Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ISO 9001 : 2008


ISO berasal dari kata yunani ISOS yang berrati sama. Dan hal ini mempunyai analog
yang sama dengan beberapa istilah yaitu “isoterm” yang berrati suhu yang sama, “isobar”
yang berarti tekanan yang sama. Alasan dipakainya kata ISO adalah agar dipermudah dalam
penggunaan dan mudah diteliti.

Vincent menjelaskan bahwa ISO 9001 merupakan suatu standar-standar international


untuk sistem kualitas, yang menspesifikasikan persayaratan-persyaratan dan rekomendasi
untuk desain, langkah-langkah produksi dan penilaian dan suatu sistem manajemen. Dari
pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ISO 9001 merupakan suatu standar yang
memegang peranan penting dalam bidang sistem mutu, khususnya yang membahas
pengendalian langkah-langkah produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau jasa. ISO
9001 :2008 merupakan sistem yang menjadi bagian dari Manajemen Mutu Terpadu (TQM).
Organisasi pengelolaan standar internasional ISO ini adalah International Organizational For
Standardization yang bermarkas di Geneva-Swiss, didirikan pada 23 Februari 1947, kini
beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan
standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN).

2.2 Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO


ISO adalah satu lembaga standar internasional yang berdiri pada 1947, dan beranggotakan
130 negara, bertujuan untuk meningkatkan kualitas perdagangan internasional yang berkaitan
dengan barang dan jasa. Dengan demikian ISO adalah wadah koordinasi standar kerja
bertaraf internasional. Banyak orang yang keliru selama ini mengira bahwa ISO adalah
singkatan dari the International Organization for standardization. Padahal ISO adalah kosa
kata dari bahasa Latin, yang sama artinya sama atau sepadan. Seperti sering kita mendengar
isometrik yang artinya “ukuran yang berdimensi sama” isobar, artinya “bertekanan sama”
atau kata isoterm, artinya “bersuhu sama”. ISO sebagai lembaga internasional yang
berkedudukan di Jenewa (Swiss) juga bersepakat untuk membuat standar mutu yang sama
baik dalam hal produk industri maupun jasa termasuk jasa layanan kesehatan di seluruh
dunia. Ketika suatu unit organisasi layanan publik dinyatakan lulus ISO, itu artinya bahwa
manajemen layanan organisasi tersebut telah diakui memeliki kesepadanan dengan
manajemen organisasi lainnya yang juga bersertifikasi ISO di negara manapun didunia.
Dengan lulusnya Rumah Sakit/ Organisasi dari sertifikasi ISO 9001 maka aplikasi
manajemen di Rumah Sakit/ Organisasi telah sama perlakuan pelayanannya terhadap
pengguna jasa (customer) dengan Rumah Sakit/ Organisasi lainnya seperti di Singapura, di
Malaysia, atau di Indonesia seperti Rumah Sakit/ Organisasi lainnya yang telah tersertifikasi
ISO.

Kelebihan dari penerapan SNI ISO 9001:2008 yang diadopsi dari ISO 9001:2008 adalah
penerapan yang setara dengan organisasi lain manapun di dunia sehingga organisasi yang
menerapkannya diketahui sistem apa yang dimiliknya untuk menjalankan proses bisnisnya.

Masa berlaku sertifikat ISO selama 3 Tahun, namun setiap 6 atau 12 bulan badan
sertifikasi akan melakukan audit survailance untuk memastikan apakah implementasi ISO
9001 masih berjalan dengan baik dan apakah perusahaan masih dapat mempertahankan
Sertifikat ISO 9001 nya. Jika organisasi yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 namun
tidak melakukan audit survailance setiap 6 atau 12 bulan sekali, maka konsekuensi dari
organisasi tersebut adalah sertifikat ISO yang telah didapatkan tidak dapat berlaku lagi dan
organisasi juga dilarang menggunakan logo ISO tersebut.

2.3 Manfaat Sertifikasi Iso Layanan Kesehatan


Ditengah maraknya kritik layanan kesehatan saat ini baik di Puskesmas maupun Rumah
Sakit, seiring dengan semangat otonomi daerah, tuntutan layanan prima, demokratisasi, dan
perlindungan hak asasi manusia (HAM). Tampaknya budaya organisasi kesehatan sudah
harus melakukan perubahan paradigma. Dari paradigma lama yaitu provider needs ke
costumer needs yaitu pemberian jasa layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
yang intinya pelayanan prima. Itu semua dapat dicapai melalui implementasi the total quality
management. Salah satu caranya dengan melakukan sertifikasi (ISO) pada pemberi pelayanan
kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit. Dengan adanya sertifikasi ISO ini tentunya
akan selalu meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan
diharapkan pimpinan serta semua karyawan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga konsumen /
pasien yang berkunjung ke Puskesmas/Rumah Sakit aman dan terlindungi.

Memandang perlu atau tidaknya sertifikasi ISO dilakukan di rumah sakit memang sangat
tergantung dari sasaran pelayanan itu. Sejatinya pelayanan terhadap public yang diberikan
oleh rumah sakit kepada masyarakat haruslah yang terbaik dan dapat memberikan rasa puas
pada customer. Jadi tidak ada salahnya apabila suatu rumah sakit itu melengkapi diri dengan
memiliki sertifikat ISO. Namun apabila ia tidak memilikinya, bukan menjadi persoalan yang
patut untuk terlalu dirisaukan sebab ia telah memperoleh akreditasi dari pemerintah. Hanya
saja, manfaat yang diperoleh dari ISO itu selain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, juga berdampak positif bagi citra rumah sakit itu sehingga akan semakin
mendapatkan kepercayaan di mata masyarakat.

2.4 Prinsip-prinsip ISO 9001


Salah satu defenisi dari “Prinsip” adalah bahwa hal itu adalah keyakinan dasar, teori atau
aturan yang memiliki pengaruh besar pada cara dimana sesuatu yang dilakukan. “Prinsip
Manajemen Mutu” adalah seperangkat mendasar keyakinan, norma, aturan, dan nilai-nilai
yang diterima sebagai benar dan dapat digunakan sebagai dasar untuk manajemen mutu.

Prinsip manajemen mutu dapat digunakan sebagai dasar un tuk memandu peningkatan
kinerja organisasi. Prinsip ini dikembangkan dan diperbarui oleh para ahli inernasional ISO /
TC 176, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar
manajemen mutu ISO.

Dokumen prinsip manajemen mutu ISO 9001 menyediakan untuk setiap PMM:
1. Pernyataan, berisi deskripsi prinsip
2. Alasan, penjelasan mengapa prinsip penting bagi organisasi
3. Manfaat utama, contoh manfaat yang terkait dengan prinsip
4. Tindakan yang dapat diambil, yaitu contoh tindakan khas untuk meningkatkan kinerja
organisasi ketika menerapkan prinsip.

Prinsip manajemen mutu adalah:


1. Prinsip Manajemen Mutu 1 - Fokus Pelanggan
Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata untuk memuaskan
kostumer
2. Prinsip Manajemen Mutu 2 - Kepemimpinan
Top manajemen berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi sistem
bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan
komitmen yang sama dan gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi
3. Prinsip Manajemen Mutu 3 - Keterlibatan Orang
Semua elemen dalam organisasi terlibat dan konsern dalam implementasi sistem
manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy
sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya
layak serta berkualitas pada fungsinya sebagai office boy.
4. Prinsip Manajemen Mutu 4 - Pendekatan Proses
Aktifitas implementasi sistem selalu menbgikuti alur proses yang terjadi dalam
organisasi. Pendekatan pengelolaan proses ditetapkan melalui proses bisnis. Dengan
demikian pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya.
Ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow
process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan
5. Prinsip Manajemen Mutu 5- Peningkatan
Implementasi sistem mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan proses bukan
sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual
improvement sangat ditekankan. Pola pengelolannya bertujuan memperbaiki cara
dalam menghilangkan penyebab masalah dan melakukan improvement untuk
menghilangkan potensi masalah.
6. Prinsip Manajemen Mutu 6 - Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti
7. Prinsip Manajemen Mutu 7 – Manajemen Hubungan

Prinsip ini tidak termasuk dalam urutan prioritas. Kepentingan relatif masing-masing prinsip
akan bervariasi dari organisasi ke organisasi dan dapat berubah seiring berjalannya waktu.

A. Prinsip Manajemen Mutu 1 - Fokus Pelanggan


Fokus utama dari manajemen mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan
berusaha untuk melebihi harapan pelanggan. Prinsip Fokus pelanggan ini penting bagi
organisasi supaya organisasi dapat menarik dan mempertahankan kepercayaan pelanggan dan
pihak berkepentingan lainnya. Setiap aspek dari interaksi pelanggan memberikan kesempatan
untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Memahami kebutuhan pelanggan dan pihak
berkepentingan lainnya saat ini dan masa depan akan memberikan kontribusi bagi
keberhasilan berkelanjutan dari organisai.

Manfaat utama prinsip ini adalah :


1. Peningkatan value pelanggan
2. Peningkatan kepuasan pelanggan
3. Peningkatan loyalitas pelanggan
4. Bisnis yang berulang ditingkatan
5. Peningkatan reputasi organisasi
6. Basis pelanggan diperluas
7. Peningkatan pendapatan dan pangsa pasar

Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Mengenali pelanggan langsung dan tidak langsung sebagai orang-orang yang
menerima value dari organisasi
2. Memahami kebutuhan dan harapan sekarang dan masa depan pelanggan
3. Hubungan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
4. Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi
5. Rencana, desain, pengembangan, produksi, penyampaian barang dan jasa dan
dukungan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
6. Mengukur dan memantau kepuasan pelanggan dan mengambil tindakan yang tepat
7. Menentukan dan mengambil tindakan pada kebutuhan dan harapan pihak yang
berkepentingan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
8. Secara aktif mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan yang
berkelanjutan

B. Prinsip Manajemen Mutu 2 - Kepemimpinan


Para pimpinan di semua tingkatan menetapkan kesatuan tujuan dan arah dan menciptakan
kondisi dimana orang-orang yang terlibat dalam mencapai sasaran-sasaran mutu organisasi.
Prinsip ini sangat penting bagi organisasi dengan tujuan menciptakan kesatuan tujuan dan
arah dan keterlibatan orang mengaktifkan sebuah organisasi untuk menyelaraskan strategi,
kebijakan, proses dan sumber daya untuk mencapai tujuannya.

Manfaat utama prinsip ini adalah :


1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam memenuhi sasaran-sasaran mutu
organisasi
2. Koordinasi yang lebih baik dari proses organisasi
3. Peningkatan komunikasi antara tingkatan dan fungsi organisasi
4. Pengembangan dan peningkatan kemampuan organisasi dan orang-orang untuk
memberikan hasil yang diinginkan
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Komunikasi, visi, misi, strategi, kebijakan dan proses organisasi di seluruh organisasi
2. Membuat dan mempertahankan nilai-nilai bersama, keadilan dan model etis untuk
perilaku disemua tingkat organisasi
3. Membangun budaya kepercayaan dan integritas
4. Mendorong komitmen diseluruh organisasi untuk kualitas
5. Pastikan bahwa para pemimpin disemua tingkatan adalah contoh positif kepada
orang-orang dalam organisasi
6. Mempersiapkan karyawan dengan sumber daya, pelatihan dan otoritas yang
diperlukan untuk bertindak dengan akuntabilitas
7. Menginspirasi, mendorong dan mengakui kontribusi orang.

C. Prinsip Manajemen Mutu 3 - Keterlibatan Orang


Karyawan yang kompeten, diberdayakan, dan terlibat disemua tingkatan diseluruh
organisasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan untuk menciptakan dan
memberikan nilai. Prinsip ini sangat penting bagi organisasi untuk mengelola organisasi
secara efektif dan efisien, penting untuk melibatkan semua orang disemua tingkatan dan
menghormati mereka sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan dan peningkatan
kompetensi memfasilitasi keterlibatan orang dalam mencapai sasaran mutu organisasi.

Manfaat utama prinsip ini adalah :


1. Peningkatan pemahaman sasaran mutu organisasi oleh orang-orang dalam organisasi
dan meningkatkan motivasi untuk mencapainya
2. Peningkatan keterlibatan orang dalam kegiatan perbaikan
3. Peningkatan inisiatif pengembangan pribadi dan kreatifitas
4. Peningkatan kepuasan masyarakat
5. Peningkatkan kepercayaan dan kerjasama seluruh organisasi
6. Peningkatan memperhatikan nilai-nilai budaya bersama seluruh organisasi

Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Berkomunikasi dengan orang-orang untuk mempromosikan pemahaman tentang
pentingnya kontribusi masing-masing
2. Mempromosikan kolaborasi di seluruh organisasi
3. Memfasilitasi diskusi terbuka dan berbagai pengetahuan dan pengalaman
4. Memberdayakan orang untuk menentukan kendala untuk kinerja dan mengambil
inisiatif untuk tanpa rasa takut
5. Mengenali dan mengakui kontribusi orang, belajar dan perbaikan
6. Aktifkan evaluasi diri kinerja terhadap tujuan pribadi
7. Melakukan survei untuk menilai kepuasan masyarakat, mengkomunikasikan hasil,
dan mengambil tindakan yang tepat

D. Prinsip Manajemen Mutu 4 - Pendekatan Proses


Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi tercapai lebih efektif dan efisien jika kegiatan
dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang berfungsi sebagai sistem yang
koheren. Prinsip ini sangat penting bagi organisasi, sistem manajemen mutu terdiri dari
proses yang saling berkaitan. Memahami bagaimana hasil yang dihasilkan oleh sistem ini
memungkinkan suatu organisasi untuk mengoptimalkan sistem dan kinerjanya.

Manfaat utama prinsip ini adalah :


1. Peningkatan kemampuan untuk fokus usaha pada proses kunci dan peluang untuk
perbaikan
2. Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem dari proses yang selaras
3. Kinerja dioptimalkan melalui manajemen proses yang efektif, efisiensi penggunaan
sumber daya dan mengurangi hambatan lintas fungsional
4. Mengaktifkan organisasi untuk membarikan keyakinan kepada pihak yang
berkepentingan untuk konsistensi, efektifitas, dan efisiensi.

Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Tentukan tujuan dari sistem dan proses yang diperlukan untuk mencapainya
2. Menetapkan wewenang, tanggung jawab dan akuntabilatas untuk mengelola proses
3. Memahami kemampuan organisasi dan menentukan kendala sumber daya sebelum
tindakan
4. Tentukan saling ketergantungan proses dan menganalisis pengaruh modifikasi proses
individu pada sistem secara keseluruhan
5. Mengelola proses dan keterkaitan mereka sebagai sistem untuk mencapai sasaran
mutu organisasi secara efektif dan efisien
6. Pastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk mengoperasikan dan meningkatkan
proses dan untuk memantau, menganalisis dan mengevaluasi kinerja sistem secara
keseluruhan
7. Mengelola resiko yang dapat mempengaruhi output dari proses dan hasil keseluruhan
dari sistem manajemen mutu

E. Prinsip Manajemen Mutu 5- Peningkatan


Organsasi yang sukses memiliki fokus berkelanjutan oada perbaikan. Perbaikan penting
bagi suatu organisasi untuk mempertahankan tingkat kinerja saat ini, untuk bereaksi terhadap
perubahan kondisi internal dan eksternal dan untuk menciptakan peluang baru.

Manfaat utama:
1. Peningkatan kinerja proses, kemampuan organisasi dan kepuasan pelanggan
2. Peningkatan fokus pada penyelidikan dan penentuan akar-masalah, diikuti oleh
pencegahan dan tindakan korektif
3. Peningkatan kemampuan untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap resiko dan
peluang intrnal dan eksternal
4. Pertimbangan peningkatan baik perbaikan inkremental dan terobosan
5. Peningkatan penggunaan pembelajaran untuk perbaikan
6. Peningkatan drive untuk inovasi

Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Mempromosikan pembentukan tujuan perbaikan disemua tingkatan organisasi
2. Mendidik dan melatih orang-orang disemua tindakan pada bagaimana menerapkan
alat dasar dan metodologi untuk mencapai tujuan perbaikan
3. Pastikan orang yang kompeten untuk berhasil mempromosikan dan proyek-proyek
perbaikan men yeluruh
4. Mengembangkan dan menyebarkan proses untuk melaksanakan proyek-proyek
perbaikan diseluruh organisasi
5. Telusuri, review dan audit perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian dan hasil proyek
perbaikan
6. Mengintegrasikan pertimbangan perbaikan kedalam pengembangan baru atau
pengubahan barang, jasa, dan proses
7. Mengenali dan mengakui perbaikan

F. Prinsip Manajemen Mutu 6 - Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti


Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi yang lebih mungkin
untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Pengambilan keputusan dapat menjadi proses
yang kompleks, dan selalu melibatkan beberapa ketidakpastian. Ini sering melibatkan
beberapa jenis dan sumber input, serta interpretasi mereka, yang dapat subyektif. Hal ini
penting untuk memahami hubungan sebab akibat dan potensi konsekuensi yang tidak
diinginkan. Fakta, bukti dan analisis data akan mengarahkan objektifitas yang lebih besar dan
keyakinan yang lebih besar dan keyakinan dalam pengambilan keputusan.
Manfaat utama :
1. Peningkatan proses pengambilan keputusan
2. Penigkatan penilaian kinerja proses dan kemampuan untuk mencapai tujuan
3. Peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasional
4. Peningkatan kemampuan untuk meninjau, tantangan dan mengubah opini dan
keputusan
5. Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektifitas keputusan masa lalu
Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Menentukan, mengukur dan memonitor indikator kunci untuk menunjukkan kinerja
organisasi
2. Membuat semua data yang diperlukan tersedia untuk orang-orang yang relevan
3. Pastikan bahwa data dan informasi yang cukup akurat, terpercaya dan aman
4. Analisis dan mengevaluasi data dan informasi yang cukup akurat, terpercaya dan
aman
5. Analisis dan mengevaluasi data dan informasi dengan metode yang tepat
6. Pastikan orang kompeten untuk menganalisis dan mengevaluasi data yang diperlukan
7. Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan bukti, seimbang dengan
pengalaman dan intuisi

G. Prinsip Manajemen Mutu 7 – Manajemen Hubungan


Untuk suskses berkelanjutan, sebuah organisasi harus mengelola hubungan dengan pihak
yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang berkepentingan mempengaruhi kinerja
organisasi. Keberhasilan berkelanjutan lebih mungkin untuk dicapai ketika organisasi
mengelola hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan untuk menoptimalkan
dampaknya terhadapa kinerjanya. Manajemen hubungan dengan jairngan pemasok dan mitra
adalah penting.

Manfaat utamanya :
1. Peningkatan kinerja organisasi dan pihak berkepentingan melalui merespon peluang
dan hambatan yang terkait dengan masing-masing pihak yang berkepentingan
2. Pemahaman umum tuhjuan dan nilai-nilai diantara pihak yang berkepentingan
3. Peningkatan kemampuan untuk meningkatkan nilai bagi pihak yang tertarik dengan
berbagai sumber daya dan kompetensi dan mengelola resiko kualitas yang
berhubungan
4. Sebuah rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran stabil
barang dan jasa

Contoh tindakan khas yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika
menerapkan prinsip ini , berupa :
1. Tentukan pihak yang berkepentingan terkait (seperti pemasok, miktra, pelangan,
investor, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan) dan hubungan mereka
dengan organisasi
2. Menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak yang berkepentingan yang perlu
dikelola
3. Membangun hubungan yang menyeimnbangkan keuntungan jangka pendek dengan
pertimbangan jangka panjang
4. Mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian dan sumber daya dengan pihak
terkait yang berkepentingan
5. Mengukur kinerja dan memberilkan umpan balik kinerja untuk pihak yang
berkepentingan. Yang sesuai untuk meningkatkan inisiatif perbaikan
6. Membangun pengembangan dan peningkatan kegiatan kolaboratif fengan para
pemasok, mitra dan pihak berkepentingan lainnya
7. Mendorong dan mengakui perbaikan dan prestasi oleh pemaso dan mitra

2.5 Perbedaan Sertifikasi (ISO) dengan Akreditasi

Hal yang perlu dipahami adalah baik itu akreditasi maupun sertifikasi keduanya mengacu
pada peningkatan mutu melalui implementasi standar pelayanan agar tercapai pelayanan
prima yang memuaskan bagi pelanggan (customer). Hanya saja perbedaan dari keduanya
yaitu akreditasi bersifat wajib, sedangkan sertifikasi ISO bersifat sukarela. Suatu organisasi
yang sudah terakreditasi tidak serta merta mengantongi sertifikat ISO. Sedangkan organisasi
yang sudah tersertifikasi biasanya sudah terakreditasi. Kalau belum terakreditasi, pada
umumnya mereka lebih mudah menjalani proses akreditasi.
Organisasi yang sudah tersertifikasi (ISO) terdapat jaminan bahwa standar pelayanan yang
tertuang dalam Manual Mutu telah dilaksanakan di organisasi tersebut. Kelebihan suatu
sistem manajemen mutu ISO adalah ia memiliki kemampuan telusur sehingga mudah
melakukan audit manajemen. Hal ini tidak ditemukan pada perangkat akreditasi. Itulah
sebabnya beberapa unit pelayanan kesehatan yang sudah terakreditasi, namun tidak sunyi
komplain pengguna layanan (customer). Mengapa ? Karena memang tidak ada jaminan
bahwa semua anggota organisasi (pegawai) telah melaksanakan standar-standar yang telah
ditetapkan pada instrumen akreditasi. Hal inilah yang membedakannya dengan sertifikasi
(ISO), sesuai dengan prinsip utama ISO, yaitu “Tuliskan apa yang anda kerjakan dan
kerjakan apa yang anda tulis”.
Sumber :

7 prinsip manajemen mutu ISO 9001 2015. www.itokindo.org (free pdf-Manajemen


Moderen dan Kesehatan Masyarakat). Iso.org. diakses pada minggu 02/02/2020.

ISO 9001. Dalam https://adoc.tips/download/bab-ii-a-landasan-teori-1-iso-iso-9001-adalah-


suatau-standar.html. diakses pada minggu 02/02/2020.

https://isokonsultindo.com/7prinsip-manajemen-mutu. Diakses pada 2 Februari 2020.

Sumber: pub100080.pdf (iso.org)

Anda mungkin juga menyukai