhatian besar, terutama dalam hal terjadinya persaingan karena lebih
dari satu perusahaan yang menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa serupa.
Perlu ditekankan bahwa wajar dan bahkan tepat apabila para manajer
Perhatian besar itu menjadi tidak wajar dan tidak pula tepat hanya apabila
Modal, mesin, metod kerja dan bahan pada dirinya merupakan benda mati.
Modal yang besar tidak dengan sendirinya menjadikan suatu perusahaan menjadi
besar dan berkembang apabila dikelola secara tepat. Pengelolaan yang tepat hanya
mungkin dilakukan oleh manusia yang tidak saja ahli dan terampil dalam
luas, yaitu kepentingan bersama yang antara lain tercermin dalam kepentingan
Mesin yang paling canggih sekalipun hanya tumpukan benda mati apabila
tidak digerakkan atau dijalankan oleh manusia. Suatu mesin yang otomatis hanya
berfungsi setelah pada mulanya “dihidupkan” oleh manusia dan hanya bekerja
20
contoh kontemporer yang baik. Akan tetapi komputer yang canggih sekalipun
tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa “diperintah” oleh manusia melalui
program atau instruksi tertentu. Hasilnya pun akan berupa angka-angka, grafik,
tabel dan lain sebagainya yang pada dirinya tidak berarti apa-apa. Yang demikian
pengambilan kputusan. Robot adalah contoh aktual yang lain. Dewasa ini semakin
yang tinggi dan tingkat upah tenaga kerja yang tinggi pula, yang menggunakan
yang sangat rutinistik, repetitif dan mekanistik seperti dalam perakitan kendaraan
bermotor.
dibarengi oleh usaha memberikan pelatihan bagi para pekerja yang tugasnya
“diambil alih” oleh mesin sehingga mereka dapat dialihkan untuk melakukan
berbagai kegiatan lain yang tidak lagi rutinistik, repetitif, atau mekanistik, barulah
dapat dikatakan bahwa pimpinan yang bersangkutan memiliki persepsi yang tepat
21
tentang pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang mengambil peranan
paling penting.
Flens ini harus mampu menahan tekanan yang terjadi akibat adanya
silinder rem akan semakin kuat. Oleh karena itu flens harus menahan tekanan
Kekuatan pada benda kerja ini harus lebih besar (>) 10 Bar, dikarenakan
flens ini, maka dikumpulkan data-data dan informasi yang berkaitan untuk
22
GGG 40.
WAKTU ESTIMIT/PCS
NO URAIAN PEKERJAAN JENIS MESIN
MESIN ORANG
Bubut Rampas
Bubut Lubang
1,30 menit
Ø30,75+0,4
Balikan 5 menit
1. mesin bubut
2. mesin gurdi.
3. mesin frais
Pahat ulir
Pahat rampas
Pahat rata
Pahat lubang
Pahat champer
Pemeriksaan Bahan
Bahan diperiksa dengan cara dilihat secara langsung apakah ada cacat pada
Proses Pembubutan 1
A. Facing
5. Posisikan pahat condong ke kiri dengan sudut 45° lalu setting nol.
6. Atur spindel rate dengan n = 315 rpm dan feed rate dengan f = 0,188 mm.
x 22 mm dengan langkah-langkah :
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.62.315
𝑣= = 61,35 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt/Vf
lt = lv + lw + ln
= 0,33 + 0,36
= 0,69 menit
Z = f.a.v
dilapangan adalah 30.54 detik atau 0,509 menit dan waktu hasil perhitungan
B. Bubut Lubang
3. Atur spindel rate dengan n = 315 rpm dan feed rate dengan f = 0,188 mm.
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.25.315
𝑣= = 24,74 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
Lt2 = 1 + (20+3) + 1
= 25 menit
= 25/59,22
= 0,42 menit
28
= 1,25 menit
Z = f.a.v
= 18,02309𝑐𝑚3 /menit
pengamatan dilapangan adalah 25,50detik atau 0,429 menit dan waktu hasil
C. Chamfer
Tahapan chamfer :
1. Putar pahat sebesar 30° dengan cara memutar dudukan pahat ( compound
rest).
2. Atur spindel rate dengan n = 315 rpm dan feed rate dengan f = 0,188 mm.
29
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.33,625.315
𝑣= = 33,275 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
= 1 + (3,5+2,875) + 1
= 8,375 menit
Tc = lt /Vf
= 8,375 / 59,22
= 0,141 menit
dilapangan adalah 8,10 detik atau 0,135 menit dan waktu hasil perhitungan
D. Bubut Ulir
2. Setting spindel speed dengan n = 75 rpm dengan feed rate untun proses
4.Pada tahap bubut ulir dalam, ulir benda kerja dari Ø30,75 mm x 20 mm
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.31,25.75
𝑣= = 7,363 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 3 . 75
= 225 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
lt = 1 + (20+0,5) + 1
= 22,5 menit
Tc = lt / Vf
= 22,5 / 225
=0,1 menit
Z = f.a.v
Z= 3 . 0,5 . 7,363
= 11,0445𝑐𝑚3 /menit
32
Pada proses bubut ulir, diketahui waktu yang didapat sesuai pengamatan
dilapangan adalah 19,10 detik atau 0,318 menit dan waktu hasil perhitungan
Proses Pembubutan 2
A. Facing
5. Posisikan pahat condong ke kiri dengan sudut 45° lalu setting nol.
6. Atur spindel rate dengan n = 315 rpm dan feed rate dengan f = 0,188
mm.
33
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.50.315
𝑣= = 49,48 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
34
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
Lt5 = 1 + (5,5+9,5) + 1
= 17 menit
= 13,5/59,22= 15,5/59,22
Z = f.a.v
dilapangan adalah 22,56 detik atau 0,376 menit dan waktu hasil perhitungan
1. Kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.62.315
𝑣= = 61,35 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
Lt = 1 + (6+1,5) + 1
= 9,5 menit
Tc = 9,5 /59,22
= 0,160 menit
Z = f.a.v
dilapangan adalah 9,66 detik atau 0,161 menit dan waktu hasil perhitungan
adalah 0,160 menit. Terjadi selisih waktu 0,001 menit. Lebih cepat waktu
teori.
Proses Penggurdian
Gambar 3.6penggurdian
Sumber : PT. PINDAD
4. Atur speed rate dengan n = 450 rpm dan feed rate dengan f = 0,18
mata bor secara berurutan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
1. kecepatan potong :
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= (m/min)
1000
𝜋.5.450
𝑣1 = (m/min) = 7,068 m/min
1000
𝜋.6.450
𝑣2 = (m/min) = 8,48 m/min
1000
𝜋.8.450
𝑣3 = (m/min) = 11,30 m/min
1000
𝜋.10.450
𝑣4 = (m/min) = 14,13 m/min
1000
𝜋.12.450
𝑣5 = (m/min) = 16,96 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f.n
Vf = 0,18 . 450
= 81 mm/min
3. Waktu pemotongan :
Tc = lt /Vf
lt = lv + lw + ln
Lt1 = 1 + 12 + 2,5
= 15,5 menit
38
Lt2 = 1 + 12 + 3
= 16 menit
Lt3 = 1 + 12 + 4
= 17 menit
Lt4 = 1 + 12 + 5
= 18 menit
Lt5 = 1 + 12 + 6
= 19 menit
= 0,191 menit
Tc2 = 16 /81
= 0,197 menit
Tc3 = 17 /81
= 0,209 menit
Tc4 = 18 /81
= 0,222 menit
Tc5 = 19 /81
= 0,234 menit
= 0,191+0,197+0,209+0,222+0,234
= 0,844 menit
39
dilapangan adalah 5 menit 41,28 detik = 225,18 detik atau 5,688 menit
perhitungan adalah 1,688 menit. Terjadi selisih waktu 4 menit. Lebih cepat
waktu teori dikarenakan waktu pada saat pergantian mata bor tidak dihitung.
1. Kecepatan potong :
𝜋. 𝑑. 𝑛
𝑣=
1000
𝜋.24.315
𝑣= = 23,75 m/min
1000
2. Kecepatan makan :
Vf = f . n
= 0,188 . 315
= 59,22 mm/min
3. Waktu pemotongan :
tc = lt / Vf
dimana, lt = lv + lw + ln
= 1 + 24 + 12
= 37 mm
tc = 37 / 59,22
= 0,629 menit
Pada proses frais, diketahui waktu yang didapat sesuai pengamatan
dilapangan adalah 40,98 detik atau 0,683 menit dan waktu hasil perhitungan
Pemeriksaan Produk
a b
sigmat kaliber go – not go
Gambar 3.8alat ukur yang digunakan
Sumber : PT. PINDAD
(Mild Steel)
(Cast Iron)
b. Proses pengefraisan.
c. Proses drilling.
produk massal).
pengalamannya.
yang harus dilakukan operator dalam proses pencapaian bentuk tapi dalam
pengerjaannya.
5. Kontrol kualitas yang dilakukan pada saat pengerjaan yaitu dengan cara
visual dan diukur dengan menggunakan jangka sorong dan dudukan flens
Waktu Selisih
Uraian Pekerjaan
LUP Teori Praktek Teori & Praktek
menit menit
Terjadi selisih 2,757 menit, waktu yang dihasilkan pada saat praktek lebih
pengerjaan.
Tabel 3.4 Selisih waktu total pada Lembar Urut Proses (LUP) dan waktu praktek
Waktu
Proses Pemesinan Selisih
LUP/pcs Praktek/pcs
Terjadi selisih 2,737 menit, waktu yang dihasilkan pada saat praktek lebih
cepat dibanding dengan waktu yang dihasilkan pada Lembar Urut Proses
Bila selisih waktu di kalikan dengan jumlah produksi maka selisih waktu
Dimana :
= 547, 4 menit
45
Misal :
= 54,74 menit
Terjadi sisa waktu 54,74 menit, bila waktu sisa ini digunakan kembali
untuk produksi maka : 54,74 menit - 35,928 menit = 18, 812 menit. Dengan
total waktu 773,3 menit operator menghasilkan 21 pcs flens dengan waktu