Anda di halaman 1dari 18

Dosen Pengampuh : Ns. Ruris Haristiani, S.Kep.,M.

Kes

Mata Kuliah : Keperawatan Bencana

TAHAP REKONTRUKSI BENCANA


“Tugas Mid ”

Disusun Oleh

Sri Wahyuni : 163010039

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
rahmat-Nya kami diberi kesehatan walafiat. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Keperawatan
Bencana dengan Judul “Rekontruksi” dan dapat penulis selesaikan dengan
baik sebagai persyaratan Mid mata kuliah Keperawatan Bencana.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


bekerja sama membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran


ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari tentang
Rekontruksi Bencana . Dalam makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan
kesempurnaan sangat penulis nantikan.. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Gowa, 04 Desember 2019

penulis

i
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................ 2

BAB II.............................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

1. Pengertian Rekonstruksi. ................................................................... 2

2. Tujuan Rekontruksi ............................................................................ 3

3. Lingkup Pelaksanaan Rekontruksi..................................................... 4

4. Pelaksanaan Rekontruksi Bencana ................................................... 8

5. Prinsip-Prinsip Rekontruksi .............................................................. 11

BAB III........................................................................................................... 14

PENUTUP..................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ...................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang rawan terhadap berbagai jenis


bencana.Kejadian-kejadian bencana di Indonesia telah mengakibatkan
berbagai dampak, termasuk diantaranya kerusakan fisik, ekonomi dan
sosial. Jatuhnya korban jiwa, kerusakan sarana dan prasarana fisik,
serta kerugian ekonomi telah melumpuhkan kehidupan masyarakat
yang selamat dari bencana. Proses pemulihan pasca bencana menjadi
fase yang penting dalam mengembalikan kehidupan masyarakat
pasca bencana (Olshansky and Chang, 2009).

Dampak jelas yang terlihat pasca bencana adalah hancurnya


sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik. Kerusakan ini
menjadi penghambat perekonomian dan pendapatan dari masyarakat
korban bencana. Untuk mengembalikan kondisi tersebut, maka
rekonstruksi harus dilakukan. Pemahaman tentang pemulihan kembali
pasca bencana di Indonesia menjadi suatu kajian masih terbatas
sehingga sangat penting dilakuka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat membuat


rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Rekontruksi Pasca Bencana ?


2. Apa Tujuan Rekontruksi Bencana?
3. Bagaimana Ruang Lingkup dari Rekontruksi Bencana ?

1
4. Bagaimana pelaksanaan Rekontruksi Bencana ?
5. Bagaimana Prinsip-Prinsip Rekontruksi Bencana ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui yang dimaksud dengan Rekontruksi Pasca ?


2. Untuk dapat Mengetahui Tujuan dari Rekontruksi Bencana?
3. Untuk Mengetahui tentang Ruang Lingkup Rekontruksi Bencana ?
4. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Rekontruksi Bencana ?
5. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Rekontruksi Bencana ?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Rekonstruksi.

Rekonstruksi merupakan bagian dari proses pemulihan pasca


bencana. Aktivitas pada fase ini lebih menitikberatkan kepada
pembangunan kembali dalam jangka panjang di berbagai aspek
dimana kegiatan yang berlangsung membutuhkan koordinasi dan
perencanaan yang signifikan serta saling terintegrasi dengan
perencanaan pembangunan secara utuh (Coppola, 2006; Phillips,
2009). Menurut Phillips (2009), rekonstruksi pasca bencana
melingkupi beberapa aspek yang menjadi fokus pemulihan, yaitu
perumahan, ekonomi, lingkungan, infrastruktur, sosial-psikologi dan
pelayanan public.

2
Rekontruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana, kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada
tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama
tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasayarakat pada
wilayah pasca bencana.

Rencana Rekonstruksi adalah dokumen yang akan digunakan


sebagai acuan bagi penyelenggaraan program rekonstruksi pasca-
bencana, yang memuat informasi gambaran umum daerah pasca
bencana meliputi antara lain informasi kependudukan, sosial, budaya,
ekonomi, sarana dan prasarana sebelum terjadi bencana, gambaran
kejadian dan dampak bencana beserta semua informasi tentang
kerusakan yang diakibatkannya, informasi mengenai sumber daya,
kebijakan dan strategi rekonstruksi, program dan kegiatan, jadwal
implementasi, rencana anggaran, mekanisme/prosedur kelembagaan
pelaksanaan.
Pelaksana Rekonstruksi adalah semua unit kerja yang terlibat
dalam kegiatan rekonstruksi, di bawah koordinasi pengelola dan
penanggungjawab kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana pada lembaga yang berwenang menyelenggarakan
penanggulangan bencana di tingkat nasional dan daerah.

2. Tujuan Rekontruksi

Tujuan penyelenggaraan rekonstruksi adalah membangun


kembali dalam jangka panjang secara permanen sebagian atau
seluruh sarana dan prasarana fisik dan non-fisik, beserta seluruh

3
sistem kelembagaan dan pelayanan yang rusak akibat bencana, agar
kondisinya pulih kembali dan fungsinya dapat berjalan dengan baik
dan masyarakat dapat terlindungi lebih baik dari berbagai ancaman
bencana
.

3. Lingkup Pelaksanaan Rekontruksi

Ada Beberapa Komponen, Elemen dan Indikator Rekonstruksi

1. Komponen, Elemen dan Indikator Rekonstruksi Fisik

N Komponen Elemen Indikator


o

1 Permukiman,  Rumah Kondisi bangunan berfungsi


perkantoran dan  Gedung penuh dengan baik sehingga
fasilitas umum Perkantoran proses kegiatan yang terjadi
 Gedung sekolah didalamnya dapat berlangsung
 Rumah sakit dengan lancar, nyaman dan

 Tempat ibadah aman seperti semula atau


bahkan lebih baik

2 Perhubungan  Jalan Fasilitas perhubungan


 Jembatan berfungsi kembali secara
 Terminal penuh seperti semula secara
 Pelabuhan lancar, nyaman dan aman

 Bandar Udara untuk mendukung kegiatan

 Jaringan jalan perekonomian dan sosial.

Kereta Api dan

4
Stasiunnya
Air bersih dan Jaringan air  Jaringan air bersih berfungsi
3
Sanitasi bersih dan kembali pelayanan air bersih
Sanitasi untuk masyarakat,
perkantoran, industri dan
fasilitas umum lainnya dapat
berjalan sepenuhnya.

 Jaringan pelayanan sanitasi


dapat berfungsi dengan baik
untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan
menjaga lingkungan dari
kerusakan akibat
pencemaran limbah.

Listrik Jaringan listrik Jaringan listrik berfungsi


4
kembali sehingga pasokan
listrik bagi berbagai jenis
pemakai dapat berjalan
dengan baik secara penuh
dan andal.

Telekomunikasi Jaringan Jaringan telekomunikasi


5
telekomunikasi berfungsi penuh melayani
semua kebutuhan masyarakat
dalam jangka panjang dan
dapat berfungsi dalam

5
keadaan darurat bencana di
masa depan.

Drainase Jaringan drainase Jaringan drainase


6
permukiman dan permukiman dan perkotaan
perkotaan berfungsi kembali sehingga
tidak menimbulkan genangan
yang dapat mengganggu
aktivitas

7 Jaringan air  Jaringan air  Jaringan air limbah atau air


limbah dan limbah industri kotor dapat berfungsi
pengelolaan  Jaringan air kembali sehingga tidak
sampah limbah menimbulkan pencemaran
permukiman badan air;
 TPS,TPA, sistim  Sistim pengelolaan sampah
pengelolaan berjalan penuh melayani
sampah padat kebutuhan masyarakat
dalam penanganan sampah
padat.

Irigasi Jaringan air Jaringan air irigasi dapat


8
irigasi mengaliri perkebunan dan
persawahan sehingga salah
satu sector perekonomian
dapat berjalan dengan normal.

6
2. Komponen, Elemen dan Indikator Rekonstruksi Non-Fisik

N Komponen Elemen Indikator


o
Pelayanan Penyediaan tenaga Semua pelayanan kesehatan
1
kesehatan medis dan non-medis, berfungsi kembali dengan
penyuluhan penuh dan lancar serta lebih
masyarakat mengenai baik dari semula.
kesehatan, penyediaan
pasokan obat dan
peralatan medis, dsb.
Pelayanan Penyediaan tenaga Semua pelayanan pendidikan
2
pendidikan kependidikan, berfungsi kembali dengan
pengembangan penuh dan lancar serta lebih
kurikulum terutama baik dari semula
terkait dengan
kebencanaan dan
upaya pengurangan
risiko bencana,
kegiatan belajar
mengajar, dsb.
Pelayanan Perdagangan pasar Semua pelayanan
3
perekonomi tradisional, inudstri, perekonomian berfungsi
an angkutan logistik, dsb kembali dengan penuh dan
lancar serta lebih baik dari
semula

7
Pelayanan Layanan surat-surat Semua pelayanan
4
pemerintah/ kependudukan, IMB, pemerintah/umum berfungsi
umum pertanahan, izin-izin kembali dengan penuh dan
kegiatan ekonomi (izin lancar serta lebih baik dari
usaha, dll), fungsi- semula
fungsi pemerintahan
dan administrasi, dll

Pelayanan kegiatan peribadatan, Semua pelayanan peribadatan


5
peribadatan pertemuan, perayaan berfungsi kembali dengan
dan aktivitas penuh dan lancar serta lebih
keagamaan lain baik dari semula

4. Pelaksanaan Rekontruksi Bencana

1) Rekontruksi Tempat Tinggal/Rumah

Rekonstruksi rumah pasca bencana penting untuk dilakukan


karena pulihnya sektor perumahan akan mendorong pulihnya sektor
ekonomi dan sosial di masyarakat. Pemulihan perumahan menjadi
sektor yang paling krusial pada level rumah tangga pasca bencana.
Tanpa penyediaan perumahan, kemampuan rumah tangga untuk
melakukan kegiatan normal dan membangun kembali rutinitas akan
terbatas dan terhambat (Peacock et al., 2007: 259). Barakat (2003: 2)
mengatakan rekonstruksi perumahan dapat meningkatan kapasitas
masyarakat, meningkatkan harga diri, dan meningkatkan kepercayaan
diri terhadap masa depannya.

8
Rekontruksi pasca bencana gempa lombok

2) Rekonstruksi Ruang Kelas

Membangun kembali prasana pasca bencana sangat


penting sebagai upaya pemulihan kehidupan sehari-hari
masyarakat. Bagi anak-anak yang terdampak bencana,
membangun kembali sekolah sangat dibutuhkan agar mereka
tidak kehilangan kesempatan belajar

9
Rekonstruksi Bencana Aceh, Pembangunan Ruang Kelas

3) Ekonomi

Salah satu permasalahan pascabencana yang paling ditakutkan


adalah dampak ekonominya. Ekonomi yang collapse–akibat bencana-
akan berdampak pada lambannya pertumbuhan ekonomi sebuah
daerah. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya aktivitas ekonomi
saling membutuhkan satu sama lain. Sektor konsumsi yang melemah,
akan melumpuhkan sendi-sendi perekonomian lainnya.

Contohnya: Salah satu cara yang dilakukan pemerintah ,


dengan memberikan dukungan pemasaran bagi kelompok usaha yang
terbentuk pascabencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) membuka stan dalam pameran bertajuk Jogja Invite 2019 di
Sleman City Hall. produk-produk yang dipamerkan BNPB dalam event
ini merupakan hasil karya dari kelompok usaha warga terdampak

10
bencana se-Indonesia. Melalui pameran ini, akses pemasaran produk
warga terdampak bencana menjadi terbuka sehingga dapat berujung
pada pemulihan ekonomi mereka.

Stan BNPB dalam Pameran Jogja Invite 2019 di Sleman City


Hall

5. Prinsip-Prinsip Rekontruksi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional


Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana, maka prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana adalah :

11
1. Merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan
Pemerintah

2. Membangun menjadi lebih baik (build back better) yang terpadu


dengan konsep pengurangan risiko bencana dalam bentuk
pengalokasian dana minimal 10% dari dana rehabilitasi dan
rekonstruksi

3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti lansia,


perempuan, anak dan penyandang cacat
4. Mengoptimalkan sumberdaya daerah
5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat,
keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan
tatakelola pemerintahan yang baik
6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender.

Mengacu pada arahan Presiden Republik Indonesia pada


Sidang Kabinet Paripurna 25 November 2010, maka pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi agar dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar, sebagai berikut:
1. Dilaksanakan dengan memperhatikan UU nomor 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana
2. Dilaksanakan dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan Pemerintah nomor
24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
3. Dilaksanakan dengan memperhatikan Undang Undang nomor 26
tahun 2007 tentang Penataan Ruang dalam proses perencanaan
tata ruang, proses pemanfaatan ruang dan proses pengendalian
pemanfaatan ruang;

12
4. Dilaksanakan dengan memperhatikan UU 27 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil dalam
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya pesisir dan pulau pulau kecil;
5. Dilaksanakan dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Pemerintah 21/2008 Pasal 56


 ayat (1) untuk mempercepat pemulihan masyarakat pada wilayah
pasca bencana Pemerintah Daerah menetapkan prioritas dari
kegiatan Rehabilitasi.
 ayat (2) penetapan prioritas didasarkan pada analisis kerusakan
dan kerugian akibat bencana (Damage and Losses
Assessment/DaLA)

Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan


Bencana mengamanatkan pemerintah sebagai penyelenggara
utama yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan
rekonstruksi pasca bencana termasuk sektor perumahan. Akan
tetapi, dengan keterbatasan yang dimiliki, perlu didorong peran
serta dari berbagai pihak, seperti lembaga swadaya masyarakat,
pihak swasta, badan bantuan luar negeri dan donor, sehingga
bantuan pemulihan dapat dilaksanakan dengan efektif.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rekonstruksi adalah perumusan kebijakan dan usaha serta


langkah-langkah nyata yang terencana baik, konsisten dan
berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen semua
prasarana, sarana dan sistem kelembagaan, baik di tingkat
pemerintahan maupun masyarakat, dengan sasaran utama tumbuh
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran dan partisipasi
masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di
wilayah pasca bencana.
Lingkup pelaksanaan rekonstruksi terdiri atas program
rekonstruksi fisik dan program rekonstruksi non fisik

B. Saran

1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca,


terutama mahasiswa keperawatan
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi
mahasiswa keperawatan.
3. Semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai
diskusi dan forum terbuka.

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali


kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
ini. Agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36574695/MAKALAH_KONSEP_DASAR_MANAJ
EMEN_BENCANA

https://beritagar.id/artikel/telatah/membangun-ekonomi-pascabencana

https://www.harianmerapi.com/news/2019/10/26/80753/bnpb-bangkitkan-
perekonomian-warga-terdampak-bencana

https://www.scribd.com/document/427734412/2-5-Rekontruksi-Bencana

https://www.scribd.com/doc/186907216/pemulihan-pasca-bencana-docx

https://www.scribd.com/presentation/361282192/Rehabilitasi-Dan-
Rekonstruksi

jurnal: Interaksi Aktor dalam Rekonstruksi Rumah Pascabencana Gempa


Bumi

jurnal: manajemen rekontruksi perumahan pasca bencana gempa bumi jawa


barat: studi kabupaten bandung,jawa barat

Anda mungkin juga menyukai