Laporan Tutor
Laporan Tutor
1
Ade yang seorang mahasiwa kedokteran sedang berjalan-jalan dengan kakaknya Adi. Tiba-tiba
Ade merasa sangat lapar hingga ulu hatinya terasa nyeri. Kemudian mereka berdua pergi
kerumah makan. Sesampainya disana Ade melihat dan mencium bau makanan yang sangat lezat
sampai ia merasaair liurnya bertambah banyak. Karena terlalu lapar, Ade inginmemesan semua
makanan tetapi Adi yang seorang dokter menyarankan Ade untuk memesan makanan lengkap
yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Ade makan dengan lahap dan sangat cepat
tanpa dikunyah. Sehabis makan tiba-tiba Ade merasa perutnya mulas, flatus dan ingin defekasi.
Adi merasa sebaiknya menjelaskan langkah-langkah menelan, mengunyah, dan pencernaan
serta penyerapan makanan agar adiknya lebih paham dan memperbaiki kebiasaanya makan.
Lemak
Protein
Karbohidrat
Flatus
Defekasi
1. Flatus : -Udara atau gas yang ada dalam saluran pencernaan (dorland)
-Gas atau udara yang dikeluarkan melalui anus (dorland)
1. Defekasi : -pembuangan atau sisa dari saluran pencenaan yang tidak dibutuhkan lagi oleh
Tubuh
- Pembuangan tinja dari rektum (dorland)
- Pembuangan kotoran, misalnya secara kimiawi (dorland)
2. Karbohidrat : zat gizi atau nutrient
3. Protein : -Bahan organik yang tersusun oleh asam amino yang merupakan bahan
pembentukan sel
- Suatu senyawa kompleks yang merupakan molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer asam amino
4. Pencernaan : - Penghancuran atau penyerapan makanan
- Proses metabolisme makhluk hidup memproses sebuah zat baik
- Proses penghancuran molekul yang besar ke molekul yang kecil
5. Lemak : senyawa yang tersusun dari asam lemak dan gliserol
1. Mengapa rasa lapar yang dirasakan Ade dapat membuat ulu hatinya nyeri dan jelaskan
mekanismenya ?
2. Mengapa saat mencium bau makanan air liur Ade bertambah banyak?
3. Mengapa Adi menyarankan harus memesan makanan yang mengandung karbohidrat,
protein dan lemak?
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung lemak, protein dan karbohidrat?
5. Apakah fungsi lemak, protein dan karbohidrat bagi tubuh?
6. Berapa kalori yang dibutuhkan dalam sehari?
7. Apa penyakit yang ditimbulkan apabila kekurangan lemak, protein dan karbohidrat?
8. Apa akibat yang ditimbulkan Ade makan dengan lahap dan sangat cepat tanpa di kunyah?
9. Kenapa ketika Ade makan denagn lahap dan tanpa di kunyah perutnya mulas, flatus dan
ingin defekasi?
10. Kenapa flatus mengeluarkan bunyi dan berbau busuk?
11. Apa akibatnya jika kita menahan buang air besar dan flatus?
12. Jelaskan proses menelan
13. Penyerapan nutrient maksimal terjadi di mana?
14. Organ apa sajakah yang dilewati pada saat menelan, mengunyah, pencernaan dan
penyerapan?
V. KLARIFIKASI MASALAH
1. Mengapa rasa lapar yang dirasakan Ade dapat membuat ulu hatinya nyeri dan jelaskan
mekanismenya ?
Terjadinya nyeri pada ulu hati disebabkan karena pada lambung terjadi peningkatan
asam lambung Dan tidak terdapat makanan di dalam lambung, Asam lambung
mengikis dinding lambung,menyebabkan rasa nyeri ulu hati.
Mekanismenya dimulai pada saat lapar , tubuh mengalami kekurangan karbohidrat, lalu
terjadi kontraksi pada gaster , Stimulus dari hipotalamus, timbul persepsi lapar, terjadi
sekresi asam lambung
2. Mengapa saat mencium bau makanan air liur Ade bertambah banyak?
Pada saat mencium bau , terjadi aktifnya reseptor sensorik di hidung, timbul /
menghasilkan impuls aferen, lalu impuls membawa informasi ke pusat liur (medulla
batang otak), dari batang otak mengirim impuls melalui saraf otonom, ke kelenjar liur
, terjadi peningkatan sekresi liur ( bertambah banyaknya air liur). Sumber : sherwood
3. Mengapa Adi menyarankan harus memesan makanan yang mengandung karbohidrat,
protein dan lemak?
a. Proses dalam Sistem Pencernaan karbohidrat
Karbohidrat harus dicerna dan diserap dalam rangka untuk mengubah mereka menjadi
energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Persiapan makanan sering membantu dalam
proses pencernaan. Bila pati dipanaskan, mereka membengkak dan menjadi lebih
mudah bagi tubuh untuk memecah. Dalam mulut, enzim amilase, yang terkandung
dalam air liur, bercampur dengan produk makanan dan istirahat beberapa pati menjadi
unit yang lebih kecil. Namun, setelah karbohidrat mencapai lingkungan asam
lambung, amilase yang tidak aktif. Setelah karbohidrat telah melewati lambung dan
masuk ke usus kecil, enzim pencernaan kunci disekresikan dari pankreas dan usus
kecil di mana pencernaan dan penyerapan sebagian besar terjadi. Amilase pankreas
memecah pati menjadi disakarida dan polisakarida kecil, dan enzim dari sel-sel dari
dinding usus kecil melanggar disakarida yang tersisa menjadi komponen
monosakarida mereka. Serat makanan tidak dicerna oleh usus kecil, melainkan lolos
ke usus besar tidak berubah.
Di lambung --> oleh bantuan enzim pepsin dan disekresi dalam bentuk tidak aktif
yaitu pepsinogen. Kondisi lambung yang asam akan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Pepsin memecah protein menjadi polipeptida.
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni dengan
dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke
dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus
akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung
dan dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung akan menghasilkan lipase
gastrik untuk memecah lemak menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu
komponen lemak yang tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim
lambung) akan masuk ke duodenum, menyebabkan stimulasi dinding usus untuk
menghasilkan:
1. hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-
enzim pankreas,
2. pankreozimin, juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan
3. kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan
empedu.
Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak
menjadi monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk
menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon
CCK akan menghasilkan garam empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak
membentuk misel.
Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus
agar bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk
ke sel absorptif usus kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung
atau "diselubungi" protein membentuk kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel
absorptif secara eksositosis dan masuk ke lakteal menuju pembuluh limfe untuk
beredar di sirkulasi sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian masuk vena
subklavia kiri. Dalam waktu 10 menit pascamakan, setengah dari jumlah kilomikron
di sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein lipase untuk dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol kemudian didistribusikan ke hepar dan jaringan adiposa tubuh. Sementara
itu garam empedu yang dihasilkan untuk membentuk misel, usai digunakan akan
diserap ileum kemudian dialirkan ke vena porta untuk di recycle dan digunakan
kembali (siklus enterohepatik).
4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung lemak, protein dan karbohidrat?
a. Makanan yang mengandung karbohidrat: Beras, gula, gandum, tepung sagu,
kentang, jagung, sereal, roti, ubi, mie, singkong, pisang, melon, semangka,
sayuran hijau, kacang-kacangan, susu.
b. Makanan yang mengandung protein: Daging, telur, susu, ikan, kepiting,
pisang, alpukat, asparagus, kembang kol, kurma.
c. Makanan yang mengandung lemak: Kacang kenari, kedelai, tumbuhan laut,
mentega, minyak kelapa, minyak ikan, ikan laut, daging, telur, susu.
5. Apakah fungsi lemak, protein dan karbohidrat bagi tubuh?
Fungsi Karbohidrat :
-Fungsi Karbohidrat
a. Sumber Energi
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasamanis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis.
Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, makatingkat kemanisan fruktosa
adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
-Fungsi Protein
a.Sumber energi
Lemak merupakan sumber energi yang besar di dalam tubuh, dan menghasilkan 9
kkal pada setiap gramnya, dan jumlah ini jauh lebih besar dari pada energi yang
dihasilkan protein dan karbohidrat yaitu hanya sebesar 4 kkal untuk setiap gramnya.
Lemak di dalam tubuh berasalh dari asupan makanan sehari-hari, baik itu berasal dari
sumber karbohidrat, protein, maupun dari lemak itu sendiri. lemak yang berada di
dalam tubuh disimpan pada bagian-bagian berikut ini: 50% pada jaringan bawah kulit
(daerah subkutan), 45% pada ronggaperut yang menyelimuti organ dalam, dam 5%
pada jaringan intramuskular.
beberapa vitamin seperti vitamin larut lemak, tidak dapat didapatkan manfaatnya oleh
tubuh tanpa bantuan lemak, karena lemaklah yang membantu proses transportasi dan
absopsi nya.selain itu, lemak juga mengandung beberapa vitamin larut lemak ini,
sehingga dengan menginsumsi lemak yang cukup tubuh kita juga memperoleh
manfaat vitamin larut lemak ini.
c. Menghemat Protein
pada kondisi tertentu tubuh membutuhkan energi yang sangat banyak seperti dalam
kondisi sakit, pada kondisi ini tanpa adanya lemak tubuh akan menggunakan protein
tubuh juga untuk memnuhi kebutuhan energi, sedangkan protein sendiri memiliki
fungsi penting lainnny sebagai zat pengatur dan membantu tubuh meningkatkan
fungsi imunitasnya, dengan bantuan lemak protein melakukan fungsi utamanya
sebagai zat pengatur tanpa harus terbuang percuma memenuhi kebutuhan energi yang
besar.
Lemak adalah salah satu zat gizi yang mempu memperlambat sekresi asam lambung
dan memperlambat pengosongan lambung sehingga memberikan efek kenyang lebih
lama.
e. Sebagai Pelumas
untuk pengeluaran sisa percernaan, lemak memiliki fungsi sebagai pelumas untuk
membantu pengeluarannya
sebanyak 50% lemak terdistribusi di bawah lapisan kulit, hal inilah yang membuat
tubuh tetap hangat meskipun kondisi di luar tubuh sedang dalam cuaca dingin, dengan
demikian tubuh tidak kehilangan panas tubuh secara cepat.
g. Pelindung organ
dengan 45% lemak pada rongga perut, membuat organ-organ yang berada didalam
rongga perut akan terselubungi oleh lemak, sehingga lemak dapat melindungi organ
tersebut dari benturan dan bahaya lain dari luar tubuh.
8. Apa akibat yang ditimbulkan Ade makan dengan lahap dan sangat cepat tanpa di
kunyah?
Bahaya Bila Saat Makan Langsung Telan dan Tidak Dikunyah Beresiko
Diabetes. Siapa sangka, kebiasaan malas mengunyah makanan ternyata bisa berisiko
diabetes. Mengapa demikian? Karena menurut Ahli penyakit dalam yang juga ketua
Panitia Jakarta Diabetes Meeting 2014, dr.Dante S.Herbuwono, SpPD-KEMD,PhD,
bila diperhatikan, kita mengalami perubahan pola perilaku dan evolusi manusia yang
membuat manusia modern seperti saat lebih malas mengunyah karena makanan yang
tersedia kebanyakan lebih lunak dan lembut.
Dr. Dante menambahkan, diabetes terjadi karena adanya penumpukan gula darah
dalam darah. Hal ini disebabkan oleh gula yang seharusnya menjadi sumber energi
menumpuk di darah dan mengganggu kinerja insulin
9. Kenapa ketika Ade makan denagn lahap dan tanpa di kunyah perutnya mulas, flatus
dan ingin defekasi?
Selain berbunyi, ada kalanya kentut yang berbau busuk terasa hangat dan
tidak bersuara. Hal itu dikarenakan salah satu sumber kentut adalah bakteri.
Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya
adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk
metabolisme bakteri yg berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya
kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly)
11. Apa akibatnya jika kita menahan buang air besar dan flatus?
menurut Ahli penyakit dalam yang juga ketua Panitia Jakarta Diabetes Meeting 2014,
dr.Dante S.Herbuwono, SpPD-KEMD,PhD, bila diperhatikan, kita mengalami
perubahan pola perilaku dan evolusi manusia yang membuat manusia modern seperti
saat lebih malas mengunyah karena makanan yang tersedia kebanyakan lebih lunak
dan lembut. Dante menambahkan, diabetes terjadi karena adanya penumpukan gula
darah dalam darah. Hal ini disebabkan oleh gula yang seharusnya menjadi sumber
energi menumpuk di darah dan mengganggu kinerja insulin sehingga menyebabkan
sejumlah komplikasi. Jadi yang diobati oleh dokter bukanlah penyakit diabetesnya
melainkan dijaga supaya pasien tidak terkena komplikasi.
12. Jelaskan proses mengunyah, menelan dan pencernaan serta penyerapan makanan
a. Mengunyah
Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah,
motilitas mulut yang melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan, dan
pencampuran makanan oleh gigi. Gigi tertanam kuat di dan menonjol dari tulang
rahang.
Fungsi mengunyah adalah:
1. Untuk menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih
kecil sehingga makanan mudah ditelan dan untuk meningkatkan luas permukaan
makanan yang akan terkena enzim.
2. Untuk mencampur makanan dengan liur
3. Untuk merangsang Kuncup Kecap
Selain itu, tidak saja menghasilkan rasa nikmat kecap yang subyektif tetapi juga
melalui mekanisme feedforward, secara refleks meningkatkan sekresi liur, lambung,
pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan.
Tindakan mengunyah dapat volunter, tetapi sebagian besar mengunyah selama makan
adalah refleks ritmik yang dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang, bibir, pipi, dan
lidah sebagai respons terhadap tekanan makanan pada jaringan mulut.
b. Menelan
PENDAHULUAN
Menurut kamus deglutasi atau deglutition diterjemahkan sebagai proses memasukkan
makanan kedalam tubuh melalui mulut “the process of taking food into the body
through the mouth”.
Proses menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan setiap
organ yang berperan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam
proses menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari 6 syaraf cranial, 4 syaraf
servikal dan lebih dari 30 pasang otot menelan.
Pada proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke dalam
lambung. Secara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebut disfagia yaitu
terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke
lambung.
NEUROFISIOLOGI MENELAN
Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase
esophageal.
FASE ORAL
Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan
oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan
membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini
berlangsung secara di sadari.
Pada fase oral ini perpindahan bolus dari ronggal mulut ke faring segera terjadi,
setelah otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot
intrinsik lidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior
ke posterior. Bagian anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong
ke faring.
Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring
sehingga menimbulkan refleks faring. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi
m. palato faringeus (n. IX, n.X dan n.XII)
FASE FARINGEAL
Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus
palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi :
1. m. Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI)
berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian uvula tertarik
keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring.
2. m.genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX) m.krikoaritenoid
lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring
tertutup.
3. Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi
m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I).
4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m. Konstriktor faring
inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI)
menyebabkan faring tertekan kebawah yang diikuti oleh relaksasi m. Kriko
faring (n.X)
5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan
dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun ke
bawah dan masuk ke dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung
sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan
padat.
Pada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial n.V.2, n.V.3 dan n.X sebagai
serabut afferen dan n.V, n.VII, n.IX, n.X, n.XI dan n.XII sebagai serabut efferen.
1. Oropharyngeal propulsion pomp (OOP) adalah tekanan yang ditimbulkan tenaga lidah
2/3 depan yang mendorong bolus ke orofaring yang disertai tenaga kontraksi dari
m.konstriktor faring.
2. Hypopharyngeal suction pomp (HSP) adalah merupakan tekanan negatif akibat
terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior faring, sehingga bolus terisap
ke arah sfingter esofagus bagian atas. Sfingter esofagus bagian atas dibentuk oleh
m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut otot longitudinal esofagus
bagian superior.
FASE ESOFAGEAL
Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun
lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.
Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak
peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik. Esophagal transit time bertambah pada
lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang
gelombang peristaltik primer.
https://thtkl.wordpress.com/2008/11/09/menelandeglutasi-dan-gangguan-menelan/
Fisiologi Sherwood, bab 16 hal 663
c. Pencernaan
Manusia mengonsumsi tiga kategori biokimiawi bahan makanan kaya energi :
karbohidrat, protein, dan lemak. Molekul-molekul besar ini tidak dapat melewati
membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe.
Kata pencernaan (digestion) merujuk kepada penguraian biokimiawi struktur kompleks
makanan menjadi satuan satuan lebih yang lebih kecil dan dapat diserap, oleh enzi,-enzim
yang diproduksi di dalam sistem pencernaan, sebagai berikut :
1. Bentuk paling sederhana karbohidrat adalah gula sederhana atau monosakarida
(molekul “satu gula”), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam
keadaan normal sangat sedikit ditemukan dalam makanan. Sebagian besar karbohidrat
yang kita telan berada dalam bentuk polisakarida (molekul “banyak gula”), yang
terdiri dari rantai-rantai molekul glukosa yang saling berikatan. Polisakarida yang
paling umum dikonsumsi adalah tepunf yang berasal dari sumber tanaman. Selain
itu, daging mengandung glikogen,polisakarida simpanan dari glukosa di otot.
Selulosa, polisakarida lain dalam makanan, yang ditemukan di dinding tumbuhan,
tidak dapat dicerna menjadi monosakarida-monosakarida konstituennya oleh getah
pencernaan yang dikeluarkan oleh manusia; karena itu, karbohidrat ini membentuk
serat yang tidak tercerna, atau bulk makanan kita. Selain polisakarida, sumber
karbohidrat lain yang lebih sedikit dalam makanan adalah bentuk disakarida
(molekul “dua gula”) termasuk sukrosa (gula pasir, yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu fruktosa) dan laktosa (gula susu yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu galaktosa). Melalui proses pencernaan, tepung, glikogen, dan
disakarida diubah menjadi monosakarida konstituen-konstituennya, terutama glukosa
dengan sejumah kecil fruktosa dan galaktosa. Monosakarida ini adalah satuan
karbohidrat yang dapat diserap.
2. Protein dalam makanan terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan
oleh ikatan peptida. Melaui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi
asam-asam amino konstituennya serta beberapa polipeptida kecil (beberapa asam
amino yang disatukan oleh ikatan peptida). Keduanya adalah satuan protein yang
dapat diserap.
3. Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak
netral yang terdiri dari satu molekul gliserol dengan tiga asam lemak melekat
padanya (tri artinya “tiga”). Selama pencernaan, dua dari tiga molekul asam lemak
tersebut terpisah meninggalkan satu monogliserida, satu molekul gliserol dengan satu
molekul asam lemak melekat padanya. Karena itu produk akhir pencernaan lemak
adalah monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap.
Pencernaan diaksanakan oleh hidrolisis (“penguraian oleh air enzimatik. Dengan
menambahkan H2O ditempat ikatan, enzim-enzim dalam sekresi pencernaan
menguraikan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit molekular di dalam
molekul nutrien sehingga terjadi pembebasan molekul-molekul kecil. Pada proses
hidrolisis terjadi pengeluaran H2O ditempat ikatan semula menyatukan subunit-
subunit kecil ini untuk membentuk molekul nutrien. Hidolisis mengganti H2O dan
membebaskan unit-unit kecil molekul makanan yang dapat diserap. Enzim-enzim
pencernaan bersifat spesifik untuk ikatan yang dapat dihidrolisis. Sewaktu bergerak
melalui saluran cerna, makanan menjadi subyek berbagai enzim, yang masing-masing
menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul-molekul
makanan yang besar diubah menjadi unit-unit kecil yang dapat diserap melalui proses
bertahap progresif, seperti jalur perakitan yang berjalan terbalik, seiring dengan
terdorong majunya isi saluran cerna.
d. Penyerapan
Di usus halus, pencernaan telah tuntas sebagian besar penyerapan. Melalui proses
penyerapan, unit-unit kecil makanan yang dapat diserap yang dihasilkan oleh
pencernaan, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen
saluran cerna kedalam darah atau limfe.
Fisiologi manusia, sherwood, bab 16, hal 642-643