Disusun oleh:
Alfiana Kusuma Rahmawati J510 1650 19
Athiefah Qurrotul Aini J510 1650 79
Devi Van Mulyadi J510 1650 46
Fitka Romanda J510 1650 93
Pramudita Widiastuti J510 1650 56
Taufik Adi Susilo J510 1650 86
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
MAKALAH
STASE BAITUL INSAN KAMIL
Diajukan oleh :
Alfiana Kusuma Rahmawati J510 1650 19
Athiefah Qurrotul Aini J510 1650 79
Devi Van Mulyadi J510 1650 46
Fitka Romanda J510 1650 93
Pramudita Widiastuti J510 1650 56
Taufik Adi Susilo J510 1650 86
Peembimbing II
Nama : Drs. Najmuddin Zuhdi, M.Ag (…………………….)
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam makalah ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memenuhi tugas, dan sepanjang pengetahuan Penulis juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Surakarta,Februari 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan. ..................................................................................................... i
Persetujuan. ........................................................................................................... ii
Pernyataan.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II: ILUSTRASI KASUS ......................................................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF MEDIS ............................................. 6
A. Pengertian .............................................................................................................. 6
B. Macam-macam Rekayasa Genetika .................................................................... 7
C. Manfaat Rekayasa Genetika ................................................................................ 9
D. Tujuan Rekayasa Genetika ................................................................................ 10
E. Dampak Rekayasa Genetika .............................................................................. 11
F. Penerapan Rekayasa Genetika ........................................................................ 122
G. Gen Edit dalam Penyembuhan Penyakit ...................................................... 12
H. Masalah Etika mengenai Gen Edit ................................................................ 12
BAB IV: PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN........................................................................................... 14
A. Gen Edit dalam Pandangan Islam ..................................................................... 14
B. Hukum Gen Edit dalam Islam ........................................................................... 19
BAB V: PENUTUP.......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Peran ilmu pengetahuan dan tekologi dalam segala sektor makin lama
makin besar. Dalam teorinya, Schumpeter, telah memprediksi bahwa inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sekarang
industri teknologi informasi telah membangun new economy dengan karakter dan
pasar yang berbeda dengan ekonomi kontemporer yang didukung oleh industri
otomotif, baja dan lain-lain. Demikian pula dalam sektor militer, kesehatandan
sebagainya, peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menonjol dalam
memajukannya (Arief, 2015).
Menyangkut kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kesehatan, dapat diketahui dari banyaknya penemuan obat-obatan di bidang farmasi
maupun terapi pengobatannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
medis yang bertumpu pada penelitian, sebagian besar harus didasarkan atas
percobaan pada manusia. Dalam bidang ilmu kedokteran, penelitian pada manusia
merupakan sesuatu yang tak dapat dihindarkan demi perbaikan, dalam diagnosis,
terapi, pencegahan, dan pemberantasan penyakit (Veronica, 2009).
Dalam bidang penelitian kesehatan ada dua macam penelitian yang
dibedakan secara mendasar, yaitu:
1. Penelitian yang tujuan utamanya adalah diagnostik atau terapeutik bagi pasien.
Penelitian ini adalah kombinasi antara penelitian dan perawatan profesional, atau
disebut riset klinis.
2. Penelitian yang tujuan utamanya adalah ilmiah murni tanpa nilai dianogstik dan
terapeutik bagi subyek yang diteliti sendiri. penelitian ini merupakan penelitian non
terapeutik, atau disebut riset biomedik non-klinis (Ratna, 2011)
Riset biomedik yang dilakukan saat ini, semakin menjadi aktual seiring
dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi biomedis. Lahirnya bioteknologi
modern ini ditandai dengan munculnya teknologi Rekombinan DNA (Deoxiribo
Nucleic Acid).Teknologi ini bukan hanya memberikan harapan dapat
disempurnakannya proses dan produk saat ini, tetapi diharapkan juga mampu
1
mengembangkan produk baru sama sekali. Produk yang sebelumnya diperkirakan
tidak mungkin dibuat, dapat dibuat bahkan memudahkan realisasi proses-proses
lain yang baru pula (Veronica, 2009)
2
proses kelahiran. Tidak terbayangkan betapa kompleksnya permasalahan etis yang
akan timbul (Veronica, 2009)
Ketika manusia mengembangkan bioteknologi medis sebagian menjadi
optimis bahwa bioteknologi tersebut akan memberikan kemungkinan bagi manusia
untuk hidup lebih panjang, mengobati lebih banyak penyakit, mendapatkan
keturunan tanpa harus melalui lembaga perkawinan, dan memperkecil
kemungkinan kematian bayi saat dilahirkan. Karena itu bioteknologi telah
membawa manusia berada pada era sintetis dan diakui sebagai salah satu industri
kunci. Kehadiran bioteknologi akan menguasai kehidupan manusia dan memiliki
kekuatan besar untuk mengubah jalannya perkembangan organisme hidup. Orang
tidak hanya menemukan dan mengurai kehidupan, tetapi berusaha mengubah dan
menciptakan kehidupan. Dengan kemajuan pesat yang terjadi di bidang
bioteknologi medis, manusia berusaha menemukan hal-hal baru dalam pola dan
tujuan itu (Vandana, 2013).
Revolusi bioteknologi sebagai obyek kajian, bukan hanya penting dan
dibutuhkan dalam kehidupan manusia untuk mencapai kemajuan kesejahteraannya
secara optimal, tetapi juga dapat menimbulkan pemikiran dan tantangan baru
khususnya tentang moralitas manusia dan kearifan hukum dalam berbagai
aspeknya.
Dampak percobaan revolusi rekayasa genetik belum dipikirkan terhadap
bentuk kehidupan yang dimodifikasi secara genetik dan interaksinya dengan
organisme lain, bioteknologi ini, tidak seperti bahan kimia berbahaya, misalnya
pestisida dan CFC yang tidak ramah lingkungan, dapat ditarik peredarannya dari
pasaran. Produk rekayasa gentik tidak dapat ditarik dari pasaran. Seperti
diungkapkan George Wald bahwa. Pada kasus rekayasa genetik, hasilnya mungkin
organisme penting yang berumur panjang dan sifatnya lebih permanen. Akan tetapi
sekali organisme itu diciptakan maka tidak dapat ditarik kembali (Yuzo, 2013).
Mengingat adanya perkembangan tuntutan kebutuhan dimasyarakat di satu
sisi, dan nuansa pro-kontra pengaturannya dalam instrumen internasional serta
kepentingan domestik negara pada sisi lain. Hal ini menciptakan suatu kondisi
faktual yang menarik untuk dikaji dan dianalisa bila dikaitkan dengan pengelolaan
3
bioteknologi medis yang aman lingkungan dan sesuai dengan martabat manusia
serta melindungi hak-hak asasi manusia. Setidaknya dari hasil kajian ini diharapkan
nantinya negara Indonesia perlu memiliki kriteria batas yang jelas antara teknologi
dan produk yang berbahaya dan yang tidak diperlukan dengan yang aman dan
diinginkan sesuai degan kepentingan bangsa Indonesia dan diatur dengan peraturan
perundang-undangan yang jelas. Pemikiran ini membutuhkan perbandingan dan
evaluasi diantara pilihan-pilihan dan perlakuan bioteknologi yang selayaknya,
tanpa mengabaikan rasa penghormatan yang tinggi terhadap martabat manusia,
Hukum dan hak-hak asasi manusia Indonesia (Arief, 2015).
4
BAB II
ILUSTRASI KASUS
5
BAB III
PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF MEDIS
A. Pengertian
Menurut Weismann, seorang ilmuan biologi dalam rekayasa genetika, yang
dimaksud rekayasa adalah sebuah teknologi untuk menciptakan organisme baru
dengan ketentuan-ketentuan genetik yang direncanakan. Tujuan teknologi ini
adalah untuk memindahkan gen-gen yang baik sehingga diperoleh spesies yang kita
inginkan, seperti tahan terhadap penyakit tertentu, dan sebagainya
(Gadjahnata,1997).
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang gen, yaitu faktor yang
menentukan sifat suatu organisme. Proses kehidupan secara biologi merupakan
proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel. Di dalam genetika dipelajari
struktur, proses pembentukan dan pewarisan gen, serta mekanisme ekspresinya
dalam pengendalian sifat organisme. Di dalam genetika juga dipelajari perubahan
struktur atau mutasi gen dan pengaruh terhadap keragaman hayati (Muhamad,
2001).
Gen edit adalah metode yang memungkinkan ilmuwan mengubah DNA yang
di dalamnya meliputi manipulasi gen, cloning gen, DNA rekombinan, teknologi
modifikasi genetik, dan genetika modern dengan menggunakan berbagai
prosedur.Sebagian besar teknik yang banyak dilakukan adalah memanipulasi
langsung DNA dengan orientasi pada ekspresi gen tertentu. Mengedit DNA dapat
menyebabkan perubahan sifat fisik, seperti warna mata, dan risiko penyakit. Dalam
skala yang lebih luas, gen edit melibatkan penanda yang sering disebut Marker
Assisted Selection (MAS) yang bertujuan meningkatkan efisiensi suatu organisme
berdasarkan informasi fenotipnya. Hewan sering digunakan menjadi bahan
percobaan, yang serring digunakan adalah mamalia, karna mamalia memiliki
genom yang lebih besar dan kompleks dibandingkan dengan virus,
bakteri,dan tanaman. Dengan konsekunsinya untuk memodifikasi genetik dari
hewan mamalia harus menggunakan teknik genetika molekuler dan teknologi
6
rekombinasi DNA yang memiliki tingkat kerumitan yang kompleks dan mahalnya
biaya yang diperlukan dalam penelitian (NIH,2017).
Kemajuan terbaru dalam pengembangan teknologi pengarsipan genom
berdasarkan nukleases yang diprogramkansecara substansial meningkatkan
kemampuan kita untuk membuat perubahan yang tepat pada genom sel eukariotik.
Pengeditan genom sudah memperluas kemampuan kita untuk menjelaskan
kontribusi genetika terhadap penyakit dengan memfasilitasi terciptanya lebih
banyak model seluler dan hewan yang akurat dari proses patologis. Aplikasi yang
sangat menarik deprogram nukleases adalah potensi untuk secara langsung
memperbaiki mutasi genetik pada jaringan dan sel yang terkena untuk mengobati
penyakit yang ada tahan terhadap terapi tradisional.
Alat pengeditan genom semuanya bekerja dengan cara yang sama. Mereka
"menargetkan" sekuens DNA spesifik untuk gen individu atau daerah non-
pengkodean dengan teknik protein tertentu atau kompleks protein-RNA yang
kemudian dapat mengenali dan mengikat sekuens dan menghasilkan untaian DNA
untai tunggal atau untai ganda. (Ormon, 2017). Teknologi pengeditan genom
pertama dikembangkan pada akhir 1900-an. Baru-baru ini, alat pengedit genom
baru yang disebut CRISPR, ditemukan pada tahun 2009, telah mempermudah
mengedit DNA. CRISPR lebih sederhana, lebih cepat, lebih murah, dan lebih akurat
daripada metode pengeditan genom yang lebih tua. Banyak ilmuwan yang
melakukan editing genom sekarang menggunakan CRISPR (NIH,2017).
7
baru. Proses penyambungan ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA dalam
rekayasa genetika.
Berikut ini produk-produk yang telah berhasil dalam rekombinasi gen:
a. Pembuatan Insulin
Saat ini banyak sekali orang yang menderita penyakit kencing manis
(diabetes mellitus). Penderita diabetes akan mengalami kekurangan
hormone insulin. Para ilmuwan telah berhasil mengatasi penyakit ini dengan
cara gen penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel manusia, yaitu
dengan memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim
pemotong. Gen yang menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada
plasmid bakteri Escherichia coli. Hasil sambungan ini kemudian
dimasukkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut
sudah mengandung gen insulin manusia.
b. Pembuatan Vaksin Hepatitis
Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia, sehingga anak-anak maupun
orang dewasa dianjurkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis.Hepatitis
merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus.Virus terdiri atas
selubung protein dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini
dimasukkan dalam tubuh manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi
sehingga tubuh dapat menangkal virus yang masuk.Caranya hampir sama
dengan pembuatan insulin, yaitu gen tersebut dimasukkan ke dalam sel ragi
Saccharomyces sehingga sel ragi ini akan menghasilkan protein virus yang
tidak berbahaya bagi tubuh kita. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam
tubuh, maka tubuh akan memproduksi antibodi, akibatnya orang yang
disuntik akan kebal dari serangan virus hepatitis.
c. Teknologi Hibridoma (Fusi Sel)
Teknologi hibridoma dikenal dengan fusi sel merupakan proses
rekayasa genetika, yaitu peleburan/fusi dua sel yang berbeda menjadi
kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang
dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma.Hibridoma ini sering
digunakan untuk memperoleh antibodi dalam pemeriksaan kesehatan dan
8
pengobatan. Apabila sel-sel sekali melebur menjadi satu, maka sel-sel ini
akan menghasilkan protein yang sangat baik. Misalnya, antibodi
monoklonal dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, tes kehamilan,
dan mengobati kanker.
d. Transfer Inti (Kloning)
Transfer inti merupakan salah satu proses rekayasa genetika yang
memindahkan inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur
tersebut akan membelah diri dan menjadi embrio. Transfer inti sebenarnya
adalah kloning inti. Transfer inti pertama kali dilakukan oleh John Guardon
yang dicobakan pada katak. Pada mulanya ovum pada katak dirusak intinya
dengan radiasi, kemudian dimasukkan sel inti tubuh lainnya, yaitu sel
somatik usus katak lainnya, maka akan tumbuh zigot baru dan akan tumbuh
menjadi katak. Proses ini merupakan reproduksi paraseksual karena bukan
merupakan reproduksi seksual dan aseksual( Trevor, 2005).
9
Berkat rekayasa genetika, produk farmasi yang tersedia saat ini jauh lebih
unggul dari para pendahulu mereka.Beberapa contoh menonjol adalah insulin bio-
rekayasa yang sebelumnya diperoleh dari domba atau sapi dan hormon
pertumbuhan manusia yang sebelumnya diperoleh dari mayat.Obat baru sedang
dilakukan dengan mengubah struktur genetik dari sel tanaman.
3. Kasus Kehamilan
Rekayasa genetika juga merupakan keuntungan bagi wanita hamil yang
dapat memilih untuk memiliki janin mereka diperiksa untuk cacat
genetik.Pemutaran ini dapat membantu orang tua dan dokter mempersiapkan
kedatangan anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus selama atau setelah
melahirkan. Satu manfaat masa depan kemungkinan rekayasa genetika yang sangat
ditunggu-tunggu adalah bahwa janin dengan cacat genetik dapat diobati dengan
terapi genetik bahkan sebelum lahir. Penelitian yang terjadi untuk terapi gen untuk
embrio sebelum ditanamkan ke ibu melalui fertilisasi in-vitro. Istilah terbaru
diciptakan adalah 'Designer Babies' dimana pasangan sebenarnya dapat memilih
fitur dari bayi yang akan dilahirkan.
4. Pertanian
Manfaat umum adalah peningkatan efisiensi fotosintesis,meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap salinitas, kekeringan dan virus dan juga mengurangi
kebutuhan tanaman untuk pupuk nitrogen.Rekayasa genetika bila digunakan pada
mikroorganisme membantu dalam penciptaan obat-obatan baru yang tidak dapat
dibuat dengan cara lain. Rekayasa genetika telah membantu menurunkan
penggunaan secara keseluruhan herbisida dan pestisida( Tanri, 2013).
10
Rekayasa genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen
udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan
pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk
menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika (Anna, 2005).
11
F. Penerapan Rekayasa Genetika
1. Bidang pertanian dan bahan pangan
a. Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%.
b. Ditemukannya tanaman berpestisida.
c. Ditemukannya jagung dengan protein tinggi.
2. Bidang kesehatan dan farmasi
a. Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah.
b. Adanya terapi genetik.
c. Diproduksinya interferon.
3. Bidang industri
a. Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar.
b. Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak
berbahaya.
c. Bakteri pembuat aspartanik (Jen, 2008).
12
boleh mengedit genom sel germline saat ini karena keamanan dan keakuratan alat
pengeditan genom belum terbentuk. Komunitas ilmiah di seluruh dunia mendekati
penelitian terapi germline dengan hati-hati karena suntingan sel germline akan
diturunkan dari generasi ke generasi. Banyak negara dan organisasi memiliki
peraturan yang ketat untuk mencegah penyisipan germline karena alasan ini. NIH,
misalnya, tidak mendanai penelitian untuk mengedit embrio manusia (Ghareeb,
2011)
13
BAB IV
PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF
KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN
"Kami telah menghormati Anak Adam dan membawa mereka ke darat dan
laut, dan Berikan mereka hal-hal yang baik, dan lebih diutamakan daripada
banyak dari Kami diciptakan. "
14
Dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan
kosong pada mereka, dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga
binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh
mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar
mengubahnya)". Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain
Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata. (An-Nisa: 119).
Martabat seperti itu tidak diperoleh dari perbuatan berjasa tetapi lebih
merupakan ekspresi dari tuhan nikmat dan anugerah. Dengan demikian intrinsik
dan tanpa batasan atau kualifikasi apapun jenis. Tidak diperbolehkan untuk
melanggar martabat pribadi siapapun, terlepas dari apakah orang itu saleh, atau
tidak beriman, Muslim atau non-Muslim. Penglihatan Alquran martabat manusia
diwujudkan dalam, namun tidak terbatas pada, hak untuk hidup, hak untuk
keselamatan pribadi, kebebasan hati nurani, otonomi moral dan penghakiman,
esensial kesetaraan setiap anggota umat manusia, dan hak untuk privasi pribadi.
Akademi Fiqih Islam Internasional (IIFA) dari Organisasi Kerjasama Islam
juga membahas masalah rekayasa genetika dan genom manusia di Indonesia
November 2013. Resolusi Akademi meliputi (MCB, 2016):
1. Diijinkan untuk menggunakan genom manusia, atau bagiannya, di bidang yang
bermanfaat karena ia menetapkan kepentingan pengadaan yang didorong oleh
syariah seperti pencegahan dan pengobatan penyakit.
2. Tidak diizinkan menggunakan genom manusia dengan cara yang berbahaya
atau masuk segala cara yang bertentangan dengan syariah Islam.
15
3. Tidak diperbolehkan melakukan penelitian atau melakukan perawatan atau
diagnosis terkait dengan genom manusia kecuali setelah melakukan
pendahuluan dan evaluasi yang tepat terhadap kemungkinan risiko dan manfaat
yang terkait dengan genetika tersebut kegiatan pengobatan sambil mengikuti
peraturan syariah Islam dalam hal ini menganggap.
4. Tidak diperkenankan melakukan penelitian klinis tentang genom manusia atau
salah satu aplikasinya, terutama di bidang biologi, genetika atau kedokteran, itu
bertentangan dengan peraturan syariah Islam atau yang tidak menghormati hak
asasi manusiaseperti yang diakui oleh Islam.
16
yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan: “Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk
saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga-
telinga binatang ternak (adzana l-an’ami), lalu mereka benar-benar memotongnya,
dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, lalu benar-benar
mereka mengubahnya“. Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung
selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata Q.S An-Nisa:
118-119)
17
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?
18
samping bagi manusia itu sendiri meskipun akibatnya tidak langsung saat itu pula
dirasakan.
19
mudharat) baik pada manusia maupun lingkungan. 3) Tidak menggunakan
gen (DNA) atau bagian lain yang berasal dari tubuh manusia.
2. Kedua, tumbuh-tumbuhan hasil rekayasa genetika adalah halal dan boleh
digunakan, dengan syarat: bermanfaat dan tidak membahayakan.
3. Ketiga, hewan hasil rekayasa genetika adalah halal, dengan syarat: 1)
hewannya termasuk dalam kategorima’kul al-lahm (jenis hewan yang
dagingnya halal dikonsumsi), 2) bermanfaat, dan 3) tidak membahayakan.
4. Keempat, produk hasil rekayasa pada produk pangan, obat-obatan, dan
kosmetika adalah halal dengan syarat: bermanfaat, tidak membahayakan,
dan sumber asal gen pada produk rekayasa genetika bukan berasal dari yang
haram( MUI, 2013).
20
BAB V
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Suprapti Samil, Etika Kedokteran Indonesia, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 2001, hlm 121
22
Indonesia, Orasi Ilmiah Guru Besar Hukum Kesehatan, Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran, Bandung, 2009, hlm 9
Yuzo Adhinarta S.T., Syair dalam Teknologi Kontemporer Hari Ini Domba Besok
Gembala Sebuah Kritik Terhadap Kloning dan Semangat Zaman, Dalam
http://members.tripod.com /GKA_Gloria/feb98.htmab hlm 5
Vandana Shiva, Hati-hati Memilih Teknologi dari Negara Maju, dalam Hesty
Widayanti dan Ika N. Krishnayanti (ed), Bioteknologi Imperialisme Modal
& Kejahatan Global, Insist Press, Yogyakarta, 2003, hlm 128
23